Unggul
(Proyek Peningkatan Penanaman Padi di Provinsi Sumatra Barat Tahun
2015)
Budidaya Benih
〇 Benih turunan murni yang memiliki karakteristik khas bagi biakan
〇 Benih yang tidak terkena penyakit atau hama yang infeksius via
benih
〇 Benih dengan rasio pengecambahan tinggi (90 % ke atas)
Perkembangan Biakan Padi (Persilangan Buatan)
Seleksi individu
Seleksi galur
F10 ← F9 ← F8 ← F7 ← F6
Je le k B aik
Stan dar
Sangat jelekl Jelek Agak jelek Agak baik Baik Sangat baik
1.Penampilan
2.Aroma
3.Cita Rasa
Lembut Keras
5.Keras
6.Evaluasi menyeluruh
Lain
⑥ ⑦
⑤ ⑧
④ ⑨
③ ⑩
② ⑪
① ⑫
Menanam 1 tangkai untuk 12 galur per biakan, memantau pertumbuhan pada setiap satuan galur.
○ Galur yang menghasilkan individu mutasi dibuang.
○ Benih dari galur yang normal dikoleksi secara tercampur.
Galur 1 2 3 4
○○ ○○ ○○ ○○
○○ ○○ ? ○ ○×
Sebagian individu
Digunakan waktu
berikutnya
○○ ○○ ○ ? ×○
○○ ○○ ○○ ○○
Benih penjenis Membuang per galur
Pembenihan dengan mencampur
galur yang dijadikan sampel
○ ○ ○ ○
△
Ambil tunggul yang berbeda di antara
baris/tunggul
○ ○ ○ ×○
Ambil varietas yang berbeda
○ ? ○ ○ ○
Ambil tunggul yang berbeda karena perkawinan silang
dan sebagainya
Diagram Pola : Lahan Benih Dasar
(Menggunakan Benih Penjenis)
Penyakit blast Pyricularia grisea
<Pengendalian>
Sebab infeksi via benih, steril biji benih
dibutuhkan. Terhadap blast daun,
pengendalian pada periode awal infeksi
efektif. Terhadap blast malai, perlu
dikendalikan secara lebih awal sebab
ketika saat menemukan penyakit berarti
Penyakit blast malai terlambat.
Penyakit Hawar Pelepah Thanatephorus cucumeris
<Kondisi yang mudah terinfeksi>
Jamur penyakit hawar pelepah
menyukai suasana suhu tinggi, dan
mudah menyerang padi yang sudah
bertumbuh. Pemasukan ke dalam padi
sering terjadi pada saat suhu rata-rata
22ºC ke atas dan setelah tahap anakan
maksimal.
Apabila ditanam secara padat atau
banyak anakan akan menyebabkan
suasana lembab dan mudah terjadi.
Setelah lesion terbentuk, dari sana
memperpanjang miselia, dan
menginfeksi sekunder ke tunggul
yang berdekatan.
Sklerotium yang berukuran 2-3 mm
dan berwarna coklat terbentuk, jatuh
ke tanah, lalu menjadi sumber infeksi
untuk tahun berikut.
Ada hubungan antara pupuk dan
infeksi, bahwa ketika ada banyak
kalium, infeksi dapat ditekan.
Sedangkan ketika banyak nitrogen
diberi banyak menghasilkan penyakit
akan lebih kritis.
Selain itu, apabila padi jatuh tidur,
antara tunggul menjadi lembab,
menyebabkan hasil panen menurun.
<Pengendalian>
Pencegahan adalah menghindari
kebanyakan pupuk dan penanaman
padat Untuk pelaksanaan
pengendalian, menuju bagian bawah
agar obat menempel pada bagian
pangkal dimana penyakit mengawali.
<Pengendalian>
Sebab infeksi melalui biji benih, harus
dikoleksi dari sawah yang tidak
terkontaminasi, serta mencuci dengan
air garam dan melaksanakan steril
benih.
Perhatikan sehingga tidak terjadi suhu
tinggi dalam tingkat semai.
Akasuji-kasumi-kame Kumoheri-kamemushi
Stenotus rubrovittatus Leptocorisa chinensis
Dewasa maupun larva dari kepik menghisap cairan dari gabah padi
dengan menusuk mulut berbentuk jarum pada gabah. Sebab memakan
bagian puncak atau samping beras, akan menghasilkan beras berbintik-
bintik.
<Pengendalian>
Lembing hijau
Nezara viridula
Pastikan memotong rumput yang bertumbuh di tepi sawah dan sawah yang
diberakan, agar mengecilkan tempat bersarang kepik.
Pengendalian berefek tinggi jika diselenggarakan pada tahap bermalai -
tahap endosperm mulai terisi secara sekaligus.
Keong Emas Pomacea canaliculata
<Pengendalian>
・Sediakan saringan bermata ukuran 2mm
pada pintu masuk saluran untuk
mencegah keong masuk ke sawah.
・Selama 2-3 minggu setelah penanaman
bibit, dikelola dengan menetapkan
dangkal air (sekitar 1 cm), sehingga
aktivitas keong dihambat.
・Keong dikumpulkan memakai sarung
tangan dan dibuang. Gumpalan telur
harus dihancurkan dengan menggiling.
・Gunakan insektisida yang berefek
terhadap membunuh keong dan
pencegahan kerugian karena dimakan
(Besi fosfat).
Jenis Wereng
Wereng batang punggung putih yang banyak muncul pada Juli – Agustus,
Wereng coklat yang banyak muncul pada September – Oktober, Wereng
Coklat Kecil dan Wereng Daun yang mentransfer virus penyakit bermuncul.
<Pengendalian tingkat semai> Hama obyektif : Penyakit Blast, Penyakit Bakanae, Penyakit
Grain Rot, Penyakit White Tip
<Pengendalian Konfirmasi>
Keong Emas : Butiran Besi fosfat, Butiran Metaldehida
Penyakit Blast : Bubuk basah Ferimzone, Fthalide, Butiran Probenazole
Penyakit Hawar Pelepah : Bubuk Validamycin, Butiran Furametpyr
Hama Putih Palsu : Butiran CARTAP & BPMC
Metode Pengendalian Ilmu Pertanian dll.
• Pengoptimalan tanah untuk sawah – pengolahan tanah dan Penggunaan bahan
perbaikan melalui analisa tanah
• Penggunaan pupuk yang sesuai berdasarkan analisa pertumbuhan – Jangan sampai
terlalu banyak pupuk
• Jumlah penanaman per tunggul, serta kepadatan penanaman yang optimal –
Jangan ditanam secara padat
• Mengurangi area hidup untuk hama serangga – Memotong rumput
• Penanggulangan terhadap kerugian hewan – Grouping sesuai lokasi melalui
menyesuaikan waktu penanaman, pemasangan pagar, penangkapan hama hewan
Pencegahan Kontaminasi Benih &
Pemeliharaan Daya Perkecambahan benih