KELAS XI
SEMESTER GENAP
KEBUTUHAN RUANGAN
PENGATURAN PENCAHAYAAN
BIBIT DAN PEMELIHARAAN
PARENT SHOCK LAYER
MANAJEMEN RONTOK BULU
PEREMAJAAN
PENGHITUNGAN PRODUKSI
111
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
dasar tempat minum (tempat minum Sumber: North and Bell (1990)
112
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
113
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
114
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
115
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
12 0,5 cc Injeksi
AI dada
minggu
14 Worm X (obat
- - -
minggu cacing)
Vitamin dan
antibiotik untuk 3
15 Injeksi
Coryza 1 cc hari (1 hari
minggu dada/ paha
Gambar 5.4. Tempat sanitasi untuk kendaraan dan manusia yang masuk sebelum – 1 hari
ke areal peternakan sesudah vaksin)
( Sumber gambar: http://4.bp.blogspot.com/bW02sw2IpHU/UuilktA1QF 1x Tetes mata
ILT
I/AAAAAAAAAPU /9WHzp1EL-3Q/s1600/biosecurity.pngunjung)
Injeksi Vitamin 3 hari (1
EDS Kil 0,5 cc
Tabel 5.3 Contoh Program Vaksinasi dan Pemberian Obat-Obatan dada hari sebelum – 1
Untuk Ayam Bibit Ras Petelur hari sesudah
Di Daerah Banyak Kasus Penyakit vaksin)
ND dan Gumboro 19 Injeksi Vitamin untuk 3
IBD Kill 0,5 cc
minggu dada hari (1 hari
Pengambilan
sebelum – 1 hari
Umur Jenis Cara Jenis Darah
Dosis sesudah vaksin)
Ayam Vaksin Pemberian Obat Untuk
Titer ND Worm X (obat
Vitamin + cacing)
Subcutan Vitamin untuk 2
1 hari Marek 1x Antibiotik Ya
leher
4 hari hari mulai 5%
produksi HD s.d.
2 hari IB H120 1x Tetes mata puncak produksi
0,2 cc Subcutan
5 hari ND Kill
leher 24 minggu
9 hari IBD Live 1x Air minum 21 (ND + Injeksi (test ND +
0,5 cc IBD + MG
minggu IBD) Kill dada
Air minum +
10 hari Coccivac 1x Salmonella)
(1/2 + 1/2
Antibiotk hari ke
ND Vitamin (2 hari)
12 hari 1x Tetes mata 11 – 13 untuk Ya
Lasota pernafasan Vitamin untuk 3
ND
1x Tetes mata hari (1 hari sebelum
19 hari IBD Live 1x Air minum Lasota -1 hari sesudah
vaksin)
Antibiotk hari ke
ND
21 hari 1x Tetes mata 20 – 22 untuk
Lasota 34
pernafasan AI 1x Tetes mata
minggu
25 hari IB H120 1x Air minum
IBD 35 Injeksi
30 hari 1x Air minum 0,5 cc Ya
GVC minggu ND Kill dada
35 hari ND Kill 0,3 cc Injeksi Vitamin hari ke Ya
dada 34 – 36 ND
Lasota 1x Tetes mata
ND 1x Tetes mata
Lasota
1x Tusuk 44 (ND + Injeksi
Fowl Pox 0,5 cc
sayap minggu IBD) Kill dada
7 Tetes Worm X (obat
ILT 1x
minggu hidung cacing) umur 42 ND
hari Lasota 1x Tetes mata
Antibiotik untuk
Injeksi pernafasan 3 hari 54 53 minggu
(ND + 0,5 cc Injeksi
Coryza 0,5 cc daging (1 hari sebelum – minggu IBD) Kill (test ND +
dada
dada/paha 1 hari sesudah IBD + MG)
vaksin)
ND 1x Injeksi
9 IBD Lasota
1x Air minum dada
minggu H120
Vitamin untuk 3 64 (ND +
11 Injeksi hari (1 hari minggu IBD) Kill
ND Kill 0,5 cc
minggu dada sebelum – 1 hari
sesudah vaksin) ND
Lasota 1x
ND
1x Tetes mata
Lasota
Tusuk
Fowl Pox 1x sayap
116
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
TabeL 5.5 Contoh Program Vaksinasi dan Pemberian Obat-Obatan Vitamin 3 hari
Untuk Ayam Bibit Ras Pedaging Di Daerah Endemik Penyakit ND (1 hari
Pengambilan ILT 1x Tetes mata sebelum – 1
Umur Jenis Cara Jenis Darah hari sesudah
Ayam Dosis vaksin)
Vaksin Pemberian Obat Untuk
Titer ND Vitamin untuk 3
Vitamin + 0,5 cc Injeksi hari (1 hari
Subcutan EDS Kill sebelum – 1 hari
1 hari Marek 1x Antibiotk 4 Ya dada
leher sesudah vaksin)
hari
19 Injeksi Vitamin untuk 3
minggu IBD Kill 0,5 cc
2 hari IB H120 1x Tetes mata dada hari (1 hari
sebelum –1 hari
sesudah vaksin)
0,2 cc Subcutan Worm X (obat
5 hari ND Kill
leher cacing)
9 hari Vitamin untuk 2
IBD Live 1x Air minum
hari mulai 5%
Air minum produksi HD s.d.
10 hari Coccivac 1x puncak produksi
(1/2 + 1/2
Antibiotik hari 21 (ND + 0,5 cc Injeksi 24 minggu
12 hari ND Lasota 1x Tetes mata ke 11 – 13 (test ND + IBD
Ya minggu IBD) Kill dada
untuk + MG +
pernafasan Salmonella)
Vitamin (2 hari)
19 hari IBD Live 1x Air minum ND Lasota 1x Tetes mata Vitamin untuk 3
hari (1 hari
Antibiotk hari sebelum – 1 hari
ke 20 – 22 sesudah vaksin)
21 hari ND Lasota 1x Tetes mata untuk
34
pernafasan AI 1x Tetes mata
minggu
117
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
- Produksi telur (hen day, hen house) Salah satu dari beberapa faktor
- Feed Conversi Rasio penting yang mempengaruhi
keberhasilan penetasan adalah tingkat
- Tingkat mortalitas
fertilitas telur yang akan kita tetaskan.
- Konsumsi pakan Semakin tinggi tingkat fertilitas telur
- Lama produksi yang akan ditetaskan maka semakin
- Umur dan lama puncak produksi, dll besar potensi keuntungan yang kita
dapatkan. Fertilitas telur sangat
dipengaruhi oleh fertilitas sperma-
Mengatur Perkawinan tozoa pejantan. Perlu diketahui juga
Pada dasarnya perkawinan pada tingkat fertilitas telur pada mesin tetas
ternak bertujuan untuk melanjutkan tidak mempengaruhi daya tetas. Daya
atau menghasilkan keturunan, telur tetas adalah prosentase telur
meskipun demikian tidak semua yang fertil yang menetas.
kawin akan menghasilkan keturunan, Untuk mendapatkan telur tetas
ini suatu bukti bahwa adanya rahasia fertil dengan jumlah yang tinggi, dapat
Tuhan. Sifat Tuhan yang maha pengasih melakukan langkah-langkaj seperti
memberikan rahasiaNya kepada dibawah ini:
umatnya yang sungguh-sungguh
1) Kesehatan betina dan pejantan
mempelajari tentang rahasia tersebut.
2) Usia betina dan pejantan
a. Mengidentifikasi jantan dan betina
yang siap dikawinkan 3) Kualitas ransum
Waktu yang tepat untuk 4) Perbandingan jumlah pejantan dan
mengawinkan unggas adalah saat betina
induk bibit unggas telah dewasa 5) Kenyamanan kandang
kelamin dan dewasa tubuh yaitu 6) Pengambilan telur tetas
sekitar umur -7 bulan. Metode
7) Perlakuan telur tetas
perkawinannya dengan me-
nempatkan pejantan dewasa umur Selanjutnya untuk menghasilkan
diatas satu tahun yang ditempakan telur yang fertil ( bisa menetas),,harus
d a l a m k a n d a n g k h u s u s ( b re e - dikawinkan terlebih dahulu 2 kali
ding/perkawinan). dalam seminggu baik dilakukan secara
kawin alami maupun kawin buatan.
b. Menentukan jumlah betina yang
Menurut beberapa penelitian bahwa
dapat dikaini oleh seekor pejantan
sel kelamin jantan (sprmatozoa)
perbandingan antara jantan dengan
mampu hidup didalam organ
betina adalah 1:5 untuk mencapai
reproduksi selama 21 hari atau selama
tingkat fertilitas yang tinggi. Induk
masa bertelur cukup dikawinkan 1 kali,
betina yang dikawinkan lebih sedikit
tetapi tingkat fertilitasnya rendah, hal
lebih baik. Yang paling penting
ini tidak terlepas juga faktor pakan dn
adalah mengawinkan unggas saat
lingkungan.
unggas tersebut sedang dalam masa
bertelur (telur ke-1 atau ke-3) masa
inilah yang paling tepat karena ovum Mengelola Produksi Telur
(sel telur) siap untuk dibuahi. Ayam harus mulai selalu diajari
c. Menguji tingkat fertilitas pejantan untuk bertelur di sangkar. Dari awal
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Data Usaha Pembibitan (seperti pada 2) Produksi dan distribusi telur tetas
Tabel 24) dan DOQ.
1) Populasi dan struktur populasi
Jumlah
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
Umur Jumlah Kematian Per-ekor Total Suhu Kelembaba Bobot Badan Seragam Program
(hari) (ekor (ekor) (gram) (gram) ( C) n (%) (%) (%) Kesehatan
Jumlah
Rataan
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
TERNAK MENTHOK
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
praktikum
Lembar Kerja 2
6. Diskusikan permalahan-permasalahan
Judul :Seleksi Induk Bibit dan yang Anda temukan dalam menseleksi
Mengatur Perkawinan induk bibit dan pengaturan perkawinan.
Temukan solusinya pada teman
kelompokmu. Lakukan dengan
Tujuan : Setelah mengikuti diklat mengedepankan tolerasi!
ini, Peserta mampu
melakukan seleksi induk
bibit dan mengatur 1. Tentukan dampak yang ditimbulkan dari
perkawinan tekun dan masalah tersebut!
cermat. 2. Presentasikan hasil diskusi kelompok
anda dengan kelompok lain!
Waktu : 4 JP @ 45 menit
Lembar Kerja 3
Keselamatan Kerja: Hati-hati, teliti, lakukan
dengan sepenuh hati dan Judul : Memproduksi Telur Tetas
penuh tanggung ja-wab. Tujuan : Setelah mengikuti diklat
ini, Peserta mampu mem-
Alat dan Bahan : produksi telur tetas.
Alat : Alat tulis Waktu : 4JP @ 45 menit
Kandang pembibitan
Bahan : Ayam induk bibit jantan
Keselamatan Kerja : Hati-hati, teliti, lakukan
Ayam induk bibit betina
dengan sepenuhhati dan
: penuh tanggung jawab.
Langkah Kerja:
1. Berdoalah sebelum dan sesudah melak- Alat dan Bahan :
sanakan praktik! Alat : Alat tulis
2. Buat kelompok kerja beranggotakan 3–5 Kalkulator
orang! Kandang dan sangkar
3. Siapkan bahan dan peralatan yang akan Bahan : Ayam ras bibit periode
digunakan! Apabila saudara tidak layer
menemukan alat dan bahan yang Formalin 40%
digunakan, siapkan alat dan bahan KMnO4
sesuai yang tersedia di lingkungan
sekitar!
4. Lakukan Seleksi induk bibit jantan dan Langkah Kerja:
betina berdasarkan penampilan
1. Berdoalah sebelum dan sesudah
eksterior dan penampilan produksi!
melaksanakan praktik!
5. Lakukan evaluasi tentang pengaturan
2. Buat kelompok kerja beranggotakan 3– 5
perkawinan yang dilakukan dalam
orang! Apabila saudara tidak mene-
kandang pembibitan dalam suatu farm
mukan alat dan bahan yang digunakan,
pembibitan yang terdekat!
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
praktikum
siapkan alat dan bahan sesuai yang pemeliharaan ayam induk (parent stock) yang
tersedia di lingkungan sekitar! dipelihara bersama-sama dengan pejantan.
3. Siapkan bahan dan peralatan yang akan Pemeliharaan ayam bibit pada umumnya
digunakan! diusahakan oleh breeding farm untuk
menghasilkan bibit ayam berupa final stock
4. Tentukan/pilih jenis dan jumlah ternak
yang berkualitas. Pembibitan (breeding) dalam
unggas bibit yang akan dipelihara, ayam
usaha peternakan unggas komersial sangat
ras bibit pedaging atau petelur!
penting dan sangat perlu mendapat perhatian
7. Lakukan pengelolaan produksi telur yang khusus. Hal ini dilakukan untuk menjaga
tetas dengan tahapan sebagai berikut: dan mendapatkan kualitas DOC final stock
a. Memberi litter secara kontinu di yang bagus serta menghindari terjadinya
sangkar inbreeding dalam suatu peternakan.
b. Mengambil telur tetas sesering Pemeliharaan parent stock yang kurang baik
mungkin akan berdampak buruk pada keturunan yang
dihasilkan. Sebagai contoh apabila induk
c. Melakukan penanganan terhadap telur
terserang penyakit menular, maka penyakit
tetas
tersebut dapat ditularkan secara vertikal pada
d. Menjaga kesehatan dan kenyamanan keturunannya. Oleh karena itu, perlu adanya
ayam manajemen pemeliharaan yang baik.
8. Catat hasil praktik Anda!
9. Diskusikan permalahan-permasalahan Ayam pembibit (Parent Stock) adalah
yang Anda temukan pada memproduksi ayam penghasil final stock dan merupakan
telur tetas dan temukan solusinya pada hasil pemeliharaan dengan metode
teman kelompokmu! Lakukan dengan perkawinan tertentu pada peternakan
mengedepankan tolerasi! generasi grand parent stock. Ayam bibit induk
10.Tentukan dampak yang ditimbulkan dari merupakan ayam induk yang dipelihara untuk
masalah tersebut! menghasilkan ayam komersial atau Final Stock
11.Presentasikan hasil diskusi kelompok baik pedaging maupun petelur yang
anda dengan kelompok lain! merupakan hasil silangan dari Grand Parent
Stock. Parent stock merupakan bibit dengan
spesifikasi tertentu untuk menghasilkan bibit
sebar atau bibit niaga (Final Stock) yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Parent Stock
adalah ayam induk penghasil ayam komersial
yang merupakan hasil persilangan pada Grand
Usaha pembibitan ternak unggas adalah
Parent Stock.
usaha peternakan yang menghasilkan ternak
unggas untuk dipelihara lagi dan bukan untuk
dikonsumsi. Perkembangan usaha pembibitan Manajeman pemeliharaan ayam parent
(breeding farm) terus meningkat karena s t o c k b e r b e d a d e n g a n m a n a j e m e n
permintaan bibit ayam komersial setiap tahun pemeliharaan ayam final stock. Hal ini
semakin tinggi seiring dengan perkembangan dikarenakan manajemen pemeliharaan ayam
penduduk dan kebutuhan penduduk terhadap parent stock bertujuan untuk menghasilkan
daging dan telur ayam. telur tetas dengan fertilitas tinggi dan daya
tetas yang tinggi pula dengan proses seleksi
yang ketat. Sedangkan manajemen
Pemeliharaan ayam bibit merupakan
2
AGRIBISNIS pengolahan hasil pertanian
2
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
penilaian harian
kesehatan tiap individu terkontrol formity)
B. Biaya pembuatan relatif murah D.mengantisipasi keseragaman
C. Tidak banyak lalat (uniformity)
D. Produksi lebih tinggi 13.Pemberian ransum pada pemeliharaan
broiler parent stock sesuai dengan
9. Hal berikut berkaitan dengan konstruksi
kebutuhan. Apabila dibandingkan
kandang, bertujuan memperlancar
dengan broiler komersial, maka
sirkulasi udara dalam kandang ....
kebutuhan energi untuk broiler parent
A. menggunakan atap kandang berbahan stock adalah ....
genting
A. Sama dengan broiler komersial
B. menggunakan atap kandang tipe
B. Lebih tinggi dari pada broiler ko-
monitor
mersial
C. menggunakan lantai liter dari sekam
C. Lebih rendah dari pada broiler ko-
D.menggunakan lantai litter dari serbuk mersial
gergaji
D. Lebih tinggi atau sama dengan bro-
10.Parent Stock adalah ayam induk iler komersial
penghasil ayam komersial yang
14.Layer parent stock untuk dapat
merupakan hasil persilangan pada....
memproduksi telur tetas dengan
A. Final Stock kualitas baik, maka ada beberapa
B. Parent Stock persyaratan antara lain ....
C. Grand Parent Stock A.Umur 26 minggu, berat telur 52 gram,
D. Great Grand Parent Stock perbandingan jantan:betina = 1 : 12
11. Sistem ventilasi pada pemeliharaan B.Umur 24 minggu, berat telur 52 gram,
ayam ras bibit periode starter memiliki perbandingan jantan : betina = 1 : 4
prinsip bahwa suhu di dalam kandang C.Umur 22 minggu, berat telur 52 gram,
lebih hangat dari pada lingkungan perbandingan jantan : betina = 1 : 8
sekitar kandang. Peralatan penunjang D.Umur 20 minggu, berat telur 50 gram,
sistem ventilasi kandang yang berfungsi perbandingan jantan : betina = 1 : 6
sebagai pengatur keluar masuknya udara
15.Berikut ini bukan merupakan
agar udara kandang tetap bersih dan
keuntungan pemotongan paruh yang
segar ....
dilakuan pada saat ayam umur muda ....
A. Blower dan Cooling pad
A. mengurangi kematian
B. Blower dan Hover
B. mengurangi stress
C. Cooling pad dan Hover
C. mengurangi pendarahan
D.Cooling pad dan Temptron
D. mengurangi mematuk
12.Prinsip dasar yang sangat penting dalam
16.Faktor-faktor yang mempengaruhi
pemberian pakan parent stock adalah
tingkat keseragaman ayam dalam satu
A. meningkatkan keseragaman (uni- kandang adalah ....
formity)
A.pemotongan paruh, pencahayaan,
B. mempertahankan keseragaman (uni- bobot badan, dan suhu.
formity)
B. pemotongan paruh, pencahayaan,
C. menurunkan keseragaman (uni-
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
penilaian harian
pemberian pakan, dan suhu. B. Kepala, punggung, dada, perut
C. penyakit, pencahayaan, pemberian bagian depan, perut bagian
pakan, dan suhu. belakang, sayap, dan ekor
D.penyakit, pemotongan paruh, C. Kepala, dada, sayap, perut bagian
pemberian pakan, dan suhu. belakang, perut bagian depan,
punggung, dan ekor
17.Pada pemeliharaan parent stock
dilakukan pembatasan jumlah pakan D. Kepala, punggung, dada, perut
yang diberikan (pemuasaan). Metode bagian belakang, perut bagian
pemuasaan dengan sistem feed 5 depan, sayap, dan ekor
dilakukan dengan cara .... 20.Ciri-ciri induk bibit ayam betina petelur
A. dua hari berturut-turut ayam makan, yang baik adalah….
tiga hari ayam puasa, dua hari A. Kepala halus, mata terang/jernih,
berturut-turut ayam makan, dua hari paruh pendek, jengger dan pial
ayam puasa. halus, jarak antara tulang dada-
B. dua hari berturut-turut ayam makan, tulang belakang ± 3 jari, jarak antara
tiga hari ayam puasa, satu hari tulang pubis± 4 jari
berturut-turut ayam makan, dua hari B. Kepala halus, mata terang/jernih,
ayam puasa. paruh pendek, jengger dan pial
C. tiga hari berturut-turut ayam makan, halus, jarak antara tulang dada-
dua hari ayam puasa, dua hari tulang belakang ± 4 jari, jarak antara
berturut-turut ayam makan, satu hari tulang pubis ± 3 jari
ayam puasa. C. Kepala halus, mata terang/jernih,
D. tiga hari berturut-turut ayam makan, paruh panjang, jengger dan pial
satu hari ayam puasa, dua hari halus, jarak antara tulang dada-
berturut-turut ayam makan, satu hari tulang belakang ± 4 jari, jarak antara
ayam puasa. tulang pubis ± 3 jari
18.Selain kontrol berat badan, lama D. Kepala halus, mata terang/jernih,
pencahayaan akan mempengaruhi paruh pendek, jengger dan pial
pubertas yang ditandai ayam pertama halus, jarak antara tulang dada-
kali bertelur. Lama pencahayaan (lama tulang belakang ± 3 jari, jarak antara
terang) yang ideal untuk ayam periode tulang pubis ± 2 jari
grower-developer adalah….
