Curah hujan yang tinggi merupakan salah satu penyebab terjadinya bencana longsor.
Ketika musim kemarau panjang, tanah akan kering dan membentuk pori-pori tanah atau
rongga tanah, kemudian selanjutnya terjadi keretakan pada tanah tersebut.
Erosi Tanah
Erosi tanah merupakan salah satu penyebab tanah longsor yang paling sering terjadi.
Erosi ini bisa terjadi ketika ada aliran air yang deras menyerang tanah, sehingga tanah
bertambah curam. Aliran air ini bisa berupa gelombang air laut, air yang berasal dari
hujan atau badai, air bah, air sungai, dan lain sebagainya.
Proses pembentukan lereng atau tebing terjal adalah lewatnya angin dan air di sekitar
lereng yang berdampak pada pengikisan lereng tersebut. Waspada jika di sekitar tempat
tinggal kamu terdapat tebing atau lereng terjal, karena rawan tanah longsor.
Getaran
Siapa sangka, ternyata getaran juga sebagai penyebab terjadinya tanah longsor. Getaran
kecil yang disebabkan oleh lalu lintas kendaraan di sekitar lereng perbukitan, akan
secara tidak langsung mengakibatkan tanah menjadi longsor. Tetapi berproses, pertama
jalanan di lereng bukit ini perlahan akan mengalami keretakan yang jika dibiarkan,
lama-lama akan terjadi longsor. Sementara getaran besar dapat langsung menyebabkan
tanah longsor, antara lain diakibatkan oleh bahan peledak atau gempa bumi.
Hutan Gundul
Kalau di kawasan kamu tinggal terdapat penebangan hutan secara liar, maka hal ini
akan memberikan dampak akibat hutan menjadi gundul, sehingga berdampak pada
terjadinya bencana longsor. Pentingnya pohon di daerah perbukitan khususnya adalah
untuk menyimpan air dan memperkuat struktur tanah.
Pada hakekatnya drainase jalan raya (saluran tepi jalan) berfungsi sebagai saluran
permukaan untuk mengalirkan air permukaan dari badan jalan, dengan asumsi
menampung luasan daerah tangkapan air (catchmen area) dalam lingkungan sekitarnya
yang terbatas, termasuk drainase pada lereng atau bukit yang berada di sisi jalan. Prinsip
utamanya adalah menyediakan fasilitas berupa saluran dan bangunan pelengkapnya,
yang ditempatkan pada kedua sisi tepi jalan, dan atau pada media jalan dan atau pada
bangunan saluran yang dibawah badan permukaan jalan, yang berfungsi bagi
pengaliran air hujan yang turun disekitar permukaan atau badan jalan (daerah tangkapan
terbatas) dengan lebih cepat (tidak terjadi genangan air), dan atau ada air bawah tanah
yang harus dialirkan sehingga kerusakan (struktur/badan) jalan, seperti jalan berlubang,
jalan amblas yang dapat membahayakan lalu lintas dapat dihindari, dan jalan terpelihara
secara struktur dan berfungsi dengan baik
3. Jelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam survey pada penyelidikan jalan
jembatan!
Beberapa aspek yang perlu di perhatikan dalam survei jalur dan lokasi :
Peta Topografi : Peta yang menunjukkan bentuk muka bumi dengan berbentuk kontur.
Peta Geologi : Peta yang menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat
batuan, umur, tektonika dan sumber daya mineral.
Data Penyelidikan Lama : Data sekunder yang di peroleh dari data penyelidikan
sebelumnya.
Foto Udara : gambar dari sebuah objek dengan proses perekaman secara fotografik
dengna bantuan detector atau alat pendeteksi berupa film.
4. Sebutkan dan jelaskan jenis kerusakan beton pada konstruksi bangunan teknik sipil!
Jenis-jenis kerusakan/cacat pada beton yang sering terjadi antara lain : beton keropos,
disintegrasi dan pelapukan bahan, korosi tulangan baja, retak pada plat dak beton,
honeycomb/beton berongga dan beton yang tidak rata atau menggembung pada
permukaannya.
Rel (Rail) Rel merupakan batangan baja longitudinal yang berhubungan secara
langsung, dan memberikan tuntunan dan tumpuan terhadap pergerakan roda kereta api
secara berterusan. Oleh karena itu, rel juga harus memiliki nilai kekakuan tertentu
untuk menerima dan mendistribusikan beban roda kereta api dengan baik.
Lapisan Fondasi Atas atau Lapisan Balas (Ballast) Konstruksi lapisan balas terdiri dari
material granular/butiran dan diletakkan sebagai lapisan permukaan (atas) dari
konstruksi substruktur. Material balas yang baik berasal dari batuan yang bersudut,
pecah, keras, bergradasi yang sama, bebas dari debu dan kotoran dan tidak pipih
(prone).
