Disusun Oleh :
Fitria Nurhalimah 206200003
Ruslan Nurdiansyah Hilman 206200008
Siti Awiyah 206200017
Sari Ramdayani 206200022
PEMBAHASAN
Perencanaan
Strategis
Perencanaan
Tahunan
Sebenarnya
Keuangan
4. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi
pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun
waktu yang lebih pendek dari tujuan: bulanan, triwulanan, semesteran
atau tahunan. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran yang
sebisa mungkin berbentuk kuantitatif sifatnya. Yang dimaksud
dengan indikator sasaran adalah ukuran tingkat keberhasilan
pencapaian sasaran untuk diwujudkan pada tahun bersangkutan.
Setiap indikator sasaran disertai rencana tingkat capaiannya
(targetnya) masing-masing. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai
dalam kurun waktu tertentu secara berkesinambungan sejalan dengan
tujuan yang ditetapkan dalam rencana strategik.
5. Strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran). Strategi adalah langkah-
langkah berisikan program-program indikatif guna memperlancar atau
mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
serta akhirnya mewujudkan visi dan misi yang dijabarkan ke dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program (kebijakan dan program).
Dengan kata lain, strategi dimaksudkan untuk mencapai hasil yang
konsisten dengan visi-misi-tujuan-sasaran yg telah ditetapkan. Secara
implementasi, proses pembuatan keputusan untuk memilih alternatif
terbaik dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran dengan cara yang
paling baik. Strategi juga harus memperhitungkan lingkungan
organisasi secara keseluruhan.
Visi dan misi secara umum juga harus berlandaskan pada nilai-nilai
serta norma lingkungan yang terdapat dalam tatanan kehidupan sosial
dimana institusi berada. Tujuan harus dirumuskan melalui pertimbangan
analisis internal, eksternal serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
keberhasilan kinerja institusi; critical success factors (CSF), dan tentunya
tujuan tidak boleh bertentangan dengan visi. Kebijakan dan program
dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun dan
direncanakan pelaksanaan dan pembiayaannya baik melalui
APBN/APBD maupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat.
Sejauh mungkin diidentifikasi pula berbagai program ataupun kegiatan
yang merupakan peran serta aktif masyarakat sebagai tanggapan atas
kebijakan ataupun program pemerintah serta kinerjanya.
Perencanaan Strategis
VISI Nilai-nilai
Luhur
MISI
ANALISIS SWOT Internal,
eksternal, dan
TUJUAN CSF
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
VISI
SISTEM INFORMASI
(PENGUMPULAN DATA)
MISI
2001 2002 2003 2004 2005
INDIKATOR KINERJA
TUJUAN
Rencana
(GOAL)
SASARAN
Stratejik HASIL
Rencana Kinerja Memjembatani
2001-2005 Rencana Stratejik dan Pelaporan
STRATEGY LAKIP
Rencana Rencana AKTIVITAS Rencana
2.2.7 Pelaporan
Pada tahun 2009, pemimpin FHWA mengadopsi kerangka kerja dengan empat
tujuan yang merupakan landasan rencana strategis mereka, yaitu :
1.Kinerja sistem, memelihara dan meningkatkan kinerja sistem jalan raya dengan
menyediakan mobilitas yang aman, handal, efektif dan berkelanjutan untuk semua
pengguna.
2. Kepemimpinan nasional, memimpin dalam pengembangan dan
memperjuangkan solusi untuk kebutuhan transportasi nasional.
3. Penyampaian program, program-program The Federal Highway secara efektif
dan konsisten disampaikan melalui kemitraan yang berhasil, nilai tambah
pelayanan dan pengawasan yang berbasis risiko.
4. Kapasitas korporasi, sumber organisasi secara optimal dikerahkan untuk
memenuhi misi sekarang dan yang akan datang.
