Anda di halaman 1dari 8

Aksi Nyata Topik Merdeka Belajar

Pada artikel kali saya ingin menuliskan beberapa hal terkait aksi nyata yang saya lakukan
dalam pelatihan mandiri yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar. Dimana platform
ini dikhususkan untuk para pendidik di seluruh Indonesia untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang sangat membantu tugasnya.

Ada 5 modul yang saya pelajari dalam pelatihan dengan Topik Merdeka Belajar, yakni modul
1; Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik, modul 2; Mendidik dan mengajar, modul 3;
Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh, modul 4; Mendidik dan Melatih
Kecerdasan Budi Pekerti, modul 5; Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan
Kebahagiaan

Artikel ini merupakan resume dari modul yang saya pelajari di Platform Merdeka Mengajar
tersebut. Artikel ini saya anggit sebagai aksi nyata untuk menularkan pengetahuan kepada
para guru terutama yang belum mengikuti pelatihan. Dengan harapan semoga para guru
semakin sadar akan perannya dan memiliki niat dan semangat untuk terus mengembangkan
diri dalam mengemban tugasnya.

Baiklah, kita akan bahas satu persatu dari kelima modul yang sudah saya sampaikan di atas.

Modul 1: Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Dalam modul 1 ini ada 2 materi yakni; Apa Peran Saya Sebagai Guru dan Ingin Menjadi
Guru Seperti Apa Saya

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan
murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu
mengenali kekuatan dan kelemahan diri. 

Pada artikel kali saya ingin menuliskan beberapa hal terkait aksi nyata yang saya lakukan
dalam pelatihan mandiri yang terdapat pada Platform Merdeka Mengajar. Dimana platform
ini dikhususkan untuk para pendidik di seluruh Indonesia untuk menambah wawasan dan
pengetahuan yang sangat membantu tugasnya.
Ada 5 modul yang saya pelajari dalam pelatihan dengan Topik Merdeka Belajar, yakni modul
1; Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik, modul 2; Mendidik dan mengajar, modul 3;
Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh, modul 4; Mendidik dan Melatih
Kecerdasan Budi Pekerti, modul 5; Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan
Kebahagiaan

Artikel ini merupakan resume dari modul yang saya pelajari di Platform Merdeka Mengajar
tersebut. Artikel ini saya anggit sebagai aksi nyata untuk menularkan pengetahuan kepada
para guru terutama yang belum mengikuti pelatihan. Dengan harapan semoga para guru
semakin sadar akan perannya dan memiliki niat dan semangat untuk terus mengembangkan
diri dalam mengemban tugasnya.

Baiklah, kita akan bahas satu persatu dari kelima modul yang sudah saya sampaikan di atas.

Modul 1: Mengenali Diri dan Perannya Sebagai Pendidik

Dalam modul 1 ini ada 2 materi yakni; Apa Peran Saya Sebagai Guru dan Ingin Menjadi
Guru Seperti Apa Saya

Sebagai Pendidik tentu sudah seharusnya mampu mengenali karakteristik dan kebutuhan
murid. Akan tetapi hal yang paling mendasar juga harus dimulai dari diri sendiri yaitu
mengenali kekuatan dan kelemahan diri. 

Sebagai pendidik kita harus tahu apa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, lalu
bagaimana kita dapat mengelola apa yang kita miliki tersebut untuk berperan mendidik
murid-murid kita.

Sebagai contoh: Saat ini kita berada pada era digital. Hal ini juga merambah pada dunia
pendidikan. Hampir semua hal dalam dunia pendidikan menggunakan aplikasi dan platform
digital. Mau tidak mau sebagai pendidik harus mengikuti perkembangan tersebut. Pendidik
harus terus update ilmu terutama tentang perkembangan IT dan komunikasi digital.

1.1 Apa Peran Saya Sebagai Guru/pendidik?


Tidak dipungkiri bahwa peran pendidik amatlah penting bagi perkembangan murid. Sebagai
pendidik, kita harus mengetahui peran penting kita dalam dunia pendidikan khususnya pada
pembelajaran yang kita lakukan.
Sebagai pendidik harus terus berinovasi dalam mengemban tugas. Harus terus
mengembangkan diri baik teori-teori pembelajaran maupun praktik-praktik baik dalam
pembelajaran.

1.2 Ingin Menjadi Guru Seperti Apa Saya?


Murid seringkali terinspirasi dari Ibu dan Bapak gurunya. Tentu sebagai pendidik, kita ingin
memberikan pengaruh-pengaruh yang baik di masa depan murid. Kita harus memproyeksikan
diri, menjadi guru seperti apa di masa depan? 

Agar anak bisa meneladani dari setiap sikap dan perilaku kita dengan harapan ke depannya
mereka bisa menerapkan dalam kehidupannya, dimana kehidupan masa depan mereka, sangat
jauh berbeda dengan kehidupan kita sekarang. 

Agar anak memiliki bekal untuk bisa survive melanjutkan kehidupannya, sebagai pendidik
memiliki peran yang sangat penting untuk menanamkan karakter yang baik kepada anak.
Karakter yang dimaksud tentulah sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang saat ini
didengung-dengungkan oleh Menteri Pendidikan kita yaitu Mas Menteri Nadim Makarim.

Modul 2: Mendidik dan Mengajar

Dalam modul 2 ini ada 3 materi yakni; Mendidik Menyeluruh, Pendidikan Selama Satu
Abad, Menjadi Manusia Secara Utuh

2.1 Mendidik Menyeluruh


Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa
depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang kita lakukan setiap hari di ruang kelas bisa
membantu murid mengisi masa depannya? Apakah praktik mengajar kita sudah cukup
menyiapkan murid di masa depan?

Tentu jawabannya adalah sudah, namun masih perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi,
praktik-praktik baik dalam mengajar di kelas hinggalah menemukan sebuah formula yang
ampuh untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas, agar kebutuhan anak akan belajar
benar-benar terpenuhi.

2.2 Pendidikan selama satu abad


Kita percaya bahwa sekolah dan pendidikan merupakan bekal untuk murid kita mengisi masa
depan. Pertanyaannya, Apakah hal-hal yang Bapak Ibu Guru lakukan setiap hari di ruang
kelas bisa membantu murid mengisi masa depannya?

2.3 Menjadi Manusia Secara Utuh


Manusia memiliki dua kebutuhan dasar yaitu kebutuhan lahir dan batin. pendidikan
seyogyanya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Bagaimana peran pendidik dalam
memenuhi kebutuhan lahir dan batin peserta didik untuk mencapai selamat dan bahagia?
Apakah cara mendidik dan mengajar kita sudah memenuhi kebutuhan murid tersebut?

Modul 3: Mendampingi Murid dengan Utuh dan Menyeluruh.


Ada 2 materi dalam modul 4 ini yakni Kodrat Murid dan Azas Trikon 

3.1 Kodrat Murid 

Sebagai pendidik yang bertanggung jawab untuk mendampingi tumbuh kembang murid,
tentu harus memperhatikan beberapa hal terkait latar belakang muridnya. 

Dalam melakukan pembelajaran di kelas, perlu diperhatikan 3 hal terkait perbedaan latar
belakang muridnya, yaitu: Kodrat keadaan, kodrat alam dan kodrat zaman. Penjelasannya
begini!

3.1.1 Kodrat keadaan

Pendidikan itu sangat dinamis, menyesuaikan keadaan yang terus bergerak begitu cepat.
Sebagai guru perlu mengantisipasi dan membaca arah perubahan tersebut. Lalu bagaimana
kita sebagai pendidik bisa mengemudikan laju pendidikan yang sesuai dengan kodrat keadaan
itu. Apakah cara mengajar kita sudah menyesuaikan dengan keadaan saat ini?

3.1.2 Kodrat Alam

Setiap murid dilahirkan dengan kodrat alam yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di
perkotaan, pedesaan, pantai, gunung, dan lain-lain. Sebagai pendidik harus memahami kodrat
alam masing-masing murid dan bagaimana memberikan pengalaman-pengalaman belajar
sesuai dimana murid tinggal.

3.1.3 Kodrat Zaman


Perubahan zaman merupakan keniscayaan yang tidak bisa kita cegah. Zaman berubah, cara
mendidk dan mengajarpun harus menyesuaikan dengan situasi saat ini.  Sebagai pendidik
dituntut untuk bisa mendidik dan mengajar murid sesuai dengan perubahan zaman.

Contohnya: Saat ini murid-murid hidup pada era digital. Maka sebagai pendidik harus
tanggap dan menguasai digitalisasi pendidikan. Menggunakan cara mengajar yang selalu
update. Misalnya pembelajaran menggunakan Google Form, Google Meet, Google
Classroom dll.

3.2 Azas Trikon


Di antara beberapa azas pendidikan yang perlu diketahui oleh seorang pendidik antara lain,
azas trikon. Sudah pernah dengar bukan? Mari kita lanjutkan ulasannya!

Asas Trikon dianggap menjadi jawaban yang tepat menuju pembelajaran yang berpihak
kepada murid. Dengan Trikon (kontinyu, konvergen dan konsentris) guru dapat merancang
pembelajaran yang berkelanjutan, terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa. Seorang
pendidik harus memahami asas Trikon dan praktiknya dalam pembelajaran.

Azas Trikon yang pertama adalah Kontinuitas, maksudnya tidak melupakan akar nilai
budaya. Dalam pembelajaran selalu diselipkan nilai-nilai budaya positif yang ada dalam
masyarakat.

Azas Trikon yang kedua adalah Konvergeni, maksudnya pendidikan harus memanusiakan


manusia.

Dalam pembelajaran, guru harus menghargai dan memberikan apresiasi kepada peserta didik,
sekecil apapun prestasi yang ditunjukkan.

