Anda di halaman 1dari 6

A.

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

1.Pengertian Filsafat Pendidikan Islam.

Arifin Menyatakan bahwa pengertian filsafat pendidikan islam pada hakikatnya adalah Konsep
berfikir tentang pendidikan yang bersumber pada ajaran islam tentang hakikatkemampuan manusia
untuk dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslimyang seluruh pribadinya
dijiwai oleh ajaran islam

Mulkhan memberikan pengertian filsafat pendidikan islam adalah Suatu analisis atau Pemikiran
rasional yang dilakukan secara kritis, radikal, sistematis, dan metodologis untukmemperoleh
pengetahuan mengenai Akibat hakikat pendidikan.

Dari pendapat kedua tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan islam
merupakansuatu kajian secara filosofis mengenai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan
yangdidasarkan pada Al-Qur’an Dan hadits sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli,
khususnyapara filosof islam, sebagai sumber sekunder.Dengan demikian, filsafat pendidikan islam
secara singkat dapat dikatakan sebagaifilsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran islam atau filsafat
pendidikan yang dijiwai olehajaran islam. Jadi, ia bukan filsafat yang bercorak liberal, bebas, tanpa
batas etika sebagaimanadijumpai dalam pemikiran filsafat pada umumnya.

2.Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam

Muzayyin Arifin mengatakan bahwa mempelajari filsafat pendidikan islam berartimemasuki arena
pemikiran yang mendasar, sistematik, logis, dan menyeluruh (Universal) tentang pendidikan, yang
tidak hanya dilatar belakangi oleh pengetahuan agama islam saja,melainkan menuntut kita untuk
mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Pendapat ini memberi Petunjuk bahwa ruang lingkup
filsafat pendidikan islam adalah masalah-masalah yang terdapatdalam kegiatan pendidikan, seperti
masalah tujuan pendidikan, masalah guru, kurikulum,metode, dan lingkungan.Bagaimanakah semua
masalah tersebut disusun, tentu saja harus ada pemikiran yang melatarbelakangi tersebut yaitu
filsafat pendidikan islam. Dalam hubungan dengan ruang lingkupfilsafat pendidikan islam ini
Muzayyin Arifin lebih lanjut mengatakan bahwa ruang lingkuppemikirannya bukan hanya mengenai
hal-hal yang bersifat teknis operasional pendidikan,melainkan menyangkut segala hal yang
mendasari serta mewarnai corak sistem pemikiran yangdisebut filsafat itu.Dengan demikian, secara
umum ruang lingkup pembahasan filsafat pendidikan islamadalah pemikiran yang serba mendalam,
mendasar, sistematis, terpadu logis, menyeluruh atau Universal Mengenai konsep-konsep yang
berkaitan dengan pendidikan atas dasar ajaran islam.konsep-konsep tersebut dari perumusan tujuan
pendidikan, kurikulum, guru, metode,lingukungan, dst.

3.Tujuan Filsafat Pendidikan Islam.

Al-Shaibany secara khusus menjelaskan bahwa tujuan filsafat pendidikan islam adalah:

a.Untuk membantu para perencana dan para pelaksana pendidikan untuk membentuksuatu
pemikiran yang sehat tentang pendidikan.
b.Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai dasar dalam menentukanberbagai kebijakan
pendidikan.

c.Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai dasar dalam menilaikeberhasilan dalam
pendidikan.

d.Untuk menjadikan prinsip-prinsip ajaran islam sebagai pedoman intelektual bagimereka yang
berada dalam dunia praksis pendidikan. Pedoman ini digunakansebagai dasar ditengah-tengah
maraknya berbagai aliran atau sistem pendidikan yang ada.

B.HAKIKAT PENDIDIKAN

1.Hakikat tujuan pendidikan

Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan
kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau
menjadikannya sebagai insan kamil, manusia utuh atau kaffah.

2.Hakikat Pendidik

Hakekat pendidik adalah Allah SWT yang mengajarkan ilmu kepada manusia dan manusia pula yang
mempunyai sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain demi
kemaslahatan ummat, hakekat peserta didik merupakan individu yang akan dipenuhi kebutuhan
ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya, karena peserta didik adalah anggota masyarakat yang
berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran.

3.Hakikat Peserta didik

Menurut pasal 1 ayat 4 Undang-undang republik indonesia No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional, peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
dirinya melalui proses pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

C.TINJAUAN FILOSOFI

1.Tinjauan Filsafat Terhadap Metode Pendidikan Islam

Metode adalah sebuah cara untuk mencapai/melakukan sesuatusecara akurat benar dan dapat
dipahami serta memudahkan bagi yang Memperlajarinya. Dalam pendidikan Islam sebuah metode
sangat penting bahkan bersifat wajib, ini guna untuk mempermudah objek pendidikan untuk
memahami materi yang akan diberikan. Ada punmetode pendidikan tersebut diantaranya :

a. Muhakamah AqliyahBerpikir dengan akal mengenai segala sesuatu, dalam tingkat iniAl Quran
mengajari pada manusia untuk berpikir mengenai asal usuldirinya, bagaimana cara pembuatannya,
kemudian perkembangan fisikdan spirutualnya disinilah manusia dituntun dan diberikan konsep
dasaruntuk diteliti. Filsafat kemudian berperan untuk mengembangkan danmendampingi penelitian
untuk mencari kebenaran dan keakuratan fakta.
b.Al Qisah Wal TarikhMengunakan cerita cerita yang telah ada pada zaman dahulu yangterdapat
dalam Al Quran agar manusia belajar bagaimana kesalahan dan panutan yang dapat diperoleh oleh
manusia serta mengajaknya bercermindengan fakta-fakta masa dulu sehingga manusia dapat
memetik hikmahyang terkandungnya dan mereka agar lebih hati-hati dan berani menjalanimasa
depanya.

c. Al-Itsarah Al WijdariyahMemberikan rangsancada objek pendidikan supayamereka tergerak untuk


merasakan dan melakukan sesuatu sesuai arahanyang telah dirumuskan. Pemberian rangsangan
termasuk juga membantudalam penanaman karakter siswa. Adapun rangsangan-
rangsangantersebut adalah

- Perasaan pendorong yaitu gembira, harapan, hasrat dan lainnya

-Perasaan penahan yaitu rasa takut (berbuat kejahatan), rasa sedih(berbuat kedzoliman), rasa
khawatir dan sebagainyaØ Rasa kekaguman yaitu rasa cinta, kagum, pengabdian rasa bakti
danlainnya.

Dari keterangan diatas Muhammad Quth menambahkan bahwateknik metode pendidikan islam
dapat dilakukan melalui delapan macamyaitu :

a. Pendidikan melalui TeladanPendidikan melalui cara ini termasuk efisien dan suksen ini
telahdicontohkan oleh Nabi Muhammad saw secara langsung.

b. Pendidikan melalui NasehatDalam diri manusia pada dasarnya telah memiliki sifat dan sikapuntuk
terpengaruh, dengan demikian maka diharapkan dalammemberikan pengaruh dan nasehat kepada
objek pendidikan yang baikdengan nasehat yang bijaksana dan tanpa kekerasan.

c. Pendidikan melalui HukumanApabila kedua senjata diatas tidak mempan maka


pendidikdiperbolehkan untuk memberikan hukuman kepada objek pendidikandengan batasan-
batasan tertentu.

d. Pendidikan Melalui CeritaCerita adalah salah satu cara pentransferan ilmu yang cukup baikdan
akurat, ini dicontohkan dari kalam Allah yang telah menggunakanteknik/metode cerita untuk
menggiring umatnya mempelajari apa-apayang telah terjadi. Cerita memiliki daya tarik tersendiri
bagi pendengarmaupun pembaca sehingga disadari atau tidak akan mempengaruhi pola pikir dan
tingkah laku seseorang.

e. Pendidikan melalui KebiasaanSegala sesuatu yang dirasakan berat apabila telah terbiasa
makaakan terasa ringan. Islam juga menganjurkan bahkan memakai teknik pembiasaan sejak kecil,
karena sifat-sifat baik jika dibiasakan maka akanmenciptakan karakter dan kepribadian yang baik.

f. Menyalurkan kekuatanDalam Islam kekuatan adalah segala yang telah diisikan dalam jasmani dan
rohani sehingga manusia dapat hidup dan menjalanikehidupan sesuai dengan tuntunan dan
tuntutan. Kekuatan yang telah Terisi dalam jiwa maupun jasmani akan dikeluarkan semata untuk
hidup, peran Islam adalah mengarahkan kekuatan yang keluar untuk kebaikan.

g. mengisi KekosonganIslam tidak meyukai manuasia menyia-nyiakan waktu. Islammenginginkan


manusia berfungsi sejak bangun tidur hingga tidurkembali yaitu dengan mencari Ilmu dang mengisi
kekosongan denganhal-hal yang baik.
h.Pendidikan Meeristiwa-PeristiwaDalam sebuah kejadian dan peristiwa-peristiwa baik
yangditimbulkan karena tingkahlaku sendiri maupun tidak dalam sepanjang perjalanan hidup maka
harus diambil hikmah dan digunakan sebagai perbaikan kualitas kehidupan dimasa yang akan
datang.Pada intinya adalah tanpa adanya sumbangsih atau kontribusi dari filsafat pemikir Islam tidak
akan dapat menentukan metode dalam pengajaranPendidikan Islam yang tepat dan mudah
dipahami bagi objek pendidikan.

2.Tinjauan Filosofis alat dalam pendidikan Islam

a.PengertianAlat-Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah suatu tindakan benda yang sengaja diadakan untuk kemudahan pencapaian
pendidikan. Alat pendidikan dapat juga disebut sebagaisarana atau prasarana pendidikan.

Dari beberapa literatur tidak ada perbedaan antara alat dan media pendidikan.Zakiah Derajat
menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan mediapendidikan, sarana pendidikan
(Derajat, 1984).Istilah alat barang berarti yang digunakan untuk mencapai maksud.Sementara media.
Menurut Gegne, media adalah berbagai jenis komponen dalamlingkungan siswa yang dapat
digunakan untuk belajar. Sementara Zakiah darajatmengutip bahwa media pendidikan adalah
sumber belajar dan dapat jugadiartikan dengan manusia dan benda atau peristiwa yang membuat
siswa dapatmemperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap(Derajat, 1984).Dari beberapa
literatur antara alat dan media pendidikan tidak dibedakandengan jelas, pada sebagian besar yang
terkait antara alat dan media yang tidak bisa diselesaikan dan dibedakan dengan hitamputih, bahkan
menyamakan istilahkedua itu. Di satu sisi alat kadang-kadang digolongkan sebagai media, dan
sisiyang lain media dimasukkan ke golongan alat.

2.Jenis Alat/Media Pendidikan Islam

FilsafatAdapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alatpendidikan ialah tindakan atau
perbuatan atau situasi atau benda yang dengansengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan
(Barnadib, 1993).Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk
didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yangsejenisnya. Alat ini disebut
juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakanalat bukan benda ialah dapat berupa situasi
pergaulan, bimbingan perintah,ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun
hukuman.Media pendidikan/alat pendidikan yang bersifat non materi memiliki sifatyang abstrak dan
hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah lakuseorang pendidik terhadap anak
didiknya. Diantara media dan sumber belajaryang termasuk kedalam katagori ini
adalah :a.KeteladananPada umumnya manusia memerlukan figur yang dapat membimbingmanusia
kearah kebenaran. Untuk memenuhi keinginan tersebut itu AllahSWT mengutus nabi Muhammad
SAW menjadi suri tauladan bagi segenap Manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untukmenjadi
sosok yangditauladani, Allah SWT memerintahkan manusia termasuk pendidik selakukhalifah fi al-
ardh mengerjakan perintah Allah SWT dan Rasulnya sebelummengajarkannya kepada orang yang
akan dipimpin.b.Perintah dan LaranganSeorang muslim diberi oleh Allah SWT tugas dan
tanggungjawab Melaksanakan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi munkar merupakan
alat/media dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusanuntuk berbuat atau melaksanakan
sesuatu.Suatu perintah akan mudah ditaati oleh peserta didik jika pendidik sendirimenaati
peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudahdimiliki atau menjadi pedoman pula
bagi hidup si pendidik.Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didik melakukansesuatu
yang tidak baik atau membahayakan dirinya. Larangan sebenarnyasama dengan perintah. Kalau
perintah merupakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larangan
adalah keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.c.Ganjaran dan HukumanMaksud
ganjarandalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yangmenyenangkan (penghargaan) dan
dijadikan sebuah hadiah bagi peserta didik yang berprestasi, baik dalam belajar maupun sikap
perilaku. Pendidik dalampendidikan Islam yang tidak memberikan ganjaran kepada peserta didik
yangtelah memperoleh prestasi sebagai hasil belajar, maka dapat diartikan secaraimplisit bahwa
pendidik belum memanfaatkan alat pengajaran seoptimalnya.d.HukumanSelain ganjaran, hukuman
juga merupakan alat/media pendidkan. DalamIslam hukumandisebut dengan iqab. Abdurahman an-
Nahlawi menyebutkanbahwa tahrib yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman
karenamelakukan sesuatu yang dilarang(An-Nahlawi, 1996).Sejak dahulu, hukuman dianggap
sebagai alat/media yang istimewakedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya
dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua bidang, termasuk bidang

3.Tinjauan Filosofis evaluasi dalam pendidikan Islam

4.Tinjauan Filosofis Kurikulum dalam pendidikan Islam

5.Tinjauan Filosofis Pendidik dalam pendidikan Islam

6.Tinjauan Filosofis Peserta didik dalam pendidikan Islam

D. JURGENSI DAN FUNGSI FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM

Sebagai teori umum mengenai sistem pendidikan, maka filsafat pendidikan Islam berfungsi sebagai
peletak dasar bagi kerangka sistem pendidikan yang akan berfungsi dalam mengaplikasikan ajaran
agama Islam di bidang pendidikan, yang tujuannya identik dengan tujuan yang akan dicapai oleh
ajaran Islam itu sendiri.

E.PENGERTIAN PSIKOLOGI

1.Pengertian psikologi belajar

Pengertian dari psikologi belajar adalah ilmu pengetahuan yang berusaha mempelajari, menganalisis
prinsip-prinsip perilaku manusia dalam proses belajar dan pembelajaran.

2.Pengertian PPsikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari perkembangan dan
perubahan aspek kejiwaan manusia sejak dilahirkan sampai dengan meninggal.

F.PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

1. Pemikiran filsafat pendidikan Islam Al Gazali

Menurut Al Ghazali, pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berupaya dalam pembentukan insan
paripurna, baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Al Ghazali pula manusia dapat mencapai
kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadhilah melalui
ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.

2. Pemikiran Filsafat Pendidikan Islam Ibnu Khaldun

Pendidikan menurut Ibnu Khaldun bukanlah semata-mata suatu aktifatas yang

Bersifat pemikiran yang jauh dari aspek pragmatis dalam kehidupan, akan tetapi

Pendidikan juga merupakan gejala sosial yang menjadi ciri khas dan watak jenis

Manusia. Lewat pendidikan tersebut manusia akan mendapatkan ilmu.

3. Pemikiran filsafat pendidikan Islam Ahmad Dahlan

Menurut K.H. Ahmad Dahlan, pendidikan Islam hendaknya diarahkan pada usaha membentuk
manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas pandangan dan paham masalah
ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk kemajuan masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai