Anda di halaman 1dari 4

BAB V

PROSEDUR PENELITIAN

5.1 Fokus Penelitian


5.1.1 Fokus Umum Penelitian
Fokus umum penelitian ini adalah mencari efek toksisitas dari air
perasan kunyit terhadap perkembangan emrio ayam.

5.1.2 Fokus Khusus Penelitian


a. Mengetahui apakah air perasan kunyit memberikan efek toksik
terhadap kelengkapan organ yang terbentuk dari embrio ayam
b. Mengetahui apakah air perasan kunyit memberikan efek toksik
terhadap organ hati dari embrio ayam
c. Mengetahui efek dari injeksi air perasan kunyit terhadap bobot dari
organ dalam embrio ayam dan dibandingkan dengan kelompok
kontrol.

5.2 Prosedur Pengumpula Data


5.2.1 Prosedur Umum
1. Pemilihan Telur Ayam
20 Telur ayam kampung yang akan digunakan dalam penelitian,
telah dipilih dan disortir agar tidak ada kecacatan maupun rusak atau
busuk. Dan selanjutnya telah distandarisasi berat setiap telur agar
memiliki berat yang sama saat melakukan pengujian.

2. Pembuatan Air Perasan Kunyit


Dipilih 8 rimpang kunyit yang telah cukup besar dan tidak rusak.
Dilakukan pengupasan kulit kunyit lalu di cuci hingga bersih.
Selanjutnya rimpang kunyit diparut, lalu ditambahkan 600 ml air dan
diaduk. Setelah itu diperas dan ditampung dalam wadah yang sudah
disediakan.
3. Prosedur Pengujian Toksisitas secara umum
Telur ayam yang telah dipilih dan distandarisasi dibagi menjadi 4
kelompok, yaitu kelompok K (kontrol), kelompok X (injeksi air
perasan kunyit), kelompok Y (injeksi obat paractamol), dan kelompok
Z (injeksi obat Aspirin), lalu dimasukkan kedalam inkubator. Setelah 9
hari, telur ayam dikeluarkan dari inkubator untuk dioleskan etanol 70%
pada bagian permukaannya menggunakan kapas. Selanjutnya dibuat
lubang pada permukaan telur yang agak lancip dengan menggunakan
spoid. Diinjeksikan masing masing telur dengan sampel uji berbeda
sesuai pada kelompoknya. Injeksi sampel dilakukan selama 3 hari
berturut-turut, pada umur telur hari ke-9 hingga hari ke-11. Diinkubasi
kembali telur hingga berumur 18 hari. Selanjutnya semua telur di
masukkan kedalam kulkas selama 1 hari untuk menghentikan
perkembangan embrio. Lalu dipecahkan telur dan dikeluarkan embrio
dari cangkangnya untuk dilakukan pengamatan kelengkapan organ,
perhitungan indeks organ, serta pengamatan profil histologi hati.

5.2.2 Prosedur Khusus


1. Pengamatan Kelengkapan Organ Embrio Ayam
Embrio ayam yang telah diberi perlakuan selama 18 hari dan
dikeluarkan dari telur, diamati kelengkapan organ luar (kepala, mata,
paruh, sayap, bulu, kaki, lidah, dan kuku) secara makroskopis dengan
melihat secara langsung kondisi organ tersebut. Selanjutnya dilakukan
pembedahan pada embrio ayam, kemudian diamati kelengkapan organ
dalam yang terbentuk (jantng, hati, ginjal, paru paru, lambung, dan
usus) secara makroskopis dengan melihat secara langsung kondisi
organ yang terbentuk.
2. Perhitungan indeks organ
Embrio ayam yang telah diberi perlakuan selama 18 hari dan
dikeluarkan dari telur, kemudian dilakukan penimbangan pada embrio
ayam. Selanjutnya embrio ayam dilakukan pembedahan dan diambil
organ dalam (jantung, paru paru, hati, ginjal, lambung, dan usus). Lalu
ditimbang masig masing organ untuk mengetahui bobot organ. Setelah
semua organ ditimbang, maka dihitung indeks masing masing organ
dengan membandingkan bobot organ dengan bobot embrio. Selanjutnya
dibandingkan indeks organ embrio ayam dari kelompok uji dengan
indeks organ embrio ayam dari kelompok kontrol.

3. Pembuatan Larutan BNF (Buffer Neutral Formalin) 10%


Dibuat 1 liter larutan BNF 10% dengan menimbang garam
NaH2PO4.H2O sebanyak 4 gram dan Na2HPO4 . 2H2O sebanyak 6,5
gram. Lalu selanjutnya dilarutkan dengan 1 liter aquades. Setelah itu
ditambahkan 100 mL formaldehid (37%-40%) dan dihomogenkan.

4. Preparasi Preparat Hati


Pembuatan preparat dilakukan disalah satu instansi kesehatan yang
ada di Kota Samarinda.

5. Pengamatan Profil Histologi Hati


Preparat histologi hati ayam diamati dibawah mikroskop kamera
dengan perbesaran 10x, 40x, dan 100x. Lalu dihitung rerata bobot skor
gambaran pada mikroskopis hati embrio ayam tersebut.

5.3 Prosedur Analisis Data


Analisis data yang dilakukan ini merupakan data primer, yaitu data
yang didapat dari hasil pengujian toksisitas air perasan kunyit terhadap
perkembangan embrio ayam. Dan diperoleh data dari hasil pengamatan
indeks organ, kelengkapan organ, dan profil histologi hati.
1. Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan kelengkapan organ ayam
Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan kelengkapan organ
ayam dilihat secara makroskopis dengan melihat secara langsung
organ dalam dan luar yang terbentuk dari embrio ayam dari setiap
kelompok telur.
2. Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan indeks organ ayam
Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan indeks organ ayam
dilihat dengan melakukan penimbangan embrio ayam dan organ
embrio ayam kemudian dibandingkan bobot organ dengan bobot
embrio ayam lalu dikalikan dengan 100%. Selanjutnya indeks
organ kelompok uji dibandingkan dengan indeks organ kelompok
kontrol untuk melihat pengaruh dari pemberian sampel uji.
3. Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan profil histologi hati ayam
Toksisitas air perasan kunyit berdasarkan profil histologi hati
ayam dilihat dengan mengamati gambaran mikroskopis hati embrio
ayam, lalu dibandingkan hasil pengamatan mikroskopis organ hati
kelompok kontrol dengan kelompok uji untuk melihat pengaruh
dari pemberian sampel uji.

Anda mungkin juga menyukai