Menggunakan kerangka kerja multi tahun, tim lintas sektor manajer dari kantor
perwakilan mengembangkan Rencana Pelaksanaan Strategi (SIP) setiap tahun
yang menguraikan prioritas FHWA dalam jangka pendek. Sampai pada
gilirannya, semua kantor di FHWA mengembangkan, rencana operasi berbasis
kinerja tahunan yang sesuai dengan tujuan kinerja secara nasional, langkah-
langkah dan inisiatif-inisiatif yang ada di SIP.
Rencana tahunan ini dikembangkan sesuai batasan kewenangan yang diberikan
oleh Kongres dan anggaran yang disediakan sebesar $ 30 - $ 40 miliar per tahun
yang merupakan bantuan Pemerintah Federal kepada Negara bagian untuk
program jalan raya. Hasil kinerja akan sangat dipengaruhi oleh tersedianya
anggaran program, tapi FHWA memiliki fleksibilitas yang terbatas untuk
menetapkan kembali atau mengalokasikan sumber daya dengan anggaran di luar
biaya operasional sebesar $ 400 juta per tahun. Hal ini menjadi tantangan lebih
lanjut dalam mengalokasikan sumber daya berupa staf dalam memenuhi prioritas
jangka pendek, dan persyaratan untuk pelaksanaan SIP yang merupakan sumber
input penting bagi pengambilan keputusan.
Di semua level dalam organisasi, rencana strategis dan operasional untuk tahun
berikutnya diinformasikan melalui penilaian risiko program secara tahunan.Risiko
utama diidentifikasi selama penilaian tahunan yang dilakukan oleh masing-masing
kantor FHWA, kemudian dikompilasi dan direview oleh tim dari lintas-kantor,
yang menentukan risiko paling signifikan yang harus ditangani di tingkat lembaga
diSIP.
The agency’s Leadership Team Dashboard yaitu sebuah tim yang dibentuk karena
tujuan strategis yang merupakan cara utama untuk menilai kemajuan di tingkat
lembaga, menampilkan kemajuan dalam pengukuran kinerja oleh semua kantor
FHWA sama baiknya dengan hightlight terhadap program yang disampaikan oleh
semua kantor FHWA. Selain itu, digunakan pula scorecard semi-tahunan untuk
melaporkan progres dalam pelaksanaan inisiatif tingkat nasional di SIP.
Sebuah tim yang terdiri dari staf ahli dibentuk untuk mendukung pekerjaan para
anggota steering committee eksekutif dalam menjaga kontinuitas proses dari tahun
ke tahun yang bekerja di balik layar. Sebagai contoh, dalam mengidentifikasi
ukuran kinerja utama dan target tahunan yang akan ditetapkan, mereka bekerja
sama dengan direktur eksekutif dan anggota lain dari tim leadership.
untuk mencapai visi yang komprehensif di akhir periode. Dimulai dengan visi
jangka panjang, berdasarkan persetujuan Kerajaan pada tahun 1998,Kementerian
Ekonomi dan Perencanaan diberi tanggung jawab untuk
menyelenggarakansimposium nasional tentang visi masa depan perekonomian
Saudi. Simposium visi masa depan diselenggarakan dan berlangsung di Riyadh
pada tahun 2002.
Pada bab 2 dokumen, terdaftar 12 tujuan umum dan apa yang disebut sebagai
basis strategis. Mungkin yang paling signifikan untuk pengembangan ekonomi
adalah salah satu tujuan umum yang diuraikan dalam Bab 2 yang disebut
diversifikasi basis ekonomi dan tujuan umum lain yang meningkatkan partisipasi
sector privatdalampembangunan sosial dan ekonomi. Salah satu dasar strategi
adalah untuk mendoronginvestasi domestik dan asing yang kompetitif atas produk
dalam negeri.Pada bab 2 juga tercantum tantangan domestik dan internasional
(misalnya sumber daya air dalam negeri berlebihan dan meningkatnya kompetisi
internasional untuk investasi yang masuk).
