Anda di halaman 1dari 4

Pernyataan dan Argumen Kel 2

Perkenalan:

Pagi hari buru-buru cari tempat. 

Jangan sampai konflik dengan teman.

Kami ucapkan salam hormat

Untuk hadirin dan lawan sekalian, kami siap berdebat.

- “Dengan memilih pengaturan sendiri, siswa menjadi lebih merasa nyaman sehingga dapat
memahami pelajaran dengan baik”
Jawab:
Ketika siswa dapat memilih untuk duduk sesuai kemauannya sendiri, maka siswa akan
cenderung untuk bersikap egois dan mementingkan kepentingannya sendiri yaitu duduk
bersama teman dan orang yang siswa tersebut nyaman dengan. Ini merupakan tindakan yang
sebenarnya baik baik saja, namun ketika siswa memikirkan dirinya sendiri dan ingin duduk
bersama dengan orang yang di ingini maka pada akhirnya akan ada siswa siswa yang tidak
mendapatkan keinginannya, ini menciptakan sebuah ketidak adilan, tujuan lain dari
pengaturan adalah menciptakan keadilan bagi semua murid, karena dengan melakukan
pengaturan kita duduk sesuai setting (gatau jelasine gimana) bukan sesuai kehendak kita
masing masing.
- tercipta suasana lebih aktif dan tidak membosankan
Jawab:
Apa iya siswa akan lebih aktif? Apakah dengan menggabungkan siswa siswi yang dekat dan
mereka dikenal ribut hanya akan mengganggu proses pembelajaran bagi murid murid yang
lain? Lalu apakah dengan siswa menentukan tempat duduknya sendiri dan tempaf dudum
sekitarnya akan menjamin bahwa ia akan lebih aktif? Bukankah ia akan mendapatkan lebih
banyak kesempatan untuk mengobrol dengan orang yang dia kenal tersebut dan berujung
tidak memperhatikan pelajaran dan membuat keributan di kelas? Menurut kami, siswa
memilih tempat duduknya sendiri justru akan membuat kelas tidak kondusif dengan cara,
siswa akan berbicara dengan sesamanya karena mereka justru sudah kenal dengan sesamanya
dan mereka akan keasikan dengan percakapannya sehingga mereka lupa untuk mengontrol
volume suara mereka dan mereka lupa untuk memperhatikan pelajaran, dan proses ini
dilakukan oleh hampir seluruh kelas, maka akan terjadi keributan dimana suara guru yang
hanya satu orang itu tidak akan terdengar. Ini membuat suasana justru tidak kondusif dan
tidak dapat dijadikan suasana yang tepat untuk belajar
- Suasana kelas kondusif gak berdasar pengaturan temoat duduk, tetapi bagaimana siswa
dapat mengontrol dirinya
Jawab:
Memang pada dasarnya semua pengaturan tidak memiliki efek ketika siswa tidak dapat
mengendalikan dirinya sendiri, namun pengaturan tempat duduk ini dilakukan untuk
mendorong perilaku siswa yang kita inginkan, seperti yang dikatakan oleh Winataputra
Beliau menyatakan bahwa “pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang
ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan
menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan
interpersonal yang baik dan iklim sosio- emosional yang positif , serta menciptakan dan
memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif." Dimana menurut beliau sudah jelas
bahwa penataan tempat duduk penting dalam mendorong perilaku siswa yang kita inginkan,
yaitu perilaku siswa yang mendukung pembelajaran yang kondusi
- walaupun duduk dengan itu itu saja, ngga tentu berbaurnya juga hanya mau dengan yang
dekat, hal ini menjadi kesadaran siswa sendiri untuk mau bersosialisasi
Jawab:
Sekolah itu sendiri memiliki definisi "bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar
serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya, ada)". Tujuan utama
dari sekolah adalah belajar, kita dapat belajar berbagai macam hal di sekolah, mulai dari
pelajaran seperti sosiologi, geografi, biologi dan sejenisnya, pelajaran moral, dan satu lagi
yaitu pelajaran tentang kehidupan. Ketika murid tidak mau bersosialisasi dengan sekitarnya
maka itu adalah pilihan pribadi dari dirinya sendiri. Pilihan itu Ia buat, dan harus Ia pahami
bahwa ketika dia tidak mau bersosialisasi dengan orang disekitarnya itu maka dia tidak akan
bisa berkembang, karena dengan berkenalan dengan orang yang berada di dekat kita, kita
secara automatis menambahkan networking kita, sehingga kita memunculkan sebuah relasi
yang baik dengan orang tersebut. Relasi ini dapat bertahan lama dan menguntungkan bagi
dirinya dan dalam relasi, bahkan relasi sekecil pertemanan, kita dapat belajar dan
berkembang darisitu.

