Anda di halaman 1dari 3

Nama: Firqawati

Nim:219240038

kelas: AKK 6

Tugas apk

Bagaimana kebijakan pemerintah dalam pembangunan kesehatan masa era kemerdekaan

a. Pra reformasi

1. Masa orde Baru

a.Tahun 1996 > Jenis tenaga kesehatan(Tenaga medis ,tenaga keperawatan ,Tenaga kefarmasian,
Tenaga kesehatan masyarakat, Tenaga Gizi,Tenaga keterapian fisik, Tenaga keteknisan medis)

b.Tahun 1997>Perubahan penggolongan Psikotropika/Unit Terkait(BPOM, BNN, dan Bareskrim Polri)

c.Tahun 1998>tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan(Direktorat Penilaian Alat
Kesehatan dan PKRT)

d.Tahun 1977 >Pengujian kesehatan pegawai negeri sipil dan tenaga-tenaga kerja lainnya yang bekerja
Pada negara RI (CPNS yang akan di angkat menjadi PNS)

e Tahun 1967>Presiden Soeharto melakukan sebuah gerakan pembangunan berkelanjutan pada periode
1967 ditandai dengan mulainya masa orde baru. Pembangunan bekelajuntan ini disebut Pembanguan
Lima Tahun (PELITA).

f.Tahun 1968>Seminar yang diadakan pada bulan November 1968 membahas dan merumuskan
program kesehatan terpadu. Bandung Plan merupakan salah satu perkembangan penting dibidang
kesehatan pada masa kemerdekaan

g.Tahun 1970-1980>Ekspansi penyediaan fasilitas kesehatan terjadi pada periode 1970 hingga 1980.
Kebijakan pembangunan berkelanjutan yang bertitik berat pada pelayanan kesehatan secara merata
menjadi perhatiaan tersendiri pada masa ini.

h.Tahun 1977>Program Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) menandai fokusnya pemerintah
terhadap pelayanan kesehatan secara merata. Pemerintah menjalankan perencanaan pembangunan
dengan mengarah pada Garis-Garis Haluan Besar Negara (GBHN) sebagai pengambilan kebijakan pada
masa itu. PT. ASTEK berdiri pertama kali pada masa Orde Baru

I.Tahun 1967 >Program untuk pengendalian Pertumbuhan penduduk yang di kenal dengan keluarga
berencana (KB)
j.Tahun 1975>Keputusan yang dibuat pada periode 1984 menyatakan bahwa puskesmas merupakan
pusat layanan kesehatan terpadu yang kemudian menjadi pusat kesehatan masyarakat.Departemen
Kesehatan menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)

k.Tahun 1998 >Kondisi krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998 mengawali masa kebijakan
reformasi. Perekonomian pada masa itu mengalami kondisi yang tidak stabil. Pemerintahan Orde Baru
yang sangat tergantung terhadap hutang dalam pembiayaan pembangunan mengakibatkan hutang
Indonesia berada diluar kendali.

2. Masa orde Lama

a.Tahun 1930>kebijakan peningkatan kesejahteraan telah didesain dengan pendekatan yang sinergis
untuk sejumlah permasalahan sekaligus. Maksudnya satu kebijakan mempunyai beberapa sasaran
kesejahteraan sekaligus, misalnya mengenai proyek pembangunan irigasi yang mempunyai dampak
positif baik bagi sektor pertanian maupun dalam sektor kesehatan masyarakat.

b.Tahun 1906>pemerintah kemudian memberikan subsidi secara teratur kepada rumah sakit baik milik
pemerintah maupun swasta dalam bentuk bantuan tenaga, peralatan, obat-obatan maupun dana kas

c.Tahun 1956>mengembangkan konsep baru dalam upaya pengembangan kesehatan masyarakat yaitu
model pelayanan bagai pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia.

d .Tahun 1951>Salah satu perkembangan penting bidang kesehatan pada masa kemerdekaan adalah
konsep Bandung ( Bandung Plan ) pada tahun 1951 oleh dr. J. Leimena dan dr. Patah. Konsep ini
memperkenalkan bahwa dalam pelayanan kesehatan masyarakat, aspek kuratif dan rehabilitatif tidak
bisa dipisahkan.

e. Periode 1890 – 1910, merupakan masa transisi supremasi militer dalam pelayanan kesehatan oleh
Militaire Geneeskundige Dienst (MGD) yang mulai digantikan oleh pelayanan kesehatan sipil oleh
Burgerlijke Geneeskundige Dienst (BGD). Pemisahan yang nyata di antara kedua institusi kesehatan ini
baru terjadi pada tahun 1911 yang diatur dalam Staatsblad tahun 1910 Nomor 648

f.Periode 1910 sampai 1930 Setelah terjadi perubahan dan BGD mulai tertata, perkembangan rumah
sakit sipil berkembang pesat. Politik etis cukup berpengaruh dan pemerintah Hindia Belanda cukup
terlibat aktif dalam pendirian dan pendanaan rumah sakit umum

g. Periode 1930 sampai 1942


Depresi ekonomi mendorong pemerintah memotong anggaran pendanaan public. Terdapat usaha untuk
melakukan desentralisasi perawatan rumah sakit dan perusahaan swasta maupun yayasan mengambil
alih beban finansial pelayanan kesehatan. Pemerintah mengurasi subsidi terhadap rumah sakit. Sebagai
konsekuensi logis atas hal ini, jumlah rumah sakit menurun dan beberapa organisasi atau yayasan
mengalami masalah dana.
3. Reformasi

a.Tahun 1998>Sistem jaminan kesehatan yang dibiayai oleh pemerintah baru diperkenalkan

b.Tahun 2008>program jaminan kesehatan nasional yang terakhir (Jamkesmas) dibuat, bertujuan untuk
menyediakan akses kepada pelayanan kesehatan untuk orang miskin dan agak miskin, dengan
membebaskan mereka dari biaya- biaya yang dikeluarkan saat menggunakan pelayanan kesehatan.

c.Tahun 1999>kebijakan desentralisasi dipicu oleh tekanan politik selama masa reformasi. Dalam sebuah
situasi yang tidak siap, desentralisasi membawa dampak negatif pada sektor kesehatan seperti:
kegagalan sistem, kurangnya koordinasi, sumber daya yang tidak mencukupi, jenjang karir sumber daya
manusia yang buruk, dan pengaruh politik yang berlebihan. Pada 2004, UU No. 22/1999 diamandemen
dengan UU no.32/2004. UU yang mengamendir menekankan pada peranan baru pemerintah pusat dan
pemerintah provinsi.

d.Tahun 1988>KIA dipengaruhi oleh pelaku internasional dan diprakarsai oleh pemimpin pemerintahan
dan politik yang kuat. Sejak tahun 1988 kesehatan ibu mendapat prioritas politik yang signifikan.

e.Tahun 1955>Perhatian Internasional pada kesehatan ibu tumbuh dari sebuah Konferensi Internasional
tentang Wanita

f.Tahun 1966>Kementrian Peranan Wanita menyelenggarakan simposium nasional yang menindak


lanjuti Konferensi Beijing

g.Tahun 2002>kebijakan Membuat Kehamilan yang Lebih Aman (MPS-Making Pregnancy Safer) sebagai
strategi global WHO.

h.Tahun 2010>kebijakan Kesehatan Anak seharusnya mencakup kelangsungan hidup anak, dan
kebijakan-kebijakan untuk remaja. Kebijakan kelangsungan hidup anak dalam proses penyusunan di
tahun

i.Tahun 2015-2019>Sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap


kementerian perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Sehingga Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2015–
2019 dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi(Renstra)

Anda mungkin juga menyukai