Bab 4 dokumen dimulai dengan daftar dari tujuh tujuan dan kebijakan yangpaling
penting dari Perencanaan. Setelah itu, banyak dokumen yang
menggambarkansektor per sektor (misalnya pariwisata, perdagangan, industri,
jasa keuangan,transportasi, keluarga dan masyarakat, perempuan dan
pembangunan, pemuda, dansebagainya) di beberapa detail berikut: kondisi saat
ini, masalah dan tantangan, visi masa depan, strategi pembangunan, sasaran,
kebijakan, sasaran dan persyaratan keuangan. Tidak semua judul muncul untuk
semua sektor, tetapi merupakan judul yang sangat umum. Sehingga Rencana telah
dibingkai untuk setiapsektor strategi,tujuan, kebijakan dan sasaran. Akan tetapi
dokumen juga membuat perhatian khususdalam bentuk perhatian baru atas
masalah implementasi (Kementerian Ekonomi danPerencanaan Arab Saudi, 2005,
p.46):
. . . fitur yang membedakan Rencana Pembangunan Kedelapandengan
pendahulunya adalah kekhawatiran untuk masalah implementasi kebijakan,
tujuan, program dan proyek. Dengan demikian, selain memperluas cakupan
sasaran dan tujuan hal yang diperlukan pula untuk mencapai tujuan strategis
adalah mengidentifikasi mode pelaksanaan Rencana dan instansi yang
bertanggung jawab, serta menentukan bagaimana kemajuan akan diukur; semua
hal yang membuat identifikasi yang lebih baik atas pertanggungjawaban.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen strategi adalah proses dinamis dalam penyamaan strategi dan
kinerja yang dihasilkan sebuah organisasi. Dalam manajaman strategi yang
terlibat yaitu senior executives,manajaman senior,dan staf atau pegawai. Adapun
proses Pelaksanaan Manajemen Strategi yaitu ; Memelihara hubungan yang baik
antara organisasi,Mengembangkan dan melaksanakan pendekatan untuk
implementasi agenda untuk perubahan strategi,Mengembangkan meninjau
kembali dan memonitor kebijakan-kebijakan,Menggunakan teknologi dalam
mengidentifikasi kesempatan bagi penemuanmbali dan memonitor kebijakan-
kebijakan.Dalam Dokumen Rencana strategik Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintahsetidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan
strategi,strategi,kebijakan,dan program.
Dengan mempertimbangkan adanya perubahan yang cepat dalam berbagai
aspek, manajemen suatu organisasi sektor publik harus mampu menyelaraskan
strategi organisasinya terutama dalam mendukung tercapainya tujuan sistem good
governance yang diantaranya dapat ditingkatkan lewat peningkatan derajat
akuntabilitas dan profesionalisme organisasi.
Guna menjalankan manajemen strategi yang sukses, beberapa hal berikut ini harus
dipenuhi:
1. Strategi yang mantap (coherent strategy) yang diciptakan dari suatu
analisis kegiatan yang mendalam dan penuh kehati-hatian dengan
mempertimbangkan arah dan kebijakan baru yang muncul atau akan
muncul.
2. Pandangan dan tinjauan strategis, melihat implikasi yang lebih luas
dari suatu keputusan pada bidang-bidang yang menjembatani
organisasi dengan rekanan dan stakeholders-nya.
3. Kerangka kepemerintahan (governance) pada setiap tingkat
manajemen.
4. Kepemilikan pada bidang teknologi informasi, sumberdaya, dan
keuangan yang concern pada kegiatan organisasi
5. Manajemen yang efektif untuk pengembangan pengetahuan
6. Hubungan yang baik dengan rekanan, pengguna layanan dan
stakeholders
7. Penyesuaian strategi yang terus menerus dan kesiapan menghadapi
perubahan.
3.2 Saran
Berkenaan dengan analisis strategi, penyusunan LAKIP seperti yang
ditentukan oleh Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999, makalah ini diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dalam melakukan penyusunan
dokumen LAKIP sehingga dokumen ini diharapkan dapat berfungsi sebagai alat
kendali, alat penilai kualitas kerja, dan tentunya alat pendorong terwujudnya
system kepemerintahan yang baik (good governance).
DAFTAR PUSTAKA
www.academia.edu/17798195/
Manajemen_Strategi_dalam_Institusi_Sektor_Publik