Azas Trikon yang ketiga adalah Konsentris, maksudnya pendidikan itu harus menghargai
keberagaman dan memerdekakan murid, ini harus kita terapkan dalam pembelajaran.

Dalam pembelajaran guru harus menghargai keberagaman peserta didik. Keberagaman


menyangkut latar belakang keluarga, ekonomi, termasuk keterbatasan fisik. Hal ini
menyangkut gaya belajar anak yang harus kita ketahui dan bagaimana cara menerapkannya
dalam pembelajaran.

Modul 4: Mendidik dan Melatih Kecerdasan Budi Pekerti


Dalam modul 4 ada 2 materi yakni; Budi Pekerti dan Teori Konvergensi dan Pengaruh
Pendidikan

4.1 Budi Pekerti 


Setiap peserta didik memiliki kecerdasan berpikir masing-masing. Kecerdasan berpikir
peserta didik harus dapat mengembangkan budi pekerti atau watak murid yang tidak hanya
diberntuk di sekolah, tetapi dalam keluarga dan lingkungannya. Sebagai pendidik harus
memahami bagaimana watak atau budi pekerti diasah dan dilatihkan ke murid.

4.2 Teori Konvergensi dan Pengaruh Pendidikan


Teori ini berpendapat bahwa hal yang dominan dalam pendidikan anak adalah faktor bawaan
atau hereditas. Dalam hal ini setiap anak membawa potensi yang diperoleh secara genetis dari
pendahulunya termasuk ayah dan ibunya.

Fungsi pendidikan adalah mengembangkan potensi bawaan anak yang positif dan
menyamarkan potensi bawaan anak yang negatif.

Modul 5: Pendidikan yang Mengantarkan Keselamatan dan Kebahagiaan

Ada 2 materi dalam modul 5 ini yakni, Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia dan
Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid

5.1 Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia


Dalam materi Mengantarkan Murid Selamat dan Bahagia ini ada 3 poin penting yang kita
pelajari yaitu selamat dan bahagia, Sistem Among dan Merdeka Belajar Abad 21.

5.1.1 Selamat dan Bahagia

Pendidikan seharusnya dapat mengantarkan peserta didik untuk keselamatan dan kebahagiaan
hidupnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan materi pelajaran, tetapi mendorong murid untuk
menemukan pemahaman bermakna yang relevan dengan kehidupannya. 

5.1.2 Sistem Among


Sistem Among yang diciptakan Ki Hajar Dewantara yaitu: Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing
Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani.

Ing Ngarsa Sung Tuladha, berarti sebagai pendidik harus bisa menjadi teladan yang baik
terkait sikap dan budi pekertinya sehari-hari terhadap peserta didik.

Ing Madya mangun Karsa, berarti sebagai pendidik harus bisa membangun semangat kepada
peserta didik untuk giat belajar dan berbuat kebaikan.

Tut Wuri Handayani, berarti sebagai pendidik harus bisa memberikan dorongan kepada
peserta didik untuk belajar hal-hal yang bermanfaat.

5.1.3 Merdeka Belajar Abad 21

Kompetensi yang diharapkan di abad 21 menjadi kompetensi yang perlu dimiliki murid untuk
menghadapi tantanga-tantangan ke depan. Untuk mencapai itu, pendidikan yang
memerdekakan peserta didik menjadi salah satu cara, murid merdeka dalam belajar ,
menggali keingintahuannya dengan bimbingan guru. 

Pendidik harus  memahami bagaimana murid merdeka belajar untuk mencapai kompetensi
abad 21.

5.2 Menciptakan Lingkungan Pembelajaran Terbaik Murid


Untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang baik, kita harus memahami bagaimana
cara membimbing murid, bagaimana peran keluarga, sekolah dan masyarakat. Mari kita
bahas lagi!

5.2.1 Membimbing Murid, memperbaiki bangsa

Guru membimbing dan mendampingi murid dalam proses belajarnya. Bukan hanya sekedar
meningkatkan kecerdasan berpikirnya, melainkan juga secara tidak langsung berperan
memperbaiki bangsa. Pendidik harus memahami bagaimana perannya dalam memperbaiki
bangsanya.

5.2.2 Peran Keluarga, Sekolah dan Masyarakat


Kita sepakat bahwa pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru di sekolah. Perlu kerjasama
dan kolaborasi antara keluarga, sekolah dan masyarkat untuk mewujudkan lingkungan
pembelajaran yang optimal dan kondusif bagi peserta didik. 

Bagaimana masing-masing elemen melibatkan diri dalam pendidikan agar selaras dan
berkesinambungan demi tumbuh kembang peserta didik. 

Ikin Nuryakin

Bekasi 03 November 2022

Referensi: Pelatihan Mandiri dengan topik Merdeka Belajar pada Platform Merdeka
Mengajar 

Anda mungkin juga menyukai