Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN FASILITAS DAN KEAMANAN (MFK)

No Pertanyaan Jawaban
1. Regulasi MFK Regulasi MFK
a. Kepemimpinan dan perencanaan
b. Keselamatan Fasilitas
c. Keamanan fasilitas
d. Pengelolaan B3 dan Limbah B3
e. Proteksi kebakaran
f. Peralatan medis
g. Sistem utilitas
h. Penanganan kedaruratan dan bencana
i. Kontruksi dan renovasi
j. Pelatihan
2. Perizinan a. Izin Mendirikan Bangunan
b. Izin Operasional RS
c. Nomor Induk Berusaha
d. Izin Operasional
e. Izin Lokasi
f. Izin penetapan lokasi pembangunan RSKP
g. Izin kelayakan lingkungan pemangunan
RSKP
h. Izin lingkungan pembangunan RSKP
i. Izin pengambilan air tanah
j. Izin usaha pemanfaatan air (IUPA) Skala
menengah dan besar
k. Izin Pembuangan air Limbah
l. Izin TPS Limbah B3
m. Izin Pemanfaatan tenaga nuklir/radiologi
n. Riksa Kelayakan Proteksi Kebakaran 2020
o. Riksa instalasi penyalur petir
p. Izin Instalasi Listrik
q. Riksa Lift
r. Riksa Genset
s. Riksa Air Receiver
t. Riksa Air Compressor
Peraturan K3 Rumah Sakit Permenkes No 66 Tahun 2016 Tentang
Keselamatan Kesehatan Kerja Rumah Sakit
Ruang Lingkup MFK a. Keselamatan
b. Keamanan
c. Bahan Berbahaya Beracun (B3)
d. Proteksi Kebakaran
e. Penanganan kedaruratan dan bencana
f. Peralatan medis
g. Sistem Utilitas
h. Kontruksi dan renovasi
i. Pelatihan
j. Pengawasan
Program pengelolaan fasilitas Program keselamatan dan keamanan, program
dan keselamatan pengelolaan b3, program penanggulangan bencana
dan kedaruratan, serta proteksi kebakaran
Pengelolaan keamanan a. Identitas pada pasien, staf, pekerja kontrak,
lingkungan rumah sakit tenant/penyewa lahan, keluarga (penunggu
pasien), dan pengunjung (tamu)
b. Pemantauan keamanan fasilitas dan
lingkungan
c. CCTV
Lokasi yang terdapat Bahan a. Farmasi
Berbahaya dan Beracun di RS b. Gudang Farmasi
c. CSSD
d. Laundry
e. Gudang Sanitasi
f. Elektromedis
g. Gudang Kebersihan
h. Laboratorium
Penanganan Tumpahan B3 Menggunakan Spillkit (blood spillkit dan universal
spillkit)
Langkah-langkah:
a) Batasi area tumpahan dengan pillow
b) Taburkan serbuk penyerap di seluruh bagian
tumpahan
c) Taburkan butiran penyerap mulai dari bagian
luar tumpahan sampai ke tengah
d) Tunggu 1 menit hingga terserap sempurna
e) Siapkan desinfektan
f) Setelah menunggu 1 menit cairan mulai
menggumpal
g) Ratakan cairan yang menggumpal bersama
dengan butiran penyerap hingga terkumpul dan
angkat dengan sekop dan sapu
h) Masukkan kedalam plastik kuning pertama
untuk barang yang akan dibuang langsung ke
tps b3
i) Siapkan lap, lebarkan lap pada bekas tumpahan
dan tuang larutan desinfektan
j) Bersihkan bekas tumpahan dengan lap dan
masukkan lap bekas dalam kantong berwana
kuning pertama
k) Bersihkan kembali hingga bersih bekas
tumpahan tersebut
l) Lepaskan APD dari mulai handscoon, shoes
cover, apron, masker, kacamata, dan hairnet.
APD tersebut dimasukkan kedalam plastik
kuning ke 2
m) Tali Plastik kuning pertama yang terdapat
bekas tumpahan
n) Buang plastik kuning tersebut dan dikumpulkan
di bagian limbah B3
o) Simpan barang yang bisa digunakan kembali
(kecamata, sekop, sapu, pillow) kedalam plasik
kuning ke dua untuk dilakukan pembersihan
oleh bagian laundry
p) Rapikan semua peralatan yang telah digunakan
dan tempatkan kembali sillkit ketempat semula
q) Lakukan CTPS
Karakteristik Limbah B3 a. Beracun
b. Infeksius
c. Korosif
d. Mudah Meledak
e. Padatan Mudah Menyala
f. Cairan mudah menyala
g. Berbahaya Bagi Lingkungan
h. Sitotoksik
i. Reaktif
Plastik Limbah B3 a. Plastik kuning -- limbah infeksius
b. Plastik Merah – limbah radioaktif
c. Plastik Ungu – Limbah sitotoksik
d. Plastik Coklat – Limbah Farmasi
Proteksi Kebakaran a. Fire Alarm
b. Smoke Detector
c. Heat Detector
d. Apar
e. Springkle
f. Hidrant Indor dan Outdor
g. CO2
Code-Code di RS Code Red – Kebakaran
Code Green – Gempa Bumi
Code Brown – Evakuasi
Code Grey – Ancaman Kekerasan
Code Black – Ancaman Bom
Code Pink – Penculikan Bayi
Warna Helm Merah – Sebagai pemadam kebakaran
Biru – Petugas Mengamankan Dokumen
Kuning – Petugas Evakuasi Pasien
Putih – Petugas Alat Medis
Code Red 1. Petugas yang melihat percikan api, segera
mematikan saklar kemudian melaporkan
kejadian ke nurse station/ ruang admin
terdekat.
2. Petugas yang terjadwal sebagai tim code
red pada saat itu segera memposisikan diri
sesuai dengan tugasnya.
3. Komandan regu tim (helm merah)
mengamankan lokasi kejadian dan
memastikan apakah api dapat
dipadamkan
Jika api tidak dapat dipadamkan:

