1176 4026 1 PB
1176 4026 1 PB
http://jurmafis.untan.ac.id
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun 2016
Abstrak
Tujuan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan direktif terhadap
Kualitas Pelayanan Publik yang ada pada Kantor Camat Pontianak Kota. Apakah memang ada pengaruhnya
antara kepemimpinan direktif dengan kualitas pelayanan publik pada Kantor Camat Pontianak Kota dan apabila
ada seberapa besar pengarunhya terhadap kualitas pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Kecamatan
Pontianak Kota. Dalam penulisan ini dibatasi pada gaya kepemimpinan direktif dan rumusan masalahnya adalah
rumusan masalah asosiatif yang bersifat menanyakan hubungan dua variabel yaitu satu variabel independen
(yang mempengaruhi) dan variabel dependen (yang dipengaruhi). Apabila kepemimpinan direktif yang
dijalankan oleh Camat Pontianak Kota ini mempunyai pengaruh terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
apakah pengaruh ini sangat signifikan atau tidak dan apabila ternyata sangat signifikan apakah Camat selaku
kepala pada Kantor Camat Pontianak Kota akan merubah atau memperbaiki atau bahkan mempertahankan gaya
kepemimpinan yang dijalankan. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS 20.0 for Windows uji validitas dan
reliabilitas antara variabel bebas dan variabel terikat semua indikator dinyatakan valid, demikian juga analisis uji
validitas dan uji reliabilitas antara kedua variabel tersebut dinyatakan reliabel.
Variabel kepemimpinan direktif berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan berdasarkan hasil perhitungan
dengan korelasi Produc Moment Personsebesar (rhitung)= 0,491 dan (rtabel)= 0,444 maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya gaya kepemimpinan direktif mempunyai pengaruh dan terdapat hubungan signifikan terhadap
kualitas pelayanan. Berdasarkan hasil penelitin bahwa Kantor Camat Pontianak Kota masih perlu meningkatkan
kualitas pelayanan publik bagi petugas pelayanan, untuk mempercepat dan memperlancar pelayanan keberadaan
pimpinan sebagai pengesahan pelayanan masih perlu diperhatikan karena pimpinan sangat berpengaruh terhadap
kelancaran pelayanan.Apabila pimpinan tidak berada ditempat maka untuk memperlancar pelayanan kepada
masyarakat hendaknya ditunjuk salah satu pejabat untuk menandatangani berkas pelayanan atas nama Camat
Pontianak Kota.
Abstract
Then the main of is reseach intended to know how big the influence of directive leadership to the quality of
public service in sub-district office of Pontianak City. Is there any influence between directive leadership and
quality of public service in sub-district of Pontianak City it here is how big the influence to the quality of public
service that held by sub-district of Pontianak City. This thesis is limited to directive leadership’s manner and
problem’s formulation that is problem’s formulation associative wich asked about the relation of two variable
that is independent variable (wich influence) and dependent variable (wich affected). If directive leadership
which run by sub district’s head of Pontianak City has influence to the service’s quality wich given. Is the
influence significant or not and if it really significant will sub district’s head as a chief of sub-district office of
Pontianak City change or solve event stand the leadership manner that run. Based on the result of SPSS 20.0 for
Windows processing validity test and reliability between independent variable and dependent variable all
1
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
indicator state that it’s valid, also the analize of validity test and reliability test between both of that variable
stated reliable.
Directive leadership’s variable give significant influence to the service’s quality based on tabulation’s result with
correlation of Product Moment Person as big as (rcount)= 0,491 and (r table)= 0,444 then Ho is refuse and Ha is
accept, which means directive leadership’s manner has influence there is significant relation to service quality.
Based on the research’s result that sub-district office of Pontianak City still need to increase the quality of public
service for service operator, to speed up and expedite the service of leader presence as a legilization of the
service still need concern because the leader is really influence to the service continuity. If leader stay on seat so
to expedite the service to the citizen should apointed are of official to sign the service files in the name of sub-
district had of Pontianak City.
2
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
pada kekuasaan dan wewenang serta menjadi lebih baik lagi dimasa-masa yang
memberikan petunjuk spesifik untuk akan datang.
kinerja bawahannya. Berdasarkan laporan hasil survey
UU Nomor 32 Tahun 2004 mengatur kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
bahwa kecamatan merupakan perangkat umum Kantor Kecamatan Pontianak Kota
daerah kabupaten/kota yang dipimpin oleh yang dilakukan oleh Kecamatan Pontianak
kepala kecamatan yang disebut camat. Kota sendiri pada tahun 2011 dari 14 unsur
Kecamatan Pontianak Kota sebagai salah Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
satu SKPD Kota Pontianak dalam sebagai unsur minimal yang dinilai
penyelenggaraan pelayanan publik yang terdapat tiga unsur yang termasuk kategori
dilakukan oleh aparatur pemerintahdalam rendah seperti data Tabel 1 sebagai
berbagai sektor pelayanan terutama berikut:
yangmenyangkut pemenuhan hak-hak sipil
dan kebutuhan dasar masyarakat Tabel. 1
sepertipelayanan PPAT, KK, KTP, Surat Hasil Survey Kepuasan Masyarakat Terhadap
Kualitas Pelayanan
Keterangan Waris, Keterangan Domisili Kecamatan Pontianak Kota Tahun 2012
Usaha, keterangan domisili penduduk dan Nilai Unsur
NO Unsur Pelayanan
Pelayanan
sebagainya. 1 2 3
Kecamatan merupakan lembaga yang 1 Prosedur pelayanan 3,21
2 Persyaratan pelayanan 3,18
melakukan pelayanan langsung sebagian
3 Kejelasan petugas pelayanan 3,22
tugas-tugas pemerintahan yang telah 4
Kedisiplinan petugas
3,18
pelayanan
dilimpahkan oleh Walikota Pontianak dan Tanggung jawab petugas
5 3,18
pelayanan
melaksanakan pelayanan langsung tersebut Kemampuan petugas
6 3,21
kepada masyarakat di wilayah Kecamatan pelayanan
7 Kecepatan pelayanan 3,14
Pontianak Kota dan Camat Pontianak Kota Kedilan mendapatkan
8 3,09
pelayanan
adalah seorang pemimpin lembaga Kesopanan dan keramahan
9 3,23
petugas
pemerintahan di lingkungan Kecamatan
10 Kewajaran biaya pelayanan 3,11
mempengaruhi lembaga yang dipimpinnya 11 Kepastian biaya pelayanan 3,29
terutama dalam memberikan pelayanan 12 Kepastian jadwal pelayanan 3,24
13 Kenyamanan lingkungan 3,21
kepada masyarakat. 14 Keamanan pelayanan 3,22
Kantor Camat Pontianak Kota telah Sumber : Kantor Camat Pontianak Kota,
November 2012
melaksanakan pelayanan sesuai dengan
tugas dan fungsinya, akan tetapi masih Keempat belas unsur pelayanan
perlu peningkatan kualitas pelayanan agar dalam IKM di atas merupakan persepsi
3
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
3. Tujuan Penelitian
Mengacu pada pokok permasalahan B. METODE
di atas, maka tujuan umum penelitian ini
adalah mendeskripsikan pengaruh gaya 1. Jenis Penelitian
kepemimpinan direktif terhadap kualitas Jenis penelitian menggunakan
pelayanan publik pada Kantor Camat metode survey, yaitu penelitian yang
Pontianak Kota. Selanjutnya tujuan khusus mengambil sampel dari satu populasi dan
penelitian ini sebagai berikut: menggunakan kuesioner sebagai alat
a) Mendeskripsikan gaya kepemimpinan pengumpul data pokok (Singarimbun,
direktif pada Kantor Camat Pontianak 1985:1) kemudian data yang dianalisis
Kota. adalah data sampel bukan populasi
b) Mendeskripsikan kualitas Pelayanan berdasarkan hipotesis yang telah
Publik pada Kantor Camat Pontianak dirumuskan.
Kota. Penelitian dilakukan terhadap
c) Mengetahui besarnya signifikansi pegawaiKantor Camat Pontianak Kota
pengaruh gaya kepemimpinan direktif sebagai pemberi layanan masyarakatyang
terhadap kualitas pelayanan publik berjumlah 22 orang. Hubungan
pada Kantor Camat Pontianak Kota. kepemimpinan direktif terhadap kualitas
pelayanan diukur menggunakan analisis
4. Manfaat Penelitian Korelasi Product Moment Pearson. Data
Hasil penelitian ini diharapkan dapat yang dianalisis adalah data kuesioner yang
memberi manfaat : diisi pegawai Kantor Camat Pontianak
a) Manfaat Teoritis Kota. Kualitas pelayanan diukur
Berkontribusi secara akademis bagi berdasarkan persepsi pemberi layanan
ilmu pengetahuan yaitu pengembangan maka respondennya adalah Pegawai
ilmu administrasi publik. Kantor Camat Pontianak Kota.
b) Manfaat Praktis
5
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
8
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
9
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
13
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
Tabel 9
Correlations
Gaya Kualitas D. SIMPULAN
Kepemim Pelayanan
pinan Publik
Direktif Kantor
Camat Penelitian tentang Pengaruh
Pontianak
Kota
Kepemimpinan Direktif terhadap Kualitas
Gaya Pearson
1 .155
Correlation
Kepemimpina Pelayanan Publik merupakan penelitian
n Sig. (2-tailed) .491
Direktif N 22 22 diskriptif kuantitatif. Kajian utama dalam
Kualitas Pearson
.155 1
Pelayanan Correlation
Publik kantor
penelitian ini menitikberatkan pada analisis
Sig. (2-tailed) .491
Camat
Pontianak N 22 22 faktor kepemimpinan direktif dan kualitas
Kota
pelayanan. Hubungan kepemimpinan
b) Rumusan hipotesis penelitian: direktif dengan kualitas pelayanan publik
H0 : ρ = 0 artinya tidak terdapat korelasi dianalisis menggunakan Sofware SPSS
antara faktor gaya kepemimpinan direktif 20.0 for Windows yaitu analisis Produc
dengan kualitas pelayanan (kedua variabel MomentPerson, disimpulkan sebagai
tidak ada hubungan yang signifikan); berikut:
H0 : ρ ≠ 0 artinya terdapat korelasi antara 1. Kepemimpinan direktif yang diukur
faktor gaya kepemimpinan direktif dengan menurut persepsi pegawai Kantor
kualitas pelayanan (kedua variabel ada Camat Pontianak Kota dengan empat
hubungan yang signifikan); indikator seluruhnya (nilai minimal 1
dan maksimal 4) hasilnya adalah mean
c) Kaidah keputusan penelitian: seluruhnya diatas 3 dan median
Jika rhitung> rtabel maka H0 ditolak dan Ha seluruhnya juga diatas 3 artinya
diterima, artinya signifikan; kepemimpinan dalam kategori baik.
Jika rhitung< rtabel maka H0 diterima dan 2. Kualitas Pelayanan yang diukur
Ha ditolak, artinya tidak signifikan; menurut persepsi pegawai Kantor
Menurut data Tabel 58di atas, nilai Camat Pontianak Kota dengan empat
koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,491, indikator seluruhnya (nilai minimal 1
signifikansi (α = 0,05), dk = 2, n -dk = 22– dan maksimal 4) hasilnya adalah mean
2= 20, rtabel = 0,444. Karena nilai rhitung seluruhnya diatas 3 dan median
=0,491 > rtabel = 0,444, maka H0 ditolak seluruhnya juga diatas 3 artinya kualitas
dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan pelayan di Kantot Camat Pontianak
signifikan gaya kepemimpinan direktif Kota dalam kategori memuaskan.
terhadap kualitas pelayanan.
14
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN
PublikA, Jurnal S-1 Ilmu Administrasi Negara
http://jurmafis.untan.ac.id
Keberadaan pimpinan sebagai data dan analisis data, waktu, biaya, tenaga
pengesahan pelayanan jumlahnya hanya dan sebagainya. Untuk itu saya sangat
40,9% dari seluruh jawaban responden, mengharpakan bahwa penelitian ini dapat
ini berarti dari keempat poin tersebut disempurnakan dan lebih diperdalam
16
JUNARTA, NIM. E21109102
Program Studi Ilmu Administrasi Fisip UNTAN