Anda di halaman 1dari 70

Lewati ke konten utama





Font size: AAA

 Kursusku (6)
   Aktivasi
   Reset Password
   Panduan

  Id

Cari kursusDELLA YUNITA

1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4314.62
4. Sesi 5
5. Diskusi.5

 
Cari forum
Cari forum
 Dasbor
 Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.5
Rabu, 14 September 2022, 17:21
Jumlah balasan: 9
Silahkan menjawab  pertanyaan berikut ini dengan pedoman BMP modul 5.
Dan dalam menjawab pertanyaan diskusi TIDAK DIPERKENANKAN COPY
PASTE jawaban via internet maupun diambil dari mahasiswa lain, serta setiap
jawaban disertai dengan sumbernya…..

Jelaskan output dari anggaran keuangan?


-SELAMAT MENGERJAKAN-

Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh NANDA RIZKY PAMBUDI 044169538 - Senin, 31 Oktober 2022, 08:11
Jelaskan output dari anggaran keuangan?

Jawab:

Anggaran keuangan adalah anggaran yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan dalam jangka
waktu(periode) tertentu di masa yang akan datang. Perusahaan sangat membutuhkan anggaran
dalam bentuk perencanaan sebagai upaya mengestimasikan keuangan perusahaan.

Tentunya anggaran memiliki peran penting sebagai bentuk pemantauan laju pertumbuhan
ekonomi internal di dalam perusahaan. Sebuah perusahaan yang baik tentunya akan membuat
anggaran perusahaan yang mampu membantu merencanakan dana serta mengendalikan aktivitas
bisnis. Dengan adanya anggaran ini tentunya akan mempermudah perusahaan dalam
mengeluarkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kegiatan bisnis.

1. Anggaran Kas

Kas dapat dikatakan merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas
merupakan salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. secara sederhana,
anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa aliran kas keluar.
Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai berikut:

 Penerimaan kas atau kas yang tersedia terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi
penerimaan kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun
dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah berasal
dari penjualan tunai serta penagih piutang yang berasal dari penjualan kredit.
 Pengeluaran kas mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran
kas yang sesungguhnya seperti depresiasi.
 Kelebihan atau kekurangan kas akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki,
atau bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
 Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat
ini akan menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk
biaya bunganya.
 Saldo kas akhir merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode
setelah mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan
pembayaran kembali. Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan
kas yang tersedia dengan rencana pengeluaran kas.

2. Anggaran Neraca atau Anggaran Laporan Posisi Keuangan

Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
Informasi akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.
Sebuah rencana yang dibuat juga disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk periode dan jangka
waktu tertentu di masa mendatang.

3. Anggaran Belanja Modal

Merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dapat digunakan untuk kegiatan
operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya. Belanja modal merupakan
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih
dari satu periode akuntansi.

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ANDANAWARIH PUTRI DWIJAYANTI 044849004 - Senin, 31 Oktober 2022, 09:21
Saya akan mencoba menjawab diskusi diatas.

Output dari anggaran keuangan meliputi :


1. Anggaran Kas
Kas dapat dikatakan merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas
merupakan salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. Memahami aliran
kas adalah hal yang penting dalam pengelolaan sebuah bisnis karena apabila perusahaan gagal
dalam menentukan estimasi waktu kapan aliran kas masuk terjadi dan kapan aliran kas keluar
terjadi bisa mengakibatkan ketidaktepatan pengambilan keputusan kapan harus mengeluarkan
kas yang dapat menyebabkan perusahaan kolaps.

Secara sederhana, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa
aliran kas keluar. Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai
berikut:
1) Penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah berasal dari penjualan tunai serta
penagih piutang yang berasal dari penjualan kredit.
2) Pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya seperti depresiasi.
3) Kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
4) Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
5) Saldo kas akhir merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.

2. Anggaran Laporan Posisi Keuangan atau Anggaran Neraca


Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
Informasi akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.

3. Anggaran Belanja Modal


Selama masa hidup suatu perusahaan, penting pula untuk melakukan perencanaan pembelian aset
jangka panjang yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional di atas satu tahun, serta juga
kegiatan pembelian lainnya. Rencana kuantitatif untuk aktivitas tersebut merupakan bagian dari
anggaran modal.

Demikian jawaban yang dapat saya berikan. Terima kasih.

Sumber BMP EKMA4314 MODUL 5


Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh GRIENA FIRMA LADY FAMILLIA 043338137 - Selasa, 1 November 2022, 09:50
1. Anggaran Kas
secara sederhana, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa
aliran kas keluar. berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai
berikut :
a. penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
b. pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
c. kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
d. pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
e. saldo kas akhir, merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali. secara
notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.
2. Anggaran Neraca atau Anggaran Laporan Posisi Keuangan
Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
informasi akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.
3. Anggaran Belanja Modal
Merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dpaat digunakan untuk kegiatan
operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh NI KADEK RATNA SEJIWANI 042282877 - Selasa, 1 November 2022, 21:00
Selamat malam tutor dan rekan-rekan, senang sekali saya dapat bergabung kembali dalam
diskusi sesi 5 ini,  berikut tanggapan saya :
Secara sederhana, dalam BMP EKMA4314 dijelaskan bahwa penganggaran merupakan proses
menguantitatifkan program maupun rencana jangka pendek yang diturunkan tujuan strategis
perusahaan agar lebih mudah diukur, dieksekusi serta dikendalikan. Penganggaran akan
membantu perusahaan dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian, komunikasi
dan koordinasi, serta evaluasi kinerja. Pada kegiatan diskusi kali ini kita akan membahas tentang
anggaran keuangan, yakni anggaran yang memuat taksiran tentang kegiatan maupun kondisi
keuangan (financial) perusahaan dalam jangka waktu/ periode tententu. Terdapat tiga output
dalam anggaran keuangan yang meliputi:

1. Anggaran Kas

Anggaran yang satu ini tergolong anggaran yang paling penting dalam suatu perusahaan,
anggaran kas memuat tentang aliran kas masuk dikurangi aliran kas keluar. Dalam hal ini
anggaran kas yang dimaksud berbeda dengan laporan arus kas, anggaran kas meliputi beberapa
sub bagian berdasarkan struktur dasarnya. Adapun sub bagian yang dimaksud diantaranya,

a. Penerimaan kas, yakni kas yang tersedia dari saldo awal kas serta semua penerimaan kas dari
sumber apapun dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari penerimaan kas ini adalah
berasal dari penjualan tunai serta penagihan piutang yang berasal dari penjualan kredit.

b. Pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.

c. Kelebihan atau kekurangan kas, yakni akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.

d. Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, pada bagian keempat ini berkaitan tentang
peminjaman atau pembayaran kembali. Apabila perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih
maka bagian keempat ini akan menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal
hutang termasuk biaya bunganya.

e. Saldo akhir, yakni rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran, serta peminjaman dan pembayaran kembali.

2. Anggaran Laporan Posisi Keuangan (Anggaran Neraca)

Anggaran ini merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya
anggaran kas. Informasi akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung pada
informasi yang terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional
yang disusun. Umumnya anggaran neraca memuat mengenai rencana posisi keuangan atau
aktiva, utang, dan modal perusahaan di awal dan akhir periode tertentu.

3. Anggaran pengeluaran modal.


Anggaran ini memuat mengenai rencana perubahan aktiva tetap suatu perusahaan selama periode
tertentu. Anggaran pengeluaran modal disusun atas dasar anggaran penjualan yang kemudian
digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran kas, biaya overhead pabrik, dan biaya non
produksi.

Demikian tanggapan diskusi saya, apabila ada yang kurang tepat saya mohon koreksi serta
bimbingannya. Terimakasih.

Salam hangat

Ratna Sejiwani

Upbjj UT Denpasar

Sumber referensi :

- BMP EKMA4314 Modul 5

- https://store.ums.ac.id/buku/anggaran-keuangan.html

-https://www.jurnal.id/id/blog/2018-14-macam-anggaran-keuangan-yang-harus-dimiliki-
perusahaan/#13_Anggaran_Neraca

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh THERESIA ELVINA DESIE 043382954 - Rabu, 2 November 2022, 15:17
Output atau luaran dari anggaran keuangan yaitu :

1. Anggaran Kas
secara sederhana, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi berapa
aliran kas keluar. berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian sebagai
berikut :
a. penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
b. pengeluaran kas, mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu
periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
c. kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
d. pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukkan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
e. saldo kas akhir, merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali. secara
notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.

2. Anggaran Neraca atau Anggaran Laporan Posisi Keuangan


Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
informasi akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.

3. Anggaran Belanja Modal


Merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dpaat digunakan untuk kegiatan
operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya.

Sumber referensi:
BMP EKMA4314 Akuntansi Manajemen modul 5
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh BOBBY DIMAS PUSPONEGORO 044209473 - Rabu, 2 November 2022, 19:17
Jelaskan output dari anggaran keuangan?
Jawab :

Terdapat tiga jenis output dari penganggaran keuangan yakni :


1) Anggaran Kas
Kas merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas merupakan
salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. Banyak kejadian
dimana perusahaan menjadi kacau karena ketidaktepatan dalam pengambilan
keputusan kapan harus mengeluarkan kas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak
melakukan dengan baik mengestimasikan kapan perusahaan menerima kas. Dengan
kata lain perusahaan gagal dalam menentukan estimasi waktu kapan aliran kas masuk
terjadi dan kapan aliran kas keluar terjadi. Oleh karenanya memahami aliran kas
adalah hal yang penting dalam pengelolaan bisnis.

Secara sederhananya anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk
dikurangi berapa aliras kas keluar. Berdasarkan struktur dasarnya anggaran kas
meliputi sub bagian berikut ini :

a. Penerimaan Kas atau kas yang tersedia


Penerimaan kas atau kas yang tersedia terdiri dari saldo awal kas dan ekspetasi
penerimaan kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun
dalam satu periode. Sumber penerimaan terbesar berasal dari penjualan tunai serta
penagihan piutang yang berasal dari penjualan kredit.

b. Pengeluaran Kas
Pengeluaran kas mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam
satu periode, namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan
pengeluaran kas yang sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.

c. Kelebihan atau Kekurangan Kas


Bagian ini akan menentukan keputusan apa yang harus diambil perusahaan, apakah
sebaiknya mencari pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau bahkan bisa
menginvestasikan kelebihan kas yang ada. Pencarian pendanaan perlu dilakukan
ketika perusahaan berada dalam kondisi deficiency. Sebaliknya ketika perusahaan
berada pada kondisi ketika kas yang tersedia berlebih atau exces maka hal tersebut
menandakan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar kembali
pinjaman yang dimiliki. Jika kas benar-benar berlebih, perusahaan bisa memanfaatkan
idle cash (kas menganggur) tersebut untuk diinvestasikan.

d. Pinjaman atau Pendanaan dan Pembayaran Kembali


Ketika perusahaan dalam keadaan sedang berlebih maka bagian ini menunjukkan
rencana pembayaran Kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.

e. Saldo Kas Akhir


Saldo kas akhir merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode
setelah mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran, serta peminjaman dan
pembayaran Kembali.

2) Anggaran Laporan Posisi Keuangan


Anggaran Laporan Posisi Keuangan adalah anggaran mengenai rencana perubahan
aktiva, hutang dan modal perusahaan selama periode yang ditetapkan. Neraca atau
yang sekarang juga sering disebut sebagai laporan posisi keuangan merupakan output
penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas. Informasi
akun-akun yang tertuang pada anggaran neraca akan bergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang
disususn.
3) Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran pengeluaran modal adalah anggaran berupa informasi rencana perubahan
aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran. Anggaran ini dibuat berdasarkan
anggaran penjualan. Anggaran pengeluaran modal biasanya dijadikan dasar untuk
membuat anggaran kas, anggaran overhead pabrik dan anggaran biaya non produksi.
Pengeluaran modal adalah penggunaan dana (kas) untuk mendapatkan aktiva
operasional yang akan membantu memperoleh penghasilan atau mengurangi biaya-
biaya di masa yang akan datang.
 
 

Sumber Referensi :
Narsa, I. Made. 2021. Akuntansi Manajemen (BMP). EKMA4314. Modul 5.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ANJAS SUSILAWATI 043208454 - Rabu, 2 November 2022, 19:59
Nama : Anjas Susilawati
UPBJJ-UT : Pokjar Asmat Papua
Domisili : Bis agats Kab.Asmat Papua

Selamat malam Tutor dan Rekan2 Tuton sekalian ..izin menanggapi pertanyaan diskusi 5 🙏

Jelaskan output dari anggaran keuangan?

Terdapat tiga jenis output dari penganggaran keuangan , yaitu :


1. Anggaran Kas
2. Anggaran laporan posisi keuangan
3. Anggaran Pengeluaran modal

1. Anggaran Kas.
Kas dapat dikatakan merupakan sumber kehidupan bagi perusahaan sehingga anggaran kas
merupakan salah satu anggaran yang paling penting dalam master anggaran. Banyak kejadian
dimana perusahaan menjadi kolaps karena ketidaktepatan dalam pengambilan keputusan kapan
harus mengeluarkan kas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan tidak melakukan dengan baik
mengestimasikan kapan perusahaan menerima kas.
Secara sederhananya, anggaran kas menceritakan tentang berapa aliran kas masuk dikurangi
berapa aliran kas keluar ( perlu diperhatikan, anggaran kas beda dengan laporan arus kas) .
Namun, berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian berikut ini :
1. Penerimaan kas atau kas yang tersedia, terdiri dari saldo awal kas dan ekspetasi penerimaan
kas yang mana melibatkan semua penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode.
2. Pengeluaran kas, mencantum semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu periode,
namun dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang
sesungguhnya (noncash transaction) seperti depresiasi.
3. Kelebihan atau kekurangan kas, akan menentukan keputusan apa yang harus diambil
perusahaan, apakah sebaiknya mencari pendanaan, pembayaran pinjaman yang dimiliki, atau
bahkan bisa menginvestasikan kelebihan kas yang ada.
4. Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali, berkaitan dengan sub bagian ketiga,
misalnya jika perusahaan dalam keadaan kas sedang berlebih maka sub bagian keempat ini akan
menunjukan rencana pembayaran kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.
5. Saldo kas akhir, merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran serta peminjaman dan pembayaran kembali.
Secara notasi saldo kas akhir diperoleh dengan mengurangkan kas yang tersedia dengan rencana
pengeluaran kas.

2. Anggaran neraca atau anggaran laporan posisi keuangan merupakan output penting lain dari
anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas. Informasi akun-akun yang tertuang pada
anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang terkandung pada neraca periode berjalan
dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.

3. Anggaran belanja modal merupakan perencanaan pembelian aset jangka panjang yang dapat
digunakan untuk kegiatan operasional di atas satu tahun, serta juga kegiatan pembelian lainnya.

Sumber Referensi :
BMP Akutansi Manajemen Modul 5 Hal.5.27 - 5.29
Narsa, I.M (2019). Akutansi Manajemen. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka

Sekian dan Terima Kasih 🙏


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh IVAN FADILLAH HARJONO 043486316 - Rabu, 2 November 2022, 20:04
Output dari anggaran keuangan terdiri dari 3 jenis yaitu :
A. Anggaran Kas
Merupakan anggaran yang paling penting dalam master anggaran. Anggaran kas menceritakan
tentang berapa aliran kas masuk dikurangi aliran kas keluar. Namun berdasarkan struktur
dasarnya, anggaran kas meliputi penerimaan kas, pengeluaran kas, kelebihan atau kekurangan
kas, pinjaman dan pembayaran kembali, saldo kas akhir
B. Anggaran Laporan Posisi Keuangan
Merupakan output penting lain dari anggaran keuangan setelah disusunnya anggaran kas.
Informasi akun yang tertuang pada anggaran neraca akan tergantung dari informasi yang
terkandung pada neraca periode berjalan dan anggaran-anggaran operasional yang disusun.
Sebuah rencana yang dibuat juga disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan dinyatakan
dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan dalam perusahaan untuk periode dan jangka
waktu tertentu di masa mendatang.
C. Anggaran Pengeluaran Modal
anggaran berupa informasi rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode anggaran.
Anggaran ini dibuat berdasarkan anggaran penjualan. Anggaran pengeluaran modal biasanya
dijadikan dasar untuk membuat anggaran kas, anggaran overhead pabrik dan anggaran biaya non
produksi.
Sumber EKMA4314 MODUL 5
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh BENI SEPTIAWAN 041596317 - Rabu, 2 November 2022, 20:43
Assalamualaikum wr wb

Dh,

Berikut Jawaban saya untuk soal pada diskusi 5

Jelaskan output dari anggaran keuangan !

JAWAB

Definisi umum anggaran adalah suatu perencanaan keuangan perusahaan untuk masa yang akan
datang. Perusahaan sangat membutuhkan anggaran dalam bentuk perencanaan sebagai upaya
mengestimasikan keuangan perusahaan.

Dalam anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting, yang dalam arti
seluruh kegiatan akan dijumlahkan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efesien
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.

Ada beberapa jenis Output dari penganggaran keuangan, yaknı:

 Anggaran Kas

Pada Anggaran Kas terdapat suatu informasi tentang taksiran sumber dan juga penggunaan kas
selama periode anggaran. Anggaran Kas juga dibuat berdasarkan anggaran operasi dan
pengeluaran modal. Menyusun Anggaran Kasa adalah hal yang sangat penting bagi sebuah
organisasi untuk dapat menjaga likuiditas organisasi tersebut. Anggaran Kas ini biasanya
digunakan untuk dapat menyusun anggaran neraca.

Berdasarkan struktur dasarnya, anggaran kas meliputi sub bagian berikut ini:

a.Penerimaan kas atau kas yang tersedia

Terdiri dari saldo awal kas dan ekspektasi penerimaan kas yang mana melibatkan semua
penerimaan kas dari sumber apapun dalam satu periode. Umumnya sumber terbesar dari
penerimaan kas ini adalah berasal dari penjualan tunai serta penagihan piutang yang berasal dari
penjualan kredit.

b. Pengeluaran kas

Mencantumkan semua pengeluaran kas yang direncanakan dalam satu periode, namun
dikecualikan untuk pengeluaran kas yang tidak melibatkan pengeluaran kas yang sesungguhnya
(noncash transaction) seperti depresiasi.

c. Kelebihan atau kekurangan kas

Akan menentukan keputusan apa yang harus diambil perusahaan, apakah sebaiknya mencari
pendanaan, membayar pinjaman yang dimiliki, atau bahkan bias menginvestasikan Kelebinan
Kas yang ada.

d. Pinjaman atau pendanaan dan pembayaran kembali

Tentang peminjaman atau pembayaran kembali. Misalkan ketika perusahaan dalam keadaan
manakala kas sedang berlebih maka bagian keempat ini akan menunjukkan rencana pembayaran
kembali jumlah nominal hutang termasuk biaya bunganya.

e. Saldo akhir

Merupakan rencana jumlah kas yang tersedia pada setiap akhir periode setelah
mempertimbangkan penerimaan, pengeluaran, serta peminjaman dan pembayaran kembali.

 Anggaran neraca/Anggaran laporan Posisi Keuangan

Anggaran ini isinya mengenai suatu rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama
periode (waktu) anggaran. Anggaran ini juga disusun dari anggaran neraca.

 Anggaran Pengeluaran Modal

Dalam Anggaran ini dijelaskan tentang suatu rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama
periode anggaran dan dibuat berdasarkan proyeksi penjualan. Anggaran Pengeluaran Modal ini
biasanya digunakan sebagai dasar dalam menyusun anggaran kas, biaya overhead pabrik, dan
biaya non-produksi.
 Anggaran Produksi

Anggaran ini memuat mengenai suatu rencana-rencana unit yang diproduksi selama periode
anggaran. Taksiran produksi ini ditentukan berdasarkan suatu rencana penjualan maupun
persediaan yang diharapkan.

Anggaran produksi ini merupakan suatu dasar dari penyusunan anggaran biaya produksi,
diantaranya yaitu anggaran biaya overhead pabrik, biaya bahan baku dan juga biaya tenaga kerja
langsung. Anggaran produksi ini dapat juga dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran
Persediaan ataupun sebaliknya.

 Anggaran Biaya Bahan Baku

Anggaran ini mengenai sebuah taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi,
yang dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku.

Lalu dari anggaran ini juga akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang
selanjutnya dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan Rugi-Laba.

SUMBER REFERENSI : EKMA4314/MODUL 5/Penganggaran Keuangan

Tautan permanenTampilkan indukBalas


◄ Penganggaran Keuangan
Lompat ke...                                                                                                                                                                
Lompat ke...

Tugas.2 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi

 Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini

 Follow Us:




UNIVERSITAS TERBUKA ©2022

Setel ulang tur pengguna di halaman ini


Course dashboard Hide sidebars
Lewati ke konten utama




Font size: AAA

 Kursusku (6)
   Aktivasi
   Reset Password
   Panduan

  Id

Cari kursusDELLA YUNITA

1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4478.37
4. Sesi 5
5. Diskusi.5

 
Cari forum
Cari forum
 Dasbor
 Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 04:11
Jumlah balasan: 3
Saudara Mahasiswa, silahkan diskusikan di forum ini
mengenai topik berikut ini…!
Dari jurnal terlampir, analisis bagaimana pengaruh
rekrutmen terhadap kinerja karyawan dan kesesuaian
penempatan kerja fisik terhadap kinerja?
Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ARTHA SEPRIANA NABABAN 044836957 - Senin, 31 Oktober 2022, 21:39
Izin menjawab Bapak Dhony dan rekan sekalian.

Penulis telah melakukan penelitian mengenai pengaruh rekrutmen SDM, kesesuaian penempatan
karyawan, dan lingkungan kerja fisik terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT
Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan berdasarkan jurnal yang dilampirkan. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa rekrutmen SDM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kinerja karyawan produksi weaving pada PT Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan. Proses
rekrutmen yang meluas serta melibatkan pihak eksternal diketahui dapat membantu untuk
merekrut pegawai dengan skill dan kapabilitas yang dibutuhkan perusahaan sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan maksimal.

Meskipun perekrutan secara internal memiliki keuntungan, namun jika hanya menggunakan
perekrutan secara internal maka akan sampai pada suatu keadaan di mana semua anggota
perusahaan memiliki pola pikir yang mirip atau sama sehingga kurang mendukung adanya
inovasi. Oleh karena itu, organisasi perlu membawa orang dari luar untuk mendapatkan ide atau
cara-cara baru menjalankan bisnis. Perekrutan eksternal ini biasanya untuk posisi entry level atau
posisi spesialis di level yang lebih tinggi. Beberapa metode perekrutan secara eksternal yaitu:
1. Pelamar langsung dan referrals
Pelamar langsung adalah orang yang melamar lowongan tanpa dorongan dari organisasi.
Sedangkan referrals adalah orang yang melamar lowongan karena didorong atau dianjurkan oleh
seseorang yang telah bekerja di perusahaan yang bersangkutan.
2. Iklan di surat kabar atau majalah
Iklan ini umumnya menghasilkan kelompok pelamar yang kurang diinginkan dibanding dengan
pelamar langsung dan referrals dan juga membutuhkan biaya yang lebih besar. Oleh karenanya
hanya sedikit perusahaan yang dapat mengisi lowongan pekerjaan murni dengan pelamar
langsung dan referrals maka mereka perlu menggunakan iklan. Sebuah iklan lowongan pekerjaan
harus memberi informasi yang cukup kepada pembaca agar mereka dapat mengevaluasi jabatan
dan persyaratannya sehingga mereka dapat membuat keputusan tentang kualifikasi mereka
berdasarkan informasi yang memadai tersebut.
3. Perekrutan elektronik
Internet telah membuka nuansa baru bagi perusahaan dalam usahanya merekrut calon karyawan
yang berbakat. Perusahaan-perusahaan disarankan untuk menggunakan web site yang memang
telah dirancang untuk menarik para pekerja seperti Career-Builder.
4. Kantor Pemerintah
Perusahaan dapat menyampaikan informasi lowongan pekerjaan ke kantor tenaga kerja
pemerintah yang tugas fungsionalnya mengurus ketenagakerjaan baik secara nasional maupun
lokal.
5. Kantor penempatan tenaga kerja swasta
Kantor penyedia tenaga kerja swasta ini memberikan layanan yang tidak jauh berbeda dengan
layanan yang diberikan oleh kantor pemerintah. Para pencari kerja yang ingin memperoleh
pekerjaan dapat menandatangani kontrak dengan kantor swasta ini, baik ketika masih
menganggur maupun ketika sudah bekerja.
6. Institut dan universitas
Umumnya, institut atau universitas memiliki layanan penempatan tenaga kerja untuk membantu
alumninya memperoleh pekerjaan. Perusahaan cenderung memusatkan perhatiannya pada institut
atau universitas yang memiliki reputasi baik di area di mana mereka butuhkan.

Faktor penyebab lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kesesuaian dalam
penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan.
Berdasarkan penelitian tersebut, menunjukkan bahwa kesesuaian penempatan karyawan
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT
Sandratex Ciputat-Tangerang Selatan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mathlis (2010) yang
berpendapat bahwa kesesuaian penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi jumlah dan
kualitas kerja atau kinerja karyawan.
 
Pendapat ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Satria Nuri Sandi, Mochammad Al
Musadieq dan Moehammad Soe’ed Hakam (2013) yang menyatakan bahwa penempatan yang
sesuai dengan pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan pengalaman memiliki pengaruh
signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Mathlis (2010) Penempatan (placement) adalah proses menempatkan dan mecocokan
seseorang keposisi pekerjaan yang tepat. Dengan demikian, ketepatan perusahaan dalam
menempatkan karyawannya pada posisi pekerjaan yang tepat yang sesuai dengan pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman kerja karyawannya akan mendukung karyawan dalam
meningkatkan hasil kerjanya.
 
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah lingkungan kerja fisik, hal ini
dikarenakan lingkungan kerja fisik yang nyaman dan kondusif akan berpengaruh terhadap
suasana hati karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil kerja yang diberikan
karyawan kepada perusahaan.
Berdasarkan penelitian tersebut, menunjukkan bahwa lingkungan kerja fisik berpengaruh
signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan produksi weaving pada PT Sandratex
Ciputat-Tangerang Selatan
Pendapat ini sejalan dengan pendapat Nadya Wahyuningtyas (2013) kondisi lingkungan kerja
fisik yang nyaman akan mempengaruhi pegawai bekerja lebih giat dan konsentrasi
menyelesaikan tugas-tugas sesuai jadwal dan memberikan hasil kerja yang maksimal. Selain itu
pendapat ini juga diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Nina Munira
Naharuddin dan Mohammad Sadegi (2013) yang menyatakan bahwa lingkungan kerja fisik
memiliki pengaruh yang signifikan secra simultan dan parsial terhadap kinerja karyawan di
kantor Miyazu Malaysia. Sedangkan menurut pendapat saya dari hasil penelitian tersebut adalah
lingkungan kerja fisik berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sehingga apabila perusahaan
mampu menciptakan lingkungan kerja fisik secara kondusif maka hal ini akan berpengaruh pada
kinerja karyawan.

SUmber : EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis Modul 5; Skripsi Elis Yuliawati (2015)
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ANTIKA DWI CAHYANTI 041718661 - Selasa, 1 November 2022, 08:46
Assalamualaikum Wr.Wb

Mohon bimbinganya Bapak atau Ibu Dosen yang terhormat berikut adalah jawaban diskusi 5 dari
saya :

Berdasarkan jurnal terlampir analisis bagaimana pengaruh rekrutmen terhadap kinerja karyawan
dan kesesuaian penempatan kerja fisik terhadap kinerja adalah sebagai berikut :

Rekrutmen memiliki peran penting untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang memiliki
kompetensi dan kualifikasi bagus yang nantinya diharapkan mampu memberikan hasil kerja
yang maksimal untuk perusahaan. Oleh karena itu, proses rekutmen yang dilaksanakan harus
berjalan secara efektif karena akan berpengaruh terhadap kinerja yang dihasilkan karyawannya
dalam pencapaian tujuan perusahaan. Apabila pelaksanaan rekrutmen yang tidak sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, akan menimbulkan masalah yang menuntut biaya tinggi, kinerja
rendah, ketidakcocokan antara penempatan personel dengan jabatan yang dipercayakan, dan
masa kerja jabatan yang tidak pasti. Dengan rekrutmen yang baik, maka karyawan yang akan
diperoleh lebih berkualitas sehingga kinerja mereka pun akan lebih baik. Selain itu, Rekrutmen
SDM memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dan faktor rekrutmen yang
memiliki pengaruh paling kuat dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Faktor penyebab lain
yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kesesuaian dalam penempatan karyawan yang
dilakukan perusahaan. Penempatan kerja untuk karyawan akan memengaruhi jumlah dan kualitas
kerja atau kinerja karyawan. Faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah
lingkungan kerja fisik, hal ini dikarenakan lingkungan kerja fisik yang nyaman dan kondusif
akan berpengaruh terhadap suasana hati karyawan yang nantinya akan berpengaruh pada hasil
kerja yang diberikan karyawan kepada perusahaan.
Berdasarkan jurnal terlampir yaitu  PT Sandratex rekruitmen diperusahaan tersebut tidak
dilakukan secara kolektif dan dalam waktu yang tidak bersamaan. Selain itu pembukaan
lowongan pekerjaan dilakukan sesuai dengan kebutuhan masing-masing devisi. Pada PT
Sandratex terjadi penurunan jumlah calon pelamar karena kurangnya pemanfaatan metode dalam
penarikan yang dilakukan perusahaan seperti tidak memanfaatkan iklan media masa seperti
media cetak dan media online. Selain itu, pembukaan waktu lowongan kerja yang singkat yang
menyebabkan calon pelamar kerja memilih mundur karena ketidaksipannya dalam memenuhi
persayaratan pekrjaan oleh perusahaan dan kurang luasnya informasi lowongan pekerjaan yang
disampaikan perusahaan. Hal ini jelas menjadi masalah karena peluang perusahaan untuk
mendapatkan tenaga baru semakin sedikit. Karena semakin banyak pelamar, maka semakin
banyak pilihan untuk dipekerjakan diperusahaan. Fenomena lain yang terjadi pada PT Sandratex
adalah kurang optimalnya penempatan karyawan yang dilakukan perusahaan. Berdasarkan hasil
wawancara yg dilakukan kepada HRD Director PT Sandratex untuk kesesuian penempatan
memang belum dapat dilakukan secara optimal hal ini dikarenakan karyawan hanya cukup
dengan persyaratan kemampuan dasar dan mau diarahkan kedalam tugas pekerjaannya. Selain itu
terdapat juga permasalahan dalam lingkungan kerja fisik diperusahaan yang mengakibatkan
lingkungan kerja fisik tidak kondusif sehingga menurukan kinerja karyawan. Pemasalah tersebut
seperti, Pencahayaan/penerangan diruang produksi belum bisa mendukung kegiatan dalam
pekerjaan dibagian produksi, sirkulasi udara yang tidak sehat karena tidak bagusnya ventilasi
udara, ruang kerja yang pengap dan panas karena tidak didukung dengan pendingin ruangan
seperti memasang kipas angin atau AC, Dinding ruangan yang terdapat retak-retak, penempatan
stock kain yang di simpan tidak pada tempat penyimpanannya, tidak tersedianya lokert untuk
menyimpanan barang-barang karyawan, gudang tempat penyimpanan produk kain yang akan
dijual dan gagal diproduksi dicampur pada satu tempat dan Banyaknya gedung-gedung tua yang
sudah tidak terpakai bekas tempat penyimpanan yang dibiarkan saja tanpa adanya proses
perbaikan.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat rekruitmen berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja karyawan. Dengan rekrutmen yang baik, maka karyawan yang akan
diperoleh lebih berkualitas sehingga kinerja mereka pun akan lebih baik. Hasil temuan penelitian
pada Sandratex berimpilikasi secara simultan variabel rekrutmen, kesesuaian penempatan
karyawan dan lingkunga kerja fisik secara simultan memiliki pengaruh yang kuat terhadap
peningkatan kinerja karyawan sandratex. Selain itu kesesuaian penempatan kerja fisik terhadap
kinerja juga berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Jika perusahaan mampu
menciptakan lingkungan kerja fisik yang kondusif misalnya dengan memperhatikan sistem
keamanan tempat kerja karyawannya dan memperbaiki tata ruang kerja hal ini akan merubah
suasana hati karyawan karena karyawan merasa nyaman dan aman dalam bekerjaa, ketika
suasana tersebut karyawan rasakan maka mereka akan berusaha untuk selalu meningkatkan hasil
kerjanya baik itu secara kualitas ataupun kuantitas. Peningkatan kinerja ini akan berdampak pada
produktifitas perusahaan dalam hal pencapaian target produksinya.

