Anda di halaman 1dari 10

Tugas Modul 4 : Teknik Menjahit

Nama : Kasriani
Nim : 2021220033
LPTK : Universitas Negeri Jakarta

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Teknik Menjahit (Modul 4)


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
2. Teknologi Menjahit
3. Alat Teknik Menjahit
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi yang dipelajari KB 1: Kesehatan dan Keselamatan Kerja

1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.


Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerjapasal 1 ayat
1 menyatakan, Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Sistem
Manajemen K3) merupakan bagian dari sistem
manajemen secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, tanggung
jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi
pengembangan, penerapan, pencapaian,
pengkajian danpemeliharaan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka
pengendalian resiko yang berkaitan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja
yang aman, efisien dan produktif
2. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
suatu tindakan implementasi pemahaman dari
teori K3 yang bertujuan untuk menjaga pekerja
maupun peralatan kerja dari kecelakaan dan
kerusakan sehingga dapat menjamin keutuhan
dan kesempurnaan pelaksanaan kerja (K. Ima
Asmara, 2018)
3. Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-
upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja
dan menjaga keselamatan orang lain,
melindungi peralatan, tempat kerja, dan bahan
produksi serta menjaga kelestarian lingkunagn

1
hidup dan menciptakan proses produksi yang
lancar (K. Ima Ismara).
4. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
keselamatan (safety).
a. Mengendalikan kerugian akibat kecelakaan
(control of accident loss)
b. Kemampuan untuk mengidentifikasi dan
menghilangkan resiko yang tidak bisa
diterima (the ability to identify and
eliminate unacceptable risk)
5. Kata kesehatan menurut WHO (World Health
Organization) yaitu suatu keadaan fisik, mental
dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya tidak
adanya penyakit atau kelemahan.
6. Kesehatan kerja merupakan penyelenggaraan
dan pemeliharaan derajat setinggi-tingginya
dari kesehatan fisik, mental, sosial tenaga kerja
di semua pekerjaan, pencegahan gangguan
kesehatan tenaga kerja yang disebabkan
kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja
terhadap resiko faktor-faktor yang mengganggu
kesehatan, dan penempatan, serta pemeliharaan
tenaga kerja dilingkungan kerja sesuai
kemampuan fisik dan psikologisnya.
7. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
suatu upaya untuk mengurangi maupun
menghilangkan kemungkinan timbulnya
masalah yang merugikan.
8. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, tujuan utama dalam penerapan K3 antara
lain adalah sebagai berikut (Tim K3 FT UNY,
2014).
1)Melindungi dan menjamin keselamatan
setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat
kerja.
2)Menjamin setiap sumber produksi dapat
digunakan secara amandan efisien.
3)Meningkatkan kesejahteraan dan
produktivitas nasional
9. Menurut WHO kecelakaan adalah suatu
kejadian di luar kemampuan manusia yang
disebabkan kekuatan dari luar, terjadi dalam
sekejap dan dapat menimbulkan kerusakan baik
jasmani atau rohani/jiwa.
10. Kecelakaan adalah suatu kejadian diluar
rencana (unplanned), yang tidak terkendali

2
(undesirable), dan tidak dikehendaki
(uncontrolled) yang disebabkan oleh tindakan
tidak aman (unsafe act) atau kondisi tidak aman
(unsafe condition) sehingga menyebabkan
terhentinya suatu kegiatan baik terhadap
manusia maupun alat-alat (K.Ima Ismara,
2018).
11. Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering
ditemui dalam lingkungan kerja meliputi
beberapa hal sebagai berikut:
a) Hazard (sumber bahaya). Merupakan suatu
keadaan yang memungkinkan
ataumenimbulkan kecelakaan, penyakit,
kerusakan atau menghambat kemampuan
pekerja yang ada
b) Danger (tingkat bahaya). Peluang bahaya
sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada tetapi
dapat dicegah dengan berbagai tindakan
preventif.
c) Risk, prediksi tingkat keparahan bila terjadi
bahaya dalam siklus tertentu
d) Insident. Munculnya kejadian yang bahaya
(kejadian yang tidak diinginkan, yang dapat/
telah mengadakan kontak dengan sumber
energiyang melebihi ambang batas
badan/struktur)
e) Accident. Kejadian bahaya yang disertai
adanya korban dan atau Kerugian
(manusia/benda)
12. APD (Alat Pelindung Diri) adalah peralatan
yang digunakan untuk melindungi diri
dariresiko bahaya yang dapat menimbulkan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
13. Untuk sektor kerja menjahit, bahaya yang dapat
timbul diantaranya yaitu:
1) Bahaya kebakaran.
2) Jari tangan terpotong.
3) Jari terkena jarum.
4) Jari tergencet mesin kancing.
5) Tersengat arus listrik pendek.
6) Tergores dan bahaya terjatuh atau kejatuhan
barang berat
14. Jenis Busana Custom Made adalah jenis
busana dengan teknik jahit high fashion yang
dibuat berdasarkan pesanan

3
perorangan/individu dengan teknik
penyelesaian dan hiasan yang lebih
mengutamakan jahitan tangan
15. Industri garmen merupakan industri berbasis
pesanan yang sangat kompetitif dan bergerak
cepat.Jenis produk (misalnya pakaian
musiman), kebutuhan menggunakan teknik
produksi baru atau khusus dan pertimbangan
perluasan bisnis, dapat mempengaruhi
kebutuhan untuk mempekerjakan lebih sedikit
atau lebih banyak pekerja.
16. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kelalaian
sendiri, ini terjadi karena bekerja dengan
terburu-buru, kurang memahami kecelakaan
yang dapat ditimbulkan dari pekerjaan yang
dilakukannya, kerusakan alat ataupun hal lain.

KB 2: Teknologi Menjahit

1. Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain,


bulu, kulit binatang, pepagan, dan bahan-bahan
lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang.
2. Orang yang bekerja menjahit pakaian disebut
penjahit
3. Penjahit pakaian pria disebut tailor, sedangkan
penjahit pakaian wanita disebut modiste.
4. Kampuh (seam allowance) dapat didefinisikan
bahan yang sengaja
dilebihkan untuk menggabungkan dua potong
kain yang dijahit sesuai garis pola
pakaian.Lebar kampuh pada umumnya 1,5
5. Kampuh tutup adalah kampuh yang
penyelesaiannya digabung menjadi satu
6. Kampuh balik adalah kampuh yang dikerjakan
dengan teknik membalikkan bahan dengan dua
kali jahit dan
dibalikkan dengan cara, pertama dengan
menjahit bagian buruk menghadap bagian
buruk (bagian baik) yang bertiras
dengan lebar tiras dengan ukuran 3-5 mm, jika
memungkinkan dibuat lebih halus/kecil,
kemudian dibalikan dan di jahit dari bagian
buruk menghadap bagian baik dengan pinggir
tirasnya masuk kedalam, hasil kampuh ini
paling besar 0,5 cm.

4
7. Kampuh balik semu adalah tiruan dari kampuh
balik, hampir sama dengan kampuh balik
dengan dijahit mesin, namun kampuh kostum
diselesaikan dengan jahitan mesin satu kali
dengan lebar kampuh kurang lebih 8-10 mm
lalu tiras kampuh diselesaikan dengan di sum
dengan cara menyelipkan bagian
kampuh yang bertiras ke dalam, dengan hasil
jadi 5 mm, kampuh ini biasanya diterapkan
untuk penyelesaian kerung
lengan dan bagian sisi pada busana custom
made atau sambungan busana yang
melengkung.
8. Kampuh pipih yaitu kampuh yang mempunyai
bekas jahitan pada satu sisi sebanyak dua
setikan, dan sisi yang
sebelahnya satu setikan, kampuh ini bisa
dipakai untuk dua sisi (untuk bagian luar atau
bagian dalam yang mana
keduanya sama-sama bersih).
9. Kampuh perancis adalah kampuh yang hanya
terdiri dari satu jahitan yang didapatkan dengan
cara menyatukan dua lembar kain.
10. Kampuh buka adalah kampuh yang kelebihan
kain dijahit tepat pada garis pola kemudian
dibuka dan dipipihkan.
11. Kampuh buka jahit kecil adalah kampuh
dengan hasil akhir jahitan dapat dilihat dengan
bagian sambungannya terbuka/ dibuka.
12. Kampuh buka dengan zigzag adalah kampuh
dengan hasil akhir jaitan dapat dilihat dengan
bagian sambungannya
terbuka/dibuka
13. Kampuh buka dengan rompok adalah tepi kain
yang diselesaikan dengan rompok (dijahit
dengan kain serong).
14. Tujuan penyelesaian tepi pakaian adalah untuk
menyelesaikan bagian busana yang pada ujung
atau tepi pakaian tidak menyambung dengan
bagian apapun dan harus diselesaikan sehingga
penyelesaian tepi pakaian tersebut
menghasilkan produk busana yang berkualitas,
rapi, indah, dan dipakai.
15. Kelim Sum adalah teknik penyelesaian tepi
pakaian yang dikerjakan dengan tangan dan
jahitan tangan tidak tampak dari bagian baik

5
atau buruk kain karena jahitan tersembungi di
antara kain.
16. Kelim tusuk flanel yaitu kelim yang bahan
pinggirnya di obras, tanpa melipatnya kedalam
17. Kelim yang di rompok adalah teknik
penyelesaian tepi pakaian dengan
menggunakan rompok kemudian dilipat 3-5 cm
lalu di sum, kelim ini diterapkan untuk bahan
yang tebal seperti jas, mantel, teknik
pengerjaannya sama dengan disum, tiras
pinggiran yang rompok tidak dilipatkan tapi
dirompok dengan bahan yang tipis agar tidak
terlalu tebal, kemudian baru di sum.
18. Kelim palsu yaitu kelim untuk mengatasi
masalah bila panjang kain tidak cukup untuk
dibuat keliman, atau bahan yang terlalu tebal
untuk dikelimkan, maka dibuat kelim palsu.
19. Kelim Rol / gulung adalah kelim yang dibuat
untuk tepi pakaian yang tipis untuk
mendapatkan efek tepi pakaian
yang tapi dengan tepian kain yang digulung
sebesar 0,3 mm, kelim ini biasa diterapkan pada
model busana berlayer dengan bahan yang tipis
dan melayang
20. Depun adalah lapisan tepi pakaian yang dibuat
mengikuti bentuk yang letaknya kedalam
bagian busana sehingga terlihat
rapi dari bagian luar tepi pakaian.
21. Serip adalah lapisan mengikuti bentuk garis
tepi pakain (kerung leher, kerung lengan, dsb)
yang hasil lapisannya menghadap keluar.
22. Rompok adalah penyelesain tepi pakaian
dengan menggunakan kumai serong atau
bisban.Rompok sering digunakan untuk
menyelesaikan lingkar kerung lengan, garis
leher dan sebagainya
23. Lengan licin yaitu lengan yang bentuk lingkar
kerung lengannya licin tanpa kerutan atau
lipatan, yang ada hanya
kerutan semu pada lengan yang tujuannya agar
pemasangan lengan tidak kaku dan nyaman
dikenakan karena akan memberi sedikit
kelonggaran, terutama pada puncak lengan.
24. Lengan poff adalah lengan yang terdapat
kerutan pada puncak lengan dan ujung lengan
sehingga sering disebut dengan lengan balon

6
25. Lengan reglan adalah lengan yang tidak
mempunyai lingkar kerung lengan tetapi
mempunyai garis potongan dari kerung leher
sampai ketiak (sisi badan) baik bentuk bagian
muka maupun bagian belakang
26. Lengan setali adalah lengan yang tidak
memiliki lingkar kerung lengan
27. Kerah merupakan salah satu penyelesaian
pinggir pakaian yang dipasangkan pada leher.
28. Beberapa teknik pemasangan kerah :
a) Pemasangan kerah menggunakan lajur atau
serip
b) Pemasangan kerah dengan sesama kerah
c) Pemasangan kerah dengan lapisan
29. Kerah rebah disebut juga kerah baby karena
kerah ini banyak dipakai untuk busana bayi,
busana anak-anak, dan busana wanita.
30. Kerah setali (shal collor) yaitu yang
dikontruksi sejalan dengan pola bagian depan,
garis luar kerah umumnya dibuat melengkung,
tetapi ada juga yang dibentuk seperti kerah jas
atau seperti kerah baju pramuka, bagian
belakang pada tengah muka memakai lapisan
sampai kebagian kerah dan yang tampak
sebagai kerah itu adalah lapisannya
31. Kerah shiller yaitu kerah yang bagian atas dan
kerah bagian bawah terdiri dari satu potongan
32. Saku adalah lubang pada pakaian, yang
memiliki kantong.Kantong ini disebut dengan
saku
33. Saku luar (saku tempel) adalah saku yang di
pasang dibagian luar pakaian dengan disetik
pada bagian luar
34. Saku dalam adalah saku yang memiliki kantong
di bagian dalam sehingga pada bagian luar
nampak lubang berkantong untuk menyimpan
sesuatu, saku dalam sering juga disebut dengan
saku bobok.
35. Jenis saku dalam terdapat beberapa macam
yaitu saku samping/sisi (outside pocket), saku
passepoile (double bound
pocket), saku vest, dan saku passepoile dengan
klep (double bound with flaps).
36. Saku samping adalah saku yang terdiri dari dua
bagian, yaitu bagian yang nampak dan bagian
yang tersembunyi (bagian dalam)

7
37. Saku passepoille adalah saku yang pada bagian
lubangnya diselesaikan dengan kumai/bahan
seorang atau bahan melebar sehingga
membentuk bibir saku bagian atas dan bawah.
38. Saku vest adalah saku dalam yang bagian
lubangnya terdapat lidah kain yang diarahkan
keatas dan dijahit pada sebelah kiri dan kanan
lidah kain sehingga membentukpersegi panjang
berlubang
39. Saku passepoile dengan klep adalah saku dalam
jenis passepoile yang pada bagian lubangnya
terdapat klep yang di arahkan ke bawah.
40. Belahan busana adalah guntingan pada pakaian
yang berfungsi untuk memudahkan membuka
dan menutup pakaian
41. Belahan langsung yaitu belahan dan lapisan
belahan dibuat sejalan dengan pola bagian
badan.
42. Belahan berlapis yaitu belahan yang dilapisi
dengan kain.
43. Belahan dua lajur sama bentuk adalah belahan
yang memiliki bentuj yang sama antara lapisan
atas dan bawah,belahan ini biasanya diterapkan
pada belahan bagian dada
44. Belahan tutup tarik adalah belahan yang
dipasangkan tutup tarik (retsleiting). belahan
ini pada umumnya dipakai untuktengah
belakang rok, gaun, baju kurung, celana, dan
sebagainya
45. Belahan bobok berfungsi sebagai belahan yang
umum terdapat pada jas, blazer dan kemeja
semi jas yang berfungsi untuk
menambah kelonggaran pada pakaian
46. Vuring adalah lining atau lapisan dalam pada
suatu busana, yaitu kain yang dipasang pada
bagian busana atau pakaian.
47. Beberapa macam teknik pemasangan pelapis
(vuring), yaitu:
a) Lepas, yaitu diterapkan pada busana dengan
menggunakan bahan tebal atau tidak tembus
terang, misalnya pada rok suai,rok span, rok
lingkar, rok A-line, gaun dan sebagainya
b) Lekat, yaitu diterapkan pada busana dengan
menggunakan bahan tembus terang atau tipis,
misalnya brokat, tile, sifon dan sebagainya

8
c) Kombinasi, yaitu lepas dan lekat, misalnya
pada jas, blazer dan sebagainya
48. Kelim sum mesin adalah kelim yang jahitan di
bagian baik seperti sum tangan tetapi dengan
menggunakan mesin, caranya pinggir kain
dikelim dengan jelujur sesuai dengan yang
diinginkan
49. Kelim tindas yaitu kelim yang dijahit dengan
mesin.Lebar kain menyesuaikan kebutuhan

KB 3: Alat Teknik Menjahit

1. Mesin jahit merupakan peralatan utama yang


penting untuk dipersiapkan.
2. Mesin jahit manual adalah mesin jahit yang
dapat digerakkan dengan tangan atau kaki
dengan jalan memutarkan roda mesin, sehingga
jarumnya ke atas atau ke bawah dan membuat
tusuk-tusuk
pada kain.
3. Alat menjahit pokok berupa mesin jahit,
baik mesin jahit manual dan high speed
yaitu mesin dengan kecepatan tinggi
yang biasa digunakan di industri pakaian
jadi.
4. Alat menjahit penunjang berupa mesin obras,
mesin lubang kancing dan sebagainya
5. Dalam melakukan penjahitan, mesin dilengkapi
dengan alat bantu (attachment), yaitu alat yang
dikonstruksikan khusus untuk dapat dipasang
pada mesin jahit lurus, otomatis atau mesin
jahit industri untuk menghasilkan suatu
penyelesaian tertentu, misalnya mesin lubang
kancing, mesin pasang kancing dan sebagainya.
6. Alat-alat finishing berupa seterika, papan
seterika, bantalan seterika, steam press, steamer

Daftar materi yang sulit dipahami 1. Karakteristik K3 menjahit busana custom made
di modul ini dan busana industri
2. Macam-macam Alat Bantu

3 Daftar materi yang sering 1. Kecelakaan kerja dalam busana custom made
mengalami miskonsepsi dan busana industri
2. Gangguan dan Perbaikan Mesin Jahit
3. Peralatan menjahit secara custom made dan
industri

9
10

Anda mungkin juga menyukai