Plexus Sacralis
KELOMPOK G2
Anggota Kelompok:
Saskia Safarinaa Hazaa (H1A021016)
Siti Nurhaliza (H1A021018)
Ahmad Nur Rifa'i (H1A021023)
Amila Fadila (H1A021027)
Kadek Nandita Nugraha (H1A021061)
Muhammad Zaim Muflih Syamsuddin (H1A021071)
Rosita Wenilia (H1A021081)
Najla Aulia Yahya (H1A021128)
Rifky Sandya Rakadi Putra (H1A021140)
Shofia Kadarisma (H1A021144)
Siska Dwi Safira (H1A021145)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Penugasan 1 Blok 7 dengan judul
“Pleksus Sacralis” ini. Laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan tepat pada
waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada dr. Ahmad Taufik, Sp.OT, selaku dosen pembimbing
penugasan 1 blok 7 kelompok praktikum G2. Teman-teman kelompok praktikum
G2 selaku penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kata sempurna, mulai
dari penyajian bahasan serta wawasan yang ada serta pemahaman kami yang
masih seadanya. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik yang bersifat
konstruktif demi kemajuan dalam penulisan laporan selanjutnya. Di dunia tidak
ada yang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan permakluman pembaca
apabila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati. Akhir kata, penulis berharap
laporan ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan bagi
pihak-pihak yang memerlukannya. Atas perhatiannya, terima kasih.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Plexus sacralis dibentuk dari ramus anterior nervus spinalis L4-S4 yang
berada di sebelah ventral m. piriformis. Plexus ini memiliki beberapa cabang yang
digunakan untuk menginervasi untuk struktur pelvis, regio glutea, dan extremitas
inferior (1).
4
NO Nervus Origo Inervasi Pergerakan
1 Nervus L4-S1
Gluteus Motorik: m.gluteus medius, Abduksi pada hip
Superior m.gluteus minimus joint
m.tensor fascia latae
rotasi medial dari
femur.
5
n.plantaris medial
medial dan n.
plantaris
lateral) Sensorik: Jari keempat dan
kelima
6
Selain menginervasi otot, nervus sacralis juga dapat menginervasi
beberapa kulit disekitar otot yang di inervasinya, misalnya saja yaitu kulit tungkai
atas belakang yang diinervasi oleh N.cutaneus femoris superior. Nervus cutaneus
femoris superior juga bersama dengan beberapa nervus lainnya menginervasi kulit
di sekitar daerah lipat gluteal (Nn. clunium inferiores) (2).
7
bawah wanita
N. Gluteus Inervasi gluteus minimus, gluteus medius, dan tensor fascia lata,
superior berfungsi abduksi dan rotasi medial articulatio coxae(7).
8
lekukan antara Mm. tibialis anteriora di atas membrana interossea
cruris, dan menuju ke punggung kaki (2).
2.3 Manifestasi klinis jika terjadi kerusakan pada jalur inervasi plexus sacralis
Sindrom Piriformis
9
Sindrom piriformis biasanya bisa disebabkan oleh Cedera, Perkembangan
abnormal atau lokasi otot piriformis atau saraf siatik, Penjajaran tulang belakang
yang tidak normal (seperti skoliosis), Perbedaan panjang kaki (ketika kaki
memiliki panjang yang berbeda), Duduk lama, apalagi jika membawa dompet
tebal di saku tepat di belakang otot piriformis, Operasi pinggul sebelumnya, dan
Olahraga berat yang tidak biasa (10).
10
Terdapat beberapa gerakan menandakan kondisi foot drop pada
pemeriksaan gait. Ada 3 macam gerakan yaitu (11):
a. Waddling gait yaitu kondisi seseorang berjalan condong bertumpu pada satu
sisi.
b. Swing-out gait yaitu kondisi berjalan kaki mengayun ke arah lateral dan ibu
jari kaki terkadang tidak menapak sempurna.
c. Steppage gait yaitu kondisi berjalan dengan gerak flexi kaki berlebih dan
ujung jari-jari kaki menyeret permukaan tanah.
BAB III
PENUTUP
Plexus sacralis terdiri dari L4-S4 dan inervasi dari Nervus Sacralis yang
telah dibahas pada penulisan ini antara lain n. gluteus superior, n. gluteus inferior,
n. pudendus, n. cutaneus femoris posterior, n. ischiadicus, n. tibialis, n. plantaris
medial, n. plantaris lateral, n. fibular communis, n. fibularis superficial, n.
fibularis profunda, rr. muscularis (regio pelvitrokanterik pinggul, panggul).
Pleksus sacralis sebagian besar berfungsi mempersarafi daerah ekstremitas bawah,
Pelvis dan area Genitalis. Kemudian adanya kelainan berupa melemahnya atau
11
hilangnya beberapa fungsi tubuh seperti sindrom piriformis dan foot drop yang
telah dibahas pada penulisan ini.
Daftar Pustaka
12
5. Granger J, Cohen-Levy WB. Anatomy, Bony Pelvis and Lower Limb,
Posterior Tibial Nerve. StatPearls. 2019.
6. Paulsen F, Waschke J. Ekstremitas Bawah. Sobotta Atlas Anat Mns.
2013;246. 326
7. Shinohara H, Hasegaw a S, Tsunoda S, Hosogi H, Sakai Y. Principles of
anatomy. Laparoscopic Surgery for Colorectal Cancer. 2016. 1–16 p.
8. Swannack M. The Sacral Plexus [Internet]. SimpleMed. 2020. Available
from: https://simplemed.co.uk/subjects/msk/human-body/sacral-plexus
9. Tortora GJ, Derrickson B. Tortora - Principles of Anatomy & Physiology
13th Edition. Vol. 1 dan 2, penerbit buku kedokteran (EGC). 2017.
10. Boyajian-O’Neill, L. A. et al. (2008) ‘Diagnosis and management of
piriformis syndrome: An osteopathic approach’, Journal of the American
Osteopathic Association, 108(11), pp. 657–664. doi:
10.7556/jaoa.2008.108.11.657.
11. L. Moore K, F. Dalley A, M. R. Agur A. Clinically Oriented Anatomy.
Autophagy in Health and Disease. 2021. 605–606 p.
13