Sumber Referensi :
Iswanto, Yun. (2021). Analisis Kasus Bisnis (EKMA4478) Modul 5. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Yuliawati, Elis. 2015. Analisis Pengaruh Rekruitmen SDM, Kesesuaian Penempatan Karyawan
dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Produksi Weaving. Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ENDRAH ILHAM PURNA IRAWAN 044796459 - Selasa, 1 November 2022, 10:49
Manajemen SDM merupakan salah satu kunci untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Manajemen SDM terdiri dari perencanaan, rekrutmen dan pengembangan SDM. Tujuan utama
dari manajemen SDM adalah mengoptimalisasikan efektivitas dan efisiensi pengelolaan SDM
demi memaksimalkan produktivitas organisasi/perusahaan. Output dari manajemen SDM adalah
kinerja karyawan yang menunjukan trend/nilai positif dan mampu mencapai target perusahaan.
Jurnal diatas disusun untuk memberikan analisa bagaimana pengaruh 3 kategori, yaitu
rekrutmen, kesesuaian penempatan, dan lingkungan kerja fisik (faktor X) terhadap kinerja
karyawan (faktor Y). Studi kasus yang diambil dari Divisi Weaving PT. Sandratex Ciputat –
Tangerang. Penulis jurnal menggunakan metode pengumpulan data dengan wawancara,
observasi dan kuesioner. Sampel yang diambil sejumlah 88 responden dari total populasi
karyawan sebanyak 711 orang. Untuk mencari jawaban atas penelitian tersebut, penulis jurnal
menggunakan teknik uji siginifikan parsial (uji statistic t). Dari hasil penelitian ditemukan
jawaban bahwa masing-masing faktor X (rekrutmen, kesesuaian penempatan kerja, dan
lingkungan fisik) memiliki pengaruh signifikan terhadap Y (kinerja karyawan) secara parsial.
Berdasarkan penelitian diatas, ditemukan masalah bahwa sebagian besar proses perekrutan di
perusahaan tersebut dilakukan melalui Disnaker dan kurang memanfaatkan media cetak dan
elektronik, sehingga jumlah pelamar hanya sedikit dan kurang bervariasi. Di tahun 2014 jumlah
pelamar sebanyak 104 orang dan jumlah yang diterima sebanyak 88 orang. Di tahun 2015 jumlah
pelamar adalah 40 orang dan yang diterima 12 orang. Proses tersebut membawa dampak yang
kurang baik terhadap proses rekrutmen, yaitu perusahaan kehilangan potensi untuk mencari
SDM dengan keahlian dan kompetensi yang terbaik karena keterbatasan jumlah pelamar.
Idealnya adalah proses rekrutmen direncanakan dahulu dengan baik. Rencana rekrutmen SDM
disesuaikan dengan kebutuhan organisasi, baik dari segi kuantitas maupun kualitas SDM. Proses
perekrutan yang kurang direncanakan dengan baik akhirnya mengakibatkan kinerja karyawan
yang kurang optimal. Kompetensi karyawan yang terpilih kurang maksimal karena jumlah
pelamar hanya sedikit. Perusahaan belum melakukan investasi yang cukup dalam perekrutan
SDM. Biaya perekrutan SDM masih minimal terbukti dari pembukaan lowongan kerja yang
belum mengoptimalkan media cetak/elektronik.
Berdasarkan penelitian diatas, ditemukan jawaban bahwa lebih dari 50% responden menjawab
“setuju” terkait hubungan antara variabel penempatan karyawan dengan kinerja mereka.
Penempatan karyawan adalah proses kelanjutan dari rekrutmen SDM. Kedua proses tersebut
harus berjalan selaras dan direncanakan dengan baik. Ketika merekrut seorang karyawan dan
berpotensi akan diterima, pihak HRD harus sudah mengetahui dimana karyawan tersebut akan
ditempatkan. Proses penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan minat karyawan,
akan membuat karyawan merasa nyaman dan termotivasi untuk berkinerja sebaik mungkin.
Dari hasil penelitian, ditemukan simpulan bahwa sebagian besar karyawan merasa aman dalam
bekerja sehingga mampu berpengaruh baik terhadap kinerjanya. Sedangkan terkait kenyamanan
dan lingkungan fisik pabrik, karyawan masih merasa kurang puas dengan kondisi yang sudah
ada. Karyawan merasa kinerjanya terganggu dengan lingkungan fisik yang kurang mendukung,
seperti kurang penerangan, suara bising, bau tidak sedap dan tata ruang/layout. Idelanya adalah
perusahaan menyediakan lingkungan kerja fisik yang kondusif dari segi keamanan dan
kenyamanan. Faktor tersebut akan meningkatkan motivasi karyawan dalam berkinerja terbaik.
Peningkatan kinerja tentuanya akan berdampak positif pada produktifitas perusahaan dan
pencapaian target.
Sumber: Modul Analisis Kasus Bisnis (EKMA4478) Halaman 5.1 – 5.41
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ ANALISIS REKRUTMEN KARYAWAN DI PT. TOHA PUTRA SEMARANG (Studi
Kasus PT. Toha Putra Semarang)
Lompat ke...                                                                                                                                                                
Lompat ke...

Jurnal untuk Diskusi 5 ►


Abaikan Administrasi
Administrasi

 Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini

 Follow Us:




UNIVERSITAS TERBUKA ©2022

Setel ulang tur pengguna di halaman ini


Course dashboard Hide sidebars
Lewati ke konten utama




Font size: AAA
 Kursusku (6)
   Aktivasi
   Reset Password
   Panduan

  Id

Cari kursusDELLA YUNITA

1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4476.17
4. Sesi 5
5. Diskusi.5

 
Cari forum
Cari forum
 Dasbor
 Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 03:18
Jumlah balasan: 13
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!
Mohon tidak copy/paste jawaban teman atau dari internet. Utamakan jawaban bersumber dari
modul. Apabila menjawab dari sumber lain sertakan sumbernya.

Kerjakan di kolom diskusi, tidak menggunakan file ms word/pdf.

Salam Semangat,

Nama Dosen

 
Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ALYA RIZKY 031288394 - Senin, 31 Oktober 2022, 08:54
Selamat Pagi, Izin menjawab. Nama saya Alya Rizky, Nim saya 031288394, Jurusan
Manajemen.

Pertanyaan :
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

Jawab : Sebagai auditor sebaiknya memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang
mendasari sistem remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan
yang ketat.
=> Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
=> Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.
 
Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem remunerasi/sistem
penggajian idealnya:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.

2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.

3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan


mendapat penghargaan.

4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.

5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.


 
Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara
lain:

1) Gaji dasar = Besaran gaji dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbang-kan
keadilan eksternal, keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
2) Gaji variabel seperti insentif prestasi = Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif
prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan agar pegawai termotivasi untuk menampilkan
prestasi kinerja yang optimal dan mendapat kepuasan dalam bekerja.
3) Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti = Besaran uang penghargaan masa
kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan perusahaan sesuai kebijakan
manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku.
4) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) = Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan
dengan mengindahkan perundang-undangan yang berlaku.
5) Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun = THR wajib diberikan perusahaan kepada
pegawainya, lazimnya diberikan selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri.
6) Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi)
= Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
7) Tunjangan pengobatan.
 

Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya:

Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).

Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai. Begitupun Auditor sebaiknya perlu memahami prinsip dan komponen
yang merupakan cakupan gaji dan upah agar mampu memeriksa dan menilai biaya gaji dan
upah secara tepat & benar.

Sekian jawaban dari saya. Terima kasih.


Sumber :

- Buku Materi Pokok EKMA4476 Audit SDM Modul 5 - Universitas Terbuka.

- Materi Inisiasi 5 Audit Biaya Umum dan Efektivitas Organisasi.

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh RIZKA 043806819 - Senin, 31 Oktober 2022, 10:46
Selamat Pagi
Perkenalkan nama saya Rizka, mahasiswi manajemen S1.
Dengan ini saya akan menjawab pertanyaan diatas.
Menurut pendapat saya,

Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

- Sebagai auditor sebaiknya memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang mendasari
sistem remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.
* Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.
* Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.

Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya:

1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.

2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.

3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan


mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.

5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian, perusahaan biasanya
berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup gaji tetap dan tunjangan - tunjangan yang menunjang
kesejahteraan mereka.

Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain:

1) Gaji dasar
Besaran gaji dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbang-kan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
2) Gaji variabel
Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.
3) Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti
Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku.
4) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang
berlaku.
5) Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan
THR wajib diberikan perusahaan kepada pegawainya, lazimnya diberikan selambat-lambatnya 7
hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri.
6) Bonus
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
7) Tunjangan pengobatan
Tunjangan kesehatan yang memberikan jaminan kepada pegawai untuk mendapatkan bantuan
dalam pengelolaan dana dari Perusahaan saat pegawai membutuhkan pertolongan dalam bidang
medis.

Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya:

Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).

Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai.

Sekian pendapat dari saya. Terima kasih.

Sumber : EKMA4476/modul 5 (hal 5.13- hal 5.17)


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ADHYTIA D LESMANA 042919413 - Senin, 31 Oktober 2022, 11:21
Assalamuallaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera untuk kita semua.
Mohon izin nama saya Adhytia D. Lesmana (042919413) untuk menanggapi diskusi 5 kali ini.

Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

Jawab :

Paradigma Lama :
1. Imbalan berdasarkan pekerjaan
2. Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas
3. Keadilan Internal
4. Mengacu pada range gaji yang berlaku

Paradigma Baru :
1. Imbalan berdasarkan kinerja individu
2. Imbalan berdasarkan nilai individu, kontribusi berarti yang diberikanya
3. Keadilan Pasar
4. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

Berdasarkan perubahan paradigma diatas, maka sistem remunerasi/sistem penggajian seharusnya


sebagai berikut :
- Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
- Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
- Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
- Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.
- Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Sistem remunerasi/sistem penggajian idelanya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.

Untuk kondisi seperti ini maka seharusnya pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, maka
auditor perlu memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan
perusahaan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Gaji Dasar
Besaran Gaji Dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan sebagaimana sudah
diuraikan pada butir Kegiatan Belajar 1 mengenai audit biaya jabatan/pekerjaan.

2. Gaji variabel seperti insentif prestasi


Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.

3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti


Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal ini
kebijakan dan peraturan masingmasing perusahaan terhadap pembayaran penghargaan masa
kerja ini juga tidak sama.

4. Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).


Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang undangan yang
berlaku. Secara garis besar mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK)
dan Jaminan Hari Tua (JHT). Iuran JKK dan JK lazimnya dibayarkan oleh perusahaan dan
penentuan besaran jaminan ditetapkan oleh manajemen. Sedangkan iuran JHT lazimnya
dibayarkan baik oleh perusahaan dan oleh pegawai bersangkutan dan besarannya pun ditentukan
oleh pihak manajemen.

5. Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun.


THR wajib diberikan perusahaan kepada pegawainya dan lazimnya diberikan selambat
lambatnya 7 hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri. Besaran THR lazimnya 1 bulan gaji
dasar/pokok, namun perusahaan bisa saja menentukan lebih besar dengan mempertimbangkan
prestasi kerja dan kontribusi pegawai bersangkutan sehingga dalam hal sebagai auditor Anda
juga perlu memeriksa konsistensinya dengan hasil penilaian kinerja pegawai Sebaliknya bagi
pegawai yang masa kerjanya belum satu tahun, biasanya perusahaan menentukan kebijakan
sendiri dan secara proporsional besaran THR yang harus dibayarkan perusahaan kepada yang
bersangkutan.

6. Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi).
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja di mana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa perusahaan tidak wajib membayarkan bonus kepada
pegawai bilamana dana perusahaan tidak mencukupi dan besaran bonus yang dibayarkan
merupakan hak prerogatif pimpinan atau pihak manajemen. Bisa saja besaran bonus untuk
pimpinan, pejabat profesional dan pelaksana/pekerja berbeda.

7. Tunjangan pengobatan.

Jadi, diatas merupakan sistem remunerasi sederhana yang bisa diterapkan dalam sebuah
perusahaan. Remunerasi adalah hak karyawan yang patut diatur berdasarkan ketentuan dari
masing-masing perusahaan maupun instansi. Semakin baik sistemnya, karyawan pun semakin
senang sehingga dapat bekerja dengan produktif dan optimal.

Terima Kasih banyak atas segala perhatianya, semoga tanggapan diskusi 5 yang saya
samapaikan dapat di tanggapi dengan baik oleh Tutor dan teman-teman semua.
Wassalamuallaikum Wr. Wb.

Sumber : BMP EKMA4476/MODUL 5, KB 1 Halaman 5.13


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh MOCH RAKA DWI PRASETYO 044784232 - Senin, 31 Oktober 2022, 15:38
Selamat sore Tutor, izin untuk menjawab pertanyaan pada forum diskusi sesi kelima ini. Berikut
jawaban dari saya:

Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan


dan jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

1. Paradigma lama

 Imbalan berdasarkan pekerjaan;


 Imbalan berdasarkan lingkup tugas senioritas;
 Keadilan internal;
 Mengacu pada range gaji yang berlaku.

2. Paradigma Baru

 Imbalan berdasarkan kinerja individu;


 Imbalan berdasarkan "nilai individu" kontribusi berarti yang diberikannya;
 Keadilan pasar;
 Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.

Dengan memperhatikan perubahan paradigma diatas maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan
dapat dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja danan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam artian
mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.

Sumber: BMP EKMA4476 Modul 5, KB 1, Hal. 5.13

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh EKA PUTRI JULIANA 045127533 - Senin, 31 Oktober 2022, 20:59
Pada dasarnya, berikut perubahan paradigma yang mendasari sistem remunerasi/sistem
penggajian:
Paradigma Lama
- Imbalan berdasarkan pekerjaan
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas
- Keadilan internal
- Mengacu pada range gaji yang berlaku

Paradigma Baru
- Imbalan berdasarkan kinerja individu
- Imbalan berdasarkan “nilai individu”, kontribusi berarti yang diberikannya
- Keadilan pasar
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya:
1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi
Di sisi lain, suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya:
Gaji dasar/pokok + gaji variabel – (potongan pajak penghasilan (PPh) + iuran jamsostek)

Sumber: BMP EKMA4476 MODUL 5


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh MUHAMMAD RAFLI 041674102 - Selasa, 1 November 2022, 10:08
Kepada ayang terhormat tutor Ibu Herfianti, S.E., M.M berikut adalah jawabannya :

A. Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas.
- Keadilan Internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.

B. Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu.
- Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya.
- Keadilan pasar.

Berdasarkan perubahan paradigma diatas, maka sistem remunerasi/sistem penggajian seharusnya


sebagai berikut :
- Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
- Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
- Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
- Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.
- Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Sistem remunerasi/sistem penggajian idelanya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.

1. Gaji Dasar
Besaran Gaji Dasar ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal,
keadilan internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan sebagaimana sudah
diuraikan pada butir Kegiatan Belajar 1 mengenai audit biaya jabatan/pekerjaan.

2. Gaji variabel seperti insentif prestasi


Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.

3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti


Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal ini
kebijakan dan peraturan masingmasing perusahaan terhadap pembayaran penghargaan masa
kerja ini juga tidak sama.

4. Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).


Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang undangan yang
berlaku. Secara garis besar mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JK)
dan Jaminan Hari Tua (JHT). Iuran JKK dan JK lazimnya dibayarkan oleh perusahaan dan
penentuan besaran jaminan ditetapkan oleh manajemen. Sedangkan iuran JHT lazimnya
dibayarkan baik oleh perusahaan dan oleh pegawai bersangkutan dan besarannya pun ditentukan
oleh pihak manajemen.

Sumber : EKMA 4476

Terimakasih mohon bimbinganya 

terimakasih mohon bimbinganya 


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ESSA MUTIA ANDANTI 042094469 - Selasa, 1 November 2022, 10:40
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru berikut paradigma
lama dan paradigma baru:

1. Paradigma lama
a. Imbalan berdasarkan pekerjaan
b. Imbalan berdasarkan lingkup tugas senioritas
c. Keadilan internal
d. Mengacu pada range gaji yang berlaku
2. Paradigma baru
a. Imbalan berdasarkan kinerja individu
b. Imbalan berdasarkan “nilai individu” kontribusi berarti yang diberikannya
c. Keadilan pasar
d. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

Prinsip-prinsip sistem remunerisasi/sistem penggajian pada paradigma baru idealnya:


1. Bebasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam artu berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
4. Berbasis keadaan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi

Sistem remunerisasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip paradigma baru
tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan kondisi
kesehatan keuangan perusahaan.

Sumber :
Ramli, Miranda Q dan A, Mone Stepanus. 2022. EKMA4476 Audit SDM. Universitas Terbuka :
Tangerang Selatan.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh SRI WIDHOWATI 042444885 - Selasa, 1 November 2022, 17:19
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

Berikut Penjelasaanya :

Assalamualaikum wr.wb
Selamat sore kepada ibu tutor dan temen teman sekalian,baiklah saya akan menjawab diskusi
disesi 5 ini :

Dapat saya jelaskan terlebih dahulu menurut saya yang sudah saya baca di modul bahwasannya,
Dalam Sistem penggajian atau
remunerasi sebagai salah satu elemen sistem
SDM harus menunjukkan efektivitas &
kontribusinya terhadap organisasi, yakni dalam
hal : menarik, mempertahankan, dan
memotivasi DM untuk mencapai kinerja tinggi.
Selain dari kenyataan di atas bahwa
pengelolaan kompensasi mempunyai dampak
bisnis yang besar, terdapat aspek lain yang
tidak kalah penting. Aspek legal atau yang
terkait dengan perundang-undangan adalah
alasan lain mengapa sistem manajemen
kompensasi mutlak ditangani dengan benar.
Ketidakcermatan atau kehati-hatian dalam
mengelola kompensasi berpotensi menjadi
pelanggaran peraturan perundangan.

Jadi untuk memahami lebih dalam kita harus memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang
mendasari sistem
remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan
yang ketat.

Paradigma Lama :
- Imbalan berdasarkan pekerjaan.
- Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan
senioritas.
- Keadilan internal.
- Mengacu pada range gaji yang berlaku.

Paradigma Baru :
- Imbalan berdasarkan kinerja individu
- Imbalan berdasarkan "nilai individu",
kontribusi berarti yang diberikannya
- Keadilan pasar.
- Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu
pada aturan imbal jasa yang berlaku.

Maka dari itu, Dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem
remunerasi/sistem penggajian idealnya :

1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilaiposisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.S.Fleksibel dan
mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi

Jadi dalam, Di sisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak
hanya menerapkan prinsip paradigma bar tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam
arti mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.

Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian, perusahaan biasanya


berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup antara lain :
gaji tetap dan tunjangan-tunjangan yang menunjang kesejahteraan mereka.

Pada sistem penggajian lama, setiap perusahaan menentukan jenis dan besaran tunjangan
berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan biasanya mencakup tunjangan jabatan bagi
pimpinan unit kerja dan tunjangan umum (tunjangan anak, tunjangan transpor, tunjangan makan,
dan lain-lain).

Akan tetapi untuk, pada era sekarang dengan sistem penggajian bar atau lebih dikenal dengan
"clean wages system" tunjangan-tunjangan ditiadakan dan besarannya digabung dengan gaji
pokok sebagai suatu gaji dasar yang bersifat tetap, yang dimana dalam Kondisi ini diterapkan
untuk tujuan mempermudah administrasi dengan tetap
mempertimbangkan keadilan dan kondisi keuangan perusahaan.

Di samping itu, perusahaan dalam rangka memelihara dan mempertahankan DM, periu
menekankan tunjangan kesejahteraan, seperti angsuran Jamsostek, tunjangan pengobatan,
tunjangan pendidikan, dan lain-lain. Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem
penggajian baru auditor perlu memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus
dibayarkan perusahaan, antara lain :

1. Gaji dasar.
2. Gaji variabel seperti insentif prestasi.
3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti.
4. Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek).
5. Tunjangan Hari Raya (THR) per tahun.
6. Bonus per tahun (bila kemampuan keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi).
7. Tunjangan pengobatan.

Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan


lazimnya :

Gaji dasar/pokok + Gaji variabel - (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek).

(Sumber dari BMP EKMA4476/Modul5/Hal5.13-5.14/AuditSDM/UniversitasTerbuka.)

Sekian jawaban diskusi 5 yang dapat saya kerjakan apabila ada kesalahan mohon dikoreksi oleh
tutor dan teman-teman sekalian.Terimakasih

Wassalamualaikum Wr.Wb
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh EKO SAPUTRA 041755914 - Selasa, 1 November 2022, 23:08
Sebagai auditor, terlebih dahulu harus memahami perubahan paradigma yang mendasari sistem
remunerasi/sistem penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.

Paradigma lama:

 Imbalan berdasarkan pekerjaan.


 Imbalan berdasarkan lingkup tugas senioritas.
 Keadilan internal.
 Mengacu pada range gaji yang berlaku.

Paradigma baru:

 Imbalan berdasarkan kinerja individu.


 Imbalan berdasarkan “nilai individu”, kontribusi berarti yang diberikannya.
 Keadilan pasar.
 Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku.

Dengan memperhatikan perubahan paradigma tersebut, maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya:

1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan
dapat dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai.
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan.
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan.
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam artian
mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan. 

Prinsip-prinsip sistem remunerasi/sistem penggajian dengan paradigma baru adalah sistem imbal
jasa berbasis kinerja, kelangkaan kompetensi, bobot jabatan dan nilai harga pasar, fleksibel
dengan prinsip kemudahan pengelolaan administrasi serta pertimbangan kondisi keuangan
perusahaan.

Sumber: BMP UT – EKMA4476 Audit SDM hal 5.13 & 5.19


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh DODI SAPUTRA 043240793 - Rabu, 2 November 2022, 06:04
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

Jawab:

Paradigma baru yang mendasari sistem remunerasi/sistem penggajian:

 Imbalan berdasarkan kinerja individu


 Imbalan berdasarkan nilai individu, kontribusi berarti yang diberikannya
 Keadilan pasar
 Fleksibel dalam arti tidak ketat yang mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.

Dengan paradigma tsb, suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya adalah:

1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti dari nilai posisi jabatan bisa
dibandingkan dengan pasar
2. Berbasis kinerja serta kontribusi berarti yang diberikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi

Di sisi lain, sistem reimunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tsb, namun juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan

Sumber: BMP EKMA4476

Tautan permanenTampilkan indukBalas


Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh ASIH YULIANI 041183942 - Rabu, 2 November 2022, 12:31
Diskusi :
Dalam merancang dan menetapkan sistem remunerasi/sistem penggajian baru, Sebutkan dan
jelaskan remunerasi/sistem penggajian ideal pada paradigma baru!

Tanggapan :
Gaji dan upah merupakan imbalan yang dibayarkan perusahaan kepada SDM atas jasa yang
mereka kontribusikan. Isu gaji juga merupakan isu kritis yang harus diperhatikan perusahaan
apabila ingin dapat menarik dan mempertahankan SDM yang berkompeten dan yang akan
menampilkan kinerja superior, komit dan loyal pada perusahaan. Sebagai auditor sebaiknya
memahami lebih dahulu perubahan paradigma yang mendasari sistem remunerasi/sistem
penggajian. Perubahan dipengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat.

Paradigma Lama :
a) Imbalan berdasarkan pekerjaan
b) Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas
c) Keadilan internal
d) Mengacu pada range gaji yang berlaku

Paradigma Baru :
a) Imbalan berdasarkan kinerja individu
b) Imbalan berdasarkan "nilai individu", kontribusi berarti yang diberikannya
c) Keadilan pasar
d) Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

Dengan memperhatikan perubahan paradigma diatas maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya :
a) Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar
b) Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai
c) Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifk/tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
d) Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
e) Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi

Disisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan. Dalam merancang dan menetapkan sistem
remunerasi/sistem penggajian, perusahaan biasanya berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup
antara lain : gaji tetap dan tunjanga-tunjangan yang menunjang kesejahteraan mereka.

Pada sistem penggajian lama, setiap perusahaan menentukan jenis dan besaran tunjangan
berbeda-beda tergantung kebijakan perusahaan biasanya mencakup tunjangan jabatan pimpinan
unit kerja dan tunjangan umum (tunjangan anak, tunjangan tranport, tunjangan makan dan
lainnya). Namun pada era sekarang dengan sistem penggajian baru atau lebih dikenal dengan
"clean wages system" tunjangan-tunjangan ditiadakan dan besarannya digabung dengan gaji
pokok sebagai suatu gaji dasar yang bersifat tetap. Kondisi ini diterapkan untuk tujuan
mempermudah administrasi dengan tetap mempertimbangkan keadilan dan kondisi keuangan
perusahaan. Disamping itu, perusahaan dalam rangka memelihara dan mempertahankan SDM,
perlu menekankan tunjangan kesejahteraan, seperti angsuran Jamsostek, tunjangan pengobatan,
tunjangan pendidikan dan lain-lain.

Dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain :
a) Gaji Dasar
Besaran gaji ditetapkan oleh perusahaan dengan mempertimbangkan keadilan eksternal, keadilan
internal (nilai/bobot jabatan) dan kondisi keuangan perusahaan.
b) Gaji Variabel
Besaran gaji variabel khususnya besaran insentif prestasi dibayarkan perusahaan dengan tujuan
agar pegawai termotivasi untuk menampilkan prestasi kinerja yang optimal dan mendapat
kepuasan dalam bekerja.
c) Penghargaan Masa Kerja/Tunjangan Akhir Masa Bakti
Besaran uang penghargaan masa kerja/besaran tunjangan akhir masa bakti yang dibayarkan
perusahaan sesuai kebijakan manajemen dan peraturan perusahaan yang berlaku. Dalam hal ini
kebijakan dan peraturan masing-masing perusahaan terhadap pembayaran penghargaan masa
kerja ini juga tidak sama.
d) Iuran Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)
Iuran Jamsostek ditentukan perusahaan dengan mengindahkan perundang-undangan yang
berlaku. Secara garis besar mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja(JKK), Jaminan Kematian (JK),
dan Jaminan Hari Tua (JHT). Iuran JKK dan JK lazimnya dibayarkan oleh perusahaan dan
penentuan besaran jaminan ditetapkan oleh manajemen. Sedangkan iuran JHT lazimnya
dibayarkan baik oleh perusahaan dan oleh pegawai bersangkutan dan besarannya pun ditentukan
oleh pihak manajemen.
e) Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
THR wajib diberikan perusahaan kepada pegawainya dan lazimnya diberikan selambat-
lambatnya 7 hari kerja sebelum Hari Raya Idul Fitri. Besaran THR lazimnya 1 bulan gaji
dasar/pokok, namun perusahaan bisa saja menentukan lebih besar dengan mempertimbangkan
prestasi kerja dan kontribusi pegawai bersangkutan sehingga dalam hal sebagai auditor juga
perlu memeriksa konsistensinya dengan hasil penilaian kinerja pegawai.
f) Bonus
Pembayaran bonus lazimnya senantiasa dikaitkan dengan prestasi kerja pegawai dan
mempertimbangkan pula kontribusi unit kerja dimana pegawai ditempatkan kepada perusahaan.
Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa perusahaan tidak wajib membayarkan bonus kepada
pegawai bilamana dana perusahaan tidak mencukupi dan besaran bonus yang dibayarkan
merupakan hal prerogatif pimpinan atau pihak manajemen.
g) Tunjangan Pengobatan

Besaran gaji (take home pay) pegawai yang dibayarkan perusahaan lazimnya :
Gaji dasar/pokok + Gaji variabel – (Potongan Pajak Penghasilan (PPh) + Iuran Jamsostek)

Dalam hal ini diperlukannya mengkaji lebih lanjut dengan berpedoman bahwa perusahaan
bilamana ingin menjadi perusahaan pilihan tenaga kerja seharusnya tidak hanya berorientasi
pada keuntungan semata, tetapi juga berorientasi pada kualitas kehidupan kerja dan
kesejahteraan pegawai. Begitupun auditor sebaiknya perlu memahami prinsip dan komponen
yang merupakan cakupan gaji dan upah agar mampu memeriksa dan menilai biaya gaji dan upah
secara tepat dan benar.

Sumber :
Materi Inisiasi
BMP EKMA4476 - Audit SDM
Tanggapan Pribadi
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh SITI MUSAIYADAH 042021087 - Rabu, 2 November 2022, 17:53
gaji dan upah merupakan imbalan yang bayarkan perusahaan kepada SDM atas jasa yang mereka
kontribusikan. Perubahan paradigma yang mendasari sistem remunerisasi / sistem penggajian.
PARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU
Imbalan berdasarkan pekerjaan Imbalan berdasarkan kinerja individu
Imbalan berdasarkan lingkup tugas dan senioritas Imbalan berdasarkan nilai individu kontribusi
berarti yang
diberikannya
Keadilan internal Keadilan pasar
Mengacu pada range gaji yang berlaku Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan
imbal
jasa yang berlaku.

Maka sistem remunerasi / sistem penggajian idealnya :


1. Berbasis keadilan eksternal, berbasis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang diberikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kopetensi spesifik/ tertentu dalam jabatan
mendapat penghargaan
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi
Suatu sistem remunerasi / sistem penggajian idealnya tidak merugikan perusahaan dalam arti
mempertimbangkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan.
Dalam rangka merancang dan menerapkan sistem remunerasi / sistem penggajian , perusahaan
biasanya berpedoman bahwa gaji pegawai mencakup gaji tetap dan tunjangan - tunjangan yang
menunjang kesejahteraan mereka
Dengan demikian komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan antara lain :
1. Gaji dasar
2. Gaji variabel seperti insentif prestasi
3. Penghargaan masa kerja
4. Jamsostek
5. Tunjangan hari raya per tahun
6. Bonus per tahun
7. Tunjangan pengobatan

Sumber : Modul Audit SDM .EKMA4476 Modul 5


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ANDRI PRASTIA BUDI 042016551 - Rabu, 2 November 2022, 20:41
Perubahan di pengaruhi oleh situasi persaingan yang ketat

Paradigma Lama :
1. Imbalan Berdasarkan pekerjaan
2. Imbalan Berdasarkan Lingkup Tugas dan senoritas
3. keadilan Internal
4. Mengacu pada range gaji yang berlaku

Paradigma Baru
1. Imbalan Berdasarkan Individu
2. Imbalan berdasarkan Nilai Individu konstribusi berarti yang di berikan
3. Keadilan pasar
4. Fleksibel dalam arti tidak ketat mengacu pada aturan imbal jasa yang berlaku

dengan memperhatikan perubahan paradigma di atas maka suatu sistem remunerasi/sistem


penggajian idealnya:
1. berbasis keadilan eksternal, basis pasar dalam arti berdasarkan nilai posisi jabatan dapat
dibandingkan dengan pasar.
2. Berbasis kinerja dan kontribusi berarti yang di berikan pegawai
3. Berbasis kelangkaan kompetensi, dalam arti kompetensi spesifik/tertentu dalam jabatan
mendapatkan penghargaan
4. Berbasis keadilan internal, dalam arti mengacu pada bobot/nilai jabatan
5. Fleksibel dan mempertimbangkan kemudahan pengelolaan administrasi.

Di sisi lain suatu sistem remunerasi/sistem penggajian idealnya tidak hanya menerapkan prinsip
paradigma baru tersebut, tetapi juga tidak merugikan perusahaan dalam arti mempertimbangkan
kondisi kesehatan keuangan perusahaan

dengan kondisi demikian pada sistem remunerasi/sistem penggajian baru, auditor perlu
memeriksa jenis dan besaran komponen minimal yang harus dibayarkan perusahaan, antara lain:

1. Gaji dasar
2. Gaji Variabel seperti insentif prestasi
3. Penghargaan masa kerja/tunjangan akhir masa bakti
4. iuran jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek)
5. Tunjangan hari raya (THR) per tahun
6. Bonus pertahun ( bila keuangan perusahaan pada tahun berjalan mencukupi)
7. Tunjangan pengobatan

Sumber: EKMA4476/Modul 5
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ ‘Audit Biaya Umum dan Efektivitas Organisasi’
Lompat ke...                                                                                                                                                                
Lompat ke...

Latihan 5 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi

 Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini

 Follow Us:




UNIVERSITAS TERBUKA ©2022

Setel ulang tur pengguna di halaman ini


Course dashboard Hide sidebars
Lewati ke konten utama




Font size: AAA
 Kursusku (6)
   Aktivasi
   Reset Password
   Panduan

  Id

DELLA YUNITA

1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKMA4371.21
4. Sesi 5
5. Diskusi.5

 
Cari forum
Cari forum
 Dasbor
 Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.5
Rabu, 14 September 2022, 22:40
Jumlah balasan: 11
Saudara mahasiswa setelah mempelajari materi pada inisiasi kelima, silahkan diskusikan soal
berikut ini:
1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai
pasok (supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan
dalam manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan
strategi yang tepat dalam Suppy Chain Management?
2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?

 Selamat berdiskusi

Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh FEBRIALEN TODING 041349349 - Senin, 31 Oktober 2022, 19:30
1.Strategi rantai pasok sangat penting bagi suatu perusahaan karena bisa ditujukan untuk
mencaoai strategi kompetitif perusahaan. Tujuan strategi kompetitif sendiri untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menyediakan berbagai macam produk berkualitas dengan harga
yang murah.

Penjelasan:

Menurut Chopra dan Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategi dalam manajemen
rantai pasok, yakni:

a) Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, misalnya memahami kebutuhan
pelanggan baik dari harga maupun jumlah produk yang dibutuhkan.

b) Memahami kemampuan rantai pasokan, perusahaan harus bisa memenuhi permintaan dengan
ketepatan permintaan sesuai dengan target.

c) Pencapaian strategi yang tepat, dimana perusahaan harus bisa konsisten untuk mendukung
strategi kompetitifnya.
Menurut saya, Strategi Manajemen Rantai Pasokan merupakan tulang punggung utama
danberperan sangat penting bagi berjalannya operasional perusahaan. Cakupan pasar yang
efektif,ketersediaan produk yang berada di lokasi sebagai pemegang kunci untuk
pemasukanpendapatan sangat tergantung kepada efektivitas Strategi Supply Chain yang selama
ini telahditerapkan.
Hilangnya persediaan dalam rantai pasokan akan berimbas juga pada hilangnya nilai,
kontrolyang efektif dari persediaan dan visibilitas tentang pentingnya persediaan keuntungan
sebagaifaktor kunci utama dari fungsi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management).apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam
Suppy ChainManagement?Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan
harusmemastikan bahwa kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhikepuasan pelanggan
seperti yang sudah ditargetkan. Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk
mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok, Perusahaan harus benar-benar
memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami kebutuhan pelanggan,perusahaan
dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yangdapat diberikan. Ketidakpastian
dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan
dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2.memahami kemampuan rantai pasokMenciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya
akanbisa mengukur tingkat ketidakpastian secara tidak langsung denganmenempatkannya pada
responsiveness spectrum. Langkah ketiga dan terakhirdalam pencapaian strategi yang tepat
adalah untuk memastikan bahwa apayang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan
konsisten dengansasaran permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pemasok.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
- Bagi manajer perusahaan, terutama Supply Chain Manager, pemahaman terhadap komponen
biaya logistik perusahaan, dan nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas logistik perusahaan
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, menjadi penting bagi Supply Chain Manager dalam
melakukan perbaikan kinerja logistik dan upaya untuk melakukan penurunan biaya logistik.

- Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan pemisahan biaya logistik.
a) Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan
unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab.
b) Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu garis.
Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat
bahwa F, komponen biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya
variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan.
c) Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data
dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut
digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan
biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan tingkat kegiatan.
d) Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya
dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.

e) Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh HERMAN 042328846 - Senin, 31 Oktober 2022, 21:19
Selamat malam Tutor,

1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai
pasok (supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?

Jawaban saya adalah :

Strategi merupakan rencana yang dilakukan dengan tujuan adalah untuk mencapai misi dari
perusahaan. Oleh karena itu, strategi sangat diperlukan oleh supply chain management dengan
melakukan berbagai pendekatan yang bisa menjadikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Siagian mengungkapkan jika dalam proses strategi supply chain management memiliki tiga
tujuan yaitu :

a. Cost reduction merupakan strategi yang dijalan kan harus dapat meminimalkan biaya logistik.

b. Capital reduction merupakan strategi yang digunakan untuk tujuan dalam meminimalkan


tingkat investasi di dalam strategi logistik.

c. Service improvement merupakan jasa atau pelayanan yang selalu memerlukan perbaikan.

Selain itu, menurut Leonardo dan Indriyani, 2015, kita perlu melakukan analisis ke beberapa
aspek dalam menentukan strategi rantai pasokan yang harus diambil oleh perusahaan yaitu ;

- Menganalisis tujuan strategis perusahaan

- Kemampuan sumber data perusahaan,

- Aktivitas rantai pasokan perusahaan, serta,

- karateristik pasar dan produk dari perusahaan tersebut.


Sumber : EKMA4371/MODUL 6 HAL.6.19.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?

Jawaban saya adalah :

Cara untuk mengontrol biaya logistik ada beberapa cara yaitu :

a.  Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkan, model
penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing.

b.  Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya.

c.   Biaya pemesanan (ordering cost/procurement cost).

d.   Material handling.

Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe biaya yaitu :

1. Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada
objek biaya atau produk.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung
kepada unit yang diproduksi.
3. Biaya fungsional.
4. Biaya overhead merupakan biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak
termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung maupun tidak langsung).

Sumber :

EKMA4371/MODUL 6 HAL 6.33 and 6.39.        

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6333172/mengenal-biaya-langsung-dan-tidak-langsung-
dalam-bisnis#:~:text=Jadi%2C%20dapat%20disimpulkan%20bahwa%20biaya,langsung
%20kepada%20unit%20yang%20diproduksi.

Tautan permanenTampilkan indukBalas


Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh ANIS NUR'AINI - Senin, 31 Oktober 2022, 21:57
1.Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantaipasok
(supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untukmenentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?).

Strategi merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan
tidak terkecuali dalam rantai pasokan. Strategi rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan
banyak organisasi bisnis. Strategi rantai pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif
perusahaan. strategi kompetitif perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
melalui produk atau jasa yang dihasilkan.

apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam Suppy
ChainManagement?
Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan
rantai pasoknya harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang sudah ditargetkan.
Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok,
Perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target
yang ingin dicapai karena adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami
kebutuhan pelanggan,perusahaan dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan
yangdapat diberikan. Ketidakpastian dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan
mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2. Memahami kemampuan rantai pasok Menciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.
Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya akan bisa mengukur tingkat
ketidakpastian secara tidak langsung dengan menempatkannya pada responsiveness spectrum.
Langkah ketiga dan terakhir dalam pencapaian strategi yang tepat adalah untuk memastikan
bahwa apa yang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan konsisten dengan sasaran
permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pasok.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
a) identifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas penyebabnya (activity based costing)
b) Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yaitu:
- Direct cost: dibebankan secara langsung kepada produk
- Indirect cost: tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang
diproduksi
- Functional cost: muncul karena aktivitas operasional perusahaan
- Overhead cost : tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu produk atau jasa
c) Biaya pemesanan atau ordering cost : biaya
yang dikeluarkan karena adanya pemesanan barang dimulai dari penempatan pemasaran hingga
Tersedianya barang.
d) Material Handling: jenis pengangkutan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan cara memindahkan bahan baku, barang setengah jadi, atau
barang jadi, dari tempat asal ke tempat tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber referensi
EKMA4371/MODUL 5 DAN 6
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh LISTIYANI 048164482 - Senin, 31 Oktober 2022, 22:19
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Mohon ijin menjawab

JAWABAN:
1.Menurut saya strategi penting diterapkan dalam manajemen rantai pasokan, karena dengan
menerapkan strategi rantai pasokan yang tepat, maka:

 Akan memberikan dampak pada efisiensi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan;
 Perusahaan akan mencapai strategi yang kompetitif. Strategi yang kompetitif ini
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang
dihasilkan;
 Selain itu strategi rantai pasokan dibutuhkan untuk mengelola integrasi pada semua
aktivitas rantai pasokan untuk mendapatkan keuntungan perusahaan.

Untuk menentukan strategi yang tepat dalam supply chain management menurut Chopra dan
Meindi (2013), sebuah perusahaan harus memastikan bahwa kemampuan rantai pasokannya
harus bisa memenuhi kepuasan pelanggan seperti yang sudah ditargetkan. Yaitu ada 3 langkah:

a.  Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan (implied uncertainty);
Sebuah perusahaan harus benar-benar memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk
setiap target yang ingin dicapai karena adanya ketidakpastian dalam rantai pasokan, sehingga
perusahaan dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yang dapat diberikan.
b.  Memahami kemampuan rantai pasokan (responsiveness);
Memahami rantai pasokan mencakup kemampuan untuk melakukan tindakan sebagai berikut:

 Respon terhadap permintaan yang beragam;


 Memperpendek lead time;
 Menangani variasi produk yang besar;
 Membangun produk yang inovatif;
 Memenuhi tingkat pelayanan yang tinggi;
 Menangani ketidakpastian pasokan.

c.  Pencapaian strategi yang tepat.


Langkah ketiga ini untuk memastikan bahwa apa yang telah dilakukan dalam rantai pasokan
konsisten dengan kebutuhan pelanggan dan ketidakpastian dalam rantai pasokan. Tingkat
responsiveness dari rantai pasokan harus konsisten dengan implied uncentainty.

2.  Cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik ada beberapa cara:

 Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkannya, model


penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing;
 Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari 4 biaya: biaya
langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya fungsional dan biaya
overhead.
 Biaya pemesanan (ordering cost/procurement cost)
 Material handling.

Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya terdiri dari empat (4) biaya, yaitu:

1. Biaya langsung (direct cost): biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada
objek biaya atau produk.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost: biaya yang tidak dapat dihubungkan dan
dibebankan secara langsung dengan unit yang diproduksi.
3. Biaya fungsional:
4. Biaya overhead: biaya tambahan yang tidak terkait langsung dengan proses berjalannya
proyek namun tetap harus dimasukkan dalam anggaran agar proyek berjalan dengan
baik.