- Murid tidak dapat berkembang dan bersosialisasi dnengan teman sebangkunya diluar
pembelajaran
Pembahasan tersebut diluar mosi, karena mosi kita pada hari ini adalah pengaturan tempat
duduk dalam proses pembelajaran, bukan diluar proses pembelajaran.
- ngga menjamin fokus siswa tertuju pada pelajaran walaupun ga ngobrol, ada kegiatan yg
sifatnya ga rame tapi mengalihkan fokus siswa seperti melamun atau ngantuk
Jawaban:
fokus atau ga fokus itu pilihannya diri sendiri, dan gabisa dipaksa bagaimana pun oleh
siapapun. Sekolah mengajarkan kita untuk disiplin, untuk respek pada orang yang sedang
mengajar. ketika kita tidak memperhatikan pelajaran dan tidak memperhatikan apa yang
dijelaskan oleh guru maka kita juga tidak respek dengan orang yang sedang menjelaskan,
dimana sekolah selain mengajarkan pelajaran subjektif juga mengajarkan pelajaran yang
bersifat moral seperti respek ini. Sudah menjadi kewajiban kita untuk memperhatikan guru
yang mengajar dan tidak merasa “bosan”, karena pada dasarnya sekolah memang sudah suatu
hal yang membosankan yang wajib dijalani oleh siswa.
- siswa ngga bisa dipaksa harus mau bersosialisasi dengan semua orang dengan cepat, bisa
terjadi ketidakcocokan antar siswa yg membuat hubungan tidak baik
Jawaban:
apakah harus ada kecocokan antara siswa dalam sekolah? bukankah dalam membangun
sebuah relasi kita harus menerima "pasangan" kita apa adanya dan bukan mengandalkan
kecocokan antar siswa yang membuat hubungannya baik? bukankah dalam membangun
relasi baik dengan teman atau siapapun, kita harus menerima orang tersebut apa adanya dan
blablabla gitu trus Menurut menurut Spradley dan Mccurdy (1975), relasi atau hubungan
yang terjadi antara individu yang berlangsung dalam waktu yang relatif lama akan
membentuk suatu pola, pola hubungan ini juga disebut pola relasi. Dimana pola ini tidak
harus dimulai dari sebuah "Kecocokan" tapi dapat dimulai dari kebiasaan - kebiasaan yang
kita lakukan.
- Siswa ga bahagia atau senang kalo duduk diatur blablabla
Jawaban:
Menurut KBBI Sekolah adalah "bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta
tempat menerima dan memberi pelajaran". Sekolah adlaah sebagai tempat untuk belajar
untuk kita semua, menurut kontra apakah dengan sekolah ini kita senang? menurut tim kontra
apakah dengan mengerjakan tugas sampai larut malam, menghadapi guru yang memiliki sifat
yang sulit dipahami, dan menyerap materi yang sulit dipahami merupakan aktivitas yang
ingin kita lakukan dan senang kita lakukan sebagai murid? Tujuan kita ke sekolah adalah
untuk belajar, bukan untuk bersenang senang. Jika ingin bersenang - senang maka kalian bisa
ke bioskop, disana kalian duduk bisa milih karena memang tujuan dari bioskop adalah untuk
kesenangan. Sekarang, jika tim kontra tidak setuju atas hal kecil seperti pengaturan tempat
duduk, dan dengan alasan yang tentang tidak dapat bersosialisasi atau tidak dapat beradaptasi
dengan orang yang baru, dan mengenal cara cara yang baru bagaimana kah kalian dapat mau
belajar materi yang dijelaskan oleh guru yang bersifat "baru" bagi kita tersebut blablabla

-> intinya: Sekolah itu tempat buat belajar hal baru, gimana mau belajar hal baru kalo duduk
sama orang aja masi harus milih milih
Refrensi yang bisa digunakan:
Winataputra, dosen:
pengelolaan kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya
tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan,
menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio- emosional yang positif , serta
menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.

Winaputra, 2003: 9-21) menyebutkan bahwa “penataan lingkungan kelas yang tepat berpengaruh
terhadap tingkat keterlibatan dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Lebih jauh, diketahui
bahwa tempat duduk berpengaruh jumlah terhadap waktu yang digunakan siswa untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan”.

Komnisi dan Dwi:

Menurut Komsini dan Dwi (1997:24), bahwa “pengaturan tempat duduk hendaknya dapat dirubah
dengan mudah dan sesuai dengan kebutuhannya”.

Definisi – defisinisi dari KBBI dan Undang undang


Guru adalah Menurut Undang undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005:
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sekolah adalah menurut KBBI:
sekolah/se·ko·lah/ n 1 bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima
dan memberi pelajaran 

Belajar menurut KBBI:


berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan
yang disebabkan oleh pengalaman.
Belajar menurut Ahli:
Menurut Syaiful dan Aswan (2014:5) “Belajar adalah perubahan prilaku berkat pengalaman
dan latihan. Artinya adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan,
keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi”. oleh
pengalaman dan berdampak relatif permanen”.

Anda mungkin juga menyukai