609-Article Text-1621-1-10-20201231
609-Article Text-1621-1-10-20201231
Riwayat Jurnal
Artikel diterima : 22 Oktober 2020
Artikel direvisi : 14 November 2020
Artikel disetujui : 18 November 2020
ABSTRAK
Karakteristik Kalimantan Tengah adalah wilayah paling pluralis ditinjau dari suku,
agama, ras dan antargolongan yang memiliki keunikan pada budaya setempatnya. Praktik
pendidikan berbasis kearifan lokal atau etnopedagogi, memberi harapan sebagai salah satu
jalan keluar menjembatani revitalisasi budaya setempat dan peningkatan relevansi
pendidikan Hindu. Adanya interaksi pewarisan keterampilan dari generasi pendahulu
kepada generasi muda fokus dikaji melalui etnopedagogi Manjawet bagi pemberdayaan
generasi muda untuk membentuk skill mumpuni. Umpan balik pengembangan pendidikan
Hindu berbasis kearifan lokal melibatkan kegiatan manajemen khususnya pada praktik
Manjawet. Manjawet menyimpan potensi mengiventarisasikan nilai-nilai budaya setempat
yang masih hidup dan terjaga guna menggali serta memberi perhatian bagi pelestarian
kearifan lokal sehingga terciptanya generasi muda Hindu yang kreatif, inovatif, berkualitas,
berdaya saing, berkarakter, dan memiliki keterampilan yang berakar dari akar budayanya
sendiri.
48
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
saat ini tak terkecuali pendidikan Hindu bekal menjadi manusia berkualitas yang
menjadi lebih berat apalagi menyikapi mampu bersaing di tengah pesatnya
kemajuan revolusi industri 4.0 yang perkembangan era revolusi industri 4.0 dan
ditandai era digitalisasi di setiap lini tidak meninggalkan identitas
kehidupan manusia. keberagamaan dimana Hindu itu
Sejalan dengan hal tersebut, salah berkembang.
satu tujuan Pendidikan Tinggi Dirjen Upaya pendidikan berakar budaya
Bimas Hindu untuk Pelita dan bangsa dalam mempertahankan dan
menyongsong tonggak-tonggak waktu menjaga eksistensi budaya setempat di
tahun 2005 dan 2020 adalah penataan tengah zaman yang kian modern, yang
sistem pendidikan agar lebih sesuai dengan dikenal dengan etnopedagogi. Oleh
kebutuhan masyarakat dan pembangunan, karenanya, etnopedagogi sebagai langkah
dalam mewujudkan generasi Hindu yang tepat dalam upaya pewarisan nilai-nilai
profesional, berkarakter, berdaya saing, local genius (kearifan lokal) keagamaan
dan memiliki keterampilan. Melihat Hindu bagi generasi muda Hindu masa kini
tuntutan multidisiplin dalam rangka dan masa yang akan datang.
meningkatkan dan mengembangkan Aneka ragam kearifan lokal di
sumber daya manusia Hindu yang wilayah Kalimantan Tengah secara khusus
berkualitas tentu menjadi keharusan agar sebagai identitas budaya lokalnya. Kearifan
kelak pendidikan Hindu diharapkan lokal sebagai bentuk nilai-nilai luhur
mampu menutupi berbagai kesenjangan berupa tradisi, petatah-petitih, adat istiadat,
dan berbenah diri. kesenian melukis, memahat, mengukir,
Generasi muda Hindu sebagai menganyam, merajut, dan semboyan hidup
generasi penerus perlu berpartisipasi adalah kekayaan budaya lokal yang unik
meningkatkan kualitas pendidikan Hindu dan berbeda dengan daerah-daerah lainnya.
tanpa meninggalkan kearifan lokal yang Kearifan lokal jelas terkait dengan
menjadi andalan di daerah. Manajemen bagaimana pengetahuan dihasilkan,
pemberdayaan generasi muda Hindu disimpan, diterapkan, dikelola dan
dilakukan untuk meningkatkan diwariskan oleh generasi pendahulu kepada
kemampuan dan keterampilan sebagai generasi penerus. Oleh karena itu, salah
49
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
satu kearifan lokal di Kalimantan Tengah kepada generasi muda, maka bukan
yang terdapat dalam seni menganyam mustahil bahwa keterampilan Manjawet
dikenal dengan Manjawet sudah kelak hanya akan menjadi sejarah bagi
berlangsung sejak lama dan diajarkan generasi-generasi penerus.
secara turun-temurun. Permasalahan di atas, maka tulisan
Konteks kekinian, penguasaan ini berusaha menggali terkait etnopedagogi
Manjawet di kalangan orang Dayak Manjawet sebagai praktik pendidikan
generasi muda Hindu mulai mengalami berbasis budaya setempat pada berbagai
kemunduran seiring dengan adanya dan ranah yang menekankan pengetahuan atau
munculnya produk-produk industri yang kearifan lokal sebagai sumber inovasi dan
mencirikan modernisasi. Sebagaimana kreasi yang dapat diberdayakan melalui
Amae Y. Agan, Ketua BKAD Jabiren manajemen yang tepat demi kesejahteraan
Raya, yang mengungkapkan persoalan masyarakat khususnya generasi muda
yang dialami dalam pelatihan Manjawet, Hindu di Kalimantan Tengah.
akibat generasi muda kurang meminati dan I. Pembahasan
mulai meninggalkan tradisi generasi 2.1 Etnopedagogi Manjawet
pendahulu, yaitu belajar Manjawet (Migo, Ide tentang etnopedagogi di
2013). Indonesia muncul di kampus UPI melalui
Selama ini, Manjawet dianggap pemikiran Alwasilah, et.al (2009) dan
kurang populer, tidak menarik, dan kuno, Kartadinata (2010). Etnopedagogi
serta hanya diminati oleh generasi tua merupakan landasan dalam pendidikan
terutama kaum ibu rumah tangga. Padahal, sebagaimana sejalan dengan salah satu
Manjawet adalah keterampilan yang landasan filosofi pengembangan kurikulum
diperlukan oleh generasi muda Hindu ke 2013 yaitu pendidikan berakar pada budaya
depannya sebagai bagian dari kebutuhan bangsa masa kini dan masa yang akan
dalam memenuhi sarana dan prasarana datang (Permendikbud Nomor 69 tahun
kebutuhan sehari-hari dan upacara 2013).
keagamaan. Manjawet kemudian kini Menurut Alwasilah (2009: 50-51),
hanya dilakoni oleh generasi tua, apabila bahwa etnopedagogi sebagai praktik
tidak ada estafet pewarisan Manjawet pendidikan berbasis kearifan lokal dalam
50
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
51
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
52
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
53
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
yang diinginkan seefisien dan seefektif Raja Bunu dan keturunannya tata cara,
mungkin. Perencanaan etnopedagogi perlengkapan, pelaksanaan upacara
Manjawet oleh generasi muda Hindu perlu keagamaan. Apabila generasi muda Hindu
dipikirkan generasi tua agar keterampilan tidak memiliki keterampilan Manjawet
tersebut tidak hilang seiring perkembangan dikhawatirkan akan menjadi kendala dan
zaman. tantangan bagi pelaksanaan upacara-
Adanya perencanaan yang baik maka upacara keagamaan Hindu ke depannya.
tujuan yang diinginkan dapat dicapai. Pentingnya etnopedagogi Manjawet
Melihat perkembangan agama Hindu di yang menyimpan nilai-nilai pendidikan
Kalimantan Tengah sangat kental dengan berlatar kearifan lokal seyogyanya
pelaksanaan praktik-praktik upacara diwariskan dari generasi ke generasi.
keagamaan. Keterampilan Manjawet Manjawet sebagai bentuk kearifan lokal
diperlukan dalam membuat sarana dan yang tidak mudah dipelajari oleh semua
prasarana melengkapi pelaksanaan upacara orang, namun bukan berarti generasi
misalnya ketika membuat bahan-bahan dari penerus tidak dapat mempelajari dan
rotan, kayu, akar, kulit kayu, bambu, serat melatih diri di masa sekarang.
kelapa, daun kelapa atau lainnya. Adapun setiap perencanaan selalu
Sebagaimana menurut Rice terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat
(2016:239), kearifan anyaman lokal telah dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan
diwariskan secara turun temurun, produk antara satu dengan yang lain, yaitu;
kerajinan budaya tercipta dari sebuah perumusan tujuan yang ingin dicapai,
konsep sejarah atau cerita rakyat yang pemilihan program untuk mencapai tujuan
dituangkan dalam berbagai jenis karya tersebut, dan yang terakhir
seni. Jelas bahwa Manjawet sebutan untuk pengidentifikasikan dan pengarahan
kegiatan menganyam dan mengolah benda- sumber daya yang memiliki jumlah
benda yang terbuat dari bahan tertentu terbatas.
sudah ada sejak lama. Terlebih kitab Sebelum adanya sebuah program
Panaturan Pasal 41 juga disebutkan awal pemberdayaan masyarakat melalui
mula kegiatan diajarkannya ketika Bawi etnopedagogi Manjawet melakukan
Ayah turun ke dunia untuk mengajarkan beberapa kegiatan diantaranya yaitu,
54
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
55
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
56
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
57
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
58
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
59
Satya Sastraharing
Vol 04 No. 02 Tahun 2020
https://ejournal.iahntp.ac.id/index.php/Satya-Sastraharing
60