RIRIN ILMA - PSIK - Little AlienRb
RIRIN ILMA - PSIK - Little AlienRb
JURNAL
KEPERAWATAN GERONTIK
OLEH
RIRIN ILMA
NIM. 1514201 010
Alamat Korespondensi :
Tabel 3. Analisis Bivariat Hubungan Kesepian Dengan Interaksi Sosial di Wilayan Kerja
Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi
Abstrak
Latar Belakang : Setiap lansia dapat mengalami kesepian. Kesendirian, tidak punya
keluarga, ditinggal pasangannya meninggal ataupun ditinggal anaknya yang sudah
mempunyai keluarga sendiri merupakan hal-hal yang mampu memicu terjadinya
kesepian pada setiap individu. Kesepian memiliki efek negatif kesehatan fisik dan
psikologis mulai dari depresi, gangguan tidur, stress, keinginan bunuh diri, sehingga
beresiko untuk mengalami tingkat interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara kesepian dengan interaksi sosial pada lansia.
Metode : Penelitian ini merupakan kuantitatif, yang menggunakan desain Cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah kerja puskesmas
Simpang IV Sipin Kota Jambi yang pada kunjungan terakhir pada Desember berjumlah
58 lansia. Analisa dalam penelitian ini secara univariat dan bivariat, dengan
menggunakan uji chi square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar kuesioner
Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 34 (54,0%) responden
dengan memiliki interaksi sosial yang baik dan 56 (88,9%) responden mengalami
kesepian tingkat rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan
antara kesepian dengan interaksi sosial (P-Value= 0,008)
Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesepian berkaitan erat dengan
interaksi sosial lansia, sehingga penting untuk melakukan kegiatan sosial secara rutin
bagi lansia untuk mempertahankan interaksi pada lansia.
Abstract
Background : Every elderly can experience loneliness. Loneliness, no family, left by their
spouse died or left by their children who already have their own families are things that
can trigger loneliness in every individual. Loneliness has a negative effect on physical
and psychological health ranging from depression, sleep disorders, stress, suicidal
thoughts, so that you are at risk of experiencing a level of social interaction. This study
aims to identify the relationship between loneliness and social interaction in the elderly
Method : This research is quantitative, which uses cross sectional design. The population
in this study were all the elderly in the working area of Simpang IV Sipin in the City of
Jambi which at the last visit in December were 58 elderly. The analysis in this study is
univariate and bivariate, using the chi square test, the research instrument uses a
questionnaire sheet
Result : The results of univariate analysis showed that there were 34 (54.0%)
respondents who had good social interactions and 56 (88.9%) respondents experienced
low levels of loneliness. The results of the bivariate analysis showed that there was a
relationship between loneliness and social interaction (P-Value = 0.008)
Conclution : The results of this study indicate that loneliness is closely related to social
interaction of the elderly, so it is important to carry out social activities routinely for the
elderly to maintain interaction with the elderly.
Abstrak
Setiap lansia dapat mengalami kesepian. Kesendirian, tidak punya keluarga, ditinggal pasangannya meninggal ataupun
ditinggal anaknya yang sudah mempunyai keluarga sendiri merupakan hal-hal yang mampu memicu terjadinya kesepian
pada setiap individu. Kesepian memiliki efek negatif kesehatan fisik dan psikologis mulai dari depresi, gangguan tidur,
stress, keinginan bunuh diri, sehingga beresiko untuk mengalami tingkat interaksi sosial. Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan antara kesepian dengan interaksi sosial pada lansia. Penelitian ini merupakan kuantitatif, yang
menggunakan desain Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia di wilayah kerja puskesmas
Simpang IV Sipin Kota Jambi yang pada kunjungan terakhir pada Desember berjumlah 58 lansia. Analisa dalam penelitian
ini secara univariat dan bivariat, dengan menggunakan uji chi square, instrumen penelitian ini menggunakan lembar
kuesioner. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa terdapat 34 (54,0%) responden dengan memiliki interaksi sosial
yang baik dan 56 (88,9%) responden mengalami kesepian tingkat rendah. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada
hubungan antara kesepian dengan interaksi sosial (P-Value= 0,008) Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesepian
berkaitan erat dengan interaksi sosial lansia, sehingga penting untuk melakukan kegiatan sosial secara rutin bagi lansia
untuk mempertahankan interaksi pada lansia.
SARAN