Anda di halaman 1dari 2

KONEKSI ANTAR MATERI 1.2.A.

1.Perisitiwa
Momen yang paling penting dan sangat menantang sehingga mencerahkan bagi saya dalam proses
pembelajaran modul 1.1 hingga 1.2 ini adalah ketika mengerjakan tugas-tugas dengan rentang
waktu yang telah ditentukan secara rutin. Tugas tersebut sangat mampu mengeksplorasi cara
berpikir Calon Guru Penggerak untuk menggali informasi yang luar biasa begitu banyak. Selain tugas
mandiri, ada juga tugas kelompok. Di sana kita diberi waktu yang sangat singkat, hanya sehari,
namun kita harus mampu membagikan hasil pemahaman kelompoknya kepada kelompok lain
melalui presentasi.

Setelah saya mempelajari modul 1.1, ada tiga buah pemikiran yang sangat brilian dari Ki Hajar
Dewantara yang begitu tertanam di benak saya dan tentunya mengubah paradigma saya bahwa
Pendidikan adalah sebuah proses menuntun anak sesuai dengan kodrat yang mereka miliki.
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang sesuai dengan kontek
sosiokultur bangsa kita. Dan poin yang tidak kalah penting adalah bahwa Pendidikan harus
menghamba kepada anak. Anak ternyata tidak seperti apa yang digambarkan sebagai kertas kosong
(Tabula Rasa), namun sudah ada catatan walau samar, dan tugas kita adalah untuk mempertegas
dan membentuk goresan-goresan tersebut sehingga menjadi bermakna.

Dengan dasar pemikiran dari Ki Hajar Dewantara yang sudah saya pahami tersebut, maka saya harus
kompeten terkait dengan Nilai-nilai Guru Penggerak agar saya mampu untuk menjalankan peran dan
tanggung jawab sebagai pendidik, ataupun sebagai Guru Penggerak.

Ada 6 poin penting sebagai gambaran keterkaitan antara modul 1.1 dengan 1.2, yaitu:
1. Merdeka Belajar
Seorang Guru Penggerak harus mampu untuk mengembangkan nilai-nilai guru penggerak untuk
dapat menciptakan merdeka belajar bagi murid.
2. Profil Pelajar Pancasila
Seorang Guru Penggerak, harus mampu menjadi contoh/ teladan bagi lingkungan sekitar sehingga
hal tersebut akan menguatkan kemampuan untuk mewujudkan Merdeka Belajar dengan 6 dimensi
Profil Pelajar Pancasila.
3. Kodrat Alam
Guru Penggerak harus mampu untuk dapat mengembangkan potensi muridnya sesuai dengan
kodrat alam yang dimiliki oleh murid
4. Agen Perubahan
Guru harus mampu menjadi agen perubahan yang mampu untuk menggerakkan setiap sudut
pendidikan hingga Merdeka Belajar dapat terwujud.
5. Ekosiistem Pendidikan
Guru penggerak mampu menciptakan ekosistem Pendidikan yang berkualitas, berlandaskan pada
pemikiran KHD, dengan menerapkan 3 kunci utama, yaitu sebagai teladan nyata, motivasi, dan
merdeka belajar.
6. Totalitas
Guru penggerak dituntut untuk dapat melayani murid sesuai dengan tahap tumbuh kembangnya
secara holistic yaitu tajam pikirnya (rasa), halus rasanya (Rasa), serta sehat dan kuat raganya (karsa)
2. Perasaan

Sebelum mengenal Program Guru Penggerak, saya merasa bagaikan sebuah botol yang benar-benar
kosong, dan laksana tumbuhan yang begitu kerontang dan sangat memerlukan siraman air untuk
kehidupannya. Air di sini adalah limpahan ilmu yang sangat bermanfaat, tidak hanya bagi diri sendiri,
namun bagi orang lain. Ilmu pengetahuan itu benar-benar saya dapatkan dari Program Guru
Penggerak ini, di mana di program ini, bukan hanya ilmu pengetahuan secara akademik, namun juga
sosial kemasyarakatan. Di sini kami dibina untuk terbiasa saling berbagi dan berkolaborasi sehingga
ilmu yang didapatkan dapat lebih menyebar dan bermakna. Selain itu dapat kami implementasikan
langsung di sekolah.

3. Pembelajaran

Sebelum momen tersebut, tadinya saya berpikir bahwa menjadi seorang guru itu adalah tentang
bagaimana kita menyampaikan materi kepada murid, bagaimana murid mendapatkan nilai yang
tinggi (mengedepankan ranah kognitif pada materi pembelajaran yang harus selesai dengan
pencapaian pada ranah KKM). Sekarang saya berpikir bahwa seorang guru harus memiliki orientasi
bahwa dalam proses pembelajaran, peserta didik harus aktif karena mereka sebagai subjek
pembelajaran dan membentuk kelompok diskusi dan komunitas pembelajaran untuk memberi
keberanian pada murid dalam upaya melatih menggali potensinya mereka.

4. Penerapan ke depan

Pengembangan diri yang sederhana, kongkret, dan rutin, yang dapat saya lakukan sendiri mulai dari
sekarang untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak:
1. melaksanakan pembelajaran yang berpihak kepada murid, menuntun/ bersikap among sesuai
dengan minat, bakat, dan tentunya sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman
2. Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan model-model
pembelajaran yang bervariatif sehingga murid-murid tidak bosan dengan Teknik mengajar kita.
3. Selalu melakukan refleksi di setiap pertemuan. Refleksi sangat penting guna menggali kemampuan
daya ingat dan daya nalar, sehingga mampu mengevaluasi sesuatu dengan tepat dan penuh solusi.
4. Menambah ilmu dan wawasan dengan mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan kompetensi
nilai=nilai dan peran Guru Penggerak.
5. Berkolaborasi dengan berbagai pihak agar dapat menggerakan komunitas praktisi.

Anda mungkin juga menyukai