Anda di halaman 1dari 2

INFORMED CONCENT

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD
Perdagangan SPO/RSUDP/KEP/ 00 1/2
/2022
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur,
PROSEDUR 24 Maret 2022
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Lidya Rayawati Saragih.MKM
Pengertian Informed Concent ialah form untuk menyatakan persetujuan
tindakan medik yang akan dilakukan
Tujuan Sebagai pedoman dalam upaya menghilangkan efek emosional
yang ditimpulkan karena tindakan operasi dan memberi rasa aman
pada pasien.
Kebijakan 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Efarina Etaham
Nomor: 753/RSEB/SK/DIR/VI/2016 tentang Pemberlakuan
Standar Prosedur Operasional Pelayanan Keperawatan
Prosedur 1. Setelah pasien diperiksa status kesehatannya oleh dokter bila
diperlukan suatu tindakan medik maka dokter harus
memberikan informasi selengkap-lengkapnya kecuali bila
dokter menilai bahwa informasi tersebut dapat merugikan
kepentingan kesehatan pasien.
2. Pada saat dokter memberikan penjelasan kepada pasien maka
dokter harus menjelaskan mengenai :
2.1 Tujuan dan prospek keberhasilan tindakan medik yang
akan dilakukan.
2.2 Tata cara tindakan medik yang akan dilakukan.
2.3 Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
2.4 Alternatif tindakan medik lain yang tersedia dan resikonya
masing-masing.
2.5 Prognosis penyakit apabila tindakan medik tersebut
dilakukan atau tidak dilakukan.
2.6 Diagnosis.
3. Pelaksanaan infomed Concent tersebut dianggap benar bila
persetujuan atau penolakan tindakan medik:
3.1 Diberikan tanpa paksaan.
3.2 Diberikan setelah mendapat informasi dan penjelasan yang
diperlunkan.
3.3 Dilakukan oleh pasien dewasa yang sehat mental (lebih
dari 21 tahun).
3.4 Bagi pasien dewasa yang mengalami gangguan mental,
tidak sadar, persetujuan diberikan oleh orang
tua/wali/curator.

INFORMED CONCENT

No Dokumen No Revisi Halaman


RSUD
Perdagangan SPO/RSUDP/KEP/ 00 2/2
/2022
Prosedur 4. Persetujuan tindakan medik ini, diperlukan untuk tindakan
medik bedah yang menggunakan narkose umum, tindakan
medik yang beresiko tinggi, tindakan medik pada pasien gawat
darurat yang tidak sadar.
5. Bila pasien menolak dilakukan tindakan medik terhadapnya
setelah diberi penjelasan yang cukup mengenai hal tersebut
maka pasien harus menandatangani surat penolakan tindakan
medik.
6. Pada tindakan beresiko tinggi dan tindakan medik bedah,
infomend Concent harus ditanda tangan oleh pasien itu sendiri,
dokter yang bertanggung jawab dan dua orang saksi.
7. Perluasan tindakan medik/ operasi selain tindakan medik yang
telah disetujui tidak dibenarkan dilakukan dengan alasan
apapun juga kecuali apabila perluasan tindakan medik tersebut
terpaksa dilakukan untuk menyelamatkan jiwa pasien.
8. Setelah perluasan tindakan medik/ operasi sebagaimana
dimaksud dalam butir 8 dilakukan, dokter harus memberikan
informasi kepada pasien atau keluarganya.
9. Dokter yang akan melakukan tindakan medik mempunyai
tanggung jawab untuk memberikan informasi dan penjelasan
yang diperlukan apabila berhalangan informasi dan penjelasan
yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter lain
dengan sepengetahuan dokter yang bersangkutan.
10. Dalam hal tindakan medik yang bukan bedah ( operasi) dan
tindakan medik yang invasive lainnya, informasi dapat
diberikan oleh dokter lain atau perawat dengan pengetahuan
atau petunjuk dokter yang bertanggung jawab.
UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap
2. Unit Instalasi Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai