Anda di halaman 1dari 7

Tugas Guru di Sekolah : Tujuan dan

Peran Utama dalam Mendidik


Sekolah merupakan lembaga resmi tempat anak-anak menimba
ilmu. Di dalamnya ada sosok guru yang memegang peranan
penting. Mereka lah yang berinteraksi langsung dan mentransfer
pengetahuan. Maka tak heran apabila tugas guru erat kaitannya
dengan mencerdaskan generasi penerus bangsa.

Namun perlu diketahui, dibalik menjalankan kewajibannya,


seorang guru pun memiliki hak yang harus dipenuhi. Pemenuhan
hak dan kewajiban ini lah yang akan menciptakan keseimbangan
sehingga proses belajar-mengajar menjadi efektif.

Semua orang tau bahwa tugas guru adalah mengajar. Tapi


sebenarnya tugas mereka lebih dari itu. Orangtua tetap menjadi
pihak yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anak-anak
mereka.

Hanya saja saat ini melihat jam sekolah lebih mendominasi


daripada waktu di rumah, maka sedikit banyak guru pun berperan
dalam pembentukan pribadi seorang anak. Apabila guru tidak
menjalankan tugasnya dengan baik, maka akan mempengaruhi
aspek pribadi muridnya.

Daftar isi Artikel [hide]


 1 Hak Guru dalam Aturan Undang-Undang
o 1.1 1. Memperoleh Penghasilan
o 1.2 2. Memiliki Kesempatan Mengembangkan Kompetensi
o 1.3 3. Memperoleh Rasa Aman dan Jaminan Keselamatan
o 1.4 4. Memperoleh Pelatihan sesuai dengan Bidangnya
o 1.5 5. Bebas Berserikat dan Mengungkapkan Pendapat
 2 Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik
o 2.1 1. Mengajar Peserta Didik
o 2.2 2. Memberikan Pendidikan
o 2.3 3. Memberikan Dorongan
o 2.4 4. Membimbing dan Memberikan Arahan
o 2.5 5. Memberikan Contoh
 3 Tugas Guru di Era Digital
 4 Peran Guru Berdasarkan Tugasnya
o 4.1 1. Fasilitator
o 4.2 2. Motivator
o 4.3 3. Inspirator
o 4.4 4. Administrator
o 4.5 5. Evaluator

Hak Guru dalam Aturan Undang-Undang


Sebagai negara hukum, Indonesia mengatur hidup rakyatnya
dalam peraturan perundang-undangan. Sebelum membahas
mengenai tugas guru, sebaiknya mengetahui hak-hak mereka.
Hak-hak ini penting untuk dipenuhi sebagai imbalan
profesionalitas mereka menjalankan perannya. Tak hanya itu,
dengan pemenuhan hak pun harapannya bisa memotivasi agar
lebih berkonstribusi. Berikut adalah beberapa hak guru sesuai
Undang-Undang No. 14 tahun 2005:

1. Memperoleh Penghasilan

Dalam UU ini disebutkan bahwa penghasilan yang dimaksud


adalah bentuk finansial karena telah menjalankan tugas dengan
profesional dan menjunjung tinggi martabat guru. Satuan finansial
tersebut akhirnya dipahami sebagai gaji yang diterima setiap
bulan.

2. Memiliki Kesempatan Mengembangkan Kompetensi

Karier seorang guru tidak terhenti dengan mengajar di dalam


kelas. Ada hal lain yang bisa dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan diri, salah satunya adalah sertifikasi. Sertifikat
pengajar diberikan sebagai bentuk apresiasi karena seseorang
layak menjalani profesi sebagai pengajar. Sertifikat ini tidak
dinamakan sertifikat guru karena UU No. 14 tahun 2005 mengatur
Guru dan Dosen, bukan hanya guru saja.

3. Memperoleh Rasa Aman dan Jaminan Keselamatan

Tugas guru memang bukan di medan perang layaknya seorang


tentara. Namun bukan berarti tidak mungkin menghadapi
ancaman. Dalam menjalankan tugasnya, guru berhak
mendapatkan rasa aman dan jaminan keselamatan, baik dari
kepala sekolah, pemilik Yayasan, bahkan aparatur negara.

4. Memperoleh Pelatihan sesuai dengan Bidangnya

Hak ini mirip dengan pengembangan kompetensi. Bedanya adalah


tidak seluruh pelatihan mendapatkan sertifikat. Namun sudah
merupakan hak bagi setiap guru untuk memperoleh pendidikan
sesuai bidangnya, misalnya seminar, diskusi, dan sebagainya.

5. Bebas Berserikat dan Mengungkapkan Pendapat

Sebagai negara yang demokratis, negara pun harus memfasilitasi


guru untuk berserikat dan menyuarakan pendapatnya. Guru
diberikan kebebasan untuk berkontribusi dalam penentuan
kebijakan pemerintah terkait pendidikan.

Tugas Guru Sebagai Tenaga Pendidik


Berdasarkan UU yang mengatur tentang guru dan dosen, pada
pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional
yang memiliki beberapa tugas utama: mengajar, membimbing,
mendidik, melatih, hingga mengevaluasi peserta didiknya. Berikut
adalah penjelasan dari tugas guru yang harus dipahami, baik oleh
si guru itu sendiri maupun para orangtua:

1. Mengajar Peserta Didik


Sudah semestinya seorang guru mentransfer ilmu pengetahuan
kepada peserta didiknya. Ilmu ini dapat berupa pengetahuan
teoritis maupun praktis. Harapannya setelah seorang anak
mendapatkan ilmu pengetahuan, mereka mampu meningkatkan
kompetensi diri.