A. 16 jam lama terang, 8 jam lama gelap
B. 13 jam lama terang, 11 jam lama
gelap
C. 10 jam lama terang, 14 jam lama
gelap
D. 8 jam lama terang, 16 jam lama gelap
19.Proses rontok bulu pada ayam, dimulai
dari
A. Kepala, dada, punggung, perut
bagian belakang, perut bagian
depan, sayap, dan ekor
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
BAB 6
PENCEGAHAN PENYAKIT DAN PENANGANAN UNGGAS
SAKIT DALAM PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
MANAJEMEN KESEHATAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Vaksin
Peraturan Menteri Pertanian
Nomor: 40/Permentan/Ot.14-
0/7/2011. Tanggal: 15 Juli 2011.
Tentang Pedoman Pembibitan Ayam
Ras Yang Baik, Persyaratan Kese-
hatan Hewan yaitu:
1) Melaksanakan program vaksinasi
terhadap penyakit: Marek's
Disease
(MD), Newcastle Disease
Gambar 6.3. Pengapuran kandang (ND), Infectious Bronchitis (IB),
(Sumber gambar: https://info.medion.co.id/images/stories/infome
dion/tatalaksana/ mei09/tatalaksana_manajemen%20
Coccidiosis, Infectious Bursal
persiapan%20kandang_au%20im%20mei Disease (IBD), Reo Virus, Fowl Pox
%202009_html_m22ec9dce.gif)
(FP), Coryza, Infectious Laryngo
6. Pencucian perlengkapan dan peralatan Tracheatis (ILT), Avian Ence-
kandang phalomyelitis (AE), Egg Drop
Tirai merupakan perlengkapan Syndrome (EDS), Avian Influenza
kandang yang dibutuhkan dalam kondisi (AI) serta penyakit- penyakit lain
bersih dan steril. Agar perlengkapan yang ditetapkan sesuai dengan
tersebut steril, rendam tirai dalam peraturan perundang-undangan
larutan desinfektan selama semalam. yang berlaku di bidang Kesehatan
Selanjutnya, tirai diangkat dan dibilas Hewan.
menggunakan semprotan air dan 2) Dalam pelaksanaan program vak-
dijemur sampai kering. Begitu juga sinasi harus di bawah pengawasan
dengan tempat pakan dan tempat dokter hewan
minum. Rendam peralatan ini dalam 3) Mempunyai surat keterangan
larutan desinfektan selama semalam, bebas penyakit Pullorum dan
dicuci bersih keesokan harinya dan Avian Influenza yang masih ber-
dikeringkan. laku yang dikeluarkan oleh
laboratorium veteriner yang
terakreditasi.
4) Khusus untuk perusahaan pembi-
bitan galur murni dan perusahaan
pembibitan bibit tetua, disamping
bebas Pullorum juga harus bebas
dari penyakit-penyakit Avian
Infuenza (AI), AE, EDS, Chronic
Respiratory Disease (CRD), Viral
Arthritis (VA), Lymphoid Leucosis
(LL) serta penyakit lain yang
ditetapkan dengan peraturan
Gambar 6.4. Pencucian peralatan kandang perundang-undangan di bidang
(Sumber gambar: https://info.medion.co.id/images
/stories/infomedion/ penyakit/2012/Apr
Kesehatan Hewan.
il2012/AU_pencucianperalatan.jpg)
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
3). Siapkan air minum (air dingin juga botol vaksin setengahnya,
bagus) yang sudah bercampur kemudian kocok sampai ter-
dengan susu skim, untuk ayam campur rata, usahakan jangan
umur 7-14 hari per 1.000 dosis sampai berbuih
vaksin sebanyak 10-20 liter 2) Campuran larutan dan vaksin yang
sedangkan untuk ayam umur 3-4 sudah rata pada botol tersebut
minggu per 1000 dosis vaksin dimasukkan lagi ke dalam botol
sebanyak 20-40 liter. Isi botol pelarut dan kocok lagi perlahan
vaksin dengan air minum agar tercampur rata
setengahnya kemudian tutup vial
3) Teteskan satu persatu pada ayam
lalu dikocok supaya vaksin larut
melalui mata atau hidung atau
dan setelah tercampur rata
mulut,jangan tergesa-gesa tunggu
dimasukkan ke dalam air yang
sampai betul-betul masuk
sudah disiapkan, kemudian bagi
rata ke dalam galon air minum
4). Pemberian vaksin minum seba- Vaksinasi melalui Spray (Pe-
iknya pada pagi atau sore hari, nyemprotan)
untuk menghindari keadaan panas Cara vaksinasi dengan pe-
dan sinar matahari langsung. nyemprotan lazim digunakan untuk
Tempatkan galon yang sudah anak ayam umur sehari (DOC).
berisi campuran air dan vaksin Pelaksanaannya dengan meng-
supaya langsung dapat diminum gunakan alat berupa satu unit
ayam. komponen dan kotak sprayer.
Langkah-langkah pelaksanaannya
adalah sebagai berikut:
Vaksinasi Melalui Tetes Mata
(Intraocular), Hidung (Intranasal) 1) Larutkan seluruh isi vial vaksin ke
dan Mulut dalam botol pelarut sampai
tercampur merata, kemudian
Pelaksanaan vaksinasi melalui
masukkan ke dalam botol sprayer
tetes mata, hidung, dan mulut
yang berisi aquades.
biasanya untuk ayam yang berumur
di bawah 1 minggu dengan maksud 2) DOC yang masih berada pada boks
untuk mencegah netralisasi vaksin langsung dimasukkan ke dalam
oleh antibody maternal (bawaan dari kotak sprayer, setelah semua
induk). Cara ini cukup memakan komponen siap kemudian
waktu dan tenaga karena dilakukan semprotkan vaksin 1-2 kali
per ekor ayam, tetapi kelebihannya penyemprotan.
sangat efektif karena dosis tepat dan 3) Tunggu sampai DOC terlihat
merata untuk setiap ayam. bersin-bersin untuk memastikan
Untuk mempercepat pe- vaksin terhirup masuk, proses
laksanaan vaksinasi sebaiknya peyemprotan selesai.
dilakukan secara bersama-sama
(lebih dari dua orang). Langkah- Vaksinasi dengan Cara Pe-nyuntikan
langkah pelaksaaannya adalah
Vaksinasi yang dilakukan dengan
sebagai berikut:
cara menyuntikkan vaksin, lokasi
1) Pelarut dimasukkan ke dalam
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
tubuh yang tidak normal atau tidak Ternak yang sehat keadaan bulunya
nyaman. normal yaitu tampak mengkilat, lemas
4. Depresi dan tidak rontok. Kelainan keadaan bulu
dapat berupa kerontokan, bulu tampak
Tanda-tanda umum pada ternak yang
suram, kering, kasar dan berdiri.
sedang sakit biasanya sangat ber-
hubungan dengan tingkah laku dan 4. Keadaan Mulut
kondisi umum tubuh ternak. Mulut atau moncong atau cungur
ternak yang sehat adalah selalu basah,
sehingga apabila dilakukan pemeriksaan
PENGAMATAN
moncong nampak kering maka ada
Pengamatan terhadap sikap dan kondisi kemungkinan ternak menderita demam.
umum merupakan pemeriksaan awal untuk Perhatikan pula lubang hidung bila ada
memastikan gejala-gejala yang ber- leleran hidung dan bau yang tidak wajar.
hubungan dengan penyakit. Biasanya Apabila ada perdarahan maka perlu
ternak yang sakit mempunyai kelainan diteliti keadaan selaput lendir hidung.
sikap seperti pada saat ternak berdiri, Apabila cuping hidung tampak kembang
duduk, berbaring dan berjalan. Sikap ternak kempis, maka dapat diduga ternak
ditentukan pula oleh temperamen ternak menderita sesak napas.
tsb. Kondisi yang tidak normal seperti sikap
5. Suhu Badan
kelainan kaki yang berbentuk O, berbentuk
X, kaki sempit ke bawah , dll. Ternak termasuk homoiterm yaitu
hewan yang berdarah panas. Suhu badan
1. Nafsu Makan.
hewan tersebut tidak bergantung
Nafsu makan merupakan salah satu kepada suhu lingkungannya. Ternak
naluri ternak untuk mempertahankan yang sehat suhu badannya normal dan
hidupnya. Pada ternak yang sehat maka tidak dipengaruhi oleh suhu sekitarnya.
nafsu makan pada umumnya normal,
6. Kenaikan Suhu Badan
sehingga apabila ada ternak yang nafsu
makannya kurang maka kemungkinan Kenaikan suhu badan dari suhu
diduga adanya gangguan pada normal disebut demam. Demam yang
pencernaan atau organ lainnya. Kelainan disebabkan adanya infeksi bakteri, virus,
nafsu makan yang disebabkan oleh jamur dan protozoa disebut demam
gangguan fisiologis ini biasanya bersifat patologis. Gejala-gejala klinis demam
sementara dan nafsu makannya akan adalah menggigil, ada kenaikan denyut
normal kembali apabila faktor-faktor nadi, ada kenaikan angka pernafasan,
penyebabnya dapat diatasi. lesu, suhu badan bagian luar tidak
teratur, kotoran atau tinja yang me-
2. Keadaan Kulit
ngeras dan urine mengental.
Keadaan kulit ternak perlu mendapat
7. Denyut Nadi
perhatian pada waktu pemeriksaan
kesehatan karena keadaan kulit Pemeriksaan denyut nadi (pulsus)
memperlihatkan status kesehatan dari dilakukan dengan cara palpasi pada
ternak tersebut. Pemeriksaan kulit arteria atau nadi. Pada masing-masing
secara fisik dilakukan melalui inspeksi ternak, frekuensi denyut nadi dapat
dan palpasi ataupun dilanjutkan melalui ditentukan dengan memeriksa beberapa
pemeriksaan laboratorium. arteria. Kenaikan frekuensi denyut nadi
menunjukkan adanya gangguan fungsi
3. Keadaan Bulu
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
c. Perkusi mikroskop
Perkusi yaitu memeriksa lebar 5) Pembiakan: Pemeriksaan dila-
daerah paru-paru dengan cara me- kukan dengan cara membiakkan
ngetuk-ngetuk atau memukul-mukul atau dengan melakukan per-
dengan mempergunakan alat yang kembangbiakan terlebih dahulu.
terdiri atas perkusi hamer dan 6) Penyuntikan hewan percobaan
pleksimeter yang dipukul dan
7) Haemotologik. Pemeriksaan yang
diletakkan langsung pada kulit.
dilakukan dengan cara mengamati
d. Auskultasi sel darah.
Auskultasi yaitu memeriksa jan- 8) Serologik. Pemeriksaan yang
tung dan paru-paru dengan cara men- dilakukan dengan cara mengamati
dengarkan suaranya. Alat yang serum atau cairan darah.
digunakan adalah stetoskop.
e. Pemeriksaan Bau LEMBAR PENGAMATAN
Melakukan pemeriksaan adanya
bau-bauan yang bermacam-macam KELOMPOK :.......................
yang menunjukkan adanya kelainan.
ANGGOTA KELOMPOK :........................
f. Penentuan Denyut Nadi
Melakukan perhitungan denyut ........................
nadi dengan cara memegang
TGL PENGAMATAN :........................
pembuluh nadi dan menghitung detak
nadi dalam satuan waktu Frekuensi HASIL PENGAMATAN :........................
Pernafasan (kali per menit).
g. Pengambilan Contoh 1. Kondisi lingkungan
Mengadakan punctie yaitu mem- ...................................................................
buat tusukan pada bagian badan yang ..........................................................................
sakit untuk mendapatkan cairan- ..........................................................................
cairan dengan menggunakan trokar .........................................................
atau kanul.
2. Pengamatan gejala klinis
h. Pemeriksaan Laboratorium
a. Penampakan umum
Pemeriksaan laboratorium ini
...................................................................
dilakukan secara:
..........................................................................
1) Fisik: bau, rasa dan warna ..........................................................................
2) Kimia: yaitu pemeriksaan secara .......................................................................
biokimia seperti mengukur gula b.Kepala :
darah, ureum dalam darah, protein
c.Sinus :
dalam urine dll
d.Tembolok :
3) Histopatologik: Pemeriksaan se-
perti perubahan patologi, anatomis, e.Kulit :
kelainan jaringan dll f.Subcutan :
4) Mikroskopis: Pemeriksaan yang g.Kloaka :
dilakukan dengan menggunakan
107
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
BAB 7
Seleksi, Culling dan afkir parent stock
PROSEDUR PENGAPKIRAN
UNGGAS BIBIT
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
dari kelompok atau kawanan ayam yang lembut, agak basah, dan tidak ada bagian
terpilih, pertumbuhan badannya baik dan yang rusak atau cacat. Warnanya segar,
hasil telurnya banyak, selama masa agak mengkilat.
hidupnya belum pernah sakit dan 5. Bulu, bentuk bulu mencerminkan
meranggas bulunya baik sebagian atau keadaan kulit, kesehatan dan gaya hidup
seluruhnya, dan sebaiknya calon bibit ini ayam bersangkutan. Bulu ayam yang
dicari pada peternak pembibit. Dengan bagus letaknya teratur pada tubuh,
harapan mutu. Bibit yang bisa dipertang- menghimpit rapat seolah-olah tidak ada
gungjawabkan. ruang kosong di antara bulu-bulu
Calon bibit yang baik memiliki beberapa tersebut. Bentuk bulu sempurna, kecuali
sifat yang khas. Di antaranya tingkah ada sebab-sebab khusus. Bentuk dan
lakunya gembira, gerakannya kuat dan besar bulu harus sesuai dengan jenis
tangkas, tidak takut didekati orang, puspa ragam dari jenis ayam bersang-
suaranya agak ramai apabila didekati dan kutan. Makin mengkilat warna bulu,
diberi makan, nafsu makannya baik dan aktif makin sehat dan kuat gaya hidup ayam
mencari makan sepanjang hari, keluar bersangkutan.
kandang pagi-pagi dan baru pulang masuk 6. Suhu badan, normal, berkisar antara 41-
kandang setelah matahari terbenam, 42 derajat celcius.
tidurnya nyenyak pada malam hari, ayam
7. Berat badan, harus sesuai dengan jenis
jantan berlagak sebagai pemimpin bagi
ayam bersangkutan. Berat badan baku
ayam-ayam betina sekawanannya.
(sebagai ancer-ancer), berat badan ayam
Ayam sehat dan normal bisa ditilik de- betina ditentukan sewaktu meletakkan
ngan melihat tanda-tanda fisiknya sebagai telurnya yang pertama. Untuk ayam
berikut jantan setelah berumur 1 tahun. Dalam
1. Bagian tubuh, tidak ada kelainan, selaras, pemeliharaan, ayam harus dijaga jangan
dan sesuaikan dengan jenis ayam sampai terlalu kurus atau terlalu gemuk.
bersangkutan. Sebaiknya dipilih yang Susunan makanan harus dijaga, dan
berdada lebar dan cembung, serta pemberiannya sebaiknya teratur.
bagian belakang tubuh agak besar. 8. Kepala, berbentuk bulat panjang, tidak
2. Tulang, pertulangan kuat dan normal, terlalu gepeng dan ber-bangun kasar.
tidak ada kelainan yang menyebabkan Jengger kokoh kuat, tidak tipis dan tidak
cacat tubuh. Tulang kaki tidak berbentuk terlalu besar. Warnanya merah menyala,
"O" atau "X", karena cacat kaki ini bisa agak mengkilat. Bila diraba terasa
menyulitkan dalam perkawinan. hangat, lentur dan berjaringan halus.
Akibatnya telur bibit bisa tidak terbuahi, Gelang kuping dan daun telinga
atau daya tetasnya sangat kurang. bentuknya bulat dan jorong, warnanya
3. Otot, kempal, padat, berisi, dan tidak tegas. Paruh pendek, agak lebar, kuat,
berlemak. Keadaan ini dapat diper- dan tajam. Warna tegas, tidak suram.
kirakan dengan meraba tulang dada dan 9. Mata, berbentuk bulat, agak melotot
paha. Keadaan otot ini bisa dipakai untuk sedikit, membuka luas kurang lebih di
mengukur dalam menafsirkan baik tengah pipi (samping kepala), bebas dari
buruknya keadaan umum tubuh, kese- segala jaringan tubuh yang mengganggu
hatan, dan gaya hidup ayam ber- penglihatan. Pemandangan cerah ceria,
sangkutan. penuh perhatian, dan gemar melakukan
4. Kulit, keadaan kulit bila diraba terasa sesuatu. Gelang mata segar, berwarna
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
kuning kemerah-merahan dan tidak jari orang dewasa. Perut penelur bila
lemah. Selaput lendir mata licin, diraba terasa halus dan lunak seperti
mengkilat, dan selalu basah. Selaput beledu, bentuknya bulat cembung.
bening mata jernih, kering. Pada ayam 14.Sayap, normal dan kuat, tidak boleh
yang kekurangan vitamin A selaput tergantung lemah, harus menghimpit
matanya kelabu suram. Selaput pelangi tepat pada badan.
ayam umur 2 minggu warnya kelabu
15.Dubur, yang sehat bentuknya lebar,
muda/agak merah, umur 2-5 minggu
bulat, dan basah. Kulit di sekitar dubur
kehijauan, dan umur 6-8 minggu
tidak berkerut atau berwarna kuning tua,
berwarna jingga. Perubahan warna
tapi keputih-putihan dan tidak kotor
selaput pelangi ini berjalan dari luar ke
oleh tahi ayam yang mengering. Bulu
arah dalam (tengah), dab akhirnya
sekitar dubur bersih.
selaput pelangi menjadi berwarna
kuning jingga sampai trengguli merah. 16.Kaki, harus kokoh dan kuat, tidak terlalu
Setelah berumur 8 minggu tidak besar atau kecil. Jari-jarinya meng-
berubah lagi. Anak mata bentuknya hampar, dengan bentuk kuku tidak
bulat, tepinya tajam. Reaksinya terhadap terlalu panjang atau bengkok. Taji tidak
cahaya matahari cepat dan tepat. Cairan panjang, tapi kuat. Sisik kaki menghimpit
dalam ruang mata depan jernih, bening. rata, tersusun teratur, dan keadaannya
licin mengkilat. Warnanya disesuaikan
10.Leher, jangan terlalu panjang atau
dengan jenis ayam bersangkutan.
terlalu pendek, kecuali jenis ayam
tertentu. Untuk ayam pelung leher harus 17.Ekor, terbangun sesuai dengan jenis
panjang dan kuat. ayamnya. Bulu pangkal sampai ujungnya
tidak cacat.
11.Dada, bentuk dada agak montok ke
depan, lebar dan kuat. Leher dan dada Seleksi dalam usaha peternakan diar-
harus merupakan satu kesatuan yang tikan memilih ternak sesuai dengan tingkat
kokoh. Tembolok selalu terisi penuh, pertumbuhannya, lalu dipisahkan satu
regang, tapi tidak terlalu keras. dengan yang lainya. Tujuan seleksi adalah
untuk membedakan yang pertum-
12. Badan dan bagian belakang, badan
buhannya baik dan kurang baik. Jika ditemui
agak panjang, lebar, dan dalam. Lebih-
unggas dengan pertumbuhan kurang baik,
lebih di bagian belakangnya. Hal ini
unggas tersebut harus diberi perlakuan
menandakan, bahwa alat-alat tubuh
tertentu, misalnya pemberian pakan atau
yang ada di dalam terjamin pada
vitamin sehingga laju pertum-buhannya
tempatnya, layak dan berfungsi
meningkat. Selain itu, seleksi dilakukan agar
sebagaimana mestinya.
keseragaman ayam yang telah diseleksi
Tubuh bagian belakang harus penuh dan akan membatasi persaingan dalam
dalam. Tubuh belakang ayam yang mendapatkan pakan sehingga semua ayam
terbesar terletak di belakang garis mendapatkan pakan secara pro-porsional.
melintang antara kedua kaki ayam.
Punggung panjang, lebar, dan lurus.
CULLING
13. Perut penelur, terletak di antara di
belakang garis melintang antara kedua
kaki, dengan jarak antara kedua kaki Culling adalah pemisahan atau
cukup lebar. Jarak antara ujung tulang pengapkiran ayam yang dilihat secara
dada dan tulang kelangkang sekitar 3-4 ekterior dan dinilai potensinya yang
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
a. Faktor luar:
1. Makanan Tanda-tanda Ayam Produktif dan Non Produktif
2. Rontok bulu / luruh (molting) BAGIAN TUBUH AYAM PRODUKTIF AYAM NON
3. Temperatur sekeliling PRODUKTIF
4. Kandang
Mata Bulat dan bersinar Oval, Sayu
5. Kegaduhan
6. Penyakit. Jengger Besar, merah, sempurna, Kecil, pucat,
b.Faktor dalam (Keturunan) segar dan lembut kering,
berkerut dan
Faktor dalam adalah merupakan berisik
faktor keturunan yang sulit diatasi.
Pada umumnya bibit yang baik akan Cuping Telinga Besar berminyak, Bentuk tidak
menurunkan ayam yang baik, yang lembut menarik, kasar
dan kering
produksi telurnya tinggi. Sebaliknya,
dari keturunan ayam yang jelek akan
menurunkan ayam yang produksinya Lubang anus Besar, lebar, memanjang Kecil,
basah dan pucat mengkerut,
rendah. bulat, kering
c. Keuntungan Culling
Tulang fleksibel, tipis, jerek Kaku, kasar,
1. Menghemat tenaga dan biaya punggung kedua tulang jarak kedua
tulang
2. Mengurangi/ mencegah penye- menyempit
baran penyakit
3. Produksi tinggi, karena ruangan ha- Perut Lembut, fleksibel, besar Gemuk, besar,
keras
nya diisi oleh ayam yang produktif
saja
Kulit Tipis, halus, longgar Tebal, melekat
d.Dasar Pertimbangan Melakukan Cul- pada daging
ling
Khaki Rata, kecil, pucat Bulat besar
1. Kondisi sekarang dan masa lampau
2. Jika culling berdasarkan pada Paruh Pendek Panjang
kondisi masa lampau bisa dilihat
dari catatan produksi masing-
masing individu ayam Dalam budidaya beternak burung puyuh
3. Culling bertujuan untuk produksi bibit, yang diharapkan adalah semaksimal
sekarang, harus mengetahui ciri-ciri mungkin memelihara puyuh betina yang
ayam yang berproduksi tinggi dan produktif atau masih produktif. Hal
ayam yang berproduksi rendah. tersebut berlatar belakang perhitungan
juga terhadap kebutuhan akan jatah
ransum pakan. Bisa jadi akan dianggap
PENGAPKIRAN sayang apabila diantara burung puyuh
Pada minggu terakhir masa remaja petelur (yang tentu saja berjenis betina)
dilakukan pengapkiran (8–17 mg), bagi ada yang tidak produktif (lagi). Bisa
ayam yang tidak memenuhi persyaratan diperkirakan jika dalam perharinya satu
sebagai ayam petelur dengan kriteria ekor membutuhkan 22 gram, maka dalam
sebagai berikut : 30 bulan bisa menghabiskan 660 gram x
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
ini ayam hanya diberi milo (gandum) nannya, dicampur dengan 20%
atau tepung jagung saja dalam daun lamtoro kering.
waktu yang lama. Peremajaan ini f) Hari ke 26 dan seterusnya diberi ran-
cocok diterapkan di daerah tropis, sum lengkap dan minum secara
dengan langkah-langkah sebagai bebas.
berikut:
g) Sesudah 6 minggu mengalami
a) Hari 1-35 ayam diberikan ma- perlakuan sepertidiatas, ayam akan
kanan lengkap sesuai dengan ke- remaja kembali dan siap berpro-
butuhannya dan sinar matahari duksi lagi.
dibatasi 8 jam/hari.
Dari ketiga metode diatas, meto-
b) Hari ke 36-39 ayam dipuasakan de ketiga yang paling cocok dite-
ddengan kebutuhan sinar mata- rapkan di daerah tropis dan sudah
hari 8 jam/hari. banyak yang berhasil.
c) Hari ke 40-60 diberi gandum atau
jagung sebanyak-banyaknya,
kebutuhan sinar matahari diberi-
kan tetap 8 jam/hari.
d) Hari ke 61-68 diberi makan secara
utuh (ransum ayam petelur),
diberi minum sebanyak-banyak- ABON DAGING AYAM APKIR
nya dan kebutuhan sinar matahari
14-16 jam/hari.
e) Sesudah 2 minggu ayam yang di-
beri perlakuan tersebut akan kem-
bali remaja dan siap berproduksi.
3) Metode Macxindos
Metode Macxindos merupakan
kombinasi dari kedua cara diatas,
dimana pada metode ini ransum dan
air minum yang diberikan dibatasi
dan dalam ransumnya diberikan
daun lamtoro kering. Cara-caranya: Ayam Apkir
a) hari ke 1 dan 2 ayam dipuasakan. Daging ayam apkir dibuat abon, karena
b) Hari ketiga ayam hanya diberi abon dapat meningkatkan kualitas cita rasa,
minum. daya simpan, nutrisi dan fisik dari daging
c) Hari ke 4-6 dipuasakan. mentah. Kandungan dari ayam petelur apkir
yaitu memiliki potensi untuk menjadi produk
d) Hari ke 7-10 sama dengan hari
daging olahan, karena mempunyai kandungan
ketiga.
nutrien tidak jauh berbeda dengan daging
e) Hari 11-25 ayam diberi minum ayam broiler dan mempunyai kandungan
secara bebas dengan makanan lemak tinggi. Kandungan lemak pada daging
lengkap (ransum ayam petelur) menentukan kualitas daging, karena lemak
50% dari kebutuhan maka- menentukan cita rasa dan aroma daging.
107
Untuk menambah wawasan anda tentang Unggas petelur dan bibit mengalami
pemanfaatan daging ayam afkir untuk beberapa fase kehidupan. Fase starter
meningkatkan daya jual dan cita rasa produk =1- umur 8 minggu. Fase grower= dari
olahannya, silahan buka link di bawah ini: umur 8 s.d 13 minggu, fase
pengembangan atau developer yaitu
dari umur 14 sampai ≺ 20minggu. Fase
layer = 20 s.d 80 minggu atau sampai
ayam di afkir untuk ayam ras petelur.
Pada umumnya ayam bibit diafkir pada
umur 80 minggu +/-2 minggu, artinya
antara 78 sampai 82 minggu. Ayam
petelur yang sudah berhenti ber-
produksi sebaiknya jangan terlalu awal
diafkir, karena masih dapat diperbaiki
http://pemanfaatanayamafkirsebagaiabon. dan dipelihara lagi sebagai ayam yang
blogspot.com/2014/05/pemanfaatan produktif. Cara yang biasa ditempuh
-ayam-petelur-afkir-sebagai.html
adalah dengan memberikan waktu
istirahat bagi ayam dan dengan
pemeliharaan khusus. Metode ini lazim
disebut dengan Force Molting yaitu
meremajakan ayam dengan memak-
1. Dengan disediakan peralatan dan sakan rontok bulu sesudah berproduksi
sarana (kandang), Ukurlah luas kandang kurang lebih selama 1 tahun.
yang tersedia di sekolah setempat dan Seleksi bertujuan untuk memilih
buatlah rancangan kebutuhan peralatan ayam yang baik dan memisahkan ayam
kandang yang dibutuhkan! yang tidak baik. Pada akhir minggu ke 4
dilakukan seleksi ayam, ayam yang sakit,
2. Dengan disediakan peralatan dan bahan cacat dan ukuran terlalu kecil dapat
(DOC parent stock), lakukan seleksi dipisahkan dari ayam yang sehat dan
terhadap DOC parent stock untuk ayam normal. Ayam jantan yang belum
tipe pedaging sesuai dengan Standar dewasa, bentuk dan berat tidak sesuai
Nasional Indonesia! dikeluarkan. Ukuran ayam yang terlalu
kecil atau terlalu besar dikeluarkan.
Ayam dengan bentuk kaki jelek, dan hasil
3. Hal-hal apa saja yang dapat Anda lakukan pemotongan paruh jelek diapkir.
terkait dengan materi evaluasi hasil Seleksi ayam pada fase grower pada
produksi ternak unggas petelur? pullet bertujuan memilih ayam yang baik
4. Manfaat apa saja yang Anda peroleh dari dan mengeluarkan (mengapkir) ayam
materi evaluasi hasil produksi ternak yang jelek. Kriteria seleksi didasarkan
unggas petelur? pada:
1) Ukuran Terlalu Kecil
5. Pengalaman baru apa yang Anda peroleh
dari materi pemeliharaan ternak unggas
bibit induk?
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
17.Sedangkan lama kekebalan vaksin live 22.Dosis vaksin metode suntik pada ayam
sekitar … umur 4 hari adalah …
A.3 hari A. 0,1 ml
B.7 hari B. 0,2 ml
C.15 hari C. 0,25 ml
D. 21 hari D. 0,30 ml
E. 28 hari E. 0,5 ml
18.Waktu vaksin sebaiknya … untuk 23.Berikut yang bukan ciri-ciri DOC sehat
mencegah ngantuk, capek atau kurang adalah …
konsentrasi. A. Pusarnya menutup rapi
A.Malam hari awal B. DOC terlihat pasif
B.Tengah malam C. Kakinya besar dan basah seperti
C.Dini hari berminyak
D. Pagi hari D. Bera DOC 40 gr
E. Siang hari jam 12.00 E. Pantatnya bersih, tanpa pasta putih
19. Berikut contoh ND live, kecuali …
A. Vaksin ND Lasota 24.Syarat kandang sehat diantaranya
B. Vaksin ND Clone adalah temperatur lingkungan yang
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
25.Di bawah ini yang bukan keunggulan 29.Bila berat badan ayam yang memenuhi
kandang closed house adalah … standar sebanyak 17 ekor, dan jumlah
ayam yang ditimbang sebanyak 20 ekor,
A. Suhu udara bisa mencapai ideal
maka persentase keseragamannya
B. Kelembaban bisa mencapai ideal adalah …
C. Biaya operasional cukup mahal A.75 %
D. Kecepatan angin dapat mencapai B.80 %
ideal
C.85 %
E. Kepadatan ayam bisa lebih banyak
D. 90 %
E. 95 %
26.Hal-hal di bawah ini yang menyebabkan
30.Di bawah ini adalah ciri-ciri ayam
amonia di kandang litter meningkat,
petelur produktif, kecuali …
kecuali …
A. Mata bulat dan bersinar,cuping besar,
A. Kelembaban kandang tinggi
berminyak dan lembut, lubang anus
B. Curah hujan kecil besar, lebar, memanjang, basah dan
C. Ventilasi kandang kurang baik pucat, kaki rata, kecil, pucat.
D.Kondisi alas kandang basah karena air B. Perut lembut, fleksibel, besar, Kulit
minum Tipis, halus, longgar
E. Kecepatan angin di dalam kandang C. Paruh pendek, perut lembut, fleksibel,
kurang ideal besar
D. Kaki rata, kecil, dan pucat
27.Kandang sehat sebaiknya menggunakan E. Kulit, tebal dan melekat pada daging,
sistem atap … kaki bulat besar
A. Tunggal
B. Semi monitor
C. Gable
D. Monitor Setelah Anda mempelajari materi:
E. Sistem gergaji A. Persiapan kandang dan perlatan kandang
pada usaha pembibitan unggas yang
meliputi Jenis bahan sanitasi dan cara
28.Pernyataan berikut yang bukan
penggunaannya, Jenis-jenis peralatan
merupakan syarat lokasi kandang yang
kandang, Standar kebutuhan kandang dan
baik adalah …
peralatan kandang, Pengaruh bahan
A. Tanah lebih rendah dari tanah sanitasi kandang terhadap kesehatan
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
m. Manfaat apa saja yang Anda peroleh Biosecurity :Upaya untuk mencegah
dari materi melakukan tatalaksana masuknya agen penyakit ke
pemeliharaan pembibitan (induk dan induk semang dan untuk
pejantan) ternak unggas? menjaga agen penyakit yang
n. Aspek menarik apa saja yang Anda disimpan dan diisolasi dalam
temukan dalam materi melakukan suatu laboratorium tidak
tatalaksana pemeliharaan pembibitan mengkontaminasi atau tidak
(induk dan pejantan) ternak unggas ? disalahgunakan.
o. Adakah kaitannya antara materi Breeder :Pembibit
melakukan tatalaksana pemeliharaan Breeding Farm :Usaha pembibitan
pembibitan (induk dan pejantan) Brooder :Pemanas
ternak unggas dengan materi pelajaran
Brooding :Kandang indukan
lainnya?
Closed house :Kandang tertutup
Debeaking :Pemotogan paruh
Desinfeksi :Tindakan pensucihamaan
dengan menggunakan bahan
desinfektan yang bertujuan
untuk mengurangi atau
menghilangkan
mikroorganisme.
Final Stock :Ayam komersial
Grand Parent :Ayam bibit nenek
StockGreat
Grand Parent :Ayam bibit buyut
StockLitter :Alas kandang
Nipple :Tempat minum otomatis dari
bahan plastik dengan pentil
stainless pada bagian
bawahnya yang bila
ditekanakan mengeluarkan
air.
Opened house :Kandang terbuka
Oversupply : Pemberian nutrisi pakan yang
berlebihan
Parent Stock :Ayam bibit induk
Performans :Penampilan
Pure Line :Ayam galur murni
Sistem skip a
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107
AGRIBISNIS PEMBIBITAN TERNAK UNGGAS
107