Lapisan Fondasi Bawah atau Lapisan Subbalas (Subballast) Lapisan diantara lapisan
balas dan lapisan tanah dasar adalah lapisan subbalas. Lapisan ini berfungsi
sebagaimana lapisan balas, diantaranya mengurangi tekanan di bawah balas sehingga
dapat didistribusikan kepada lapisan tanah dasar sesuai dengan tingkatannya. Lapisan
Tanah Dasar (Sugrade) Lapisan tanah dasar merupakan lapisan dasar pada struktur
jalan rel yang harus dibangun terlebih dahulu. Fungsi utama dari lapisan tanah dasar
adalah menyediakan landasan yang stabil untuk lapisan balas dan subbalas
Kekakuan (Stiffness)
Kekakuan struktur untuk menjaga deformasi vertikal dimana deformasi vertikal yang
diakibatkan oleh distribusi beban lalu lintas kereta api merupakan indikator utama dari
umur, kekuatan dan kualitas jalan rel. Deformasi vertikal yang berlebihan akan
menyebabkan geometrik jalan rel tidak baik dan keausan yang besar diantara
komponen-komponen struktur jalan rel.
Elastisitas (Elastic/Resilience)
Elastisitas diperlukan untuk kenyamanan perjalanan kereta api, menjaga patahnya as
roda, meredam kejut, impact, getaran vertikal. Jika struktur jalan rel terlalu kaku,
misalnya dengan pemakaian bantalan beton,maka untuk menjamin keelastikan struktur
dapat menggunakan pelat karet (rubber pads) di bawah kaki rel.
Ketahanan Terhadap Deformasi Tetap
Deformasi vertikal yang berlebihan akan cenderung menjadi deformasi tetap sehingga
geometrik jalan rel (ketidakrataan vertikal, horisontal dan puntir) menjadi tidak baik,
yang pada akhirnya kenyamanan dan keamanan terganggu.
Stabilitas
Jalan rel yang stabil dapat mempertahankan struktur jalan pada posisi yang tetap/semula
(vertikal dan horisontal) setelah pembebanan terjadi. Untuk ini diperlukan balas dengan
mutu dan kepadatan yang baik, bantalan dengan penambat yang selalu terikat dan
drainasi yang baik.
Kemudahan Untuk Pengaturan dan Pemeliharaan (Adjustability)
Jalan rel harus memiliki sifat dan kemudahan dalam pengaturan dan pemeliharaan
sehingga dapat dikembalikan ke posisi geometrik dan struktur jalan rel yang benar jika
terjadi perubahan geometri akibat beban yang berjalan.
-Sondir
8. Jelaskan perbedaan penyelidikan geologi dan mekanika tanah pada penyelidikan
proyek bendungan!
Jika penyelidikan mekanika tanah bertujuan untuk menetukan sifat-sifat tanah yang
terkait dengan perancangan struktur yang dibangun diatasnya, menentukan kapasitas
dukung tanah menurut tipe fondasi yang dipilih, menentukan tipe dan kedalaman
fondasi, untuk mengetahui posisi muka air tanah, untuk memprediksi besarnya
penurunan, menentukan besarnya tekanan tanah terhadap dinding penahan tanah atau
pangkal jembatan, menyelidiki keamanan suatu struktur bila penyelidikan dilakukan
pada bangunan yang telah ada sebelumnya, pada proyek jalan raya dan irigasi,
penyelidikan tanah berguna untuk menentukan letak-letak saluran, gorong-gorong,
penentuan lokasi dan macam bahan timbunan.
Sedangkan penyelidikan geologi Untuk mengetahui keadaan geologi dan aspek
geoteknik lokasi rencana bangunan yang direncanakan, daerah genangan, borrow area
dan quarry secara lebih detail. Untuk mengetahui parameter tanah dan batuan sebagai
dasar untuk menentukan lokasi poros bangunan yang secara geologi memenuhi syarat
paling baik, menentukan kedalaman pondasi dan menentukan kuantitas serta kualitas
bahan timbunan secara rinci serta pengaruh lain seperti patahan dan kegempaan yang
dapat mempengaruhi kestabilan dari bangunan yang akan direncanakan.
Pelabuhan sungai dan Danau adalah pelabuhan yang digunakan untuk melayani
angkutan sungai dan danau yang terletak di sungai dan danau.
b. Aksesibilitas, suatu pelabuhan akan dapat berkembang dengan baik
apabilalokasi tersebut terhubung dengan jaringan jalan atau salurantransportasi
air dengan daerah di sekitarnya, sehingga muatan (barangdan penumpang)
dapat diangkut ke dan dari pelabuhan dengan mudahdan cepat. Kondisi jalan
yang baik, lebar, datar, dan dekat denganlokasi pelabuhan memungkinkan
hubungan yang lancar dengan kota-kota di sekitarnya.
Daerah Pengaruh (Hinterland),Pelabuhan yang mempunyai daerah pengaruh
subur denganpupolasi penduduk cukup padat dan dekat dengan kota-kota
besardisekitarnya akan dapat berkembang dengan baik. Masyarakat
danindustri akan mudah memanfaatkan keberadaan pelabuhan, baik
untukpenumpang, barang maupun komoditi lainnya.
Ketersediaan Lahan, Ketersediaan lahan yang cukup luas baik di perairan
maupundaratan akan dapat menampung fasilitas-fasilitas
pendukungpelabuhan. Tinjauan daerah perairan menyangkut luas perairan
yangdiperlukan untuk alur pelayaran, kolam putar (turning basin),penambatan
dan tempat berlabuh. Daerah daratan juga harus cukup
10. Sebutkan dan jelaskan metode-metode yang digunakan pada perbaikan lokasi proyek
secara hidraulik!
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui curah hujan rata-rata yang terjadi pada
daerah tangkapan (catchment area) tersebut, yaitu dengan menganalisis data-data curah
hujan maksimum yang didapat dari tiga stasiun penakar hujan