Anda di halaman 1dari 3

Ing Ngarsa Sung Tuladha

"di depan, seorang pendidik harus bisa menjadi teladann (sosok yang menjadi contoh yg baik
dlm berkata dan berprilaku)

,Ing madya mangun karso

dapat diartikan sebagai, di tengah murid, pendidik harus bisa memberikan ide, (harus bisa
menuntun dan meyemangati siswa untuk berpresstasi, yaitu menghasilkan karya untuk orang
lain)

tut wuri handayani

dan di belakang, seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan yang nantinya bisa
memotovasi siswa . Guru memberi semangat, menjadi motivator untuk siswa-siswinya. Guru
mendorong kepada siswa-siswinya dapat berkembang sesuai potensi yang dimilikinya.

Merdeka belajar

Ada yang mengira kemerdekaan di sini berarti kebebasan untuk melakukan apapun. Bebas mau
belajar atau tidak, bebas mau mengerjakan tugas atau tidak," lanjutnya.

Esensi Merdeka Belajar yang dimaksud bukan seperti itu. Ia menjelaskan kemerdekaan belajar
artinya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat mereka.

"Kita sebagai orang tua tentu tidak bisa memaksakan anak kita yang menyukai seni untuk
belajar secara mendalam. Dan sebaliknya, menurut saya setiap anak pada dasarnya punya rasa
ingin tahu, punya keinginan untuk belajar. Jadi tidak ada anak pemalas atau tidak bisa," tambah
dia.

Merdeka Belajar bisa dijadikan solusi, di mana kebijakan dirancang berdasarkan keinginan dan
memprioritaskan kebutuhan siswa.

Sebagai cara mengimplementasikan hal ini, Nadiem meminta guru di sekolah merancang
metode pembelajaran berbasis proyek untuk memacu kreativitas siswa.

budaya positif

Budaya positif harus kita ajarkan sejak dini kepada anak didik kita, sebab budaya positif
berfungsi sebagai identitas dan filter mereka dalam menghadapi zaman sekarang.
Budaya Positif haruslah dilakukan dengan cara-cara positif seperti penggunaan bahasa
yang positif dan menghindari bahasa larangan, mengajak berdiskusi murid yang belum
menerapkan budaya positif , sebagai contoh Kesepakatan kelas adalah salah satu cara atau
alat untuk membiasakan budaya positif. Dengan Kesepakatan Kelas kita bisa membuat
peraturan yang sesuai dengan kita dan para murid, diskusikan kesepakatan tersebut dan
selalu utamakan berbagi dan dialog. Selain itu yang tidak kalah pentingnya untuk
menerapkan Budaya Positif adalah dengan memulainya dari diri kita sendiri, jadilah teladan
untuk murid kita, rekan sejawat atau pun masyarakat. Kita bisa memberikan contoh mulai
dari hal-hal kecil seperti , membuang sampah ditempatnya, berkata sopan kepada rekan
dan siswa, mengucapkan salam, terima kasih dan meminta maaf disituasi yang semestinya
atau disiplin waktu dengan tidak terlambat di setiap kesempatan atau acara. Orang lebih
percaya terhadap perilaku daripada perkataan yang diulang-ulang.

Inquiri apresiatif

Sekolah adalah rumah kedua bagi anak, mengapa demikian? karena ditempat inilah seorang
anak melakukan lebih banyak aktivitasnya, selain aktivitas belajar dan bermain. Untuk itu
sekolah harus mampu memberikan kenyamanan dan keamanan yang diinginkan oleh semua
pihak. Dan memiliki peran penting dalam kehidupan bangsa, oleh karenanya sekolah harus
mempunyai tujuan yang jelas yang dijabarkan dalam visi dan misi sekolah.

Sebagai guru, kita tentu memerlukan sebuah visi yang jelas yang menggambarkan seperti apa
layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu kita berikan kepada peserta didik.
keyakinan

Hal yang tidak mudah dan tentu memiliki tantangan untuk menjalankan sebuah perubahan
positif yang ada di sekolah, karena suatu perubahan perlu adanya kerjasama oleh semua
pihak, dan upaya yang konsisten.

karena itu kita sebagai guru harus terus berlatih mengembangkan diri, dan berupaya
menggerakkan orang lain, dengan niat yang tulus dan ikhlas demi mewujudkan visi sekolah.

Mengelola suatu perubahan positif di sekolah tentu kita membutuhkan sebuah manajemen
perubahan, dimana menajemen ini dilakukan dengan tahapan BAGJA yang menggunakan
paradigma inkuiri apresiatif, yaitu pendekatan kolaboratif dalam melakukan perubahan yang
berbasis kekuatan. Inkuiri apresiatif menggunakan prinsip psikologi positif dan prinsip
pendidikan positif.

Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu
organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan
pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA

 Buat pertanyaan utama.


 Ambil Pelajaran.
 Gali Mimpi bersama.
 Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan.
 Atur Eksekusi.

 1.Buat pertanyaan utama sebagai penentu arah penelurusan terkait perubahan yang kita
inginkan, misal:

 Bagaimana meningkatkan pencapaian peserta didik disemua kelas?


 Bagiamana membiasakan penumbuhan karakter baik di lingkungan sekolah?
 Bagaimana meningkatkan keterlibatan murid dengan cara dan ragam yang berbeda?

2. Ambil pelajaran ini, dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati. Bagian ini akan
menuntun mengambil pelajaran dari pengalaman individu atau kelompok baik dalam unsur
yang berbeda maupun sama

Anda mungkin juga menyukai