Anda di halaman 1dari 29

MANAJEMEN

BUDIDAYA
Vol 2. Grower dan Layer
PUYUH
Oleh:
Dewi Masyithoh, SP., MPt.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PUYUH GROWER
Perawatan
Persiapan
Kandang

Pakan &
Minum

Pemilihan
Bibit

Kepadatan
& Suhu
PUYUH GROWER
Persiapan Kandang

Dibenahi Kandang (dinding ataupun alas)

Disiapkan tempat pakan dan minum

Dicuci kemudian dijemur

Diberikan Vitamin dan antibiotik saat pemindahan puyuh


PUYUH GROWER
Pemilihan Bibit Grower
Secara Bertahap dipilih bibit puyuh dari fase Starter

Tentukan Tujuan Budidaya 1 3 Bobot seragam


Jantan untuk pedaging 70-75 gram/ekor
Betina untuk Petelur

Dipilih dengan kriteria fisik 2


3 Lincah dan aktif
Puyuh yang cacat
diletakkan pada kendang
yang berbeda
PUYUH GROWER
Perkandangan
100x60x30 cm,
Kepadatan kandang
Suhu 25 C
grower adalah 25
ekor/kandang.
Tidak memerlukan
bohlam lampu
sebagai
penghangat

Membutuhkan
bohlam lampu
hanya dimalam
hari
PUYUH GROWER
Pakan dan Minum

PAKAN
Mash
PK 20%
EM 2600 Kkal/kg
12-14 gr/ekor/hari

MINUM
25-35 ml/ekor/hari
Ad Libitum
Penggantian minum sehari sekali
PUYUH
Perawatan
GROWER

pertumbuhan pada masa grower


mempengaruhi produksi pada saat fase layer.
Kandang puyuh fase grower sudah
ditempatkan menjadi satu bangunan dengan
puyuh fase layer. Kelembaban dan sirkulasi
udara harus tetap terjaga dengan baik, untuk
itu kotoran puyuh dibersihkan setiap hari,
agar tidak timbul bibit penyakit dan
kelembaban yang terlalu tinggi sehingga
kesehatan puyuh tetap terjaga dengan baik.
PUYUH LAYER
Perawatan
Persiapan
Kandang

Pemilihan
Bibit

Kepadatan
& Suhu
PUYUH LAYER
Perkandangan
100x60x30 cm,
Kepadatan kandang
Suhu 25 C
layer adalah 25
ekor/kandang.
Pencahayaan sangat
diperlukan untuk
merangsang makan,
minum serta hormon

Diberi kemiringan
5 derajat
Kandang 5x15 m
membutuhkan 4
bohlam
lampu 24 watt
PUYUH LAYER
Pakan dan Minum

PAKAN
Mash
PK 20%
EM 2600 Kkal/kg
20-22 gr/ekor/hari

MINUM
40-60 ml/ekor/hari
Ad Libitum
Penggantian minum sehari sekali
PAKAN DAN MINUM
PUYUH DALAM SETIAP FASE
PERKANDANGAN
PUYUH DALAM SETIAP FASE
Parameter Starter Grower Layer Indukan Pedaging
(0-3 minggu) (3-6 minggu) (>6 minggu) (8-36 minggu) (6-8 minggu)
Type Kandang Koloni Koloni/Batrai Batrai Koloni Koloni

Alas Kandang Litter Kawat Kawat dengan Litter/kawat Litter/Kawat


kemiringan 5
derajat
Kepadatan Kandang 1 m persegi untuk 100x60x30 cm, 25 100x60x30 cm, 25 100x60x30 cm, 25 1 m persegi untuk
100 ekor ekor ekor ekor 40 ekor

Pakan 2-4 gr/ekor 12-12 gr/ekor 20-22 gr/ekor 20-22 gr/ekor Ad libitum

Minum 12-15 ml/ekor 25-35 ml/ekor 40-60 ml/ekor 40-60 ml/ekor Ad libitum

Pencahayaan 25-40 watt 10 jam 8 jam 8 jam 8 jam


16 jam 24 watt 24 watt 24 watt 24 watt
Suhu dan 7 hari = 37 °C 25°C 25°C 25°C 25°C
Kelembaban 29,3-32,2°C 60-70% 60-70% 60-70% 60-70%
60-70%
PUYUH
Perawatan
LAYER

Kotoran, tempat minum, lantai kandang dan


langit-langit kandang dibersihkan setiap hari,
agar kelembaban didalam kandang tidak
terlalu tinggi dan tidak terjadi bau amonia
yang berlebihan, bau ammonia dan
kelembaban yang berlebihan dapat
mengakibatkan puyuh mudah terserang
penyakit.
MANAJEMEN
BUDIDAYA
Vol 3. Limbah dan Penyakit
PUYUH
Oleh:
Dewi Masyithoh, SP., MPt.

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
KESEHATAN & PENYAKIT
1. Snot Penyebab
Bakteri Hemophillus gallinarum.

Gejala
puyuh ngantuk, ngorok, nafsu makan dan minum
turun, bersin – bersin dan keluar caian dari
hidung dan mata.
Tahap lebih lanjut, hidung, mata dan pipi puyuh
akan bengkak

Pengendalian
• pemberian pakan yang berkualitas dan memadai.
• Pemberian vitamin dan antibiotik juga diperlukan.
• Kandang bersih,tidak lembap dan jangan terlalu padat.
• Kotoran puyuh harus dibersihkan setiap hari.
• Jika puyuh sudah terkena snot, pisahkan dari
kawanannya dan diletakkan dalam kandang tersendiri
atau kandang karantina.
KESEHATAN & PENYAKIT
2. Tetelo (ND)
Penyebab
Virus yang menyerang saluran
pernafasan puyuh

Gejala
puyuh susah bernafas, ngorok, lesu, sayap
turun, ngantuk, jalan mundur kepada di
bawah sambil muter-muter.

Pengendalian
• Pencegahan dan Vaksinasi dini harus
dilakukan untuk pencegahan
KESEHATAN & PENYAKIT
3. Berak Putih (Pullorum)
Gejala
Excreta berwarna putih
Pengendalian
• meberikan antibiotik yang ada bahan
trimetroprim dan sulfadiazine.

4. Berak Darah
(Coccidiosis)
Gejala
tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang,
sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.

Pengendalian
menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering; (2) dengan Tetra Chloine
Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air
minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
KESEHATAN & PENYAKIT
5. Radang Usus (Quail Enteries)
Penyebab
bakteri anerobik yang membentuk spora dan
menyerang usus, sehingga timbul peradangan
pada usus.
Gejala
puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu
kelihatan kusam, kotoran berk yang
membentuk spora dan menyerang usus,
sehingga timbul peradangan pada usus.
Pengendalian
memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta
memisashkan burung puyuh yang sehat dari yang
telah terinfeksi.
KESEHATAN & PENYAKIT
6. Cacar Unggas (Fowl Pox)
Penyebab
Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua
umur dan jenis kelamin.

Gejala
imbulnya keropeng-keropeng pada kulit
yang tidak berbulu, seperti pial, kaki,
mulut dan farink yang apabila dilepaskan
akan mengeluarkan darah.
Pengendalian
vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau
puyuh yang terinfeksi.
KESEHATAN & PENYAKIT
7. Quail Bronchitis
Penyebab
Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat
sangat menular.

Gejala
puyuh kelihatan lesu, bulu kusam,
gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin,
mata dan hidung kadang-kadang
mengeluarkan lendir serta kadangkala
kepala dan leher agak terpuntir.
Pengendalian
pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi
yang memadai.
KESEHATAN & PENYAKIT
8. Aspergillosis
Penyebab
cendawan Aspergillus fumigatus.

Gejala
Puyuh mengalami gangguan pernafasan,
mata terbentuk lapisan putih menyerupai
keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.

Pengendalian
memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan
sekitarnya.
KESEHATAN & PENYAKIT
9. Cacingan
Penyebab
Sanitasi yang buruk

Gejala
puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.

Pengendalian
menjaga kebersihan kandang dan pemberian
pakan yang
PENGOLAHAN LIMBAH

Excreta
Urine dan Feses

Penetasan
PENGOLAHAN LIMBAH Penetasan
PENGOLAHAN LIMBAH Penetasan
PENGOLAHAN LIMBAH Penetasan
PENGOLAHAN LIMBAH Penetasan
PENGOLAHAN LIMBAH Excreta

1. fases puyuh 10kg diatas


2. Siapkan larutan dengan campuran air 1 liter tambahkan 50 ml EM4 dan 100 ml tetes
3. Siram larutan ke fases puyuh sedikit semi sedikit sambal dicampur rata
4. Lalu rendam dalam plastic terpal hitam selama 3 minggu.
5. Setiap dua hari periksa apakah terjadi fermentasi.
6. Setelah 3 minggu fermentasi selesai,
7. Jemur fases puyuh yang sudah difermentasi sampai kering.
8. Giling fases yang Sudah kering sehingga menjadi tepung fases puyuh
MANAJEMEN
BUDIDAYA
Vol 2. Grower dan Layer
PUYUH
Vol 3. Limbah dan Penyakit

Oleh:
Dewi Masyithoh, SP., MPt.

TERIMKASIH
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Anda mungkin juga menyukai