Anda di halaman 1dari 2

NAMA : KHUSAH IBLIYAH

NPM : 21862061A002120
KELAS : 3F
MATKUL : PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD KELAS AWAL

BAHAN AJAR MATEMATIKA


Matematika merupakan suatu alat untuk mengembangkan cara berfikir peserta didik dalam
kehidupan sehari-hari sehingga perlu diberikan bekal kepada peserta didik sejak dini. Karena
itu, setiap manusia perlu menguasai matematika sebagai bekal hidupnya dalam memasuki
era globalisasi ini.
Bahan ajar ( Instructional materials ) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kopetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci , jenis-jenis materi pembelajaran terdiri atas pengetahuan ( fakta, konsep,
prinsip , prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan ajar dapat disajikan dalam bentuk :
a) Bahan cetak, seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart;
b)Audio , seperti: radio, kaset, CD audio, PH;
c) Audio visual, seperti : video/film, VCD;
d)Visual, seperti: foto, gambar, model / maket;
e) multi media, seperti: CD interaktif, computer based , Internet.
Secara Umum Cakupan Bahan Ajar Meliputi:
a) Judul, Mata pembelajaran, Standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator.
b) Petujuk pembelajaran( petujuk siswa/guru);
c) Tujuan yang akan dicapai;
d) Informasi pendukung;
e) Latihan – latihan;
f) Petujuk kerja;
g) Penilaian.
Memilih Bahan Ajar
Pemilihan materi pembelajaran ( bahan ajar) hendaknya mempertimbangkan prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Prinsip relevansi, artinya materi pembelajaran yang
dipilih memiliki relevansi ( keterkaiatan ) dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetenasi dasar; Prinsip konsistensi artinya adanya antara bahan ajar dengan kompetensi
dasar yang harus dikuasai siswa,misalnya , kompetensi dasar yang direncanakan empat
macam, maka bahan ajar yang harus diaiarkan harus meliputi empat macam; Prisip
kecukupan artinya materi yag diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang ditentukan, materi pembelajaran tidak terlalu sedikit, dan
tidak terlalu banyak. Memilih bahan yang akan diajarkan guru dan dipelajari siswa, sebaiknya
berisikan materi yang benar-benar menunjang tercapainya standart kompetensi dan
kempetensi dasar
Langkah-Langkah Dalam Menyusun Materi Bahan Ajar
a. Menyusun silabus yang sudah disepakati oleh kepala sekolah
b. Menganalisis atau merumuskan tujuan pembelajaran
c. Mengidentifikasi karakteristik dari anak SD kelas awal. dimana tingkah laku masukan
berupa perkembangan kognitifnya berada pada fase operasional konkret yang dapat
menangkap konsep abstrak dengan bantuan benda konkret. Siswa kelas SD kelas awal
dalam perkembangan peserta didik berada pada fase suka bermain, sehingga
pembelajaran dikembangkan dengan pendekatan “belajar sambil bermain”.
d. Mengembangkan strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam menerapkan
pembelajaran tematik dengan menggunakan bahan ajar. Strategi pembelajaran yang
digunakan adalah metode belajar kooperatif dengan pendekatan “contextual learning”.
Pemilihan strategi pembelajaran tersebut didasari dengan pertimbangan berikut:
(a) strategi kooperatif untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran dan melibatkan siswa
secara aktif dalam proses belajar dengan teman sejawatnya; dan
(b) Pendekatan “contextual learning” disesuaikan dengan materi yang dipelajari dan
karakteristik siswa. Pendekatan belajar kontekstual akan memudahkan siswa
memahami materi yang sedang dipelajari karena mengaitkan atau menghubungkan
pengetahuan yang dimiliki siswa dengan materi yang dipelajari.
Urutan penyajian bahan ajar sangat perlu mendapat perhatian, sebab dalam materi pelajaran
terdapat prasyarat ( prerequisite)sebelum materi lanjutan, misalnya materi operasi bilangan
Penjumlahan baru pengurangan, perkalian baru pembagian.
Daftar Pustaka
Maharani, I. N. (2017). Model Pengembangan Bahan Ajar Matematika Untuk Sekolah Dasar.
VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 8(1), 01-10.
Purnomo, D. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Matematika Sebagai Sarana Pengembangan
Kreativitas Berpikir. Aksioma: Jurnal Matematika dan Pendidikan Matematika,
2(1/Maret).

Anda mungkin juga menyukai