Anda di halaman 1dari 7

Upaya Menghadapi Globalisasi

untuk Memperkukuh Kehidupan


Bangsa.

Anggota Kelompok :
- Marsya Khalila
- Putri Rahmadani
- Rachel Rotua Panuturi S.
- Siti Salma Dzakiyyah

SELAMAT MEMBACA
Kata Pengantar

Puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kepada Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
dan tanggung jawab kami sebagai kelompok untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
dengan judul: “Menghadapi Kemajuan tanpa Keraguan”.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu kami mengharapkan sepenuhnya
segala bentuk saran serta masukan bahkan juga kritikan yang membangun dari berbagai pihak.

Terakhir, sebagai bentuk ucapan terima kasih kami atas kesempatan dan waktu untuk
membaca makalah ini, kami berharap makalah ini dapat memberikan motivasi yang bermanfaat
kedepannya agar kita sama sama bisa menghadapai globalisasi dengan baik.

Perawang, Oktober 2022


Daftar Isi :

1. Apa itu Westernisasi?


2. Rumusan Masalah/ Pertanyaan Terkait
3. Pembahasan Rumusan Masalah
4. Kesimpulan Topik (Saran)

Daftar Gambar :
- Gambar 1.1:
https://www.kompasiana.com/amp/aqillasalsabila3079/5e57b1
aa097f3627234558b2/westernisasi-yang-sudah-melekat-dan-
menjadi-budaya-anak-muda-saat-ini
- Gambar 1.2: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5723959/apa-yang-dimaksud-dengan-westernisasi-ini-
contohnya/amp
- Gambar 1.3:
https://www.bola.com/ragam/read/4993809/pengertian-
westernisasi-faktor-penyebab-dan-ciri-cirinya
- Gambar 1.4: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
5792569/12-dampak-positif-globalisasi-dan-dampak-
negatifnya/amp
A. Apa itu Westernisasi?

Gambar 1.1 Gambar 1.2

Westernisasi dalam arti singkat merupakan sebuah proses dimana pola kehidupan
masyarakat meniru gaya budaya Barat. Westernisasi berasal dari kata west yang artinya barat.
Proses pengambilan atau peniruan budaya barat dalam westernisasi dilakukan secara langsung
tanpa ada seleksi atau penyesuaian dengan budaya setempat. Unsur budaya yang paling cepat
ditiru umumnya adalah budaya material seperti gaya rambut, pakaian, pergaulan bebas, budaya
pesta, dan bentuk rumah.

Westernisasi mengakibatkan beberapa dampak negatif pada pola hidup masyarakat seperti
munculnya sifat individualistis dan materialistis.
Individualistis terjadi karena melemahnya keinginan beradaptasi dengan orang lain sehingga
berusaha untuk tidak terlalu menempatkan diri dengan sekumpulan orang ataupun sebuah
komunitas. Materialistis sendiri merupakan pandangan yang berisi sikap, keyakinan, dan nilai-
nilai hidup yang mementingkan kekayaan material di atas nilai-nilai hidup lain, seperti spiritual,
intelektual, sosial, dan budaya.
Gambar 1.3

Namun di sisi lain, budaya ini juga memberikan pengaruh positif seperti :
- Semangat kerja yang tinggi, ulet, dan tekun,
- Menghargai waktu (disipin),
- Berpikir logis,
- Motivasi tinggi untuk untuk melakukan perubahan baru,
- Produktif dan efisien,
- Mandiri,
- Berani bersaing,
- dan Bertanggung jawab.
Gambar 1.4

Tetapi seperti kita tahu, menerima budaya westernisasi bukanlah suatu hal yang mudah,
karena jika pola pikir kita belum matang dam belum siap menerima suatu budaya, kita bisa
menyerap segala dampak negatifnya dan tidak dengan dampak positifnya sama sekali.

B.Rumusan Masalah / Pertanyaan Terkait


Setiap budaya yang masuk pasti sebab akibat, terutama jika budaya tersebut memiliki
pengaruh besar pada masyarakat. Kita tentu penasaran apa yang membuat westernisasi ini
pertama kali terjadi dan bagaimana bisa budaya ini diminati sebagian besar masyarakat. Banyak
alasan mengapa westernisasi wajib dan tidak wajib. Sebagian orang berasumsi bahwa budaya ini
memberikan lebih banyak konsekuensi dibanding dengan manfaatnya, seperti individualistis
yang terjadi terutama saat mewabahnya Covid-19. Contohnya banyak perubahan pada sebagian
pola pergaulan remaja seperti suka menyendiri dan menjadi lebih pendiam dari sebelumnya.
Apa cara yang dapat kita lakukan untuk mengantisipasi hal yang lebih buruk terjadi? Serta
peran apa saja yang perlu kita ambil guna memberi dedikasi terkait westernisasi pada setiap
kalangan baik anak anak, remaja, dan juga orang dewasa?

C. Pembahasan Rumusan Masalah


Westernisasi tidak diketahui pasti kapan awalnya terjadi, namun para sejarawan
mengatakan bahwa westernisasi terjadi sejak zaman kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
sekitar abad ke-18. Pada masa perang marak terjadi penggolongan kasta seperti bangsawan
Belanda maupun rakyat biasa, hal ini memicu para golongan bawah tertarik dengan pola hidup
sebagai bangsawan dan mulai mengikuti beberapa pola hidup para bangsawan. Jika ditanya
mengapa budaya ini banyak diminati mungkin jawaban teratas adalah karena rasa ingin tahu
yang besar tentang hal baru dan seperti kita tahu dunia barat memiliki banyak hal populer terbaru
setiap harinya, entah itu busana, makanan, dan juga selera musik.
Westernisasi tidak sepenuhnya memberikan konsekuensi kepada masyarakat, banyak hal positif
yang dapat kita gali bahkan dari konsekuensi tersebut. Individualistis, pola hidup yang menutup
diri dari sekelompok orang, menjadi pribadi yang pendiam bukan karena sombong, namun hal
ini bisa menjadi kunci agar bisa lebih fokus terhadap apa yang sedang dilakukan seperti
pekerjaan, pelajaran, ataupun kegiatan lainnya dibanding mengambil pusing bagaimana cara
membagi waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain yang kita belum tentu tahu akan
berdampak positif atau negatif pada diri kita sendiri.
Sebagai seorang remaja banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk antisipasi
terhadap budaya westernisasi ini. Kita bisa mengikuti tren yang ada di dunia Barat namun
dengan artian kita tidak melepas sifat cinta tanah air kita. Seperti saat kita mendengarkan lagu
Barat, kita bisa mencari tahu terlebih dahulu arti lagu tersebut dalam bahasa Indonesia agar tidak
terjadi kesalahpahaman. Nah, dengan cara tersebut kita bisa menyerap budaya baru tanpa
langsung menerima semuanya, bukan?
Dalam menghadapi kemajuan dengan budaya ini, kita patut mengenal dan menggali lebih dalam
tentang westernisasi.Kita tidak harus berperan penting dalam suatu kalangan masyarakat, kita
hanya perlu berani mengambil keputusan untuk mau mengikuti globalisasi dengan budaya
westernisasi. Seperti contoh, orang tua yang memiliki anak yang tertarik untuk mengikuti gaya
kebarat-baratan. Orang tua seharusnya dapat menyetujuinya namun mereka tidak perlu
sepenuhnya melepas tangan atas kemauan anaknya, karena didikan orang tua juga masih
berperan penting atas perkembangan karakter anak.

D. Kesimpulan (Saran)
Maka secara keseluruhan, kita dapat memahami bahwa dalam suatu kemajuan globalisasi
kita tidak lepas dari beberapa pola perilaku baru. Bahkan kebanyakan dari masyarakat sering
tidak menyadari bahwa mereka juga sudah jauh terlibat dalam globalisasi dan mengikuti budaya-
budaya baru tersebut.
Setelah menelaah lebih dalam tentang isi makalah ini, kita bisa memahami sebagian kecil
tentang westernisasi tanpa hanya melihat ke arah negatifnya saja. Membaca, mendengar, dan
mengikuti suatu budaya baru bukanlah sebuah kesalahan, melainkan mencoba mengenal dan
berani untuk menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Itu bukan dimaksud dengan
berlebihan, tetapi mampu berpikir maju ke depan. Kita memang tidak bisa sepenuhnya
menerima, namun setidaknya kita juga tidak boleh menjadi orang kolot yang selalu bersikap
tradisional dan menolak secara mutlak setiap budaya baru yang masuk.
Dengan mengikuti westernisasi berarti kita berinisiatif untuk tampil berbeda dengan yang
lainnya supaya setiap globalisasi yang terjadi tidak sia-sia. Westernisasi bukanlah suatu hal yang
buruk dan selalu membawa dampak buruk bagi masyarakat, namun kita juga harus cerdas dalam
mengolah suatu hal agar kita tidak terbawa arus. Menjadi salah dari seorang peminat
westernisasi, mampu menjadikan diri kita menjadi lebih bertanggung jawab, mandiri, dan bahkan
inovatif akan hal baru. Seharusnya kita cukup cekatan dalam mengembangkan hal baru dan
berhenti meniru gaya. Karena yang dimaksud dengan westernisasi bukanlah meniru dan
mengikuti namun juga mengambil sisi positif di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai