Font size: AAA
Kursusku (6)
Aktivasi
Reset Password
Panduan
Id
1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4314.62
4. Sesi 5
5. Diskusi.5
Cari forum
Cari forum
Dasbor
Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
Setelan
Mode tampilan
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat
Diskusi.5
Rabu, 14 September 2022, 17:21
Jumlah balasan: 9
Silahkan menjawab pertanyaan berikut ini dengan pedoman BMP modul 5.
Dan dalam menjawab pertanyaan diskusi TIDAK DIPERKENANKAN COPY
PASTE jawaban via internet maupun diambil dari mahasiswa lain, serta setiap
jawaban disertai dengan sumbernya…..
Tautan permanenBalas
Jawab:
Anggaran keuangan adalah anggaran yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu(periode) tertentu di masa yang akan datang. Perusahaan sangat membutuhkan anggaran
dalam bentuk perencanaan sebagai upaya mengestimasikan keuangan perusahaan.
Tentunya anggaran memiliki peran penting sebagai bentuk pemantauan laju pertumbuhan
ekonomi internal di dalam perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik tentunya akan membuat
anggaran perusahaan yang mampu membantu merencanakan dana serta mengendalikan aktivitas
bisnis. Dengan adanya anggaran ini tentunya akan mempermudah perusahaan dalam
mengeluarkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kegiatan bisnis.
1. Anggaran Kas
Kas dapat dikatakan merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas
merupakan salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. secara sederhana,
anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa aliran kas keluar.
Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai berikut:
Penerimaan kas atau kas yang tersedia terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi
penerimaan kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun
dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah berasal
dari penjualan tunai serta penagih piutang yang berasal dari penjualan kredit.
Pengeluaran kas mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran
kas yang sesungguhnya seperti depresiasi.
Kelebihan atau kekurangan kas akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki,
atau bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat
ini akan menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk
biaya bunganya.
Saldo kas akhir merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode
setelah mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan
pembayaran kembali. Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan
kas yang tersedia dengan rencana pengeluaran kas.
Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
Informasi akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.
Sebuah rencana yang dibuat juga disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk periode dan jangka
waktu tertentu di masa mendatang.
Merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dapat digunakan untuk kegiatan
operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya. Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.
Secara sederhana, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa
aliran kas keluar. Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai
berikut:
1) Penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah berasal dari penjualan tunai serta
penagih piutang yang berasal dari penjualan kredit.
2) Pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya seperti depresiasi.
3) Kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
4) Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
5) Saldo kas akhir merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.
1. Anggaran Kas
Anggaran yang satu ini tergolong anggaran yang paling penting dalam suatu perusahaan,
anggaran kas memuat tentang aliran kas masuk dikurangi aliran kas keluar. Dalam hal ini
anggaran kas yang dimaksud berbeda dengan laporan arus kas, anggaran kas meliputi beberapa
sub bagian berdasarkan struktur dasarnya. Adapun sub bagian yang dimaksud diantaranya,
a. Penerimaan kas, yakni kas yang tersedia dari saldo awal kas serta semua penerimaan kas dari
sumber apapun dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah
berasal dari penjualan tunai serta penagihan piutang yang berasal dari penjualan kredit.
b. Pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
c. Kelebihan atau kekurangan kas, yakni akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
d. Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, pada bagian keempat ini berkaitan tentang
peminjaman atau pembayaran kembali. Apabila perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih
maka bagian keempat ini akan menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal
hutang termasuk biaya bunganya.
e. Saldo akhir, yakni rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran, serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Anggaran ini merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya
anggaran kas. Informasi akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung pada
informasi yang terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional
yang disusun. Umumnya anggaran neraca memuat mengenai rencana posisi keuangan atau
aktiva, utang, dan modal perusahaan di awal dan akhir periode tertentu.
Demikian tanggapan diskusi saya, apabila ada yang kurang tepat saya mohon koreksi serta
bimbingannya. Terimakasih.
Salam hangat
Ratna Sejiwani
Upbjj UT Denpasar
Sumber referensi :
- https://store.ums.ac.id/buku/anggaran-keuangan.html
-https://www.jurnal.id/id/blog/2018-14-macam-anggaran-keuangan-yang-harus-dimiliki-
perusahaan/#13_Anggaran_Neraca
1. Anggaran Kas
secara sederhana, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa
aliran kas keluar. berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai
berikut :
a. penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
b. pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
c. kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
d. pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
e. saldo kas akhir, merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali. secara
notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.
Sumber referensi:
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen modul 5
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Secara sederhananya anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk
dikurangi berapa aliras kas keluar. Berdasarkan struktur dasarnya anggaran kas
meliputi sub bagian berikut ini :
b. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam
satu periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan
pengeluaran kas yang sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
Sumber Referensi :
Narsa, I. Made. 2021. Akuntansi Manajemen (BMP). EKMA4314. Modul 5.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Selamat malam Tutor dan Rekan2 Tuton sekalian ..izin menanggapi pertanyaan diskusi 5 🙏
1. Anggaran Kas.
Kas dapat dikatakan merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas
merupakan salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. Banyak kejadian
dimana perusahaan menjadi kolaps karena ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan kapan
harus mengeluarkan kas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak melakukan dengan baik
mengestimasikan kapan perusahaan menerima kas.
Secara sederhananya, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi
berapa aliran kas keluar ( perlu diperhatikan, anggaran kas beda dengan laporan arus kas) .
Namun, berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian berikut ini :
1. Penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspetasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
2. Pengeluaran kas, mencantum semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu periode,
namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
3. Kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, pembayaran pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
4. Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
5. Saldo kas akhir, merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.
2. Anggaran neraca atau anggaran laporan posisi keuangan merupakan output penting lain dari
anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas. Informasi akun-akun yang tertuang pada
anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang terkandung pada neraca periode berjalan
dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.
3. Anggaran belanja modal merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dapat
digunakan untuk kegiatan operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya.
Sumber Referensi :
BMP Akutansi Manajemen Modul 5 Hal.5.27 - 5.29
Narsa, I.M (2019). Akutansi Manajemen. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka
Dh,
JAWAB
Definisi umum anggaran adalah suatu perencanaan keuangan perusahaan untuk masa yang akan
datang. Perusahaan sangat membutuhkan anggaran dalam bentuk perencanaan sebagai upaya
mengestimasikan keuangan perusahaan.
Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting, yang dalam arti
seluruh kegiatan akan dijumlahkan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efesien
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Anggaran Kas
Pada Anggaran Kas terdapat suatu informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas
selama periode anggaran. Anggaran Kas juga dibuat berdasarkan anggaran operasi dan
pengeluaran modal. Menyusun Anggaran Kasa adalah hal yang sangat penting bagi sebuah
organisasi untuk dapat menjaga likuiditas organisasi tersebut. Anggaran Kas ini biasanya
digunakan untuk dapat menyusun anggaran neraca.
Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian berikut ini:
Terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan kas yang mana melibatkan semua
penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari
penerimaan kas ini adalah berasal dari penjualan tunai serta penagihan piutang yang berasal dari
penjualan kredit.
b. Pengeluaran kas
Mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu periode, namun
dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang sesungguhnya
(noncash transaction) seperti depresiasi.
Akan menentukan keputusan apa yang harus diambil perusahaan, apakah sebaiknya mencari
pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau bahkan bias menginvestasikan Kelebinan
Kas yang ada.
Tentang peminjaman atau pembayaran kembali. Misalkan ketika perusahaan dalam keadaan
manakala kas sedang berlebih maka bagian keempat ini akan menunjukkan rencana pembayaran
kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
e. Saldo akhir
Merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran, serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Anggaran ini isinya mengenai suatu rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama
periode (waktu) anggaran. Anggaran ini juga disusun dari anggaran neraca.
Dalam Anggaran ini dijelaskan tentang suatu rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama
periode anggaran dan dibuat berdasarkan proyeksi penjualan. Anggaran Pengeluaran Modal ini
biasanya digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas, biaya overhead pabrik, dan
biaya non-produksi.
Anggaran Produksi
Anggaran ini memuat mengenai suatu rencana-rencana unit yang diproduksi selama periode
anggaran. Taksiran produksi ini ditentukan berdasarkan suatu rencana penjualan maupun
persediaan yang diharapkan.
Anggaran produksi ini merupakan suatu dasar dari penyusunan anggaran biaya produksi,
diantaranya yaitu anggaran biaya overhead pabrik, biaya bahan baku dan juga biaya tenaga kerja
langsung. Anggaran produksi ini dapat juga dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran
Persediaan ataupun sebaliknya.
Anggaran ini mengenai sebuah taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi,
yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku.
Lalu dari anggaran ini juga akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang
selanjutnya dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba.
Tugas.2 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi
Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini
Follow Us:
UNIVERSITAS TERBUKA ©2022
Kursusku (6)
Aktivasi
Reset Password
Panduan
Id
1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4478.37
4. Sesi 5
5. Diskusi.5
Cari forum
Cari forum
Dasbor
Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
Setelan
Mode tampilan
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat
Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 04:11
Jumlah balasan: 3
Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan di forum ini
mengenai topik berikut ini…!
Dari jurnal terlampir, analisis bagaimana pengaruh
rekrutmen terhadap kinerja karyawan dan kesesuaian
penempatan kerja fisik terhadap kinerja?
Tautan permanenBalas
Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh rekrutmen SDM, kesesuaian penempatan
karyawan, dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT
Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan berdasarkan jurnal yang dilampirkan. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa rekrutmen SDM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan produksi weaving pada PT Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan. Proses
rekrutmen yang meluas serta melibatkan pihak eksternal diketahui dapat membantu untuk
merekrut pegawai dengan skill dan kapabilitas yang dibutuhkan perusahaan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.
Meskipun perekrutan secara internal memiliki keuntungan, namun jika hanya menggunakan
perekrutan secara internal maka akan sampai pada suatu keadaan di mana semua anggota
perusahaan memiliki pola pikir yang mirip atau sama sehingga kurang mendukung adanya
inovasi. Oleh karena itu, organisasi perlu membawa orang dari luar untuk mendapatkan ide atau
cara-cara baru menjalankan bisnis. Perekrutan eksternal ini biasanya untuk posisi entry level atau
posisi spesialis di level yang lebih tinggi. Beberapa metode perekrutan secara eksternal yaitu:
1. Pelamar langsung dan referrals
Pelamar langsung adalah orang yang melamar lowongan tanpa dorongan dari organisasi.
Sedangkan referrals adalah orang yang melamar lowongan karena didorong atau dianjurkan oleh
seseorang yang telah bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
2. Iklan di surat kabar atau majalah
Iklan ini umumnya menghasilkan kelompok pelamar yang kurang diinginkan dibanding dengan
pelamar langsung dan referrals dan juga membutuhkan biaya yang lebih besar. Oleh karenanya
hanya sedikit perusahaan yang dapat mengisi lowongan pekerjaan murni dengan pelamar
langsung dan referrals maka mereka perlu menggunakan iklan. Sebuah iklan lowongan pekerjaan
harus memberi informasi yang cukup kepada pembaca agar mereka dapat mengevaluasi jabatan
dan persyaratannya sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang kualifikasi mereka
berdasarkan informasi yang memadai tersebut.
3. Perekrutan elektronik
Internet telah membuka nuansa baru bagi perusahaan dalam usahanya merekrut calon karyawan
yang berbakat. Perusahaan-perusahaan disarankan untuk menggunakan web site yang memang
telah dirancang untuk menarik para pekerja seperti Career-Builder.
4. Kantor Pemerintah
Perusahaan dapat menyampaikan informasi lowongan pekerjaan ke kantor tenaga kerja
pemerintah yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan baik secara nasional maupun
lokal.
5. Kantor penempatan tenaga kerja swasta
Kantor penyedia tenaga kerja swasta ini memberikan layanan yang tidak jauh berbeda dengan
layanan yang diberikan oleh kantor pemerintah. Para pencari kerja yang ingin memperoleh
pekerjaan dapat menandatangani kontrak dengan kantor swasta ini, baik ketika masih
menganggur maupun ketika sudah bekerja.
6. Institut dan universitas
Umumnya, institut atau universitas memiliki layanan penempatan tenaga kerja untuk membantu
alumninya memperoleh pekerjaan. Perusahaan cenderung memusatkan perhatiannya pada institut
atau universitas yang memiliki reputasi baik di area di mana mereka butuhkan.
Faktor penyebab lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kesesuaian dalam
penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan penelitian tersebut, menunjukkan bahwa kesesuaian penempatan karyawan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT
Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mathlis (2010) yang
berpendapat bahwa kesesuaian penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi jumlah dan
kualitas kerja atau kinerja karyawan.
Pendapat ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Satria Nuri Sandi, Mochammad Al
Musadieq dan Moehammad Soe’ed Hakam (2013) yang menyatakan bahwa penempatan yang
sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman memiliki pengaruh
signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Mathlis (2010) Penempatan (placement) adalah proses menempatkan dan mecocokan
seseorang keposisi pekerjaan yang tepat. Dengan demikian, ketepatan perusahaan dalam
menempatkan karyawannya pada posisi pekerjaan yang tepat yang sesuai dengan pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman kerja karyawannya akan mendukung karyawan dalam
meningkatkan hasil kerjanya.
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja fisik, hal ini
dikarenakan lingkungan kerja fisik yang nyaman dan kondusif akan berpengaruh terhadap
suasana hati karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil kerja yang diberikan
karyawan kepada perusahaan.
Berdasarkan penelitian tersebut, menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT Sandratex
Ciputat-Tangerang Selatan
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Nadya Wahyuningtyas (2013) kondisi lingkungan kerja
fisik yang nyaman akan mempengaruhi pegawai bekerja lebih giat dan konsentrasi
menyelesaikan tugas-tugas sesuai jadwal dan memberikan hasil kerja yang maksimal. Selain itu
pendapat ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Nina Munira
Naharuddin dan Mohammad Sadegi (2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik
memiliki pengaruh yang signifikan secra simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan di
kantor Miyazu Malaysia. Sedangkan menurut pendapat saya dari hasil penelitian tersebut adalah
lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila perusahaan
mampu menciptakan lingkungan kerja fisik secara kondusif maka hal ini akan berpengaruh pada
kinerja karyawan.
SUmber : EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis Modul 5; Skripsi Elis Yuliawati (2015)
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Mohon bimbinganya Bapak atau Ibu Dosen yang terhormat berikut adalah jawaban diskusi 5 dari
saya :
Berdasarkan jurnal terlampir analisis bagaimana pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan
dan kesesuaian penempatan kerja fisik terhadap kinerja adalah sebagai berikut :
Rekrutmen memiliki peran penting untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi bagus yang nantinya diharapkan mampu memberikan hasil kerja
yang maksimal untuk perusahaan. Oleh karena itu, proses rekutmen yang dilaksanakan harus
berjalan secara efektif karena akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan karyawannya
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Apabila pelaksanaan rekrutmen yang tidak sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, akan menimbulkan masalah yang menuntut biaya tinggi, kinerja
rendah, ketidakcocokan antara penempatan personel dengan jabatan yang dipercayakan, dan
masa kerja jabatan yang tidak pasti. Dengan rekrutmen yang baik, maka karyawan yang akan
diperoleh lebih berkualitas sehingga kinerja mereka pun akan lebih baik. Selain itu, Rekrutmen
SDM memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan faktor rekrutmen yang
memiliki pengaruh paling kuat dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor penyebab lain
yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kesesuaian dalam penempatan karyawan yang
dilakukan perusahaan. Penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi jumlah dan kualitas
kerja atau kinerja karyawan. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
lingkungan kerja fisik, hal ini dikarenakan lingkungan kerja fisik yang nyaman dan kondusif
akan berpengaruh terhadap suasana hati karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil
kerja yang diberikan karyawan kepada perusahaan.
