MAKALAH ASKEB 2 (Perubahan Fisiologis&patologis Kala Iv)
MAKALAH ASKEB 2 (Perubahan Fisiologis&patologis Kala Iv)
DOSEN
DI SUSUN OLEH:
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua hingga terselesainya tugas makalah ini. Segala kerinduan dan
penghambaan marilah hanya kita tujukan kepada Allah SWT yang mencerdaskan hamba yang
memohon kepadaNya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Buku ini disusun
melalui berbagai sumber dan sejumlah referensi yang relevan. Makalah yang berisi tentang
Perubahan Fisiologis & Patologis Kala IV Persalinan ini insyaallah bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya.
Demikian yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kekurangan pada makalah ini,
ataupun ada kata kata yang kurang pantas untuk dibaca saya mohon maaf. Saran dan masukan
yang positif tentu saja sangat diharapkan demi penyempurnaan di masa mendatang. Terimakasih.
Kata Pengantar.........................................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................................ii
Daftar Pustaka.........................................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persalinan......................................................................................................5
2.2 Perubahan Fisiologis Kala IV.........................................................................................5
2.3 Perubahan Psikologis pada Persalinan............................................................................7
2.9 Komplikasi....................................................................................................................10
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu
Paling kritis karena proses perdarahan yang berlangsung
Masa 1 jam setelah plasenta lahir
Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, 30 menit
pada jam kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantau
lebih sering
Observasi intensif karena perdarahan yang terjadi pada masa ini
Observasi yang dilakukan :
1) Tingkat kesadaran penderita.
2) Pemeriksaan tanda vital.
3) Kontraksi uterus.
4) Perdarahan, dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-
5) 500cc.
B. Tanda-Tanda Persalinan.
1) bu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
2) Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan vagina
3) Perenium menonjol
4) vulva-vagina dan spingter ani membuka
5) Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah
Kala IV
Dimulai dari lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam pertama post partum. Dalam kala IV
ini penderita masih membutuhkan pengawasan yang intensif karena perdarahan karena atonia
uteri masih mengancam. Maka dalam kala IV penderita belum boleh dipindahkan keruang
perawatan dan tidak boleh ditinggalkan oleh bidan. Observasi yang dilakukan 2 jam postpartum.
A. Mengawasi perdarahan postpartum
a) Darah yang keluar dari jalan lahir
b) Kontraksi Rahim
c) Keadaan umum ibu
d) Pengobatan perdarahan postpartum
e) Menjahit robekan perineum
f) Memeriksa bayi
B. Asuhan persalinan kala IV
a) Memeriksa perdarahan da nada tidaknya laserasi, jika ada laserasi maka dilakukan heacti
ng
b) Mengobservasi TTV, kontraksi uterus, perdarahan dan kandung kemih tiap 15 menit pada
1 jam pertama dan 30 menit pada 1 jam kedua.
c) Mengjanjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin
d) Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
e) Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
Periksa Setiap 15 menit pada jam pertama setelah persalinan dan setiap 30 menit pada jam
kedua setelah persalinan jika kondisi itu tidak stabil pantau lebih sering
Apakah ibu membutuhkan minum
Apakah ibu akan memegang bayinya
8. Pemeriksaan tanda vital.
9. Kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri:
Rasakan apakah fundus uteri berkontraksi kuat dan berada dibawah umbilicus. Periksa fundus :
2.9 Komplikasi
Komplikasi yang bisa timbul pada masa kala IV ialah :
1. Atonia Uteri
Atonia uteri merupakan penyebab utama terjadinya Perdarahan pascapersalinan. Pada atonia
uteri, uterus gagal berkontraksi dengan baik setelah persalinan.
Gejala dan tanda yang selalu ada:
a) Uterus tidak berkontraksi dan lembek
b) Perdarahan segera setelah anak lahir (perdarahan pascapersalinan primer)
Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada:
a) Syok (tekanan darah rendah,denyut nadi cepat dan kecil, ekstremitas dingin, gelisah, mual,dan lai
n-lain).
2. Infeksi
Infeksi pascapartum (sepsis puerperal/ demam setelah melahirkan) ialah infeksi klinis pada
saluran genital yang terjadi dalam 28 hari setelah abortus atau persalinan. Infeksi bisa timbul akibat
bakteri yang sering ditemukan dalam vagina (endogenus) atau akibat pemaparan pada agen pathogen dari
luar vagina atau eksogenus. Episiotomy atau laserasi pada vagina atau serviks bisa membuka jalan
timbulnya sepsis. Organisme yang paling sering menginfeksi ialah organism streptokokus dan bakteri
anairob. Infeksi staphylococcus aureus, gonococcus, koliformis dan klostridia lebih jarang terjadi namun
merupakan organism pathogen serius yang menyebabkan infeksi pascapartum. Biasanya infeksi disertai
penyakit medis lain seperti anemia, malnutrisi dan diabetes mellitus. Penyakit obstetric, termasuk PROM
(premature, rupture of membrane).
3. Perdarahan
Perdarahan pascapersalinan adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir yang
terjadi selama atau setelah persalinan kala III. Perkiraan kehilangan darah biasanya tidak sebanyak yang
sebenarnya, kadang-kadang hanya setengah dari yang sebenarnya. Darah tersebut tercampur dengan
cairan amnion atau dengan urin. Darah juga tersebar pada spons, handuk, dan kain, di dalam ember dan di
lantai. Volume darah yang hilang juga bervariasi akibatnya sesuai dengan kadar hemoglobin ibu.
Seseorang ibu dengan kadar hemoglobin normal akan dapat menyesuaikan diri terhadap kehilangan darah
yang akan berakibat fatal pada yang anemia. Perdarahan pascapersalinan adalah sebab penting kematian
ibu; ¼ kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan (perdarahan pascapersalinan, placenta previa,
solutio plasenta, kehamilan ektopik, abortus, dan rupture uteri) disebabkan oleh perdarahan
pascapersalinan. Selain itu, pada keadaan dimana perdarahan pascapersalinan tidak mengakibatkan
kematian, kejadian ini sangat mempengaruhi morbiditas nifas karena anemia dapat menurunkan daya
tahan tubuh. Perdarahan pascapersalinan lebih sering terjadi pada ibu- ibu di Indonesia dibandingkan
dengan ibu-ibu di luar negeri"
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Perubahan psikologis pada ibu bersalin wajar terjadi namun ia memerlukan bimbingan da
ri keluarga dan penolong persalinan agar ia dapat menerima keadaan yang terjadi selama persalin
an dan dapat memahaminya sehingga ia dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi pada d
irinya.
Pada wanita yang dapat menyadari bahwa proses ini alami akan mudah beradaptasi denga
n keadaan tersebut dan pada fase aktif saat kemajuan persalinan sampai pada fase kecepatan maks
imum rasa khawatir wanita menjadi meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.fkkumj.ac.id/pluginfile.php?file=%2F8583%2Fcourse%2Foverviewfiles%2FBUKU
%20AJAR%20P%20E%20R%20S%20A%20L%20I%20N%20A%20N.pdf&%3Bforcedownload=1