Oleh :
Tim Bahasa Indonesia SMAN 8 Jakarta
KELAS :
C. Teks Editorial
Kompetensi Dasar
3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam
teks editorial
4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial.
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial.
4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan.
LKS-BHS-INDONESIA-XII-SMAN8 2
Struktur Teks Editorial
Struktur yang menyusun teks editorial/opini sama dengan struktur yang telah membangun teks eksposisi.
3 struktur teks editorial/opini:
1. Pengenalan isu (tesis): bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas.
Biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
2. Argumentasi: alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walau
secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk
pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan
referensi yang bisa dipercaya.
3. Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration): bagian berisi penegasan ulang pendapat yang
didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan. Ada di bagian akhir teks.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Tidak jauh berbeda dengan kaidah kebahasaan yang dipakai di Teks Prosedur Kompleks. Di ciri
kebahasaan teks editorial juga menggunakan verba material. Berikut kaidah kebahasaan teks editorial:
• Adverbia: ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan
kata keterangan (adverbia frekuentatif). Kata yang biasa digunakan yaitu: selalu, biasanya, sering,
kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang, dan lainnya.
• Konjungsi kausalitas: kata penghubung pada teks.
• Verba Material: verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
• Verba Relasional: verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B), dan milik
(mengandung pengertian A mempunyai B).
• Verba Mental: verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka,
khawatir), dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti). Pada verba mental terdapat partisipan
pengindra (senser) dan fenomena.
• Penggunaan kalimat retoris: kalimat Tanya yang tidak membutuhkan jawaban.
• Kata ganti penunjuk waktu, tempat, peristiwa.
LKS-BHS-INDONESIA-XII-SMAN8 3
Lembar Kerja 3.1
Berdasarkan teks editorial “Pengangguran Makin Bertambah” halaman 99 s.d. 100 tentukan:
1. Nomor paragraf yang merupakan pernyataan pendapat (Thesis statement).
2. Nomor paragraf yang merupakan argumentasi (Argument)
3. Nomor paragraf yang merupakan pernyataan ulang (Reiteration)
4. Sebutakan kalimat yang merupakan pendapat atau opini penulis.
5. Sebutkan fakta-fakta yang terdapat dalam teks editorial tsb.
Jawab:
Tanggal Paraf
LKS-BHS-INDONESIA-XII-SMAN8 4
Lembar Kerja 3.2
Berdasarkan teks editorial “Banyak Tenaga Kerja RI Tak Kompeten” halaman 103 s.d. 105, tentukan
unsur-unsur kebahasaan berdasarkan tabel berikut!
1 Adverbial frekuentatif
2 Kalimat retoris
3 Konjungsi penguatan
4 Konjungsi temporal
6 Konjungsi tujuan
7 Konjungsi simpulan
8 Verba material
9 Verba relasional
LKS-BHS-INDONESIA-XII-SMAN8 5
No Unsur Kebahasaan Bentuk Konteks Kalimat
10 Verba mental
Tanggal Paraf
LKS-BHS-INDONESIA-XII-SMAN8 6