Anda di halaman 1dari 26

FISIKA KAYU

PERTEMUAN 3
B. Serat dan Tekstur

• Serat Petunjuk arah sel kayu


terhadap sumbu batang

• Tekstur ukuran relatif serat


kayu

2
Serat (Grain)

• Sering dgunakan utk menunjukkan arah serat ; s. lurus, s. terpuntir &


s. berpadu
• Sebagian besar bbtk memanjang & meruncing diujungnya dgn
panjang bervariasi
• Kayu daun lebar : panjang serat ± 1 mm
• Kayu daun jarum : panjang serat 3 – 8 mm
• Arah serat dpt dilihat pd permukaan kayu & ditentukan oleh alur2
yang tampak

3
a. Serat lurus
• Kayu dikatakan
berserat lurus jk arah
sel2 kayu sejajar
sumbu batang.

• Contoh nya : meranti


putih, melur, kemiri,
tusam, bakau &
bungur. Meranti Putih Melur Kemiri

Tusam Bakau Bungur 4


b. Serat Miring/mencong

• Jika arah seratnya menyimpang/membentuk sudut terhadap batang.


• Kayu berserat , miring dibagi 3 :
ü serat berpadu
ü serat berombak
ü serat terpilin/terpuntir

5
Serat berpadu
• Terbentuk apabila
lapisan batang kayu
mempunyai arah
serat yg berselang-
seling/menyimpang
ke kiri & ke kanan
thdp sumbu batang.

• Contoh : benuang,
kempas, bintangor, Benuang Kempas Bintangor

kapur, rengas & leda

Rengas Kapur L eda


6
Serat berombak (Wavy grain)
• apabila arah serat membentuk
gambaran seperti gelombang.

• Contohnya pada kayu Merbau,


Kempas, Jeunjing dan Saninten
Merbau Kempas

J eunjing Saninten

7
Serat terpilin/terpuntir (Spiral grain)
• Yaitu serat yg membuat corak/ gambaran serat terpuntir
yg mengelilingi sumbu batang
• Contoh : rasamala, agathis & balau

Rasamala Agathis Balau

8
• Apabila kayu dgn serat terpuntir digergaji, maka papan
gergajian tsb memiliki serat diagonal (diagonal grain)
• memiliki kekuatan dan kekakuan yang rendah dan
cenderung terpuntir apabila mengering dan sukar diketam

9
Merbau

• Serat tak beraturan : serat yg terbentuk krn adanya


mata kayu.
• Contohnya : merbau
10
TEKSTUR

• Tekstur : ukuran relatif sel-sel kayu

• Dikelompokkan menjadi 3 yaitu :


ü Halus : ukuran sel nya halus (Φ trakeida < 0.03
mm)
ü Sedang : ukuran sel nya agak kasar (Φ trakeida
0.03 – 0.04 mm)
ü Kasar : ukr sel dan permukaan kasar (Φ
trakeida > 0.04 mm)

11
a.
Halus

a. Sedang

Giam Lara Kulim Mahoni

Jati Sonokeling

Kempas Keruing Merbau Bintangur Kasar


12
Tekstur

• Secara umum kayu yg bertekstur halus akan mempunyai kerapatan yg


lebih tinggi dibandingkan kayu bertekstur kasar

• Kayu bertekstur halus umumnya lebih sukar dikeringkan dibandingkan


kayu bertekstur kasar

13
c. Warna dan kilap kayu
• Warna Warna Asli dari kayu teras
• Kilap Kayu Sifat kayu apabila terkena sinar /
memantulkan cahaya

14
Warna Kayu I

• Warna kayu : warna dari


kayu asli (kayu teras) dan Pulai Kemiri Agathis Ramin

dapat dilihat pada goresan


atau bidang baru yang belum
kena pengaruh air, matahari
dan pengaruh dari luar dalam II

waktu yang lama.


Kempas Kenari Keruing Bengkirai

• Warna standar adalah warna


kayu teras pada keadaan
kering udara (KA 15% - 18%)
III

Belangeran Kapur Kulim Lara


15
Keragaman warna kayu I

disebabkan oleh :
Pulai Kemiri Agathis Ramin

• Jenis kayu : setiap jenis


kayu mempunyai warna
tersendiri, dimana hal ini
dipengaruhi letak tanin II

pada dinding sel dan letak


kristalit serta amorfs dalam Kempas
rongga sel.
Kenari Keruing Bengkirai

III

Belangeran Kapur Kulim Lara


16
• Lokasi dalam batang (Gubal dan Teras). Kayu gubal umumnya
berwarna muda seperti putih, kuning dan coklat muda. Sedangkan
kayu teras umumnya berwarna tua seperti coklat, coklat kemerahan,
hitam, kuning tua dsb

Perbedaan warna tersebut disebabkan zat ekstraktif yang


mengendap pada serabut-serabut kayu teras.

17
• Umur pohon, yaitu dimana pohon yang sudah tua
berwarna lebih gelap dari pohon yang masih muda.

• Kelembaban (sifat higroskopis kayu), saat basah


kayu berwarna gelap dan saat kering warnanya
terang.

• Keadaan kayu, yaitu kayu yang segar lebih terang


dari kayu yang sudah lama ditebang.

Warna kayu dpt berubah krn pengaruh sinar matahari,


pewarnaan, pengasapan, jamur dan umur kayu

18
Kilap Kayu (Luster)
• Kilap (Luster) kayu adalah sifat kayu apabila terkena sinar atau cahaya, maka
kayu tersebut dapat memantulkan cahaya sehingga mata kita menerima kesan
tertentu, misalnya mengkilap,agak mengkilap dan kurang mengkilap.

• Kayu pada bidang radial umumnya lebih mengkilap dibandingkan dengan


bidang tangensial maupun bidang transversal. Hal ini disebabkan karena
adanya sel jari-jari pada bidang radial yang tersingkap.

• Kayu yang memiliki permukaan mengkilap karena berminyak yaitu jenis


Baldcypress, Olive, Jati dan Linum Vitae. Kehilangan kilap dari kayu akan
menyebabkan penampilan kayu menjadi mati atau buram dan
menandakan bahwa kayu tersebut mulai membusuk.

19
Kilap Kayu (Luster)

B ayur B ungur Dahu

K olaka L eda Mindi

20
D. Mata Kayu dan Saluran Damar
• Mata Kayu adalah suatu
Penampang dari cabang yang
tertutup dalam kayu
• Saluran Damar adalah saluran
antar sel yang menghubungkan
sel ke arah vertikal dan Radial

21
Mata Kayu
Mata kayu : Suatu penampang dari cabang yang
tertutup di dalam kayu

• Mata kayu terjadi akibat bagian cabang pohon


terbenam kedalam bagian batang pohon.

• Pada bidang tangensial, mata kayu kelihatan


berbentuk bulat atau oval, sedangkan pada bidang
radial kelihatan seperti baji/pasak.

22
Mata kayu
Mata kayu dibedakan atas 3 tipe, yaitu
a. Mata kayu sehat (Intergrown Knots) : mata kayu yang tidak busuk,
berpenampang keras, tumbuh kokoh dan rapat pada kayu
b. Mata kayu lepas (Encased Knot) : mata kayu yang tidak tumbuh rapat pada
kayu yang disebabkan cabang-cabang mati tertutup dalam
batang yang sedang tumbuh.
a. Mata kayu busuk, yaitu mata kayu yang menunjukkan tandatanda
pembusukan dan bagian-bagian kayunya lunak

Sehat Lepas Busuk


a b C
Pengaruh mata kayu :

• Mengurangi keteguhan kayu

• Menyulitkan dalam pengerjaan kayu karena kerasnya


penampang mata kayu (mata kayu sehat)

• Mata kayu mengurangi keindahan permukaan kayu

• Menyebabkan lembaran veneer menjadi berlubang

24
Saluran damar
• Saluran damar adalah saluran antar sel, sempit, panjangnya
tidak teratur dan merupakan penghubung antar sel kearah
vertikal dan radial.

Jelutung Meranti 25
a b c
Gambar 20. Saluran Damar a) pada kayu Pulai (Als tonia s cholaris ), b) pada kayu
Jelutung (Dye ra cos tulata) dan c) pada kayu Meranti.
• Menurut letaknya di dalam pohon saluran damar di kelompokan atas
4:
1. Saluran damar aksial/longitudinal (Dipterocarpus sp).
2. Saluran damar tangensial atau konsentrik (Shorea sp)
3. Saluran damar radial (pulai)
4. Saluran damar tersebar (pinus)

26

Anda mungkin juga menyukai