Berdasarkan jurnal terlampir yaitu PT Sandratex rekruitmen diperusahaan tersebut tidak
dilakukan secara kolektif dan dalam waktu yang tidak bersamaan. Selain itu pembukaan
lowongan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing devisi. Pada PT
Sandratex terjadi penurunan jumlah calon pelamar karena kurangnya pemanfaatan metode dalam
penarikan yang dilakukan perusahaan seperti tidak memanfaatkan iklan media masa seperti
media cetak dan media online. Selain itu, pembukaan waktu lowongan kerja yang singkat yang
menyebabkan calon pelamar kerja memilih mundur karena ketidaksipannya dalam memenuhi
persayaratan pekrjaan oleh perusahaan dan kurang luasnya informasi lowongan pekerjaan yang
disampaikan perusahaan. Hal ini jelas menjadi masalah karena peluang perusahaan untuk
mendapatkan tenaga baru semakin sedikit. Karena semakin banyak pelamar, maka semakin
banyak pilihan untuk dipekerjakan diperusahaan. Fenomena lain yang terjadi pada PT Sandratex
adalah kurang optimalnya penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil
wawancara yg dilakukan kepada HRD Director PT Sandratex untuk kesesuian penempatan
memang belum dapat dilakukan secara optimal hal ini dikarenakan karyawan hanya cukup
dengan persyaratan kemampuan dasar dan mau diarahkan kedalam tugas pekerjaannya. Selain itu
terdapat juga permasalahan dalam lingkungan kerja fisik diperusahaan yang mengakibatkan
lingkungan kerja fisik tidak kondusif sehingga menurukan kinerja karyawan. Pemasalah tersebut
seperti, Pencahayaan/penerangan diruang produksi belum bisa mendukung kegiatan dalam
pekerjaan dibagian produksi, sirkulasi udara yang tidak sehat karena tidak bagusnya ventilasi
udara, ruang kerja yang pengap dan panas karena tidak didukung dengan pendingin ruangan
seperti memasang kipas angin atau AC, Dinding ruangan yang terdapat retak-retak, penempatan
stock kain yang di simpan tidak pada tempat penyimpanannya, tidak tersedianya lokert untuk
menyimpanan barang-barang karyawan, gudang tempat penyimpanan produk kain yang akan
dijual dan gagal diproduksi dicampur pada satu tempat dan Banyaknya gedung-gedung tua yang
sudah tidak terpakai bekas tempat penyimpanan yang dibiarkan saja tanpa adanya proses
perbaikan.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat rekruitmen berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan. Dengan rekrutmen yang baik, maka karyawan yang akan
diperoleh lebih berkualitas sehingga kinerja mereka pun akan lebih baik. Hasil temuan penelitian
pada Sandratex berimpilikasi secara simultan variabel rekrutmen, kesesuaian penempatan
karyawan dan lingkunga kerja fisik secara simultan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
peningkatan kinerja karyawan sandratex. Selain itu kesesuaian penempatan kerja fisik terhadap
kinerja juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Jika perusahaan mampu
menciptakan lingkungan kerja fisik yang kondusif misalnya dengan memperhatikan sistem
keamanan tempat kerja karyawannya dan memperbaiki tata ruang kerja hal ini akan merubah
suasana hati karyawan karena karyawan merasa nyaman dan aman dalam bekerjaa, ketika
suasana tersebut karyawan rasakan maka mereka akan berusaha untuk selalu meningkatkan hasil
kerjanya baik itu secara kualitas ataupun kuantitas. Peningkatan kinerja ini akan berdampak pada
produktifitas perusahaan dalam hal pencapaian target produksinya.
Sumber Referensi :
Iswanto, Yun. (2021). Analisis Kasus Bisnis (EKMA4478) Modul 5. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.
Yuliawati, Elis. 2015. Analisis Pengaruh Rekruitmen SDM, Kesesuaian Penempatan Karyawan
dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Produksi Weaving. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini
Follow Us:
UNIVERSITAS TERBUKA ©2022
Id
1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4476.17
4. Sesi 5
5. Diskusi.5
Cari forum
Cari forum
Dasbor
Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
Setelan
Mode tampilan
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat
Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 03:18
Jumlah balasan: 13
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!
Mohon tidak copy/paste jawaban teman atau dari internet. Utamakan jawaban bersumber dari
modul. Apabila menjawab dari sumber lain sertakan sumbernya.
Salam Semangat,
Nama Dosen
Tautan permanenBalas
Pertanyaan :
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!
Jawab : Sebagai auditor sebaiknya memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang
mendasari sistem remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan
yang ketat.
=> Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
=> Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.
Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem remunerasi/sistem
penggajian idealnya:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
1) Gaji dasar = Besaran gaji dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbang-kan
keadilan eksternal, keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
2) Gaji variabel seperti insentif prestasi = Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif
prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan agar pegawai termotivasi untuk menampilkan
prestasi kinerja yang optimal dan mendapat kepuasan dalam bekerja.
3) Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti = Besaran uang penghargaan masa
kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan perusahaan sesuai kebijakan
manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku.
4) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) = Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan
dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.
5) Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun = THR wajib diberikan perusahaan kepada
pegawainya, lazimnya diberikan selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri.
6) Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi)
= Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
7) Tunjangan pengobatan.
Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya:
Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).
Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai. Begitupun Auditor sebaiknya perlu memahami prinsip dan komponen
yang merupakan cakupan gaji dan upah agar mampu memeriksa dan menilai biaya gaji dan
upah secara tepat & benar.
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!
- Sebagai auditor sebaiknya memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang mendasari
sistem remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.
* Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
* Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian, perusahaan biasanya
berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup gaji tetap dan tunjangan - tunjangan yang menunjang
kesejahteraan mereka.
Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain:
1) Gaji dasar
Besaran gaji dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbang-kan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
2) Gaji variabel
Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.
3) Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti
Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku.
4) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang
berlaku.
5) Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan
THR wajib diberikan perusahaan kepada pegawainya, lazimnya diberikan selambat-lambatnya 7
hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri.
6) Bonus
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
7) Tunjangan pengobatan
Tunjangan kesehatan yang memberikan jaminan kepada pegawai untuk mendapatkan bantuan
dalam pengelolaan dana dari Perusahaan saat pegawai membutuhkan pertolongan dalam bidang
medis.
Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya:
Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).
Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai.
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!
Jawab :
Paradigma Lama :
1. Imbalan berdasarkan pekerjaan
2. Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas
3. Keadilan Internal
4. Mengacu pada range gaji yang berlaku
Paradigma Baru :
1. Imbalan berdasarkan kinerja individu
2. Imbalan berdasarkan nilai individu, kontribusi berarti yang diberikanya
3. Keadilan Pasar
4. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku
Sistem remunerasi/sistem penggajian idelanya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.
Untuk kondisi seperti ini maka seharusnya pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, maka
auditor perlu memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan
perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Gaji Dasar
Besaran Gaji Dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan sebagaimana sudah
diuraikan pada butir Kegiatan Belajar 1 mengenai audit biaya jabatan/pekerjaan.
6. Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi).
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa perusahaan tidak wajib membayarkan bonus kepada
pegawai bilamana dana perusahaan tidak mencukupi dan besaran bonus yang dibayarkan
merupakan hak prerogatif pimpinan atau pihak manajemen. Bisa saja besaran bonus untuk
pimpinan, pejabat profesional dan pelaksana/pekerja berbeda.
7. Tunjangan pengobatan.
Jadi, diatas merupakan sistem remunerasi sederhana yang bisa diterapkan dalam sebuah
perusahaan. Remunerasi adalah hak karyawan yang patut diatur berdasarkan ketentuan dari
masing-masing perusahaan maupun instansi. Semakin baik sistemnya, karyawan pun semakin
senang sehingga dapat bekerja dengan produktif dan optimal.
Terima Kasih banyak atas segala perhatianya, semoga tanggapan diskusi 5 yang saya
samapaikan dapat di tanggapi dengan baik oleh Tutor dan teman-teman semua.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.
1. Paradigma lama
2. Paradigma Baru
Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam artian
mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Paradigma Baru
- Imbalan berdasarkan kinerja individu
- Imbalan berdasarkan “nilai individu”, kontribusi berarti yang diberikannya
- Keadilan pasar
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku
A. Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
B. Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.
Sistem remunerasi/sistem penggajian idelanya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.
1. Gaji Dasar
Besaran Gaji Dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan sebagaimana sudah
diuraikan pada butir Kegiatan Belajar 1 mengenai audit biaya jabatan/pekerjaan.
1. Paradigma lama
a. Imbalan berdasarkan pekerjaan
b. Imbalan berdasarkan lingkup tugas senioritas
c. Keadilan internal
d. Mengacu pada range gaji yang berlaku
2. Paradigma baru
a. Imbalan berdasarkan kinerja individu
b. Imbalan berdasarkan “nilai individu” kontribusi berarti yang diberikannya
c. Keadilan pasar
d. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku
Sistem remunerisasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.
Sumber :
Ramli, Miranda Q dan A, Mone Stepanus. 2022. EKMA4476 Audit SDM. Universitas Terbuka :
Tangerang Selatan.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Berikut Penjelasaanya :
Assalamualaikum wr.wb
Selamat sore kepada ibu tutor dan temen teman sekalian,baiklah saya akan menjawab diskusi
disesi 5 ini :
Dapat saya jelaskan terlebih dahulu menurut saya yang sudah saya baca di modul bahwasannya,
Dalam Sistem penggajian atau
remunerasi sebagai salah satu elemen sistem
SDM harus menunjukkan efektivitas &
kontribusinya terhadap organisasi, yakni dalam
hal : menarik, mempertahankan, dan
memotivasi DM untuk mencapai kinerja tinggi.
Selain dari kenyataan di atas bahwa
pengelolaan kompensasi mempunyai dampak
bisnis yang besar, terdapat aspek lain yang
tidak kalah penting. Aspek legal atau yang
terkait dengan perundang-undangan adalah
alasan lain mengapa sistem manajemen
kompensasi mutlak ditangani dengan benar.
Ketidakcermatan atau kehati-hatian dalam
mengelola kompensasi berpotensi menjadi
pelanggaran peraturan perundangan.
Jadi untuk memahami lebih dalam kita harus memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang
mendasari sistem
remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan
yang ketat.
Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan
senioritas.
- Keadilan internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu
- Imbalan berdasarkan "nilai individu",
kontribusi berarti yang diberikannya
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu
pada aturan imbal jasa yang berlaku.
Maka dari itu, Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem
remunerasi/sistem penggajian idealnya :
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilaiposisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.S.Fleksibel dan
mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi
Jadi dalam, Di sisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak
hanya menerapkan prinsip paradigma bar tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam
arti mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Pada sistem penggajian lama, setiap perusahaan menentukan jenis dan besaran tunjangan
berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan biasanya mencakup tunjangan jabatan bagi
pimpinan unit kerja dan tunjangan umum (tunjangan anak, tunjangan transpor, tunjangan makan,
dan lain-lain).
Akan tetapi untuk, pada era sekarang dengan sistem penggajian bar atau lebih dikenal dengan
"clean wages system" tunjangan-tunjangan ditiadakan dan besarannya digabung dengan gaji
pokok sebagai suatu gaji dasar yang bersifat tetap, yang dimana dalam Kondisi ini diterapkan
untuk tujuan mempermudah administrasi dengan tetap
mempertimbangkan keadilan dan kondisi keuangan perusahaan.
Di samping itu, perusahaan dalam rangka memelihara dan mempertahankan DM, periu
menekankan tunjangan kesejahteraan, seperti angsuran Jamsostek, tunjangan pengobatan,
tunjangan pendidikan, dan lain-lain. Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem
penggajian baru auditor perlu memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus
dibayarkan perusahaan, antara lain :
1. Gaji dasar.
2. Gaji variabel seperti insentif prestasi.
3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti.
4. Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
5. Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun.
6. Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi).
7. Tunjangan pengobatan.
Gaji dasar/pokok + Gaji variabel - (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).
Sekian jawaban diskusi 5 yang dapat saya kerjakan apabila ada kesalahan mohon dikoreksi oleh
tutor dan teman-teman sekalian.Terimakasih
Wassalamualaikum Wr.Wb
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh EKO SAPUTRA 041755914 - Selasa, 1 November 2022, 23:08
Sebagai auditor, terlebih dahulu harus memahami perubahan paradigma yang mendasari sistem
remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.
Paradigma lama:
Paradigma baru:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan
dapat dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.
Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam artian
mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Prinsip-prinsip sistem remunerasi/sistem penggajian dengan paradigma baru adalah sistem imbal
jasa berbasis kinerja, kelangkaan kompetensi, bobot jabatan dan nilai harga pasar, fleksibel
dengan prinsip kemudahan pengelolaan administrasi serta pertimbangan kondisi keuangan
perusahaan.
Jawab:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti dari nilai posisi jabatan bisa
dibandingkan dengan pasar
2. Berbasis kinerja serta kontribusi berarti yang diberikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi
Di sisi lain, sistem reimunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tsb, namun juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan
Tanggapan :
Gaji dan upah merupakan imbalan yang dibayarkan perusahaan kepada SDM atas jasa yang
mereka kontribusikan. Isu gaji juga merupakan isu kritis yang harus diperhatikan perusahaan
apabila ingin dapat menarik dan mempertahankan SDM yang berkompeten dan yang akan
menampilkan kinerja superior, komit dan loyal pada perusahaan. Sebagai auditor sebaiknya
memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang mendasari sistem remunerasi/sistem
penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.
Paradigma Lama :
a) Imbalan berdasarkan pekerjaan
b) Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas
c) Keadilan internal
d) Mengacu pada range gaji yang berlaku
Paradigma Baru :
a) Imbalan berdasarkan kinerja individu
b) Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya
c) Keadilan pasar
d) Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku
Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Dalam merancang dan menetapkan sistem
remunerasi/sistem penggajian, perusahaan biasanya berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup
antara lain : gaji tetap dan tunjanga-tunjangan yang menunjang kesejahteraan mereka.
Pada sistem penggajian lama, setiap perusahaan menentukan jenis dan besaran tunjangan
berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan biasanya mencakup tunjangan jabatan pimpinan
unit kerja dan tunjangan umum (tunjangan anak, tunjangan tranport, tunjangan makan dan
lainnya). Namun pada era sekarang dengan sistem penggajian baru atau lebih dikenal dengan
"clean wages system" tunjangan-tunjangan ditiadakan dan besarannya digabung dengan gaji
pokok sebagai suatu gaji dasar yang bersifat tetap. Kondisi ini diterapkan untuk tujuan
mempermudah administrasi dengan tetap mempertimbangkan keadilan dan kondisi keuangan
perusahaan. Disamping itu, perusahaan dalam rangka memelihara dan mempertahankan SDM,
perlu menekankan tunjangan kesejahteraan, seperti angsuran Jamsostek, tunjangan pengobatan,
tunjangan pendidikan dan lain-lain.
Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain :
a) Gaji Dasar
Besaran gaji ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal, keadilan
internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
b) Gaji Variabel
Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.
c) Penghargaan Masa Kerja/Tunjangan Akhir Masa Bakti
Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal ini
kebijakan dan peraturan masing-masing perusahaan terhadap pembayaran penghargaan masa
kerja ini juga tidak sama.
d) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang
berlaku. Secara garis besar mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja(JKK), Jaminan Kematian (JK),
dan Jaminan Hari Tua (JHT). Iuran JKK dan JK lazimnya dibayarkan oleh perusahaan dan
penentuan besaran jaminan ditetapkan oleh manajemen. Sedangkan iuran JHT lazimnya
dibayarkan baik oleh perusahaan dan oleh pegawai bersangkutan dan besarannya pun ditentukan
oleh pihak manajemen.
e) Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
THR wajib diberikan perusahaan kepada pegawainya dan lazimnya diberikan selambat-
lambatnya 7 hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri. Besaran THR lazimnya 1 bulan gaji
dasar/pokok, namun perusahaan bisa saja menentukan lebih besar dengan mempertimbangkan
prestasi kerja dan kontribusi pegawai bersangkutan sehingga dalam hal sebagai auditor juga
perlu memeriksa konsistensinya dengan hasil penilaian kinerja pegawai.
f) Bonus
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja dimana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa perusahaan tidak wajib membayarkan bonus kepada
pegawai bilamana dana perusahaan tidak mencukupi dan besaran bonus yang dibayarkan
merupakan hal prerogatif pimpinan atau pihak manajemen.
g) Tunjangan Pengobatan
Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya :
Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek)
Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai. Begitupun auditor sebaiknya perlu memahami prinsip dan komponen
yang merupakan cakupan gaji dan upah agar mampu memeriksa dan menilai biaya gaji dan upah
secara tepat dan benar.
Sumber :
Materi Inisiasi
BMP EKMA4476 - Audit SDM
Tanggapan Pribadi
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Paradigma Lama :
1. Imbalan Berdasarkan pekerjaan
2. Imbalan Berdasarkan Lingkup Tugas dan senoritas
3. keadilan Internal
4. Mengacu pada range gaji yang berlaku
Paradigma Baru
1. Imbalan Berdasarkan Individu
2. Imbalan berdasarkan Nilai Individu konstribusi berarti yang di berikan
3. Keadilan pasar
4. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku
Di sisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan
dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain:
1. Gaji dasar
2. Gaji Variabel seperti insentif prestasi
3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti
4. iuran jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek)
5. Tunjangan hari raya (THR) per tahun
6. Bonus pertahun ( bila keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi)
7. Tunjangan pengobatan
Sumber: EKMA4476/Modul 5
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ ‘Audit Biaya Umum dan Efektivitas Organisasi’
Lompat ke...
Lompat ke...
Latihan 5 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi
Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini
Follow Us:
UNIVERSITAS TERBUKA ©2022
Id
DELLA YUNITA
1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4371.21
4. Sesi 5
5. Diskusi.5
Cari forum
Cari forum
Dasbor
Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
Setelan
Mode tampilan
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat
Diskusi.5
Rabu, 14 September 2022, 22:40
Jumlah balasan: 11
Saudara mahasiswa setelah mempelajari materi pada inisiasi kelima, silahkan diskusikan soal
berikut ini:
1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai
pasok (supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan
dalam manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan
strategi yang tepat dalam Suppy Chain Management?
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
Selamat berdiskusi
Tautan permanenBalas
Penjelasan:
Menurut Chopra dan Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategi dalam manajemen
rantai pasok, yakni:
a) Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, misalnya memahami kebutuhan
pelanggan baik dari harga maupun jumlah produk yang dibutuhkan.
b) Memahami kemampuan rantai pasokan, perusahaan harus bisa memenuhi permintaan dengan
ketepatan permintaan sesuai dengan target.
c) Pencapaian strategi yang tepat, dimana perusahaan harus bisa konsisten untuk mendukung
strategi kompetitifnya.
Menurut saya, Strategi Manajemen Rantai Pasokan merupakan tulang punggung utama
danberperan sangat penting bagi berjalannya operasional perusahaan. Cakupan pasar yang
efektif,ketersediaan produk yang berada di lokasi sebagai pemegang kunci untuk
pemasukanpendapatan sangat tergantung kepada efektivitas Strategi Supply Chain yang selama
ini telahditerapkan.
Hilangnya persediaan dalam rantai pasokan akan berimbas juga pada hilangnya nilai,
kontrolyang efektif dari persediaan dan visibilitas tentang pentingnya persediaan keuntungan
sebagaifaktor kunci utama dari fungsi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management).apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam
Suppy ChainManagement?Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan
harusmemastikan bahwa kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhikepuasan pelanggan
seperti yang sudah ditargetkan. Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk
mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok, Perusahaan harus benar-benar
memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami kebutuhan pelanggan,perusahaan
dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yangdapat diberikan. Ketidakpastian
dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan
dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2.memahami kemampuan rantai pasokMenciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya
akanbisa mengukur tingkat ketidakpastian secara tidak langsung denganmenempatkannya pada
responsiveness spectrum. Langkah ketiga dan terakhirdalam pencapaian strategi yang tepat
adalah untuk memastikan bahwa apayang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan
konsisten dengansasaran permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pemasok.
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
- Bagi manajer perusahaan, terutama Supply Chain Manager, pemahaman terhadap komponen
biaya logistik perusahaan, dan nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas logistik perusahaan
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, menjadi penting bagi Supply Chain Manager dalam
melakukan perbaikan kinerja logistik dan upaya untuk melakukan penurunan biaya logistik.
- Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan pemisahan biaya logistik.
a) Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan
unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab.
b) Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu garis.
Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat
bahwa F, komponen biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya
variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan.
c) Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data
dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut
digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan
biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan tingkat kegiatan.
d) Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya
dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.
e) Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai
pasok (supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?
Strategi merupakan rencana yang dilakukan dengan tujuan adalah untuk mencapai misi dari
perusahaan. Oleh karena itu, strategi sangat diperlukan oleh supply chain management dengan
melakukan berbagai pendekatan yang bisa menjadikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Siagian mengungkapkan jika dalam proses strategi supply chain management memiliki tiga
tujuan yaitu :
a. Cost reduction merupakan strategi yang dijalan kan harus dapat meminimalkan biaya logistik.
Selain itu, menurut Leonardo dan Indriyani, 2015, kita perlu melakukan analisis ke beberapa
aspek dalam menentukan strategi rantai pasokan yang harus diambil oleh perusahaan yaitu ;
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
a. Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkan, model
penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing.
Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe biaya yaitu :
1. Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada
objek biaya atau produk.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung
kepada unit yang diproduksi.
3. Biaya fungsional.
4. Biaya overhead merupakan biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak
termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung maupun tidak langsung).
Sumber :
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6333172/mengenal-biaya-langsung-dan-tidak-langsung-
dalam-bisnis#:~:text=Jadi%2C%20dapat%20disimpulkan%20bahwa%20biaya,langsung
%20kepada%20unit%20yang%20diproduksi.
Strategi merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan
tidak terkecuali dalam rantai pasokan. Strategi rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan
banyak organisasi bisnis. Strategi rantai pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif
perusahaan. strategi kompetitif perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
melalui produk atau jasa yang dihasilkan.
apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam Suppy
ChainManagement?
Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan
rantai pasoknya harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang sudah ditargetkan.
Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok,
Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target
yang ingin dicapai karena adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami
kebutuhan pelanggan,perusahaan dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan
yangdapat diberikan. Ketidakpastian dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan
mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2. Memahami kemampuan rantai pasok Menciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.
Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya akan bisa mengukur tingkat
ketidakpastian secara tidak langsung dengan menempatkannya pada responsiveness spectrum.
Langkah ketiga dan terakhir dalam pencapaian strategi yang tepat adalah untuk memastikan
bahwa apa yang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan konsisten dengan sasaran
permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pasok.
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
a) identifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas penyebabnya (activity based costing)
b) Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yaitu:
- Direct cost: dibebankan secara langsung kepada produk
- Indirect cost: tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang
diproduksi
- Functional cost: muncul karena aktivitas operasional perusahaan
- Overhead cost : tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu produk atau jasa
c) Biaya pemesanan atau ordering cost : biaya
yang dikeluarkan karena adanya pemesanan barang dimulai dari penempatan pemasaran hingga
Tersedianya barang.
d) Material Handling: jenis pengangkutan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan cara memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau
barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan.
Sumber referensi
EKMA4371/MODUL 5 DAN 6
Tautan permanenTampilkan indukBalas
JAWABAN:
1.Menurut saya strategi penting diterapkan dalam manajemen rantai pasokan, karena dengan
menerapkan strategi rantai pasokan yang tepat, maka:
Akan memberikan dampak pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan;
Perusahaan akan mencapai strategi yang kompetitif. Strategi yang kompetitif ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang
dihasilkan;
Selain itu strategi rantai pasokan dibutuhkan untuk mengelola integrasi pada semua
aktivitas rantai pasokan untuk mendapatkan keuntungan perusahaan.
Untuk menentukan strategi yang tepat dalam supply chain management menurut Chopra dan
Meindi (2013), sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan rantai pasokannya
harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang sudah ditargetkan. Yaitu ada 3 langkah:
a. Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan (implied uncertainty);
Sebuah perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk
setiap target yang ingin dicapai karena adanya ketidakpastian dalam rantai pasokan, sehingga
perusahaan dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yang dapat diberikan.
b. Memahami kemampuan rantai pasokan (responsiveness);
Memahami rantai pasokan mencakup kemampuan untuk melakukan tindakan sebagai berikut:
2. Cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik ada beberapa cara:
Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya terdiri dari empat (4) biaya, yaitu:
1. Biaya langsung (direct cost): biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada
objek biaya atau produk.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost: biaya yang tidak dapat dihubungkan dan
dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi.
3. Biaya fungsional:
4. Biaya overhead: biaya tambahan yang tidak terkait langsung dengan proses berjalannya
proyek namun tetap harus dimasukkan dalam anggaran agar proyek berjalan dengan
baik.
1. Seberapa penting strategi diterapkan terhadap manajemen rantai pasokan. sebelumnya, strategi
merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan, tidak
terkecuali manajemen rantai pasokan. strategi rantai pasokan ini ditujukan untuk mencapai
strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi kompetitif perusahaan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan knsumen melalui produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk menentukan strategi tepat,
perusahaan dapat melakukan beberpa langkah (Chopra dan Meindl, 2003) antara lain:
1. Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, dimana perusahaan harus benar-
benar memahami apa yang dibutuhkan pelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanya ketidakpastian dalam rantai pasokan.
2. Memahami kemampuan rantai pasokan, mencipatakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strateregi rantai pasokan untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik
sesuai target yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. Pencapaian strategi yang tepat, untuk memastikan apa yang dilakukan dalam rantai pasokan
konsisten dengan kebutuhan pelanggan dan ketidakpastian dalam rantai pasokan.
untuk menentukan supply chain management yang tepat dapat dialkukan hal sebagai berikut:
1. Respon terhadap permintaan yang beragam
2. Memperpendek lead time
3. Menangani variasi produk yang inovatif
4. Membangun produk yang inovatif
5. Memenuhi tingkat pelayanan yang tinggi
6. menangani ketidakpastian pasokan
2. Pengendalian biaya logistik merupakan hal yang sangat penting di sini. Para manajer logistik
berusaha mengendalikan biaya dengan berfokus pada renegosiasi tarif biaya dan pengurangan
biaya pengiriman serta merampingkan operasi rantai pasok. Terdapat lima bidang yang paling
sering digunakan oleh manajer untuk mengendalikan biaya logistik, yaitu renegosiasi tarif
pengiriman, mengurangi biaya transportasi, merampingkan operasi pengiriman dan penerimaan,
bekerja lebih dekat dengan pemasok,serta menggunakan teknologi baru. Sebaliknya, mengurangi
biaya penyimpanan dan biaya persediaan sering kali tidak termasuk dalam lima pengendalian
biaya ini karena penghematan dalam bidang ini sangat sulit dilakukan dan memerlukan waktu
yang cukup lama. Salah satu hal yang sering kali digunakan untuk melakukan pengendalian
biaya adalah memilih transportasi regional. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan
menggunakan pihak ketiga dalam halpenyediaan transportasi,misalnya dengan menggunakan
penyedia jasa truk, yang dapat menghemat biaya serta mampu menyediakan sarana transportasi
dalam jumlah yang banyak. Apabila perusahaan harus melakukan sendiri jasa transportasi ini,
akan kesulitan bagi perusahaan karena harus terfokus pula pada masalah-masalah dalam
pengiriman. Kerja sama dengan perusahaan transportasi regional sangat diperlukan dengan
memilih perusahaan-perusahaan yang sanggup menyediakan jasa pengiriman yang lebih cepat.
Cara lainyang dapat digunakan manajer dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan
transportasi adalah dalam bentuk melakukan perjanjian pembebasan biaya untuk pengiriman
pada jarak minimal tertentu. Cara penghematan lain yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi
dengan pihak-pihak terkait dalamperusahaan, misalnya dengan sales personal, untuk
mengoordinasikan pengiriman barang dengan tepatsehingga dapat menghemat biaya transportasi.
Berkaitan dengan perampingan operasional pengirimandan penerimaan barang, manajer dapat
menempuh cara melalui efisiensi aktivitas di galangan kapal saat barang akan dikirim maupun
saat barang diterima. Cara yang dapat digunakan, misalnya mempercepat stok barang di
galangan kapal dari 18 jam menjadi 7,75 jam dalam tiga bulan dengan menggunakan sistem
distribusi elektronik. Kedekatan dengan pemasok juga merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk melakukan penghematan Semakin dekat hubungan dengan pemasok maka akan
tercipta siklus peramalan permintaan yang lebih pasti, memecahkan berbagai masalah dalam
rantai pasok, dan menilai perbaikan proses rantai pasok. Semain dekat hubungan dengan
pemasok juga akan menciptakan kondisi just-in-time yang lebih baik karena adanya kepastian
dari para pemasok. Terakhir adalah pentingnya penggunaan internet dalam aktivitas logistik.
Internet dapat dimanfaatkan dalam pengiriman surat-surat atau dokumen penting, serta pelacakan
keberadaan barang pada saat pengiriman. Kecepatan waktu pengiriman dokumen menjadi hal
yang penting karena semakin cepat dokumen diterima oleh partner bisnis maka akan semakin
cepat proses bisnis dilakukan. Pengiriman dokumen secara manual keluar negeri yang bisa
memakan waktu berhari-hari dapat dipersingkat hanya dalam hitungan detik saja.
sumber:
BMP EKMA 4371
Tautan permanenTampilkan indukBalas
1) Cost reduction, dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya
logistik. Misalnya dengan memilih alat atau model transportasi penggudangan, standar
dan layanan yang dapat meminimalkan biaya.
Karakteristik produk dicirikan oleh berbagai aspek, antara lain siklus hidupnya, jumlah
variasinya, stabilitas permintaannya dan sebagainya. Produk-produk fungsional dicirikan oleh
siklus hidupnya yang panjang, variasinya sedikit, dan permintaanya yang relatif stabil serta bisa
diprediksi dengan cukup baik. Sedangkan pada produk-produk inovatif, terdapat permintaan
yang tidak stabil dan sulit diramalkan serta siklus hidup yang pendek. Produk inovatif biasanya
muncul sebagai respon atas perubahan pasar yang cepat berubah atas sebagai akibat dari
kemampuan teknologi dan inovasi yang bagus (Leonardo dan Indriyani, 2015).
2) Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe
biaya yaitu biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya
fungsional dan biaya overhead.
4) Material handling.
1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasok
(supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?
JAWABAN:
Strategi rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan banyak organisasi bisnis. Strategi rantai
pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi kompetitif
perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang
dihasilkan. Di dalam pasar yang kompetitif, pelanggan adalah pihak yang mengendalikan
pasardan pasar akan mengendalikan perilaku organisasi.
Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasokan
(supply chain management). Strategi dalam supply chain management diperlukan untuk
membantu pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan sehingga pendekatan berbagai strategi
supply chain management ini dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi
supply chain management memiliki tiga tujuan yaitu:
a. Cost reduction, dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya logistik.
Misalnya dengan memilih alat atau model transportasi penggudangan, standard dan layanan yang
dapat meminimalkan biaya.
b. Capital reduction, dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan tingkat
investasi di dalam strategi logistik. Strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel yang lebih
tinggi daripada strategi lain yang membutuhkan level lebih tinggi, tetapi pada saat pengembalian
investasi diharapkan dapat meningkat.
c. Service improvement, dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki. Walaupun terjadi
kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan konsumen dan
meningkatnya pendapatan.
Untuk mengetahui strategi rantai pasokan apa yang tepat bagi perusahaan, maka diperlukan
analisis dahulu dalam beberapa aspek, yaitu menganalisis tujuan strategis perusahaan,
kemampuan sumber daya perusahaan, aktivitas rantai pasokan perusahaan, serta karakteristik
pasar dan produk dari perusahaan tersebut (Leonardo dan Indriyani, 2015).
Manuj dan Mentzer (2008) mengelompokkan strategi dalam menangani risiko menjadi enam
strategi sebagai berikut:
a. Penundaan ( postponement )
Melakukan penundaan terhadap penggunaan sumber daya sehingga proses menjadi lebih
fleksibel dan menunda biaya yang harus dikeluarkan. Strategi ini dapat dilakukan untuk kasus
seperti standardisasi, penggunaan produk yang sama (commonality), dan modular design untuk
menunda proses diferensiasi produk.
b. Spekulasi ( speculation ).
Strategi ini merupakan kebalikan dari strategi postponement yang juga dikenal dengan sebutan
pengambilan risiko yang selektif
c. Hedging.
Memiliki pemasok dan fasilitas yang tersebar secara global sehingga strategi ini dapat
mengurangi dampak dari risiko
d. Control/share/transfer .
Strategi melalui penerapan integrasi vertikal (vertical integration), kontrak dan kesepakatan
e. Sekuritas atau keamanan.
Strategi ini meliputi penanganan terhadap keamanan sistem informasi, pelanggaran terhadap
angkutan barang, terorisme, vandalisme, kejahatan, dan sabotase
f. Menghindar ( avoidance ).
Menghindari kondisi yang memiliki risiko seperti menunda untuk masuk ke pasar atau segmen
yang baru atau hanya terjun dalam pasar dengan tingkat ketidakpastian (uncertainty) yang
rendah.
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
JAWABAN :
1. Tingkatkan Profit dengan Efisiensi
Idealnya, peningkatan penjualan akan meningkatkan keuntungan pula. Namun terkadang
kenyataan tidak seperti apa yang diharapkan. Keuntungan dapat ditingkatkan dengan mengurangi
biaya. Mulailah dengan melakukan efisiensi pada seluruh bagian organisasi dan perusahaan.
Misalnya perhatikan seberapa cepat barang bergerak keluar dari gudang? Atau langkah apa yang
dapat diambil untuk meningkatkan pergerakan barang agar lebih efisien?
2. Pindahkan Barang dengan Cepat
Apapun barang yang diproduksi harus dipindahkan secepat mungkin keluar dari gudang.
Semakin lama produk atau semakin banyak persediaan berisiko tinggi terjadinya kerusakan.
Secara historis, melakukan pendekatan secara minimalis berhasl mengurangi biaya supply chain.
Semakin sedikit orang yang terlibat makan akan semakin baik. Semakin sedikit barang ada di
gudang, semakin baik.
3. Tekan Biaya Tenaga Kerja dengan Metode Kerja yang Efisien
Tenaga kerja merupakan salah satu unsure penting ketika membicarakan supply chain. Pastikan
bahwa semua karyawan di bagian supply chain bekerja seefisien mungkin dengan memberikan
cara-cara yang efisien pula, misalnya dalam hal pengemasan secara tepat dan singkat.
4. Ambil Keuntungan dari Perjanjian Dagang
Perusahaan yang memanfaatkan perjanjian dagang internasional dapat dengan mudah melakukan
penghematan biaya. Hal ini merupakan cara sederhana lain untuk mengurangi biaya supply
chain.
5. Mengelola Persediaan
Persediaan merupakan aset terbesar perusahaan, tetapi jika tidak dikelola dengan benar akan
menyedot biaya operasional. Biaya operasiobal dapat dikurangi dengan mengirimkan barang
lebih dari persediaan dalam jumlah yang cukup besar. Perusahaan juga bisa menerapkan otomasi
untuk proses pengajuan ataupun fungsi lainnya dengan menggunakan sotware yang tepat.
Menyusun program juga akan mengurangi kesalahan alokasi dan strategi penundaan, yang
membantu perkiraan menjadi lebih akurat.
Perusahaan pastinya tidak mampu mengontrol apakah penjualan akan meningkat atau malah
mengalami penurunan, tetapi perusahaan bisa mengontrol kemampuan untuk menanggapi pasar
yang berfluktuasi. Perusahaan dapat lebih mempersiapkan diri dengan menyediakan peralatan
untuk semua karyawan untuk dapat merespon dengan lebih cepat.
SUMBER :
1. http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php? subfolder=EKMA437102/&doc=M5.pdf
2. http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php? subfolder=EKMA437102/&doc=M6.pdf
3. http://shiftindonesia.com/kurangi-biaya-supply-chain-dengan-5-cara-ini/
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Penjelasan:
Menurut Chopra dan Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategi dalam manajemen
rantai pasok, yakni:
a) Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, misalnya memahami kebutuhan
pelanggan baik dari harga maupun jumlah produk yang dibutuhkan.
b) Memahami kemampuan rantai pasokan, perusahaan harus bisa memenuhi permintaan dengan
ketepatan permintaan sesuai dengan target.
c) Pencapaian strategi yang tepat, dimana perusahaan harus bisa konsisten untuk mendukung
strategi kompetitifnya.
Menurut saya, Strategi Manajemen Rantai Pasokan merupakan tulang punggung utama
danberperan sangat penting bagi berjalannya operasional perusahaan. Cakupan pasar yang
efektif,ketersediaan produk yang berada di lokasi sebagai pemegang kunci untuk
pemasukanpendapatan sangat tergantung kepada efektivitas Strategi Supply Chain yang selama
ini telahditerapkan.
Hilangnya persediaan dalam rantai pasokan akan berimbas juga pada hilangnya nilai,
kontrolyang efektif dari persediaan dan visibilitas tentang pentingnya persediaan keuntungan
sebagaifaktor kunci utama dari fungsi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management).apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam
Suppy ChainManagement?Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan
harusmemastikan bahwa kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhikepuasan pelanggan
seperti yang sudah ditargetkan. Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk
mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok, Perusahaan harus benar-benar
memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami kebutuhan pelanggan,perusahaan
dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yangdapat diberikan. Ketidakpastian
dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan
dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2.memahami kemampuan rantai pasokMenciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya
akanbisa mengukur tingkat ketidakpastian secara tidak langsung denganmenempatkannya pada
responsiveness spectrum. Langkah ketiga dan terakhirdalam pencapaian strategi yang tepat
adalah untuk memastikan bahwa apayang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan
konsisten dengansasaran permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pemasok.
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
- Bagi manajer perusahaan, terutama Supply Chain Manager, pemahaman terhadap komponen
biaya logistik perusahaan, dan nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas logistik perusahaan
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, menjadi penting bagi Supply Chain Manager dalam
melakukan perbaikan kinerja logistik dan upaya untuk melakukan penurunan biaya logistik.
- Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan pemisahan biaya logistik.
a) Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan
unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab.
b) Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu garis.
Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat
bahwa F, komponen biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya
variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan.
c) Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data
dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut
digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan
biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan tingkat kegiatan.
d) Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya
dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.
e) Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasok
(supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?
Strategi merupakan rencana yang dilakukan dengan tujuan adalah untuk mencapai misi dari
perusahaan. Oleh karena itu, strategi sangat diperlukan oleh supply chain management dengan
melakukan berbagai pendekatan yang bisa menjadikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Siagian mengungkapkan jika dalam proses strategi supply chain management memiliki tiga
tujuan yaitu :
a. Cost reduction merupakan strategi yang dijalan kan harus dapat meminimalkan biaya logistik.
b. Capital reduction merupakan strategi yang digunakan untuk tujuan dalam meminimalkan
tingkat investasi di dalam strategi logistik.
c. Service improvement merupakan jasa atau pelayanan yang selalu memerlukan perbaikan.
Selain itu, menurut Leonardo dan Indriyani, 2015, kita perlu melakukan analisis ke beberapa
aspek dalam menentukan strategi rantai pasokan yang harus diambil oleh perusahaan yaitu ;
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
d. Material handling.
Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe biaya yaitu :
Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada objek
biaya atau produk.
Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada
unit yang diproduksi.
Biaya fungsional.
Biaya overhead merupakan biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak termasuk biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung maupun tidak langsung).
Sumber :
Tugas.2 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi
Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini
Follow Us:
UNIVERSITAS TERBUKA ©2022
Id
DELLA YUNITA
1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKSI4203.27
4. Sesi 5
5. Diskusi.5
Cari forum
Cari forum
Dasbor
Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
Setelan
Mode tampilan
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat
Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 10:09
Jumlah balasan: 6
Ketentuan:
v Diskusi.5
Dalam mempelajari portofolio, ada pepatah mengatakan "Don't put your eggs in one basket".
Tautan permanenBalas
"Don't put your eggs in one basket" adalah pepatah yang memperingatkan untuk tidak
menginvestasikan semua sumber daya Anda ke dalam satu hal karena Anda mungkin kehilangan
segalanya, seperti dalam Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang dengan
menginvestasikan tabungan hidup Anda di saham yang berisiko.
"Don't put your eggs in one basket"biasanya dikatakan sebagai peringatan untuk mencoba
menghentikan seseorang dari mempertaruhkan segalanya pada satu hal atau usaha.
Anggaplah kamu berinvestasi hanya di satu keranjang atau instrumen. Apabila instrumen
investasi tersebut kinerjanya turun, maka seluruh dana investasi juga akan turun nilainya.
Bayangkan apabila instrumen tersebut kinerjanya benar-benar anjlok dan pada saat itu kamu
sudah merencanakan untuk merealisasikan atau menjual investasi tersebut. Tentu jumlahnya
akan tidak sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu tempatkanlah telur atau dana investasimu ke
dalam beberapa keranjang atau instrumen. Jika salah satu keranjang investasi sedang jatuh, maka
kamu masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain yang dapat menopang kinerja
keseluruhan investasi.
Sumber
https://www.dictionary.com/browse/don-t-put-all-your-eggs-in-one-basket
https://www.kompasiana.com/mentorkeuangan7865/60cab3f606310e620714a572/don-t-put-
your-eggs-in-one-basket-tempatkan-investasi-ke-dalam-beberapa-jenis-instrumen-investasi
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Referensi
Buku Materi Pokok Teoro Portofolio dan Analissi Saham EKSI4203 Modul 3.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh HELENI DWI FUDIYANTI 044404404 - Selasa, 1 November 2022, 15:38
1. Dalam mempelajari portofolio dalam investasi ada pepatah yang mengatakan "Don't put your
eggs in one basket" dimana artinya janganlah meletakkan semua telormu ke dalam sebuah
keranjang. Hal ini memberikan gambaran bagi para investor untuk tidak meletakkan investasinya
hanya di 1 tempat saja.
Dengan adanya pepatah ini maka investor harus membentuk portofolio. Dapat dibayangkan
apabila kita meletakkan semua telor di dalam 1 keranjang, lalu telor dalam keranjang tersebut
karena jatuh maka dapat dipastikan semua telor yang ada akan pecah. Dari hal ini kita dapat
pelajaran bahwa sebaiknya telor tersebut bisa di letakkan pada beberapa keranjang yang lain,
agar saat jatuh 1 keranjang masih tersisa telor yang lainnya.
Sama halnya saat seorang investor melakukan investasi, jangan memasukkan semua uang yang
dimiliki ke dalam sebuah aset saja, tetapi uang yang dimiliki disebarkan ke beberapa aset yang
lainnya. Dengan membentuk potofolio maka dapat menyebarkan dana kebanyak aset guna untuk
mengurangi adanya resiko yang besar dari investasi yang dilakukan.
Pepatah tersebut muncul kaitannya dengan portofolio investasi agar para investor dapat
mengambil arti dari isi pepatah tersebut, dan memiliki gambaran kedepannya apakah akan
meletakkan investasinya hanya 1 atau bercabang di lainnya
2. Dari pendapat pribadi sendiri saya sangat setuju, mengapa? Karena benar alasan seseorang
harus membentuk portofolio agar investasi yang dilakukan tidak rugi semua apabila hanya di
investasikan pada 1 investasi saja. Akan lebih membuka peluang apabila aset yang miliki
tersebar dan akan memperkecil resiko kerugian apabila seorang investor hanya memiliki 1 aset
saja.
Seperti contoh apabila kita hanya menginvestasikan pada 1 aset saja lalu aset tersebut bangkrut
atau menurun maka kita tidak akan memiliki peluang yang besar dalam mencapai keuntungan.
Tetapi apabila kita mempunyai portofolio lalu aset kita tersebar maka akan memperkecil resiko
untuk mengalami kerugian yang sangat fatal.
Hal ini juga harus menjadi analisis bagi investor agar mempertimbangan segala hal dalam
berinvestasi, apakah cukup hanya 1 aset saja atau lebih dari 1.
Sumber:
BMP Teori Portofolio dan Analisisi Investasi EKSI4203
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Dalam mempelajari portofolio ada pepatah mengatakan “Don’t put your eggs in one basket”
1. Mengapa pepatah itu muncul dalam kaitannya dengan portofolio investasi?
Don’t put your eggs in one basket mempunyai arti Jangan meletakan telormu dalam satu
keranjang. Karena jika keranjang terjatuh tentunya semua telur akan pecah, sehingga sebaiknya
masing-masing telur diletakan pada keranjang yang berbeda-beda. Melihat arti diatas, Dalam
dunia investasi pepatah ini muncul agar para investor dapat dengan bijak dan cerdas dalam
menginvestasikan assetnya. Seorang investor harus dapat memahami bahwa meminimalisir
risiko saat berinvestasi adalah dengan melakukan portofolio investasi yaitu menempatkan
investasi ke dalam beberapa jenis instrument investasi. Dengan adanya pepatah tersebut dapat
dijadikan nasihat untuk para investor agar dalam melakukan investasi harus melakukan
diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko investasi dengan cara tidak menempatkan seluruh
dana investasi kedalam satu jenis instrument investasi. Jadi jika salah satu instrument mengalami
capital loss diharapkan instrument yang lain tidak sehingga dapat mengimbanginya.
Sumber referensi :
BMP EKSI4203 Teori Portofolio dan Analisis Investasi Modul 3.21
Tautan permanenTampilkan indukBalas
2. Saya setuju dengan kalimat tersebut sesuai dengan penelitian Elton dan Gruber sesuai dengan
penelitian Elton dan Gruber (1977) tentang penerimaan risiko dan size portofolio, dimana risiko
portofolio saham akan terus berkurang seiring ditambahkannya jumlah saham pada portofolio
dan jika portofolio terus ditambahkan saham, pada titik tertentu penurunann risiko portofolio
akan sangat kecil. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Statman
(1987) tentang berapa banyak jumlah saham untuk mendiversifikasi portofolio, diamana
penambahan jumlah saham akan menurunkan risiko portofolio dan jumlah saham portofolio
yang menurunkan risiko portofolio secara signifikan adalah 20 saham.
Sumber: Buku Materi Pokok Teoro Portofolio dan Analissi Saham EKSI4203 Modul 3.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ Kehadiran Sesi ke-5
Lompat ke...
Lompat ke...
Tes Formatif 5 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi
Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini
Follow Us:
UNIVERSITAS TERBUKA ©2022