Sumber: BMP Manajemen Rantai Pasokan - EKMA4371 - Modul 5 -6


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh MAULINA NURANDINI HIDAYANTI 042943311 - Senin, 31 Oktober 2022, 23:21
Ijin memberikan tanggapan tentang diskusi 5

1. Seberapa penting strategi diterapkan terhadap manajemen rantai pasokan. sebelumnya, strategi
merupakan salah satu unsur yang penting dalam kegiatan organisasi atau perusahaan, tidak
terkecuali manajemen rantai pasokan. strategi rantai pasokan ini ditujukan untuk mencapai
strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi kompetitif perusahaan bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan knsumen melalui produk atau jasa yang dihasilkan. Untuk menentukan strategi tepat,
perusahaan dapat melakukan beberpa langkah (Chopra dan Meindl, 2003) antara lain:
1. Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, dimana perusahaan harus benar-
benar memahami apa yang dibutuhkan pelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanya ketidakpastian dalam rantai pasokan.
2. Memahami kemampuan rantai pasokan, mencipatakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strateregi rantai pasokan untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik
sesuai target yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. Pencapaian strategi yang tepat, untuk memastikan apa yang dilakukan dalam rantai pasokan
konsisten dengan kebutuhan pelanggan dan ketidakpastian dalam rantai pasokan.

untuk menentukan supply chain management yang tepat dapat dialkukan hal sebagai berikut:
1. Respon terhadap permintaan yang beragam
2. Memperpendek lead time
3. Menangani variasi produk yang inovatif
4. Membangun produk yang inovatif
5. Memenuhi tingkat pelayanan yang tinggi
6. menangani ketidakpastian pasokan

2. Pengendalian biaya logistik merupakan hal yang sangat penting di sini. Para manajer logistik
berusaha mengendalikan biaya dengan berfokus pada renegosiasi tarif biaya dan pengurangan
biaya pengiriman serta merampingkan operasi rantai pasok. Terdapat lima bidang yang paling
sering digunakan oleh manajer untuk mengendalikan biaya logistik, yaitu renegosiasi tarif
pengiriman, mengurangi biaya transportasi, merampingkan operasi pengiriman dan penerimaan,
bekerja lebih dekat dengan pemasok,serta menggunakan teknologi baru. Sebaliknya, mengurangi
biaya penyimpanan dan biaya persediaan sering kali tidak termasuk dalam lima pengendalian
biaya ini karena penghematan dalam bidang ini sangat sulit dilakukan dan memerlukan waktu
yang cukup lama. Salah satu hal yang sering kali digunakan untuk melakukan pengendalian
biaya adalah memilih transportasi regional. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan
menggunakan pihak ketiga dalam halpenyediaan transportasi,misalnya dengan menggunakan
penyedia jasa truk, yang dapat menghemat biaya serta mampu menyediakan sarana transportasi
dalam jumlah yang banyak. Apabila perusahaan harus melakukan sendiri jasa transportasi ini,
akan kesulitan bagi perusahaan karena harus terfokus pula pada masalah-masalah dalam
pengiriman. Kerja sama dengan perusahaan transportasi regional sangat diperlukan dengan
memilih perusahaan-perusahaan yang sanggup menyediakan jasa pengiriman yang lebih cepat.
Cara lainyang dapat digunakan manajer dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan
transportasi adalah dalam bentuk melakukan perjanjian pembebasan biaya untuk pengiriman
pada jarak minimal tertentu. Cara penghematan lain yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi
dengan pihak-pihak terkait dalamperusahaan, misalnya dengan sales personal, untuk
mengoordinasikan pengiriman barang dengan tepatsehingga dapat menghemat biaya transportasi.
Berkaitan dengan perampingan operasional pengirimandan penerimaan barang, manajer dapat
menempuh cara melalui efisiensi aktivitas di galangan kapal saat barang akan dikirim maupun
saat barang diterima. Cara yang dapat digunakan, misalnya mempercepat stok barang di
galangan kapal dari 18 jam menjadi 7,75 jam dalam tiga bulan dengan menggunakan sistem
distribusi elektronik. Kedekatan dengan pemasok juga merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk melakukan penghematan Semakin dekat hubungan dengan pemasok maka akan
tercipta siklus peramalan permintaan yang lebih pasti, memecahkan berbagai masalah dalam
rantai pasok, dan menilai perbaikan proses rantai pasok. Semain dekat hubungan dengan
pemasok juga akan menciptakan kondisi just-in-time yang lebih baik karena adanya kepastian
dari para pemasok. Terakhir adalah pentingnya penggunaan internet dalam aktivitas logistik.
Internet dapat dimanfaatkan dalam pengiriman surat-surat atau dokumen penting, serta pelacakan
keberadaan barang pada saat pengiriman. Kecepatan waktu pengiriman dokumen menjadi hal
yang penting karena semakin cepat dokumen diterima oleh partner bisnis maka akan semakin
cepat proses bisnis dilakukan. Pengiriman dokumen secara manual keluar negeri yang bisa
memakan waktu berhari-hari dapat dipersingkat hanya dalam hitungan detik saja.

sumber:
BMP EKMA 4371
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh RYAN SYA AKBAR 042572256 - Selasa, 1 November 2022, 22:22
1. Strategi dalam supply chain sangatlah penting karena dapat membantu perusahaan mencapai
tujuan yang diinginkan sehingga pendekatan berbagai strategi supply chain management ini
dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan. Siagian (2005) juga mengungkapkan
bahwa dalam prosesnya strategi supply chain management memiliki tiga tujuan:

1)    Cost reduction,  dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya
logistik. Misalnya dengan memilih alat atau model transportasi penggudangan, standar
dan layanan yang dapat meminimalkan biaya.

2)    Capital reduction,  dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan


tingkat investasi di dalam strategi logistik. Strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel
yang lebih tinggi daripada strategi lain yan gmembutuhkan level lebih tinggi, tetapi pada
saat pengembalian investasi diharapkan dapat meningkat.

3)    Service improvement, dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki. Walaupun


terjadi kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan
konsumen dan meningkatnya pendapatan.
Untuk mengetahui strategi rantai pasokan apa yang tepat bagi perusahaan, maka diperlukan
analisis dahulu dalam beberapa aspek, yaitu menganalisis tujuan strategis perusahaan,
kemampuan sumber daya perusahaan, aktivitas rantai pasokan perusahaan, serta karakteristik
pasar dan produk dari perusahaan tersebut (Leonardo dan Indriyani, 2015).

Karakteristik produk dicirikan oleh berbagai aspek, antara lain siklus hidupnya, jumlah
variasinya, stabilitas permintaannya dan sebagainya. Produk-produk fungsional dicirikan oleh
siklus hidupnya yang panjang, variasinya sedikit, dan permintaanya yang relatif stabil serta bisa
diprediksi dengan cukup baik. Sedangkan pada produk-produk inovatif, terdapat permintaan
yang tidak stabil dan sulit diramalkan serta siklus hidup yang pendek. Produk inovatif biasanya
muncul sebagai respon atas perubahan pasar yang cepat berubah atas sebagai akibat dari
kemampuan teknologi dan inovasi yang bagus (Leonardo dan Indriyani, 2015).

2. Beberapa cara untuk mengontrol biaya logistik:

1)    Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkannya,


model penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing.

2)    Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe
biaya yaitu biaya langsung (direct cost), biaya tidak langsung (indirect cost), biaya
fungsional dan biaya overhead.

3)    Biaya pemesanan (ordering cost/procurement cost).

4)    Material handling.

Sumber; BMP EKMA4371/Modul 6

Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh IWAN SUPRIYANTO 041755763 - Rabu, 2 November 2022, 06:12
1.Strategi dalam manajemen sangatlah penting.Strategi rantai pasokan membantu untuk
mencapai strategi kompetitif perusahaan yang digunakan untuk pemenuhan kebutuhan
konsumen.Di dalam pasar kompetitif,strategi rantai pasokan dibutuhkan untuk mengelola
integrasi pada semua aktivitas rantai pasokan untuk mendapatkan keuntungan.
Strategi supply chain management memiliki tiga tujuan yaitu:
1.Cost reduction,dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya
logistik.Misalnya dengan memilih alat atau model tranportasi penggudangan,standard dan
layanan yang dapat meminimalkan biaya.
2.Capital reduction,dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan tingkat
investasi didalam strategi logistik.strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel yang lebih
tinggi daripada strategi lain yang membutuhkan level lebih tinggi,tetapi pada saat pengambilan
investasi diharapkan dapat meningkat.3.Service improvement,dimana aspek pelayanan harus
selalu diperbaiki.Walaupun terjadi kenaikan pada biaya,tetapi ditutupi oleh naiknya level dari
logistik pelayanan konsumen dan meningkatnya pendapatan.

Untuk menentukan strategi yang tepat ,perusahaan harus :


1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan seperti jumlah produk yang
dibutuhkan,waktu respon yang ditolerir oleh pelanggan,variasi produk,tingkat pelayanan,harga
produk,dan kecepatan inovasi suatu produk.
2.Memahami kemampuan rantai pasokan sehingga dapat memenuhi permintaan di tengah
ketidakpastian,ketepatan permintaan dapat dilakukan dengan memberi respon terhadap
permintaan yang beragam,memperpendek lead time,menangani variasi produk yang besar,dan
membangun produk inovatif.
3.Pencapaian strategi yang tepat dengan mempertimbangkan seluruh fungsi strategis dalam value
chain.

2. Cara yang tepat untuk mengontrol biaya logistik adalah:


a. Identifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas penyebabnya(Activity Based Costing).
b.pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya,yaitu:
- Direct cost : dibebankan secara langsung kepada produk
- Inderect cost :tidak dapat dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit yang
diproduksi
- Functional cost : muncul karena aktivitas operasional perusahaan
- Overhead cost : tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan produksi suatu produk atau jasa
c. Biaya pemesanan/Ordering cost;biaya yang dikeluarkan karena adanya pemesanan barang
dimulai dari penempatan pemesanan hingga tersedianya barang.
d. Material handling : jenis pengangkutan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara
memindahkan bahan baku,barang setengah jadi,atau barang jadi,dari tempat asal ke tempat
tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber : BMP EKMA4371/MODUL 5-6.Hal 6.37


Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ALFIAN NURROHMAN 045200559 - Rabu, 2 November 2022, 10:19
Izin menjawab diskusi :

1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasok
(supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?
JAWABAN:
Strategi rantai pasokan sangat penting bagi keberhasilan banyak organisasi bisnis. Strategi rantai
pasokan ditujukan untuk mencapai strategi kompetitif perusahaan. Suatu strategi kompetitif
perusahaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui produk atau jasa yang
dihasilkan. Di dalam pasar yang kompetitif, pelanggan adalah pihak yang mengendalikan
pasardan pasar akan mengendalikan perilaku organisasi.
Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasokan
(supply chain management). Strategi dalam supply chain management diperlukan untuk
membantu pencapaian tujuan perusahaan yang diinginkan sehingga pendekatan berbagai strategi
supply chain management ini dapat menjadi keunggulan bersaing bagi perusahaan. Strategi
supply chain management memiliki tiga tujuan yaitu:
a. Cost reduction, dimana strategi yang dijalankan harus dapat meminimalkan biaya logistik.
Misalnya dengan memilih alat atau model transportasi penggudangan, standard dan layanan yang
dapat meminimalkan biaya.
b. Capital reduction, dimana strategi yang digunakan bertujuan untuk meminimalkan tingkat
investasi di dalam strategi logistik. Strategi ini dapat menghasilkan biaya variabel yang lebih
tinggi daripada strategi lain yang membutuhkan level lebih tinggi, tetapi pada saat pengembalian
investasi diharapkan dapat meningkat.
c. Service improvement, dimana aspek pelayanan harus selalu diperbaiki. Walaupun terjadi
kenaikan pada biaya, tetapi ditutupi oleh naiknya level dari logistik pelayanan konsumen dan
meningkatnya pendapatan.
Untuk mengetahui strategi rantai pasokan apa yang tepat bagi perusahaan, maka diperlukan
analisis dahulu dalam beberapa aspek, yaitu menganalisis tujuan strategis perusahaan,
kemampuan sumber daya perusahaan, aktivitas rantai pasokan perusahaan, serta karakteristik
pasar dan produk dari perusahaan tersebut (Leonardo dan Indriyani, 2015).

Manuj dan Mentzer (2008) mengelompokkan strategi dalam menangani risiko menjadi enam
strategi sebagai berikut:
a. Penundaan ( postponement )
Melakukan penundaan terhadap penggunaan sumber daya sehingga proses menjadi lebih
fleksibel dan menunda biaya yang harus dikeluarkan. Strategi ini dapat dilakukan untuk kasus
seperti standardisasi, penggunaan produk yang sama (commonality), dan modular design untuk
menunda proses diferensiasi produk.
b. Spekulasi ( speculation ).
Strategi ini merupakan kebalikan dari strategi postponement yang juga dikenal dengan sebutan
pengambilan risiko yang selektif
c. Hedging.
Memiliki pemasok dan fasilitas yang tersebar secara global sehingga strategi ini dapat
mengurangi dampak dari risiko
d. Control/share/transfer .
Strategi melalui penerapan integrasi vertikal (vertical integration), kontrak dan kesepakatan
e. Sekuritas atau keamanan.
Strategi ini meliputi penanganan terhadap keamanan sistem informasi, pelanggaran terhadap
angkutan barang, terorisme, vandalisme, kejahatan, dan sabotase
f. Menghindar ( avoidance ).
Menghindari kondisi yang memiliki risiko seperti menunda untuk masuk ke pasar atau segmen
yang baru atau hanya terjun dalam pasar dengan tingkat ketidakpastian (uncertainty) yang
rendah.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
JAWABAN :
1. Tingkatkan Profit dengan Efisiensi
Idealnya, peningkatan penjualan akan meningkatkan keuntungan pula. Namun terkadang
kenyataan tidak seperti apa yang diharapkan. Keuntungan dapat ditingkatkan dengan mengurangi
biaya. Mulailah dengan melakukan efisiensi pada seluruh bagian organisasi dan perusahaan.
Misalnya perhatikan seberapa cepat barang bergerak keluar dari gudang? Atau langkah apa yang
dapat diambil untuk meningkatkan pergerakan barang agar lebih efisien?
2. Pindahkan Barang dengan Cepat
Apapun barang yang diproduksi harus dipindahkan secepat mungkin keluar dari gudang.
Semakin lama produk atau semakin banyak persediaan berisiko tinggi terjadinya kerusakan.
Secara historis, melakukan pendekatan secara minimalis berhasl mengurangi biaya supply chain.
Semakin sedikit orang yang terlibat makan akan semakin baik. Semakin sedikit barang ada di
gudang, semakin baik.
3. Tekan Biaya Tenaga Kerja dengan Metode Kerja yang Efisien
Tenaga kerja merupakan salah satu unsure penting ketika membicarakan supply chain. Pastikan
bahwa semua karyawan di bagian supply chain bekerja seefisien mungkin dengan memberikan
cara-cara yang efisien pula, misalnya dalam hal pengemasan secara tepat dan singkat.
4. Ambil Keuntungan dari Perjanjian Dagang
Perusahaan yang memanfaatkan perjanjian dagang internasional dapat dengan mudah melakukan
penghematan biaya. Hal ini merupakan cara sederhana lain untuk mengurangi biaya supply
chain.
5. Mengelola Persediaan
Persediaan merupakan aset terbesar perusahaan, tetapi jika tidak dikelola dengan benar akan
menyedot biaya operasional. Biaya operasiobal dapat dikurangi dengan mengirimkan barang
lebih dari persediaan dalam jumlah yang cukup besar. Perusahaan juga bisa menerapkan otomasi
untuk proses pengajuan ataupun fungsi lainnya dengan menggunakan sotware yang tepat.
Menyusun program juga akan mengurangi kesalahan alokasi dan strategi penundaan, yang
membantu perkiraan menjadi lebih akurat.

Perusahaan pastinya tidak mampu mengontrol apakah penjualan akan meningkat atau malah
mengalami penurunan, tetapi perusahaan bisa mengontrol kemampuan untuk menanggapi pasar
yang berfluktuasi. Perusahaan dapat lebih mempersiapkan diri dengan menyediakan peralatan
untuk semua karyawan untuk dapat merespon dengan lebih cepat.
SUMBER :
1. http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php? subfolder=EKMA437102/&doc=M5.pdf
2. http://www.pustaka.ut.ac.id/reader/index.php? subfolder=EKMA437102/&doc=M6.pdf
3. http://shiftindonesia.com/kurangi-biaya-supply-chain-dengan-5-cara-ini/
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh PUTRI ADITIYA 041670549 - Rabu, 2 November 2022, 18:52
1. Strategi rantai pasok sangat penting bagi suatu perusahaan karena bisa ditujukan untuk
mencaoai strategi kompetitif perusahaan. Tujuan strategi kompetitif sendiri untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menyediakan berbagai macam produk berkualitas dengan harga
yang murah.
Penjelasan:
Menurut Chopra dan Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategi dalam manajemen
rantai pasok, yakni:
a) Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, misalnya memahami kebutuhan
pelanggan baik dari harga maupun jumlah produk yang dibutuhkan.
b) Memahami kemampuan rantai pasokan, perusahaan harus bisa memenuhi permintaan dengan
ketepatan permintaan sesuai dengan target.
c) Pencapaian strategi yang tepat, dimana perusahaan harus bisa konsisten untuk mendukung
strategi kompetitifnya.
 
2.Cara yang Tepat Dalam Mengontrol Biaya Logistik Bisnis
1. Buat laporan yang jelas untuk menyoroti berapa kiranya biaya logistik bisnis Anda
Tahapan paling awal untuk bisa mengontrol biaya logistik adalah mengetahui seberapa besar
biaya yang dikeluarkan dan ke mana saja alokasikanya. Jadi, kumpulkanlah data biaya logistik
lalu analisis dan buat metrik pengeluarannya. 
2. Tentukan KPI yang berkaitan dengan biaya logistik
Sebelum lebih jauh mengambil langkah untuk mengontrol biaya logistik, langkah awal
selanjutnya adalah membuat KPI. Anda perlu menentukan KPI logistik yang paling berkorelasi
dengan biaya tersebut, sehingga Anda dapat mulai menentukan cara paling efisien untuk
mengoptimalkannya. 
Contohnya, KPI biaya transportasi. Metrik biaya transportasi mengukur semua biaya yang terkait
dengan setiap operasi logistik mulai dari penempatan pesanan, ongkos sopir, ongkos bahan
bakar, dan ongkos kendaraan (untuk suatu produk). Jadi, setelah data mengenai tagihan biaya
logistik dikumpulkan dan disoroti, dari pengalaman-pengalaman tersebut, tentukanlah berapa
rata-rata yang dihabiskan untuk setiap pengiriman.
3. Dapatkan tolok ukur biaya yang biasa ditawarkan penyedia logistik untuk memastikan Anda
tidak ditagih berlebihan
Setelah menetapkan KPI biaya logistik, selanjutnya sangat penting untuk membandingkan tarif
logistik dan memastikannya dalam batas yang wajar. Lakukan perbandingan tarif antara berbagai
perusahaan logistik yang telah Anda kontrak untuk memahami kisaran biaya yang Anda bayar.
Jangan lupa sesuaikan juga dengan jenis layanannya, apakah tarif yang dikenakan sudah sesuai
dengan layanan yang diberikan?
4. Hilangkan kesalahan yang menelan biaya tinggi
Dalam logistik, kesalahan bisa terjadi secara teratur dan sering kali menimbulkan biaya-biaya
tambahan yang tak perlu. Misalnya, pengiriman barang mungkin tidak dapat terkirim karena data
yang cacat atau tidak lengkap. 
Untuk menghindari kesalahan di masa depan dan biaya terkait, pastikan pihak yang terlibat
dalam distribusi logistik mengidentifikasi sumber kesalahan dan terus meningkatkan proses
pengiriman. 
5. Mengontrol pihak pengambil keputusan
Tindakan kelima untuk mengurangi biaya logistik secara internal mungkin yang paling penting.
Di mana, Anda harus mendidik pembuat keputusan tentang apa arti keputusan mereka untuk
logistik dan memberitahu mereka tentang pengeluaran dan pertukaran.
Misalnya, jika pengambil keputusan ingin menurunkan biaya transportasi, ini mungkin berarti
kecepatan pengiriman harus dikorbankan. Sedangkan, jika mereka lebih menyukai persediaan
yang ramping, biaya transportasi akan meningkat. 
Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan untuk memisahkan unsur tetap
dan variabel:
 a)    Metode Perkiraan Langsung Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan
tertentu  dimana perhitungan unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena
suatu sebab. Dalam dunia praktis memang hal ini     sering dijumpai dan bahkan lebih sering
dipakai oleh para perencana biaya yang telah berpengalaman dan yang ingin menghindari
perhitungan-perhitungan yang sistematis. Meskipun demikian tidak dapat dikatakan bahwa
metode ini dapat digunakan begitu saja tanpa memperhatikan data  yang berhubungan. Karena
itu metode ini dapat dilaksanakan dalam dua bentuk. Pertama, berdasarkan perkiraan pihak yang
terlibat langsung dan bertanggung jawab didalam proses produksi dan kedua, dengan
berdasarkan pada analisa data historis dan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen. Pada bentuk
pertama perkiraan unsur-unsur biaya sangat diutamakan pada kemampuan seorang “industrial
engineer” yang harus benar-benar terlihat pada proses produksi, yang mencakup desain barang-   
barang yang dihasilkan, layout pabrik, urutan proses produksi, dan segala permasalahan maupun
biaya yang berhubungan. Karenanya ia memegang  peranan yang sangat penting dalam hal
penyediaan data biaya produksi untuk keperluan penyusunan anggaran. Cara ini snagat
menitikberatkan pada analisa dan observasi langsung pada proses produksi, sehingga didapatkan
data yang tepat mengenai konsumsi bahan mentah, tenaga kerja dan tenaga listrik. Cara ini
diperlukan apabila data historis tentang semuanya tidak tersedia atau tidak dapat dipakai lagi
untuk masa mendatang. Atau meskipun data historis cukup tersedia, cara ini dapat     dipakai
sebagai alat penguji analisa data historis. Pada bentuk kedua perkiraan unsur-unsur biaya lebih
dititikberatkan pada analisa terhadap data biaya historis, interpretasi kebijaksanaan-
kebijaksanaan manajemen, dan evaluasi sifat-sifat dan sebab-sebab timbulnya biaya. Cara ini
dapat pula dipakai sebagai alat pembanding perkiraan biaya yang menggunakan cara terdahulu.
b)    Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan  untuk menentukan suatu garis.
Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu  garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat
bahwa F, komponen  biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya 
variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan. Metode tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik yang akan digunakan
untuk menghitung parameter F dan V. secara spesifik metode menggunakan titik tinggi dan
rendah.Titik tinggi didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat kegiatan tertinggi. Titik
rendah didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat kegiatan terendah.
c)    Metode Diagram Pencar
 Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data
dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut
digambarkan dalam   grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan
biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan  tingkat kegiatan.
Langkah selanjutnya membuat garis lurus sedekat mungkin dengan titik-titik tersebut. Untuk
menentukan besarnya komponen biaya tetap  dilakukan dengan cara memperpanjang garis lurus
sampai memotong  sumbu vertikal. Titik potong di sumbu vertikal menunjukkan besarnya  Biaya
Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC). Untuk biaya variabel total  dihitung dengan cara
mengurangi biaya total atau Total Cost dengan biaya     tetap total. Biaya variabel per unit dapat
dihitung dengan cara membagi  biaya variabel total dengan tingkat kegiatan dari biaya total yang
telah dipilih.
d) Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya
dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.
e) Metode Matematis
 Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi
Sumber Referensi :
BMP EKMA4371
 
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh DESTI 042889098 - Rabu, 2 November 2022, 19:27
1.Strategi rantai pasok sangat penting bagi suatu perusahaan karena bisa ditujukan untuk
mencaoai strategi kompetitif perusahaan. Tujuan strategi kompetitif sendiri untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dengan menyediakan berbagai macam produk berkualitas dengan harga
yang murah.

Penjelasan:

Menurut Chopra dan Meindl (2013), ada tiga langkah untuk mencapai strategi dalam manajemen
rantai pasok, yakni:
a) Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasokan, misalnya memahami kebutuhan
pelanggan baik dari harga maupun jumlah produk yang dibutuhkan.

b) Memahami kemampuan rantai pasokan, perusahaan harus bisa memenuhi permintaan dengan
ketepatan permintaan sesuai dengan target.

c) Pencapaian strategi yang tepat, dimana perusahaan harus bisa konsisten untuk mendukung
strategi kompetitifnya.
Menurut saya, Strategi Manajemen Rantai Pasokan merupakan tulang punggung utama
danberperan sangat penting bagi berjalannya operasional perusahaan. Cakupan pasar yang
efektif,ketersediaan produk yang berada di lokasi sebagai pemegang kunci untuk
pemasukanpendapatan sangat tergantung kepada efektivitas Strategi Supply Chain yang selama
ini telahditerapkan.
Hilangnya persediaan dalam rantai pasokan akan berimbas juga pada hilangnya nilai,
kontrolyang efektif dari persediaan dan visibilitas tentang pentingnya persediaan keuntungan
sebagaifaktor kunci utama dari fungsi Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain
Management).apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi yang tepat dalam
Suppy ChainManagement?Untuk mencapai strategi yang tepat, sebuah perusahaan
harusmemastikan bahwa kemampuan rantai pasoknya harus bisa memenuhikepuasan pelanggan
seperti yang sudah ditargetkan. Menurut Chopra danMeindl (2004), ada tiga langkah untuk
mencapai strategi yang tepat yaitu:
1.Memahami pelanggan dan ketidakpastian dari rantai pasok, Perusahaan harus benar-benar
memahami apa yang dibutuhkan olehpelanggan untuk setiap target yang ingin dicapai karena
adanyaketidakpastian dalam rantai pasok. Dengan memahami kebutuhan pelanggan,perusahaan
dapat menentukan biaya yang dibutuhkan serta pelayanan yangdapat diberikan. Ketidakpastian
dalam rantai pasok mengharuskanperusahaan mengidentifikasi kegagalan dan keterlambatan
dalam memenuhikebutuhan pelanggan.
2.memahami kemampuan rantai pasokMenciptakan strategi yang tepat sama dengan
menciptakan strategi rantaipasok untuk memperoleh ketepatan permintaan yang terbaik sesuai
dengantarget yang ditetapkan dalam keadaan yang tidak menentu.
3. pencapaian strategi yang tepat.Dengan melihat demand dan supply serta memetakan keduanya
akanbisa mengukur tingkat ketidakpastian secara tidak langsung denganmenempatkannya pada
responsiveness spectrum. Langkah ketiga dan terakhirdalam pencapaian strategi yang tepat
adalah untuk memastikan bahwa apayang terbaik dalam rantai pasok yang harus dilakukan akan
konsisten dengansasaran permintaan pelanggan dan ketidakpastian rantai pemasok.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?
- Bagi manajer perusahaan, terutama Supply Chain Manager, pemahaman terhadap komponen
biaya logistik perusahaan, dan nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas logistik perusahaan
terhadap produk atau jasa yang dihasilkan, menjadi penting bagi Supply Chain Manager dalam
melakukan perbaikan kinerja logistik dan upaya untuk melakukan penurunan biaya logistik.

- Berikut ini beberapa metode atau teknik yang dapat digunakan pemisahan biaya logistik.
a) Metode Perkiraan Langsung
Metode perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan
unsur-unsur biaya secara kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab.
b) Metode Tinggi-Rendah
Dari geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu garis.
Sekali kita mengetahui dua titik pada suatu garis maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat
bahwa F, komponen biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah biaya dan bahwa V, biaya
variabel per unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan.
c) Metode Diagram Pencar
Yang pertama kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data
dari sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data tersebut
digambarkan dalam grafik dua sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan
biaya. Sedangkan sumbu horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan tingkat kegiatan.
d) Metode Korelasi
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang mewakili biaya
dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.

e) Metode Matematis
Metode pemisahan biaya dengan menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y
mewakili Jumlah biaya dan X mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b
mewakili biaya variabel per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan
memperhatikan sifat dan karakteristik biaya.
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh PUTRI ADITIYA 041670549 - Rabu, 2 November 2022, 21:13
Selamat malam Tutor,

1. Strategi diperlukan hampir di setiap aspek, tidak terkecuali pada manajemen rantai pasok
(supply chain management). Menurut Anda seberapa pentingkah strategi diterapkan dalam
manajemen rantai pasok, dan apa yang bisa dilakukan perusahaan untuk menentukan strategi
yang tepat dalam Suppy Chain Management?

Jawaban saya adalah :

Strategi merupakan rencana yang dilakukan dengan tujuan adalah untuk mencapai misi dari
perusahaan. Oleh karena itu, strategi sangat diperlukan oleh supply chain management dengan
melakukan berbagai pendekatan yang bisa menjadikan keunggulan bersaing bagi perusahaan.
Siagian mengungkapkan jika dalam proses strategi supply chain management memiliki tiga
tujuan yaitu :
a. Cost reduction merupakan strategi yang dijalan kan harus dapat meminimalkan biaya logistik.

b. Capital reduction merupakan strategi yang digunakan untuk tujuan dalam meminimalkan
tingkat investasi di dalam strategi logistik.

c. Service improvement merupakan jasa atau pelayanan yang selalu memerlukan perbaikan.

Selain itu, menurut Leonardo dan Indriyani, 2015, kita perlu melakukan analisis ke beberapa
aspek dalam menentukan strategi rantai pasokan yang harus diambil oleh perusahaan yaitu ;

- Menganalisis tujuan strategis perusahaan

- Kemampuan sumber data perusahaan,

- Aktivitas rantai pasokan perusahaan, serta,

- karateristik pasar dan produk dari perusahaan tersebut.

Sumber : EKMA4371/MODUL 6 HAL.6.19.

2. Jelaskan bagaimana cara yang tepat dalam mengontrol biaya logistik? Serta bagaimana
pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya?

Jawaban saya adalah :

Cara untuk mengontrol biaya logistik ada beberapa cara yaitu :

a. Mengidentifikasi hubungan antara biaya dengan aktivitas yang menyebabkan, model


penentuan biaya ini dikenal dengan istilah activity-based costing.

b. Memisahkan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya.

c. Biaya pemesanan (ordering cost/procurement cost).

d. Material handling.

Pemisahan biaya logistik berdasarkan taksonomi biaya yang terdiri dari empat tipe biaya yaitu :

Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada objek
biaya atau produk.
Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya yang dibebankan secara langsung kepada
unit yang diproduksi.
Biaya fungsional.
Biaya overhead merupakan biaya yang mendukung proses produksi tetapi tidak termasuk biaya
bahan baku, tenaga kerja langsung maupun tidak langsung).

Sumber :

EKMA4371/MODUL 6 HAL 6.33 and 6.39.


Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ Supply Chain Risk Management
Lompat ke...                                                                                                                                                                
Lompat ke...

Tugas.2 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi

 Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini

 Follow Us:




UNIVERSITAS TERBUKA ©2022

Setel ulang tur pengguna di halaman ini


Course dashboard Hide sidebars

METODE PENELITIAN SOSIAL BELUM ADA JAWABAN

Lewati ke konten utama






Font size: AAA
 Kursusku (6)
   Aktivasi
   Reset Password
   Panduan

  Id

DELLA YUNITA

1. Dasbor
2. Kursusku
3. EKSI4203.27
4. Sesi 5
5. Diskusi.5

 
Cari forum
Cari forum
 Dasbor
 Beranda situs
Course dashboard
Diskusi.5
Jatuh tempo: Minggu, 13 November 2022, 23:59
 Setelan 
Mode tampilan                                                                      
menampilkan balasan dalam bentuk bertingkat

Diskusi.5
Kamis, 15 September 2022, 10:09
Jumlah balasan: 6
Ketentuan:

1. Mahasiswa wajib mencantumkan sumber referensi yang lengkap atas jawaban


yang mereka berikan, termasuk jawaban berupa pendapat/argumen yang didasari
dari sumber referensi yang mereka ambil/sadur;
2. Tanggapan diskusi tidak boleh berupa attached file (word, excel, pdf, dll), wajib
tanggapan langsung di forum diskusi agar mudah dibaca dan ditanggapi oleh
sesama peserta tuton dan tutor;
3. Mahasiswa wajib membaca pertanyaan diskusi dengan seksama dan teliti serta
menjawab sesuai dengan konteks pertanyaan yang diberikan;
4. Mahasiswa diharapkan untuk aktif di forum diskusi, seperti mencoba
menjawab/menjelaskan/menyanggah jawaban peserta tuton lain.

v  Diskusi.5

Dalam mempelajari portofolio, ada pepatah mengatakan "Don't put your eggs in one basket". 

1. Mengapa pepatah itu muncul dalam kaitannya dengan portofolio investasi?

2. Setujukah Anda dengan kalimat tersebut? Jelaskan alasan Anda.

Tautan permanenBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh AGUNG WIRANATA 041149197 - Senin, 31 Oktober 2022, 15:54
Dalam mempelajari portofolio, ada pepatah mengatakan "Don't put your eggs in one basket".

1. Mengapa pepatah itu muncul dalam kaitannya dengan portofolio investasi?

"Don't put your eggs in one basket" adalah pepatah yang memperingatkan untuk tidak
menginvestasikan semua sumber daya Anda ke dalam satu hal karena Anda mungkin kehilangan
segalanya, seperti dalam Jangan taruh semua telur Anda dalam satu keranjang dengan
menginvestasikan tabungan hidup Anda di saham yang berisiko.
"Don't put your eggs in one basket"biasanya dikatakan sebagai peringatan untuk mencoba
menghentikan seseorang dari mempertaruhkan segalanya pada satu hal atau usaha.

Anggaplah kamu berinvestasi hanya di satu keranjang atau instrumen. Apabila instrumen
investasi tersebut kinerjanya turun, maka seluruh dana investasi juga akan turun nilainya.
Bayangkan apabila instrumen tersebut kinerjanya benar-benar anjlok dan pada saat itu kamu
sudah merencanakan untuk merealisasikan atau menjual investasi tersebut. Tentu jumlahnya
akan tidak sesuai dengan kebutuhan. Maka dari itu tempatkanlah telur atau dana investasimu ke
dalam beberapa keranjang atau instrumen. Jika salah satu keranjang investasi sedang jatuh, maka
kamu masih memiliki cadangan keranjang investasi di tempat lain yang dapat menopang kinerja
keseluruhan investasi.

2. Setujukah Anda dengan kalimat tersebut? Jelaskan alasan Anda.


Saya setuju karena Meletakkan semua telur yang di miliki dalam satu keranjang bisa
menyebabkan semuanya pecah jika keranjang terjatuh.Diversifikasi yang Anda lakukan akan
melindungi pemilik saham. Bayangkan jika investasi yang satu sedang turun, setidaknya Anda
masih punya investasi lain yang positif. Sewaktu Anda butuh uang, Anda bisa mencairkan
investasi yang memberikan imbal hasil positif lebih dulu.
Dengan diversifikasi, Anda dapat mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir resiko pasar.
Diversifikasi sangat berguna untuk menjaga kestabilan aset Anda.

Sumber
https://www.dictionary.com/browse/don-t-put-all-your-eggs-in-one-basket
https://www.kompasiana.com/mentorkeuangan7865/60cab3f606310e620714a572/don-t-put-
your-eggs-in-one-basket-tempatkan-investasi-ke-dalam-beberapa-jenis-instrumen-investasi
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh NURUL LIANA SISWANTININGRUM 043487239 - Senin, 31 Oktober 2022, 23:46
Assalamu’alaikum Wr Wb
Mohon Ijin menyampaikan Jawaban
1. Dalam pepatah mengatakan Don’t Put your egg in one basket, pepatah itu muncul dalam
kaitannya dengan portofolio investasi. Jika melakukan investasi , jangan masukkan semua uang
ke dalam sebuah aset saja,, tetapi sebarkan dalam beberapa aset/membentuk siuatu portofolio,
yaitu menyebarkan dana ke banyak aset untuk mengurangi resiko, dalam kaitannya dengan
portofolio bahwa portofolio adalah kumpulan aset (sekuritas) yang dimiliki oleh individual atau
perusahaan.
2. Saya setuju dengan kalimat tersebut sesuai dengan penelitian Elton dan Gruber sesuai dengan
penelitian Elton dan Gruber (1977) tentang penerimaan risiko dan size portofolio, dimana risiko
portofolio saham akan
terus berkurang seiring ditambahkannya jumlah saham pada portofolio dan jika portofolio terus
ditambahkan saham, pada titik tertentu penurunann risiko portofolio akan sangat kecil. Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Statman (1987) tentang berapa
banyak jumlah saham untuk mendiversifikasi portofolio, diamana penambahan jumlah
saham akan menurunkan risiko portofolio dan jumlah saham portofolio yang menurunkan risiko
portofolio secara signifikan adalah 20 saham.

Referensi
Buku Materi Pokok Teoro Portofolio dan Analissi Saham EKSI4203 Modul 3.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh HELENI DWI FUDIYANTI 044404404 - Selasa, 1 November 2022, 15:38
1. Dalam mempelajari portofolio dalam investasi ada pepatah yang mengatakan "Don't put your
eggs in one basket" dimana artinya janganlah meletakkan semua telormu ke dalam sebuah
keranjang. Hal ini memberikan gambaran bagi para investor untuk tidak meletakkan investasinya
hanya di 1 tempat saja.
Dengan adanya pepatah ini maka investor harus membentuk portofolio. Dapat dibayangkan
apabila kita meletakkan semua telor di dalam 1 keranjang, lalu telor dalam keranjang tersebut
karena jatuh maka dapat dipastikan semua telor yang ada akan pecah. Dari hal ini kita dapat
pelajaran bahwa sebaiknya telor tersebut bisa di letakkan pada beberapa keranjang yang lain,
agar saat jatuh 1 keranjang masih tersisa telor yang lainnya.

Sama halnya saat seorang investor melakukan investasi, jangan memasukkan semua uang yang
dimiliki ke dalam sebuah aset saja, tetapi uang yang dimiliki disebarkan ke beberapa aset yang
lainnya. Dengan membentuk potofolio maka dapat menyebarkan dana kebanyak aset guna untuk
mengurangi adanya resiko yang besar dari investasi yang dilakukan.
Pepatah tersebut muncul kaitannya dengan portofolio investasi agar para investor dapat
mengambil arti dari isi pepatah tersebut, dan memiliki gambaran kedepannya apakah akan
meletakkan investasinya hanya 1 atau bercabang di lainnya

2. Dari pendapat pribadi sendiri saya sangat setuju, mengapa? Karena benar alasan seseorang
harus membentuk portofolio agar investasi yang dilakukan tidak rugi semua apabila hanya di
investasikan pada 1 investasi saja. Akan lebih membuka peluang apabila aset yang miliki
tersebar dan akan memperkecil resiko kerugian apabila seorang investor hanya memiliki 1 aset
saja.
Seperti contoh apabila kita hanya menginvestasikan pada 1 aset saja lalu aset tersebut bangkrut
atau menurun maka kita tidak akan memiliki peluang yang besar dalam mencapai keuntungan.
Tetapi apabila kita mempunyai portofolio lalu aset kita tersebar maka akan memperkecil resiko
untuk mengalami kerugian yang sangat fatal.
Hal ini juga harus menjadi analisis bagi investor agar mempertimbangan segala hal dalam
berinvestasi, apakah cukup hanya 1 aset saja atau lebih dari 1.

Sumber : EKSI4203/Modul 3 halaman 3.21


Tautan permanenTampilkan indukBalas
Sebagai balasan Kiriman pertama
Re: Diskusi.5
oleh NUR FATMAWATI 044642928 - Selasa, 1 November 2022, 17:17
Dalam mempelajari portofolio, ada pepatah mengatakan "Don't put your eggs in one basket".

1. Mengapa pepatah itu muncul dalam kaitannya dengan portofolio investasi?


Jawab:
Don’t put your eggs in one basket mengandung arti jangan letakkan telur-telur dalam satu
keranjang. Apabila keranjang tersebut jatuh, maka semua telur akan pecah. Pepatah tersebut
mengandung arti bahwa dalam melakukan investasi, kita jangan menginvestasikan semua uang
kita pada satu investasi saja, karena jika investasi ini tidak menghasilkan, maka semua uang kita
akan hilang. Maka dari itu, lebih baik untuk menginvestasikan uang kita pada beragam
bentuk/produk investasi agar jika salah satu investasi tidak menghasilkan, maka masih ada
investasi lain yang bisa menghasilkan. Pepatah tersebut muncul dalam kaitannya dengan
meminimalkan kerugian dalam berinvestasi.

2. Setujukah Anda dengan kalimat tersebut? Jelaskan alasan Anda.


Setuju.
Karena tidak bijak apabila seorang investor menempatkan seluruh sumber daya yang dimiliki
pada satu instrumen investasi saja. Apalagi investasi yang akan mendatangkan return yang tinggi
karena di dalamnya terkandung risiko yang tinggi pula. Salah satu cara untuk berinvestasi pada
instrumen investasi yang mendatangkan return yang tinggi (dengan risiko yang tinggi) adalah
dengan melakukan diversifikasi, yaitu melakukan investasi pada beberapa jenis instrumen
investasi. Sehingga menurunkan risiko yang akan dihadapi oleh seorang investor. Agar jika salah
satu investasi tidak menghasilkan, maka masih ada investasi lain yang bisa menghasilkan.
Contohnya adalah melakukan investasi di beberapa instrumen seperti saham, reksadana, dan
emas.

Sumber:
BMP Teori Portofolio dan Analisisi Investasi EKSI4203
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh HARDIANI ADI LISTIANINGRUM 042341766 - Selasa, 1 November 2022, 22:56
Assalamualaikum Tutor….. Berikut saya akan menanggapi diskusi sesi 5 Teori Portofolio dan
Analisis Investasi.

Dalam mempelajari portofolio ada pepatah mengatakan “Don’t put your eggs in one basket”
1. Mengapa pepatah itu muncul dalam kaitannya dengan portofolio investasi?
Don’t put your eggs in one basket mempunyai arti Jangan meletakan telormu dalam satu
keranjang. Karena jika keranjang terjatuh tentunya semua telur akan pecah, sehingga sebaiknya
masing-masing telur diletakan pada keranjang yang berbeda-beda. Melihat arti diatas, Dalam
dunia investasi pepatah ini muncul agar para investor dapat dengan bijak dan cerdas dalam
menginvestasikan assetnya. Seorang investor harus dapat memahami bahwa meminimalisir
risiko saat berinvestasi adalah dengan melakukan portofolio investasi yaitu menempatkan
investasi ke dalam beberapa jenis instrument investasi. Dengan adanya pepatah tersebut dapat
dijadikan nasihat untuk para investor agar dalam melakukan investasi harus melakukan
diversifikasi investasi untuk mengurangi risiko investasi dengan cara tidak menempatkan seluruh
dana investasi kedalam satu jenis instrument investasi. Jadi jika salah satu instrument mengalami
capital loss diharapkan instrument yang lain tidak sehingga dapat mengimbanginya.

2. Setujukah anda dengan kalimat tersebut?


Tentu saja saya setuju. Dengan kita melakukan portofolio investasi kita dapat meminimalkan
risiko atas asset yang telah kita investasikan. Dalam melakukan portofolio investasi tentunya kita
harus memahami dengan baik dan penuh perhitungan dengan semua profil risiko dan tujuan
keuangan kita, memahami berbagai investasi yang tepat sehingga dapat memberikan retrun yang
kita harapkan. Jika kita berivestasi pada satu instrument saja tentunya akan sangat berisiko jika
instrument investasi pilihan kita sedang mengalami capital loss, padahal semua asset kita sudah
diinvestasikan pada instrument tersebut, alhasil kita akan mengalami kerugian yang besar. Lain
halnya jika kita melakukan portofolio investasi agar asset yang kita investasikan dapat saling
mengimbangi satu dengan yang lainnya jika terjadi capital loss pada satu instrument akan
tertutupi dengan instrument investasi lainnya. Kita dapat melakukan diversifikasi investasi pada
beberapa instrument seperti saham, reksadana, deposito berjangka, emas dan logam mulia
ataupun property. Inilah pentingnya memahami dan mempelajari dengan baik diversifikasi
investasi agar kita tidak mudah tergiur dengan invesatsi yang berisiko tinggi akan mendatangkan
retrun tinggi. Karena ada baiknya setiap investor harus cerdas dan bijak dalam melakukan
investasi.

Sekian tanggapan dari saya, Terimakasih Tutor…


Wasalamualaikum

Sumber referensi :
BMP EKSI4203 Teori Portofolio dan Analisis Investasi Modul 3.21
Tautan permanenTampilkan indukBalas

Sebagai balasan Kiriman pertama


Re: Diskusi.5
oleh ULIL FUAD 044332526 - Rabu, 2 November 2022, 15:58
1. Pepatah mengatakan Don’t Put your egg in one basket, kaitannya dengan portofolio investasi.
Jika melakukan investasi, jangan memasukkan semua aset investasi ke dalam satu instrumen
investasi yang sama, tetapi pilihlah beberapa jenis instrumen investasi dalam membentuk siuatu
portofolio investasi untuk mengurangi risiko likuiditas dan risiko lainnya.
Investor yang ingin berinvestasi harus memahami adanya portofolio investasi dalam rangka
mengurangi risiko yang akan dihadapi. Salah satunya dengan tidak menempatkan semua aset
investasi pada instrumen investasi yang sama. Investor harus memilih instrumen investasi yang
bisa memberikan hasil yang dicapai. Artinya, investor membangun portofolio investasinya untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Bila portofolio yang dibangun kelihatan tidak bisa
memenuhi hasil yang dicapai, maka investor harus kembali ke tujuan awal berinvestasi.

2. Saya setuju dengan kalimat tersebut sesuai dengan penelitian Elton dan Gruber sesuai dengan
penelitian Elton dan Gruber (1977) tentang penerimaan risiko dan size portofolio, dimana risiko
portofolio saham akan terus berkurang seiring ditambahkannya jumlah saham pada portofolio
dan jika portofolio terus ditambahkan saham, pada titik tertentu penurunann risiko portofolio
akan sangat kecil. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Statman
(1987) tentang berapa banyak jumlah saham untuk mendiversifikasi portofolio, diamana
penambahan jumlah saham akan menurunkan risiko portofolio dan jumlah saham portofolio
yang menurunkan risiko portofolio secara signifikan adalah 20 saham.

Sumber: Buku Materi Pokok Teoro Portofolio dan Analissi Saham EKSI4203 Modul 3.
Tautan permanenTampilkan indukBalas
◄ Kehadiran Sesi ke-5
Lompat ke...                                                                                                                                                                
Lompat ke...

Tes Formatif 5 ►
Abaikan Administrasi
Administrasi

 Forum administrasi
o Berlangganan opsional
o Berlangganan ke forum ini

 Follow Us:




UNIVERSITAS TERBUKA ©2022

Setel ulang tur pengguna di halaman ini


Course dashboard Hide sidebars

Anda mungkin juga menyukai