Anda di halaman 1dari 2

Perkenalan:

Argumen umum:
Pemaparan Argumen:
Kelompok Pro setuju dengan mosi debat pada hari ini yaitu “Pengaturan tempat
duduk di kelas saat proses pembelajaran”. Kita semua tahu bahwa sekarang ini dengan covid
yang menurun, kita sudah memasuki masa pembelajaran secara offline. Salah satu masalah
pada pembelajaran offline adalah pengaturan tempat duduk di kelas. Kami ingin berargumen,
bahwa pengaturan tempat duduk di kelas adalah sesuatu yang harus dilakukan. Pengaturan itu
sendiri menurut kbbi adalah “proses, cara, perbuatan mengatur”. Hal ini harus dilakukan
karena, sebagian murid harus dipisah dengan murid yang lainnya. Lalu juga ada murid yang
berkebutuhan khusus baik secara fisik maupun mental, seperti memiliki penglihatan yang
kurang, maupun kondisi mental tertentu yang membuat mereka harus duduk di depan agar
lebih fokus, dan sebagainya. Menurut Winataputra, seoarang prosfesor ilmu pendidikan pada
fakultas keguruan dan ilmu pendidikan (FKIP), pengelolaan kelas (termasuk penataan tempat
duduk) adalah serangkaian kegiatan yang ditunjukan untuk mendorong munculnya tingkah
laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan,
menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio – emosional yang positif,
serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif. Dari
pernyataan ini kita bisa mendapatkan konteks dan pemahaman yang lebih, mengapa
pengaturan tempat duduk di kelas harus dilakukan pada proses pembelajaran.
Sanggahan 1:
Menurut Undang undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005, menyatakan
bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.”. Guru memiliki tanggung jawab untuk membuat suasana pembelajaran kondusif,
agar tujuan utama mereka yaitu mengajar dapat tercapai. Contoh nyata dan paling mudah
dilakukan oleh guru dalam membuat proses pembelajaran kondusif adalah dengan melakukan
penataan tempat duduk. Seorang guru yang baik pasti memerhatikan muridnya dan
mengetahui kebutuhan muridnya, oleh karena itu guru menjadi tokoh atau orang yang tepat
untuk melakukan penataan tempat duduk ini. Menurut (Winaputra,2003: 9-21) menyebutkan
bahwa “penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh terhadap tingkat keterlibatan dan
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui bahwa tempat duduk
berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk menyelesaikan tugas yang
diberikan”. Sesuai dengan maksud pengelolaan kelas sendiri bahwa pengelolaan kelas
merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan lingkungan pembelajaran
yang kondusif, melalui kegiatan pengaturan siswa dan barang/ fasilitas. Selain itu
pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan, memelihara tingkah laku siswa yang
dapat mendukung proses pembelajaran. Maka dengan demikian pengelolaan kelas berupa
penataan tempat duduk siswa sebagai bentuk pengelolaan kelas dapat membantu menciptakan
proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan. Dan pengelolaan kelas ini baiknya dilakukan
oleh guru

Sanggahan 2:

Anda mungkin juga menyukai