Anda di halaman 1dari 2

Nama : Salsabilla Amelia Vinaputri

Fakultas : Ekonomi

Prodi : Ekonomi Pembangunan

NPM : 2210101003

Kelompok : Pantai Nihiwatu

RESUME VIDEO ORASI

Orasi : Naufal Ridho Aji

Tema : Sospol (RKUHP #semuabisakena)

Saya akan meresume orasi yang dimiliki oleh Naufal Ridho Aji dari fakultas
Ilmu Sosial dan Politik, prodi Ilmu Administrasi Negara. RKUHP adalah RUU usul
inisiatif pemerintah. RKUHP yang dinilai merugikan dan membahayakan kelompok
tertentu. RKUHP bisa dengan mudah menjerat pidana bagi kelompok yang
bersebrangan dengan pemerintah dan pejabat negara. RKUHP sempat ramai ditolak
pada tahun 2019 kembali diperbincangkan. Karena pemerintah menargetkan untuk
mengesahkannya bulan Juli 2022. Pemerintah dan DPR akan melanjutkan pembahasan
RKUHP yang sempat terhenti. Sampai saat ini masyarakat tidak mengetahui draft
terbaru yang isinya seperti apa. Mengapa membuat RKUHP secara diam-diam atau
tersembunyi? Kita dipaksa untuk berpegang pda draft tahun 2019. Draft yang memuat
pasal bermasalah. Hal itu menjadi alasan Presiden Jokowi menghentikan pengesahan
RKUHP. Draft yang hingga kini masih memuat banyak pasal kontroversial. Beberapa
mengancam masyarakat untuk kebebasan berekspresi dan berpendapat karena
memidanakan orang-orang yang dinilai melakukan penghinaan terhadap pemerintah dan
penguasa. Kita bisa melihat beberapa pasal bermasalah yaitu pasal 353 dan pasal 354.
Pasal 353 “Setiap orang yang dimuka umum dengan lisan atau tulisan menghina
kekuasaan umum atau lembaga negara dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
tahun 6 bulan atau pidana denda paling banyak kategori II.” Pasal 354 “Setiap orang
yang menyiarkan, mempertunjukkan, atau menempelkan tulisan atau gambar atau
memperdengarkan rekaman, atau menyebarluaskan melalui sarana teknologi informasi
yang berisi penghinaan terhadap kekuasaan umum atau lembaga negara, dengan maksud
agar isi penghinaan tersebut diketahui atau lebih diketahui oleh umum dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 tahun atau pidana denda paling banyak kategori III.”
Semua aturan pidana itu pasti ada tujuan hukum yang ingin dilindungi, misalnya
melindungi nyawa lewat larangan membunuh. Pasal penghinaan melindungi apa? Di
penjelasan pasal 353 ayat 1 adalah “Kekuasaan umum atau lembaga negara dihormati”,
jadi melindungi martabat penguasa yaitu DPR, DPRD, Kepolisian, Kejaksaan, Kepala
Daerah, dan sebagainya. Dalam pasal-pasal ini tujuan menghormati kekuasaan
berbenturan dengan melindungi kebebasan berbicara. Mana yang harus didahulukan?
Pasal 28J ayat 2 adalah “Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib
tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud
semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang
lain.” Ketiadaan aturan ini bakal merugikan lembaga negara dalam menjalankan
fungsinya. Tujuan yang ingin dicapai tidak mencegah tujuan lain yang lebih besar,
dalam hal ini merupakan kebebasan ekspresi. Di negara demokrasi kebebasan
berekspresi menjadi hak yang fundamental bagi jaminan pelaksanaan ham lain termasuk
dalam menyuarakan, memperjuangkan ketika negara luput memenuhi. Penguasa
memang dinilai lebih berharga. Definisi penghinaan di RKUHP masih tidak jelas,
semua ukuran tindakan dan ucapan masuk kategori menghina. Apa masih kurang UU
ITE? Semua pihak sama kedudukannya di mata hukum. Diperkuat keputusan MK dalam
pasal 27 ayat 1 dan 2. Jika masyarakat bisa dipidana karena menghina lembaga negara.
Apakah pejabat lembaga negara bisa dipidana karena menghina masyarakatnya? Pejabat
lembaga negara juga sering kali menghina dirinya sendiri contohnya perilaku korupsi,
kerja malas-malasan, dan bikin undang-undang tidak transparan. Jangan sampai
RKUHP mengancam masyarakat dan dibiarkan begitu saja, semua bisa kena kecuali
tuannya.

Anda mungkin juga menyukai