1. Petugas helm putih menghubungi bagian


informasi ke ext. 109 atau (0264) 8360161,
dengan menyebutkan identitas penelepon
dan lokasi kejadian.
2. Petugas informasi akan menghubungi
IPSRS, K3RS, IC/Komandan bencana dan
IC/komandan bencana meneruskan
kepada direktur.
3. Petugas informasi mengumumkan lewat
pengeras suara telah terjadi “code red”
sebanyak 3 kali atas instruksi
IC/komandan bencana.
4. Tim pemadam disetiap lantai datang
membawa APAR dengan memakai helm
merah sambil mengaktifkan tombol fire di
setiap lift.
5. Komandan regu tim pemadaman api dari
bagian satpam memberikan perintah
penggunaan hydrant yang berada di dalam
gedung utama apabila api tidak dapat
dipadamkan dengan pengguanaan APAR.
6. Tim pemadam mengintruksikan “evakuasi”
apabila api semakin membesar.
7. Petugas terdekat membunyikan alarm
dengan menekan tombol alarm di box
hydrant untuk menarik perhatian apabila
alarm belum berbunyi.
8. Petugas Helm putih menghubungi bagian
informasi ke ext. 109 atau (0264) 8360161
untuk himbauan “evakuasi” melalui
pengeras suara.
9. Bagian informasi menghubungi IC/
komandan bencana.
10. IC/ komandan bencana mengintruksikan
untuk mengumumkan evakuasi.
11. Petugas bagian informasi mengumumkan
untuk evakuasi (Code Brown) sebanyak 3
kali.
12. Petugas helm kuning melakuakan
evakuasi pasien, evakuasi alat kesehatan
(helm putih), evakuasi dokumen oleh tim
Evakuasi Dokumen (helm biru) melewati
jalur evakuasi yang sudah ditentukan.
13. Tim penanggulangan bencana dari bagian
satpam menghubungi ketua tim kode
emergensi, ketua tim kode emergensi
meneruskan kepada direktur apabila api
semakin besar dan tidak dapat
dipadamkan.
14. Ketua tim kode emergensi menghubungi
Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten
Karawang.
15. Tim penanggulangan bencana dari bagian
satpam RS menginformasikan kepada
ketua tim kode emergensi dan ketua tim
emergensi meneruskan kepada
IC/Komandan bencana bahwa code red
sudah tertangani dengan baik.
16. IC/Komandan bencana menghubungi
bagian fasilitas untuk melakukan
pengecekan mengenai kondisi bangunan.
17. IC/Komandan bencana menghubungi
bagian informasi untuk mengumumkan
penonaktifkan code red.
18. Petugas bagian informasi mengumumkan
penonaktifkan code red mengunakan
pengeras suara sebanyak 3 kali.
Sistem Utilitas a. Air
b. Listrik
c. Genset
d. CCTV
e. Gas Medis
Peralatan Kesehatan RS a. Pengecekan label kalibrasi
b. Pengecekan form pemeliharaan
c. Pengecekan logbook alat
d. Inventarisasi Alat Kesehatan Per Unit
Hal-hal yang perlu a. Berjalan dengan cepat jangan lari.
diperhatikan sewaktu evakuasi b. Jangan membawa atau memakai barang –
barang yang dapat menyulitkan pelaksanaan
evakuasi.
c. Memberikan prioritas kepada pasien yang
lemah fisiknya.
d. Apabila hendak membuka pintu, rabalah dan
rasakan lebih dahulu pintunya untuk
meyakinkan apakah dibalik pitu tersebut ada
api atau tidak.
e. Menuruni tangga dengan cara berjajar berturut
– turut sesuai lebar kapasitas tangga.
f. Bila mungkin keadaan mengijinkan, tutuplah
semua pintu dan jendela untuk membantu
memperlambat rambatan api.
g. Apabila terperangkap dalam asap, bernafaslah
dengan pendek – pendek melalui hidung,
bergeraklah dengan cara merangkak karena
udara dibawah lebih dingin/sejuk. Apabila
terpaksa harus menerobos asap, tahanlah nafas
anda, kalau perlu pakailah masker
h. Keluar dari tangga darurat harus melalui pintu
menuju halaman dan berkumpul di tempat yang
cukup aman serta melapor kepada kepala
ruang/ketua tim jaga.
i. Mengecek kembali apakah semua petugas dan
pasien sudah aman dan lengkap

Anda mungkin juga menyukai