A. Latar Belakang
Rumah Sakit merupakan salah satu instalasi pelayanan kesehatan baik
secara langsung maupun tidak langsung berfungsi untuk memberikan
pelayanan kesehatan masyarakat. Rumah sakit merupakan institusi yang
memberikan pelayanan jasa kesehatan dan senantiasa berusaha memberikan
pelayanan yang baik dan professional. Dalam perkembangan rumah sakit
dapat dilihat dan dirasakan seiring penambahan jenis dan jumlah fasilitas
sarana, dan prasarana yang digunakan. Ini sangat menunjang dalam
memberikan pelayanan yang efektif, efisien, dan professional.
Instalasi pemeliharaan sarana rumah sakit (IPSRS) adalah suatu unit
fungsional untuk melaksanakan kegiatan, agar fasilitas yang menunjang
pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana, prasarana, dan peralatan
selalu berada dalam keadaan siap pakai.
Rumah Sakit Khusus Paru Karawang sebagai rumah sakit khusus Paru
yang ingin tumbuh dan berkembang maka membutuhkan suatu pengelolaan
yang strategis dalam seluruh bidang pelayanan diantaranya Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) yang melakukan tugas proses
perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum dan medis demi
keberlangsungan pelayanan jasa kesehatan di dalam rumah sakit. Agar
kegiatan di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dapat
dilaksanakan dengan baik maka harus dilengkapi dengan pedoman pelayanan
tentang tata laksana yang harus dilaksanakan.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mencapai kondisi pelayanan rumah sakit secara optimal
terintegrasi dalam sistem.
2. Tujuan Khusus
a. Terpeliharanya fasilitas gedung rumah sakit, peralatan-peralatan agar
tetap siap digunakan setiap saat untuk pelayanan serta menekan biaya
seminimal mungkin.
b. Terciptanya kegiatan yang optimal instalasi pemeliharaan sarana,
prasarana, dan peralatan rumah sakit.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup kegiatan pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit (IPSRS) meliputi :
1. Pemeliharaan dan perbaikan alat kesehatan dan penunjang medis
cakupannya adalah melakukan pemeliharaan berupa pengecekan fungsi
secara berkala dan melakukan pengujiaan secara klinis yaitu kalibrasi
baik yang dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh pihak ketiga dan
melakukan perbaikan jika ada perlatan yang tidak dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.
2. Pemeliharaan prasarana gedung meliputi lift, water treatment, gas medis,
aerocom, Air Conditioner (AC), Fire Alarm System, Hydrant, Generator Set
(Genset), Trafo, panel listrik, dan sistem penerangan gedung.
3. Pemeliharaan sarana gedung meliputi keretakan dan kebocoran lantai dan
dinding, pengecatan interior dan eksterior gedung, mebeuler, dan sanitary.
4. Semua kegiatan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan secara berkala
dan dibuatkan jadwal berkala selama satu tahun berjalan.
D. Batasan Operasional
1. Rumah sakit merupakan suatu sarana kesehatan yang berfungsi untuk
melakukan upaya kesehatan dasar atau penunjang, dengan tetap
memperhatikan fungsi sosial, serta dapat juga dipergunakan untuk
kepentingan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (Undang-Undang RI No. 44 Tahun 2009).
2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah suatu unit
fungsional untuk melaksanakan kegiatan agar fasilitas yang menunjang
pelayanan kesehatan di rumah sakit yaitu sarana, prasarana, dan
peralatan selalu berada dalam keadaan layak pakai.
3. Pemeliharaan adalah suatu upaya atau kegiatan terencana secara periodik
untuk mengurangi kemungkinan kerusakan atau bagian-bagiannya tidak
memenuhi kondisi yang dapat diterima dan untuk memperbaiki suatu
bagian atau seluruhnya, termasuk penyetelan, penggantian bagian yang
rusak untuk memenuhi kondisi yang dapat diterima.
4. Teknisi adalah petugas yang bekerja dalam melaksanakan kegiatan teknis
sarana, prasarana, peralatan medik atau peralatan non medik di rumah
sakit dan bertanggung jawab terhadap kepala Teknisi.
5. Kalibrasi adalah suatu kegiatan untuk menentukan kebenaran
konvensional penunjukkan instrument ukur dan bahan ukur dengan cara
membandingkan terhadap standar ukurnya yang ditelusuri dengan
standar nasional dan atau internasional.
E. Landasan Hukum
1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
2. Undang-Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi
Rumah Sakit.
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 432/MENKES/SK/IX/2007 tentang
Pedoman Manjemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di RS.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
No JABATAN KUALIFIKASI
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Ka.IPSRS
Administrasi
Penanggung Penanggung
Jawab Sarana Jawab Peralatan
dan Prasarana Medik
Teknisi Teknisi
Pelaksana Pelaksana
c. Uraian Tugas
(1) Merencanakan pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan
prasarana dibidang Mekanik Kasar dan Halus
(2) Melaksanakan / mengawasi / menyusun daftar kegiatan antara
lain prainstalasi, instalasi, pengujian, pemeliharaan, pengamanan,
analisa kerusakan, perbaikan, penghapusan pembongkaran,
desain, modifikasi dan telaahan teknis Mekanik Kasar dan Halus
(3) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan Mekanik Kasar dan
Halus antara lain :
- Pompa – pompa, Gas medis, Genset
- Peralatan Rumah sakit seperti Mesin Laundry, Kulkas jenazah
- Mebeleir pasien dari konstruksi besi seperti tempat tidur,
brancard, truly, korsi roda
(4) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan meja operasi
(5) Melaksanakan pembuatan rancang bangun, modifikasi Mekanik
Kasar dan Halus antara lain :
- Mebeleir pasien seperti tempat tidur, truly, kursi roda, brancard,
meja periksa
- Konstruksi besi seperti pintu besi, teralis, pagar dan lain-lain
c. Uraian Tugas
(1) Bertanggung jawab terhadap segala kegiatan yang dilakukan oleh
teknisi peralatan elektromedik
(2) Mengawasi dan memberikan arahan kepada teknik spesialis
peralatan elektromedik dalam pelaksanaan pemeliharaan dan
perbaikan
(3) Mengawasi dan memberikan arahan kepada teknik spesialis
peralatan elektromedik tentang cara membaca skematik dan
diagram dan buku petunjuk perbaikan
(4) Mengawasi dan memberikan arahan terhadap kepada teknik
spesialis peralatan elektromedik dalam pemakaian alat ukur
(5) Mengawasi dan memberikan arahan terhadap kepada teknik
spesialis peralatan elektromedik dalam melakukan modifikasi
(6) Mengawasi dan memberikan arahan terhadap kepada teknik
spesialis peralatan elektromedik tentang rencana pengadaan dan
pemakaian suku cadang
(7) Mengawasi dan memberikan arahan terhadap kepada teknik
spesialis peralatan elektromedik dalam melaksanakan pelatihan
pemakaian, pemeliharaan dan perbaikan peralatan elektromedik
(8) Melaporkan secara rutin setiap minggu kegiatan yang dilakukan
oleh teknisi spesialis peralatan elektromedik kepada Koordinator
Instalasi Peralatan Kesehatan
C. PENGATURAN JAGA
1. Pengaturan jadwal dinas dibuat dan dipertanggungjawabkan oleh Kepala
IPSRS.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu 1 bulan dan disosialisasikan
kepada Staf IPSRS.
3. Untuk staf yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu dapat
mengajukan permintaan dinas. Permintaan akan disesuaikan dengan
beban kerja. Apabila tenaga mencukupi dan berimbang serta tidak
mengganggu pelayanan maka permintaan akan disetujui.
4. Jadwal dinas terdiri dari dinas pagi dan sore.
Dinas Pagi : 08.00 WIB – 20.00 WIB
Dinas Malam : 20.00 WIB – 08.00 WIB
5. Apabila ada staf yang oleh karena satu dan lain hal tidak dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan maka
yang bersangkutan harus memberitahu atasan minimal 4 jam sebelum jam
dinas berlangsung untuk dicarikan pengganti dinasnya tersebut.
BAB III
STANDAR FASILITAS DAN PERALATAN
A. DENAH RUANGAN
B. STANDAR FASILITAS
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) dilengkapi dengan
fasilitas, sarana, dan prasarana untuk terselengaranya kegiatan pelayanan
sesuai dengan standar peraturan yang berlaku. Letak dan sarana Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah sebagai berikut :
1. Letak Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) berada di
Belakang Rumah Sakit Paru Karawang.
2. IPSRS memiliki beberapa ruangan untuk mendukung kegiatan pelayanan
yaitu :
a. 1 Ruang Kepala Teknisi
b. 1 Ruang Rapat
c. 1 Ruang K3/Kesling
d. 1 Ruang Administrasi
e. 5 Ruang Gudang
f. 1 Ruang Bengkel
g. 1 Ruang Panel
h. 1 Toilet
3. Peralatan/ Inventaris yang ada di IPSRS yaitu :
1 Mesin Bor
2 Mata Bor
3 Obeng Plus(+) Minus(-)
4 Tangga Lipat Aluminium
5 Kunci Inggris
6 Kunci pipa
7 Kunci Pas
8 Solder Listrik
9 Tang Kombinasi
10 Tang Potong
11 Tang Potong
12 Gergaji Besi
13 Martil
BAB IV
TATA LAKSANA
MENGISI
FORMULIR
PERMINTAAN
PERBAIKAN
PETUGAS
MEMERIKSA
KERUSAKAN
RUSAK RINGAN
LANGSUNG DENGAN
PERBAIKAN PENGGANTIAN SUKU
IPSRS CADANG
C. KEGIATAN IPSRS
1. Perencanaan
a. Menyusun rencana kerja dan kegiatan IPSRS tahunan, bulanan,
mingguan, dan harian.
b. Menyusun petunjuk teknis dan petunjuk operasional dari pemakaian
sarana dan peralatan.
c. Menyusun peraturan kelayakan operasional sarana, prasarana dan
peralatan yang menunjang pelayanan kesehatan.
2. Pelaksanaan
a. Melakukan penilaian uji fungsi dan uji coba sarana, prasarana dan
peralatan baik yang baru maupun yang selesai diperbaiki.
b. Melakukan pemeliharaan
1) Pola Dasar Pemeliharaan
a) Pemeliharaan pencegahan adalah pemeliharaan yang dilakukan
pada selang waktu tertentu dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan kerusakan atau bagian-bagiannya tidak
memenuhi kondisi yang bisa diterima. Misalnya pemeliharaan
harian, mingguan, bulanan, dan tahunan
b) Pemeliharaan korelatif adalah pemeliharaan yang dilakukan
untuk memperbaiki suatu bagian atau seluruhnya, termasuk
penyetelan, penggantian bagian yang telah rusak untuk
memenuhi kondisi yang dapat diterima. Misalnya perbaikan
ringan, perbaikan besar (overhaulth).
2) Pelaksanaan Pemeliharaan
a) Pemeliharaan dilaksanakan oleh teknisi., sepanjang memiliki
fasilitas dan tenaga yang mampu, peralatan kerja tersedia
dengan cukup serta dengan norma keselamatan kerja yang
berlaku.
b) Pemeliharaan yang dilaksanakan oleh pihak ketiga yaitu dengan
cara :
- Perbaikan insidentil terhadap peralatan tanpa terikat waktu.
- Kontrak Service :
Yaitu peralatan dipelihara atau diperbaiki dalam jangka
waktu ditentukan misalnya jangka waktu 3 (tiga), 6 (enam)
bulan atau 1 (satu) tahun. Jenis kegiatan disesuaikan
dengan ketentuan pabrik.
c. Melakukan kegiatan teknis dalam kegiatan medis, yaitu:
1) Mempersiapkan pelayanan teknis dalam tim medis.
2) Melakukan pelayanan medis teknisi dalam tim medis.
3) Melakukan tindakan dalam keadaan darurat terhadap peralatan
medis dan penunjangnya.
d. Melakukan penilaian terhadap sarana, prasarana dan peralatan, yaitu:
1) Dalam rangka pengadaan.
2) Dalam rangka pemeliharaan dan perbaikan.
3) Dalam rangka pengukuran dalam kalibrasi.
4) Dalam rangka pendayagunaan dan penghapusan.
e. Menyusun laporan mengenai sarana, prasarana, dan peralatan, yaitu:
1) Menyusun data keadaan atau inventarisasi.
2) Menyusun laporan kegiatan.
f. Melakukan pengelolaan teknis :
1) Menyusun laporan data keadaaan atau inventarisasi
2) Menyusun laporan kegiatan
g. Melakukan rapat :
1) Rapat internal IPSRS
2) Rapat koordinasi dengan Ka. Inst. dan Ka. Intalasi unit terkait.
3. Pengawasan
Melaksanakan pengawasan dalam kegiatan pembangunan, pemasangan,
pemeliharaan dan perbaikan sarana, prasarana maupun peralatan yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga.
4. Pelatihan
Dilaksanakan secara terjadwal berlaku bagi operator maupun petugas
teknik sehingga program pelayanan pemeliharaan dan perbaikan berjalan
lancar.
Dalam waktu tertentu mendatangkan tenaga ahli untuk menjabarkan
perkembangan dan sistem peralatan yang lama dan akan datang.
D. PELAYANAN IPSRS
1. Penerimaan permintaan pengadaan alat medik (unit baru dan atau
asesoris tambahan) yang dibuat dalam form Permintaan Pembelian Alat/
Barang/ Jasa.
2. Penerimaan dan penyiapan alat medik baru sebelum digunakan.
3. Pemeliharaan alat medik, kegiatan yang bertujuan untuk membuat alat
medik dapat digunakan lebih lama. (Preventive Maintenance)
4. Perbaikan alat medik, kegiatan yang dilakukan untuk perbaikan atas
kerusakan alat medik.
5. Kalibrasi alat medik.
BAB V
LOGISTIK
1 Mesin Bor
2 Mata Bor
3 Obeng Plus(+) Minus(-)
4 Tangga Lipat Aluminium
5 Kunci Inggris
6 Kunci pipa
7 Kunci Pas
8 Solder Listrik
9 Tang Kombinasi
10 Tang Potong
11 Tang Potong
12 Gergaji Besi
13 Martil
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm
(penyakit, cidera, cacat, kematian, dan lain-lain) yang tidak seharusnya
terjadi.
B. Tujuan
Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan
oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Selain itu sistem keselamatan pasien ini
mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan pasien di rumah sakit,
meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,
menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan terlaksananya
program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan.