Anda di halaman 1dari 11

Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016

http://jurmafis.untan.ac.id

PERANAN CAMAT DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI


DI KANTOR CAMAT PARINDU KABUPATEN SANGGAU
Oleh:
MARIA RANTI MEININGSIH
NIM. E42012023

Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura
dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2016

Email : mariaranti94@gmail.com

Abstrak

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui peranan camat dalam meningkatkan kinerja pegawai
di Kantor Camat Parindu. Judul skripsi ini diangkat berdasarkan permasalahan kinerja pegawai di
Kantor Camat Parindu yang masih belum maksimal bila dilihat dari hasil kerja pegawai. Penelitian ini
menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam penelitian ini juga menggunakan
teori Peran Pemimpin oleh Pasolong. Belum optimalnya pelaksanaan peranan seorang Camat sebagai
pimpinan karena sikap camat yang belum memahami penuh kemampuan pegawainya, belum mampu
mengambil keputusan secara tepat dan belum memotivasi secara efektif kepada pegawai sehingga
kinerja pegawai masih belum maksimal. Untuk itu peranan pemimpin yang digunakan camat
diharapkan dapat mengatasi masalah yang dihadapi pegawai agar dapat terciptanya hasil kerja yang
memuaskan dan memperlancar pelayanan kepada masyarakat.

Kata-kata Kunci: Peranan, Kinerja Pegawai dan Masyarakat

THE ROLES OF THE UNDERHEAD OF DISTRICT IN INCREASING THE


OFFICIALS PERFORMANCE IN PARINDU SUBDISTRICT OFFICE
SANGGAU REGENCY

Abstract

Thesis. Pontianak: Science of Governmental Study Program in Cooperation between The Faculty of
Social and Political Science with the Local Government of West Borneo. The thesis was aimed to
know the roles of the underhead of district in increasing the officials performace in parindu subdistrict
office. The title of this thesis was based on the officials performace in parindu subdistrict office which
has not been maximum yet when viewed from the result work ouput of the officials. The research
used the descriptive research by qualitative research method. The research also used the Pasalong’s
role of leader theory. The roles of the underhead of district was not optimal as a leader because of the
underhead of district did not fully understand the capability of his officials, unable for making a
decision corretly and he did not motivate to the officials effectively so that the officials performace
was not maximum yet. Therefor, the roles of leader used by the underhead of district be able to cope
the problems faced by the official so that could be created a satisfying work output and easing the
services to the community.

Keywords: Theroles of the underhead, The Officials Performance and Public

1
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

A. PENDAHULUAN penetapan, penyelenggaraan dan


kewenangan lain yang dilimpahkan.
1. Latar Belakang Penelitian Kewenangan Camat sehubungan
Kecamatan merupakan salah satu dengan urusan pemerintahan yang
SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) dilimpahkan oleh bupati guna mengurusi
yang ada di Pemerintah Kabupaten atau wilayah kecamatan yang dipimpinnya,
Kota, dalam pelaksanaannya pemerintah dimana camat selain bertindak sebagai
kecamatan bertindak sebagai wakil dari kepala SKPD (Satuan Kerja Perngkat
kepala daerah tingkat dua di kecamatan. Daerah). Camat juga dapat menjadi wakil
Camat menerima sebagian wewenang dari Bupati atau Walikota di kecamatan
yang diberikan Bupati atau Walikota yang dapat melayani dan mengayomi
dalam menjalankan tugas kepemimpinan masyarakat Kecamatan.
sebagai seorang camat, yang memiliki Camat adalah seorang pemimpin
wewenang dan tanggungjawab sebagai di kecamatan yang memiliki salah satu
kepala daerah di kecamatan. peran yang diangkat penulis, peran
Senada dengan hal diatas sebagai kepala SKPD (Satuan Kerja
Pemerintah Kecamatan di atur oleh Perangkat Daerah). Camat harus
Undang-undang no 23 tahun 2014 tentang memahami arti kata peran sebagai seorang
Otonomi Daerah, ditegaskan dengan kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Daerah) yang memimpin sebuah
2008 tentang Pemerintah Kecamatan. organisasi dengan tujuan tertentu, tujuan
Kedudukan kecamatan diatur dalam pasal tersebut wajib terlaksana sebagai capaian
14 ayat 1 yaitu Kecamatan merupakan kinerja.
perangkat daerah kabupaten/kota sebagai Peranan Camat sebagai pemimpin
pelaksana teknis kewilayahan yang birokrasi (Pasolong 2008, 33-35) yang
mempunyai wilayah kerja tertentu dan memberikan keputusan, memotivasi,
dipimpin oleh Camat. Tugas Camat sudah mempengaruhi bawahan, sebagai media
diatur dalam pasal 15, sehubungan tugas informasi dan sebagai pribadi yang dapat
camat adalah kewenangan yang membedakan setiap situasi, dimana camat
dilimpahkan oleh Bupati atau Walikota, diharapkan sebagai pemimpin, camat
adapun tugas camat sebagai berikut : diharapkan sebagai seorang teman berbagi
perizinan, rekomendasi, koordinasi, cerita dan camat yang berperan sebagai
pembinaan, pengawasan, fasilitasi, masyarakat dikecamatan yang bisa
2
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

merasakan apa yang dibutuhkan dan Berdasarkan masalah penelitiannya,


menjadi kekurangan di tengah-tengah maka secara umum tujuan yang ingin
kehidupan sosial masyarakat. dicapai dari penelitian ini adalah
Dalam menjalankan peranan mendeskripsikan peranan camat dalam
sebagai seorang camat harus meningkatkan kinerj pegawai di kantor
memperhatikan penilaian kinerja bawahan camat parindu Kabupaten Sanggau.
baik secara kualitas, kuantitas dan
ketepatan waktu. Prestasi yang diperoleh
seorang bawahan adalah keberhasilan B. TINJUAN TEORI DAN
seorang pemimpin dalam hal ini adalah METODOLOGI
camat yang diharapkan lebih perduli
dengan permasalahan bawahan. Dengan 1. Tinjauan teori
demikian setiap permasalahan yang 1) Konsep Peranan Pemimpin
dihadapi bawahan akan bisa terselesaikan Menurut Soekanto (2002:234)
dengan bantuan dan saran yang diberikan peranan yaitu aspek dinamis kedudukan
oleh pemimpin. Sehubungan dengan (status), apabila seseorang melaksanakan
peranan camat sebagai kepala SKPD hak dan kewajibannya sesuai dengan
(Satuan Kerja Perangkat Daerah) Penulis kedudukannya, maka dia menjalankan
melihat masih belum optimalnya peranan suatu peranan. Pada hakekatnya peran
yang dijalankan oleh camat parindu. juga dapat dirumuskan sebagai suatu
2. Rumusan Permasalahan rangkaian perilaku tertentu yang
Berdasarkan latar belakang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.
penelitian dan fokus masalah yang telah Kepribadian seseorang juga
dipaparkan sebelumnya, maka perumusan mempengaruhi bagaimana peranan itu
masalah yang akan dicarikan jawabannya harus dijalankan. Peran yang dimainkan
yaitu, ”Bagaiamana Peranan Camat dalam pada hakekatnya tidak ada perbedaan,
Meningkatkan Kinerja Aparatur baik yang dimainkan atau diperankan
Pemerintah di Kantor Camat Parindu?”. pimpinan tingkat atas, menengah maupun
3. Tujuan Penelitian bawah akan mempunyai peran yang sama.
Suatu penelitian harus mempunyai Peranan merupakan tindakan atau
tujuan agar penelitian yang lebih dan tidak perilaku yang dilakukan oleh seseorang
menyimpang dari masalah penelitinya. yang menempati suatu posisi di dalam
status sosial. Adapun syarat-syarat
3
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

peranan menurut Soekanto meliputi 3 individu dalam masyarakat sebagai


(tiga) hal yaitu: organisasi dan sebagai prilaku individu
1. Peranan meliputi norma-norma yang penting bagi masyarakat. Kemudian
yang dihubungkan dengan posisi peranan juga suatu jabatan yang memiliki
atau tempat sesorang dalam kedudukan dalam kehidupan berkelompok
masyarakat. Peranan dalam arti ini yang kemudian akan terjadi interaksi
merupakan rangkaian peraturan- anatara anggota kelompok.
peraturan yang membimbing Menurut (Pasolong, 2013:33)
seseorang dalam kehidupan menjelaskan peran pemimpin birokrasi
masyarakat. dapat dijelaskan sebagai berikut:
2. Peranan adalah suatu konsep a Peran pengambilan keputusan, yaitu
perilaku apa yang dapat dilakukan pemimpin birokrasi sebagai top manager
oleh individu-individu dalam khususnya, memiliki kewenangan
masyarakat sebagai organisasi. mengambil keputusan. Pengambilan
Peran juga dapat dikatakan sebagai keputusan merupakan pekerjaan
perilaku individu, yang penting manajerial yang berarti memutuskan apa
bagi struktur sosial masyarakat. yang harus dilakukan, bagaimana
3. Peranan adalah suatu rangkaian melakukannya, siapa yang
yang teratur yang ditimbulkan melakukannya, dan kapan akan
karena suatu jabatan. Manusia dilakukan.
sebagai makhluk sosial memiliki b Peran mempengaruhi, yaitu pemimpin
kecenderungan untuk hidup birokrasi harus dapat memberikan
berkelompok. Dalam kehidupan pengaruh kepada bawahannya, sehingga
berkelompok tadi akan terjadi mau bekerja sama dalam merealisasikan
interaksi antara anggota suatu program kerja. Pemimpin birokrasi
masyarakat yang satu dengan dapat mengembangkan berbagai teknik
anggota masyarakat yang lainnya. mempengaruhi bawahan, dan ini
Berdasarkan syarat-syarat peranan sebenarnya mudah bagi pimpinan
tersebut bahwa peranan dapat birokrasi public karena kewenangan
dimaksudkan dengan posisi atau tempat atasan sangat tinggi.
sesorang dan memiliki peran membimbing c Peran memotivasi, yaitu berkaitan dengan
seseorang dalam kehidupan masyarakat. pemberian dorongan kepada pegawai
Peranan juga dapat berarti perilaku untuk bekerja lebih giat. Hubungan
4
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

pengaruh dan motivasi adalah peran koordinasi kegiatan-kegiatan, penggunaan


mempengaruhi efektif, maka peran sumber-sumber daya efisien, serta
memotivasi akan lebih mudah dilakukan. adaptasi kepada sebuah lingkungan yang
Sebaliknya jika pemimpin tidak mampu berubah-ubah. Pemimpin birokrasi juga
menanamkan pengaruh terhadap dapat mengembangkan berbagai teknik
bawahannya, maka sulit baginya untuk mempengaruhi bawahan, dan ini
melakukan motivasi. sebenarnya mudah bagi pemimpin
d Peran antar pribadi, yaitu peran stratejik birokrasi publik karena kewenangan
pada peran antar pribadi dalam kaitannya atasan sangat tinggi. Dalam memotivasi
dengan kedudukannya sebagai pemimpin pemimpin juga hendaknya memahami
birokrasi, adalah sebagai figur atau tokoh benar-benar karakter bawahan yang
yang cukup dihargai. Pemimpin harus berbeda kemampuan, pengetahuan, dan
menampilkan perilaku yang baik dan prilaku.
benar, seperti etos kerja yang tinggi, Selanjutnya, Sinambela
disiplin, dan sikap positif lainnya. (2010:101), menyatakan pimpinan
e Peran informasional, yaitu peran artinya seorang yang mempunyai
informasional yang dimiliki seorang kemampuan dalam penyelenggaraan
birokrasi sangat strategis, mengingat suatu kegiatan organisasi agar kegiatan
pemimpin birokrasi adalah pemegang tersebut dapat terselenggara dengan
kunci, khususnya informasi tentang efisien. Kemudian menurut Pasolong
birokrasi yang dipimpinnya. Peran (2008:2), pemimpin dalam arti luas
informasional adalah menjelaskan kepada adalah seseorang yang memimpi, dengan
bawahan menyangkut rencana-rencana jalan memprakarsai tingkah laku sosial
kebijakan-kebijakan, serta harapan peran, dengan mengatur, menunjukkan,
dan intruksi tentang cara pekerjaan harus mengorganisasikan atau mengontrol
dilakukan, tanggung jawab bagi para (upaya) orang lain atau melalui prestise,
bawahan atau anggota tim, dan tujuan- kekuasaan atau posisi.
tujuan kinerja dan otorisasi rencana 2) Konsep Kinerja
tindakan untuk mencapainya. Istilah “kinerja” merupakan
Peran yang dijelaskan sebelumnya terjemahan dari perfomance yang sering
menjelaskan bahwa tujuan dalam peran diartikan oleh para cendikiawan sebagai
pengambilan keputusan untuk memastikan penampilan, unjuk rasa, atau prestasi.
pengorganisasian unit kerja yang efisien, Konsep kinerja pada dasarnya dapat
5
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai secara mendalam mengenai peranan camat
dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai dalam meningkatkan kinerja pegawai di
adalah hasil kerja perseorangan dalam Kantor Camat Parindu Kabupaten
suatu organisasi. Sedangkan kinerja Sanggau.
organisasi adalah totalitas hasil kerja yang
dicapai suatu organisasi (Pasolong
2007:175). C. HASIL PENELITIAN DAN
Menurut Agus Dharma (2003:355) PEMBAHASAN
mengatakan hampir semua cara
pengukuran kinerja mempertimbangkan Dalam pembahasan masalah ini
hal-hal sebagai berikut: penulis telah menghubungkan peranan
a. Kualitas, yaitu mutu yang harus seorang Camat Parindu yang bertindak
dihasilkan (tepat atau tidaknya). sebagai pemimpin dengan kinerja para
Pengukuran kualitas keluaran pegawai Kantor Camat Parindu. Peranan
mencerminkan pengukuran tingkat Camat Parindu (Pasolong 2008, 33-35)
kepuasan, yaitu seberapa baik dalam menjalankan pemerintahan di
penyelesaiannya. Ini berkaitan kecamatan, penulis mengkaitkan
dengan bentuk keluaran. bagaimana seorang camat dalam
b. Ketepatan waktu, yaitu sesuai mengambil keputusan yang digunakan
tidaknya dengan waktu yang bawahan, bagaimana camat dalam
direncanakan. Pengukuran memotivasi bawahan di Kantor Camat
ketepatan waktu merupakan jenis Parindu, bagaimana camat mempengaruhi
khusus dari pengukuran kuantitatif bawahan di Kantor Camat Parindu,
yang menentukan ketepatan waktu bagaimana camat menjadikan dirinya
penyelesaian suatu kegiatan. sebagai media informasi untuk bawahan
2. Metodologi Penelitian dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau
Pada penelitian dengan judul tugas dan bagaimana seorang camat
Peranan Camat Dalam Meningkatkan memiliki pribadi diri yang bisa
Kinerja Pegawai di Kantor Camat Parindu menyesuaikan pada kondisi.
Kabupaten Sanggau, menggunakan jenis Dalam menjalankan peranan
penelitian deskriptif dengan analisa data kepemimpinan seorang camat sering
secara kualitatif yang bertujuan untuk membuat keputusan, yang dinilai dari
menggambarkan keadaan serta fenomena kualitas yang dirasa sudah tepat sasaran
6
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

yang dinyatakan bijak dan lugas dalam sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai
pengambilan keputusan, dinilai dari sasaran kinerja.
kuantitas berdasarkan jumlah yang Berlanjut dari pengambilan
dilakukan dalam pengambilan keputusan keputusan penulis mengungkap proses
beliau cukup baik dalam menanggapi mempengaruhi yang dilakukan Camat
setiap permasalahan berusaha Parindu, dari indikator kualitas dan
memberikan solusi dan dalam masalah kuantitas yang dilakukan oleh Camat
ketepatan waktu yang dianggap masih Parindu dianggap masih kurang, secara
belum baik. kualitas dan kuantitas yang mengukur dari
Ada beberapa permasalahan yang banyaknya masalah. Penulis
membutuhkan tanggapan yang cepat akan mendengarkan penuturan dari beberapa
tetapi beliau menunggu waktu apel pagi narasumber yang menyatakan kurang
untuk membahas di depan semua pegawai sigap untuk menangani bawahan dan
yang dianggap terkadang tidak tepat setiap permasalahan yang dihadapi dan
waktu, tidak tepat karena pemerintah perlu pemahaman lebih dalam
kecamatan yang banyak melaksanakan permasalahan tersebut. Secara ketepatan
pelayanan langsung kepada masyarakat waktu sama dengan pengambilan
yang dianggap menghambat waktu keputusan yang masih terkesan terlambat
pelaksanaan kerja. dan belum tepat sasaran. Seperti pada
Kemampuan motivasi dari peranan permasalahan Camat mendapat surat dari
seorang camat dianggap sangat penting kabupaten untuk membentuk Tim
bagi bawahan untuk dapat Pembina Desa dalam proses pelaksanaan
membangkitkan semangat, agar lebih baik ADD di Kecamatan Parindu. Camat
dalam bekerja dan berusaha memecahkan belum tepat dalam mengambil keputusan
permasalahan dan mencapai sasaran. dan menunjuk pegawai yang pada hari itu
Dalam praktek kesaharian Camat Parindu masuk pada jam kantor, padahal
masih terkesan kurang memberikan seharusnya pada bagian Pemerintahan
motivasi kepada bawahan dalam yang kebetulan pada hari itu tidak masuk.
menyelesaikan permasalahan. Menurut Dari fenomena tersebut menunjukkan
penuturan beberapa narasumber camat bahwa Camat belum memahami SOP dan
belum mampu meyakinkan bawahan SOTK yang ada.
dalam menyikapi kesalahan dan
kelemahan, berusaha memaksimalkan
7
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

D. SIMPULAN DAN SARAN yang memiliki jabatan tertinggi dan


kewenangan dalam mencapai suatu
Berdasarkan uraian-uraian yang tujuan organisasi maka sangat
telah penulis pada bab-bab sebelumnya, penting peran memotivasi dari
maka penulis akan mengambil beberapa seorang pimpinan untuk bawahannya.
kesimpulan serta memberikan saran Dalam melaksanakan peran
sebagai bahan pertimbangan bagi peranan memotivasi bawahan hendaknya
pemimpin camat pada tahun berikutnya: pimpinan memahami benar-benar
1. Peran pengambilan keputusan oleh karakter bawahan, memahami
Camat Parindu dalam perannya permasalahan yang dialami bawahan
mengelola berbagai macam persoalan yang berbeda kemampuan,
untuk meningkatkan kinerja Camat pengetahuan, dan perilaku. Masih
masih belum memperhatikan sasaran, banyak hal yang dapat dilakukan
prioritas, strategi, dan solusi. Hal pimpinan dalam memberikan
tersebut terlihat saat Camat motivasi seperti hal yang sederhana
memutuskan tim kerja untuk yaitu memberikan penghargaan
pengawasan ADD. Oleh karena itu kepada yang berprestasi walaupun
Camat diharapkan lebih hanya berupa pujian, pengakuan,
memperhatikan SOP dan SOTK yang ucapan selamat dan mendorong
dimiliki masing-masing pegawai persaingan yang sehat.
sehingga tugas yang diberikan sesuai 3. Dalam peran informasional Camat
dengan tupoksi masing-masing perlu memperhatikan SOP dan SOTK
pegawai dan tidak tumpang tindih. yang dimiliki pegawai. Sehingga
Peran pengambilan keputusan akan dalam pengambilan keputusan dan
menghasilkan kinerja bawahan yang memberikan arahan dalam membentuk
baik jika dengan memperhatikan suatu tim kerja sebagai salah satu
sasaran, prioritas, strategi, solusi serta bentuk rencana kebijakan dapat tepat
bertanggungjawab atas apa yang telah sasaran dan sesuai dengan tupoksi
dilakukan. masing-masing pegawai yang
2. Camat dalam menjalankan perannya melaksanakan tugas yang diberikan.
sebagai pimpinan harus memberikan Untuk melakukan peran informasional
motivasi kepada bawahannya. sebagai pemimpin perlu
Mengingat Camat sebagai pimpinan
8
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

memperhatikan informasi tentang Pasolong, Harbani. 2008. Kepemimpinan


Birokrasi. Bandung: Alfabeta.
birokrasi yang dipimpinnya.
_______,2013. Teori Administrasi Publik.
Bandung: Alfabeta.

E. REFERENSI Raho, Bernerd. 2007. Teori Sosiologi


Modern. Jakarta: Prestasi Pustakaraya

Depdikbud Ri. 2012. Kamus Besar Robbins. 2010. Pemimpin dan


Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kepemimpinan, Terjemahan Mar’at
Ghalia Indonesia. Jakarta:
Dharma, Agus. 2005. Manajemen
Kinerja-Filsafah Teori dan Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2010.
Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Administrasi Pembangunan: Konsep,
Belajar. Dimensi dan Strateginya. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.
Dimyanti, H.A. Hamdan. 2014. Model
Kepemimpinan dan Sistem Pengambilan Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi.
Keputusan. Bandung: CV Pustaka Setia. Jakarta: Kencana

Dwiyanto, Agus. 1995. “Penilaian Sudarmanto. 2009. Kinerja dan


Kinerja Organisasi Publik”. Seminar Pengembangan Kompetensi SDM: Teori,
Kinerja Organisasi Sektor Publik, Dimensi Pengukuran dan Implementasi
Kebijakan dan Penerapannya, Jurusan Dalam Organisasi. Yogyakarta: Pustaka
Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Pelajar.
Sosial dan Politik,
Samsudin, Sadili.2005. Manajemen
Kartono, Kartini. 2001. Pemimpin dan Sumber Daya manusia. Bandung Pustaka
Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja Setia
Grafindo Persada.
Serdamayanti. 2004. Good Governance
Keban, Jeremias, T. 1995. Indikator (Kepemerintahan yang Baik) Bagian Dua.
Kinerja Pemerintah Daerah: Pendekatan Bandung: Mandar Maju
Manajemen dan Kebijakan”, Makalah,
Soerjono, Soekamto. 2002. Sosiologi
Seminar Sehari, Fisipol UGM,
Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja
Yogyakarta.
Grafindo Persada.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian
Evaluasi Kinerja. Bandung: Rfika
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Aditama
Sutrisno, Edy. 2011. Manajemen Sumber
Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan
Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada
Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja
Media Group
Grafindo Persada.
Tohardi, Ahmad. 2002. Manajemen
Ndraha, Taliziduhu. 1991. Dimensi-
Sumber Daya Manusia. Bandung: CV.
dimensi Pemerintahan Desa. Jakarta:
Mandar Maju
Bumi Aksara

9
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat
Governance, Jurnal S-1 Ilmu Pemerintahan Volume 5 Nomor 3 Edisi September 2016
http://jurmafis.untan.ac.id

Wahjosumidjo. 2008. Kepemimpinan


Kepala Sekolah “Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya”. Jakarta: Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada

Undang-Undang Republik Indonesia


Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instasi


Pemerintaha (LAKIP) Kantor Camat
Parindu Kabupaten Sanggau Tahun 2015

Standar Operasional Prosedur Kantor


Camat Parindu Tahun 2015

Deviandi, Erik. 2012. Gaya


Kepemimpinan Camat dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai pada
Kantor Camat Ledo Kabupaten
Bengkayang. Skripsi. Jurusan
Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Tanjungpura.

Edo. 2013. Peran Camat Dalam


Pembinaan Aparatur Pemerintah Desa di
Kecamatan Nanga Mahap Kabupaten
Sekadau. Skripsi. Jurusan Administrasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Tanjungpur

10
MARIA RANTI MEININGSIH, NIM. E42012023
Program Studi Ilmu Pemerintahan Kerjasama Fisip UNTAN dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat

Anda mungkin juga menyukai