2. Memberikan Pendidikan

Antara mengajar dan mendidik perbedaannya tipis. Mengajar


artinya memberikan sesuatu yang baru untuk seseorang,
sedangkan memberikan pendidikan lebih dari itu. Di sini seorang
guru harus membentuk pribadi yang berkarakter pada diri
seorang anak. Peserta didik harus mampu mengikuti nilai dan
norma di masyarakat. Maka dibutuhkan pembiasaan dalam setiap
pertemuan yang konsisten.

3. Memberikan Dorongan

Tugas guru di sini adalah sebagai motivator, artinya seorang guru


harus bisa memberikan semangat kepada peserta didiknya.
Yakinkan kalau mereka bisa melakukan sesuatu yang baru,
pantang menyerah, dan tetap semangat dalam mengikuti
rangkaian pembelajaran.

4. Membimbing dan Memberikan Arahan

Ada kalanya seorang anak sudah mengetahui sesuatu


sebelumnya. Namun belum tentu hal itu benar atau mereka yang
memahaminya dengan keliru. Sebagai tenaga pendidik, guru
harus membimbing dan memberikan arahan yang baik supaya
tidak ada kesalahpahaman. Tak hanya itu, guru juga bisa
mengarahkan minat seorang anak kepada sesuatu yang lebih
positif dan berguna.

5. Memberikan Contoh
Seorang anak cenderung akan lebih memahami dari apa yang
dilihatnya. Perilaku mencontoh ini harus dipahami dengan baik
oleh seorang guru. Artinya, mereka adalah role model bagi peserta
didiknya. Mulai dari perilaku, cara berpakaian, cara berbicara, dan
hal-hal kecil lainnya harus menjadi sesuatu yang patut ditiru.

Tugas Guru di Era Digital


Memasuki era digital di mana semuanya bergerak dengan cepat,
seorang guru harus menyesuaikan dirinya. Peran guru tidak lagi
seesensial dulu dan dapat digantikan oleh teknologi. Di satu sisi ini
menguntungkan karena segala sesuatunya menjadi lebih mudah.
Tapi jika tidak disikapi dengan baik maka akan menimbulkan
dampak yang tidak diinginkan.

Tugas guru di era digital sebenarnya lebih berat. Ada tantangan


tersendiri yang tidak dirasakan oleh guru-guru terdahulu. Di era ini
seorang guru tidak boleh gaptek atau tidak up to date, baik
terhadap perkembangan teknologi maupun informasi-informasi
yang tersebar. Layaknya seorang anak murid, seorang guru pun
harus punya pengetahuan tentang media sosial, bermain game,
browsing informasi, online shopping, dan berbagai hal lainnya.

Ilmu di era digital tidak hanya diperoleh di bangku sekolah. Bukan


lagi dari mulut seorang guru yang mengajar di depan kelas.
Seorang anak dapat dengan mudah memperoleh informasi dan
pembahasan mata pelajaran melalui internet. Bentuknya pun
beragam, ada yang berupa artikel atau video penjelasan lengkap
dan mendetail. Ini semua perlahan akan menggeser pola
pembelajaran juga. Awalnya tatap muka dengan guru berubah
menjadi pembelajaran mandiri melalui internet.

Belum lagi kehadiran aplikasi-aplikasi pembelajaran online. Seperti


yang telah disebutkan di atas bahwa kemajuan teknologi di satu
sisi memudahkan tugas guru. Anak bisa belajar sendiri dulu
sebelum datang ke sekolah. Sehingga saat peserta didik duduk di
dalam kelas mereka sudah punya bekal sebelumnya. Aktivitas di
ruang kelas tinggal diskusi, bukan transfer ilmu baru.

Peran Guru Berdasarkan Tugasnya

Melihat dari tugasnya dapat dipahami bahwa guru memiliki peran


tertentu. Peran ini harus dipahami dengan benar dan dijalankan
secara profesional. Sebenarnya ada banyak peran guru sebagai
tenaga pendidik, namun berikut adalah garis besarnya:

1. Fasilitator

Pada saat mengajar seorang guru menjalankan peran sebagai


fasilitator juga. Artinya, ia adalah “penjaga gawang” agar peserta
didiknya tidak memahami konsep yang salah. Seorang guru harus
mampu menjadi teman diskusi atau bertukar pikiran mengenai
suatu topik.
2. Motivator

Selain teman diskusi, seorang guru juga harus mampu


menyemangati muridnya. Ini berlaku dalam segala hal, baik saat
muridnya menerima nilai rendah, tidak mampu melakukan
sesuatu, atau sedang merasa gagal. Penting untuk
mempertahankan semangat seorang anak agar tetap mau terus
belajar.

3. Inspirator

Guru adalah role model bagi muridnya, mulai dari cara berbicara,


berperilaku, hingga berpakaian. Alangkah baiknya jika seorang
guru dapat menginspirasi muridnya hingga ia saat dewasa kelak.

4. Administrator

Peran sebagai administrator adalah melakukan pencatatan


terhadap setiap perkembangan muridnya. Ini penting dilakukan
sebagai track record ke depannya. Karena akan berhubungan
dengan program pembelajaran yang akan didesain selanjutnya.

5. Evaluator

Terakhir, seorang guru pun harus mampu menjadi evaluator,


artinya ia adalah orang yang mengevaluasi hasil belajar anak
didiknya. Ia perlu tau tindakan selanjutnya yang harus diambil
berdasarkan pemahaman dan hasil belajar peserta didiknya
tersebut.

Itu lah sejumlah hal yang perlu dipahami dari seorang guru. Mulai
dari hak, tugas, hingga peran yang harus di jalankan. Seiring
dengan perkembangan jaman, tugas guru semakin menantang.
Tapi kalau ini disikapi dengan baik, maka akan berdampak sangat
positif bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai