Anda di halaman 1dari 2

Instalasi listrik

Pemasangan instalasi listrik harus diperhitungkan dan aman sesuai dengan


Peraturan Umum Instalasi Listrik yang berlaku. Setiap bangunan gedung negara
yang dipergunakan untuk kepentingan umum, bangunan khusus, dan gedung kantor
tingkat Departemen/ Kementrian/ Lembaga tinggi/ Tertinggi Negara harus memiliki
pembangkit listrik darurat sebagai cadangan, yang besar dayanya dapat memenuhi
kesinambungan pelayanan. Penggunaan pembangkit tenaga listrik harus memenuhi
syarat keamanan terhadap gangguan dan tidak boleh menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan.

Berdasarkan kajian yang ada dapat disebutkan beberapa tipologi sistim distribusi
listrik pada bangunan. Ada banyak variasi sistem distribusi tenaga listrik dalam
bangunan. Sistem mana yang paling tepat tergantung kepada :

a. Ukuran bangunan

b. Karakteristik beban paling dominan seperti HP/kW, tegangan dan fasa.

Sebagian besar bangunan mengandung beban dengan karakter berbeda seperti


pencahayaan dan peralatan fasa tunggal, dan motor-motor 3 fasa. Wajar ada lebih dari
satu sistem distribusi tenaga. Sistem tenaga listrik dalam bangunan dapat dibagai dalam
4 kelas :

a. Sistem tegangan ekstra rendah : 50 V atau lebih rendah (untuk sistem


sinyal dan komunikasi).
b. Sistem tegangan rendah : s/d 600 V (daya untuk peralatan bangunan).
c. Sistem tegangan menengah : s/d 23000 V (utilitas bangunan dan peralatan
ber-tegangan besar).
d. Sistem tegangan tinggi : s/d 70.000 V (instalasi luar bangunan).

Dalam perancangan instalasi listrik dan pertimbangan pengkabelan patut


diperhatikan faktor- faktor sebagai berikut :

1. Prosedur perencangan.
2. Analisis kebutuhuhan bangunan.
3. Penentuan beban listrik.
4. Koordinasi dengan rancangan utilitas lain.
5. Menyusun rancangan dan spesifikasi.
6. Peraturan umum instalasi listrik.

Ada 5 (lima) langkah dasar dalam perancangan sistem kelistrikan pada bangunan:

1. Menganalisis kebutuhan bangunan.


2. Menentukan beban-beban elektrikal.
3. Memilih sistem-sistem elektrikal.
4. Koordinasi dengan putusan desain lainnya.
5. Menyiapkan rancangan elektrikal dan spesifikasi.

Pada prakteknya beberapa langkah tersebut dilewati dalam rangka


menyesuaikan dengan kemajuan proyek. Berbagai pihak ingin mengetahui segera:

1. Perusahaan utilitas ingin mengetahui jenis utilitas yg diperlukan.


2. Arsitek ingin tahu ukuran dan lokasi ruangan peralatan listrik.
3. Ahli struktur ingin tahu berat dari semua peralatan yang dipasang.
4. Ahli tata udara ingin tahu opsi sistem meng-evaluasi biaya peralatan.

Penerangan alam/pencahayaan

Setiap bangunan gedung negara harus memiliki penerangan alam/pencahayaan yang


cukup sesuai dengan fungsi ruang dalam bangunan tersebut, sehingga kesehatan dan
kenyamanan pengguna bangunan dapat terjamin.

Anda mungkin juga menyukai