Anda di halaman 1dari 6

AKUNTANSI MANAJEMEN

RANGKUMAN BAB VI

Dosen Pengampu : Vivi Usmayanti, SE, M.Sc.


Disusun Oleh : Kelompok 9
1. Yulia Dwi Kartika (8080200003)
2. Jihan Siti Holifah (8080200050)
Kelas : 01PM4

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS DINAMIKA BANGSA JAMBI
2022/2023
PENENTUAN HARGA POKOK BERDASARKAN PROSES (PROCESS
COSTING)
1. Karakteristik Lingkungan Pesanan Pekerjaan
Pekerjaan atau pesanan pekerjaan adalah satu unit atau sekelompok unit
yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah pekerjaan dapat berupa pemodelan
uang atas dapur untuk keluarga Ruiz atau seperangkat meja yang terdiri atas
12 meja untuk ruangan baca anak-anak pada perpustakaan setempat. Proses
pesanan pekerjaan yang umum terdiri atas:
 Percetakan
 Konstruksi
 Pembuatan furnitur
 Jasa medis dan gigi
 Perbaikan mobil
 Jasa kecantikan
Untuk sistem produksi berdasarkan pesanan pekerjaan, biaya-biaya
diakumulasikan berdasarkan pekerjaan, pendekatan ini yang membebankan
biaya disebut dengan sistem penentuan harga pokok pesanan (job-order
costing system). Perusahaan-perusahaan yang berproduksi berdasarkan
pesanan memproduksi produk/jasa yang heterogen, setiap unit atau batch
memiliki total biaya yang berbeda-beda. Perusahaan-perusahaan yang
berproduksi berdasarkan pesanan terdiri dari perusahaan konstruksi, produsen
furnitur berdasarkan pesanan, dokter gigi, jasa kedokteran, dan bengkel
mobil.
Perusahaan-perusahaan dalam industri proses memproduksi produk-
produk yang sama atau homogen secara massal. Dalam perusahaan yang
berproduksi berdasarkan proses, biaya dari satu batch atau unit adalah sama
dengan biaya dari batch atau unit lainnya, maksudnya adalah
mengakumulasikan biaya-biaya dalam sebuah proses atau departemen untuk
periode waktu tertentu. Pendekatan ini dikenal sebagai sistem penentuan
harga pokok proses (process-costing system). Perusahaan yang berproduksi
berdasarkan proses terdiri dari perusahaan yang memproduksi cat,
pemrosesan cek, dan produsen mainan.
2. Penentuan Harga Pokok Normal dan Pembebanan Overhead
Dalam sistem biaya aktual (actual cost system), hanya biaya-biaya aktual
dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang
digunakan dalam menentukan biaya per unit. Overhead yang ditentukan
terlebih dahulu adalah total overhead yang dianggarkan dibagi dengan total
tingkatan aktivitas yang dianggarkan. Overhead dibebankan dengan
mengalikan tarif dengan penggunaan aktivitas aktual. Overhead yang
dibebankan ditambahkan ke total biaya bahan baku langsung aktual dan
tenaga kerja langsung aktual yang dibagi dengan jumlah unit untuk
menghasilkan biaya per unit.
Jika overhead aktual lebih besar dari overhead yang dibebankan maka
variannya disebut dengan overhead underapplied. Jika overhead aktual lebih
rendah dari overhead yang dibebankan disebut dengan overhead overapplied.
3. Menelusuri Biaya Pesanan dengan Dokumen Sumber
Kartu biaya pesanan dibuat untuk setiap pesanan; kartu biaya pesanan ini
merupakan buku besar pembantu untuk akun Barang Dalam Proses dan
merupakan dokumen utama untuk mengakumulasikan semua biaya yang
terkait dengan pesanan tertentu. Kartu biaya pesanan berisi semua informasi
yang berkaitan dengan sebuah pesanan. Untuk pesanan yang sederhana, kartu
biaya pesanan cukup ringkas, hanya berisi deskripsi pesanan (tas ransel) dan
biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead yang ditambahkan sebulan.
Formulir permintaan bahan baku digunakan untuk meminta bahan baku
langsung bagi sebuah perusahaan. Dengan menggunakan formulir ini,
departemen akuntansi biaya dapat memasukkaan biaya dari bahan baku
langsung ke dalam kartu biaya pesanan yang benar.
Kartu jam kerja memperlihatkan jumlah jam yang dikeluarkan untuk
mengerjakan sebuah pesanan. Kartu jam kerja hanya digunakan oleh tenaga
kerja langsung karena tenaga kerja tidak langsung digunakan secara bersama
untuk semua pekerjaan, biaya ini adalah biaya overhead dan dialokasikan
dengan menggunakan satu atau lebih tarif overhead yang ditentukan
sebelumnya.
4. Arus Biaya yang Melalui Akun-Akun
Saldo dalam Barang Dalam Proses terdiri atas saldo-saldo pesanan yang
belum selesai. Biaya dari pesanan yang telah selesai dipindahkan dari Barang
Dalam Proses ke Barang Jadi. Biaya dari pesanan yang telah dijual
dipindahkan dari Barang Jadi ke Beban Pokok Penjualan. Akun-akun
pengendali mengakumulasikan semua beban penjualan dan administrasi
untuk suatu periode. Pada akhir periode, semua biaya ini mengalir ke laporan
laba rugi periode tersebut. Dengan penyusunan laporan laba rugi, arus biaya
yang melalui akun-akun manufaktur, penjualan, dan administrasi telah
lengkap.
5. Ayat Jurnal yang Terkait dengan Penentuan Harga Pokok Pesanan
Berdasarkan lampiran 5A, untuk membuat ayat jurnal yang terkait dengan
metode harga pokok pesanan dilakukan dengan cara berikut.
 Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung dibebankan ke
Barang Dalam Proses
 Biaya Overhead yang dibebankan ke Barang Dalam Proses. Biaya
overhead aktual dibebankan ke Overhead Control
 Saat unit-unit telah selesai, total biayanya didebit ke Barang jadi
dan dikredit ke Barang Dalam Proses
 Saat unit-unit telah terjual, total biayanya didebit ke Beban Pokok
Penjualan dan dikredit ke Barang Jadi.
6. Alokasi Biaya Departemen Pendukung
Biaya dari sumber daya yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih jasa atau
produk disebut dengan biaya bersama.
Jenis-jenis departemen:
 Departemen produksi adalah departemen yang bertanggung jawab
secara langsung terhadap pembuatan produk atau jasa yang dijual
kepada para pelanggan. Dalam sebuah pabrik, departemen-
departemen produksi adalah departemen yang secara langsung
menghasilkan produk, seperti departemen penggilingan dan
perakitan.
 Departemen pendukung menyediakan jasa-jasa yang dibutuhkan
oleh departemen-departemen produksi, tetapi sebenarnya tidak ikut
membuat produk atau jasa yang dijual.
Setelah departemen produksi dan pendukung diidentifikasi, biaya overhead
yang merupakan biaya overhead yang hanya dikeluarkan oleh setiap
departemen diidentifikasi-biaya ini adalah biaya overhead langsung.
Overhead yang tidak dapat dengan mudah dibebankan ke departemen
produksi atau pendukung dibebankan ke departemen lain-lain seperti “general
factory”.
Setelah biaya overhead langsung dari setiap departemen ditentukan,
langkah selanjutnya adalah membebankan biaya departemen pendukung ke
departemen produksi. Biaya-biaya ini dibebankan ke departemen produksi
dengan menggunakan faktor-faktor penyebab atau casual factors yang
mengukur konsumsi dari layanan.
Tiga metode pengalokasian departemen pendukung adalah sebagai berikut.
 Metode langsung, mengabaikan interaksi diantara departemen-
departemen pendukugn dan membebankan biaya departemen
pendukung hanya ke departemen-departemen produksi.
 Metode alokasi sekuensial, mengakui adanya interaksi diantara
departemen-departemen pendukung. Namun, tidak sepenuhnya
mempertimbangkan interaksi departemen pendukung.
 Metode alokasi resiprokal, mengakui semua interaksi diantara
departemen pendukung.

Anda mungkin juga menyukai