Anda di halaman 1dari 6

Login

Search (/login.html) Sign


(/)
up

Kisah Cut Nyak Dhien dalam Buku


Sastrawan Indonesia-Malaysia
hamdanimulya (46) (/@hamdanimulya)in #indonesia
(/trending/indonesia) • 5 years ago (edited)

Oleh Hamdani, S.Pd


Penulis esai
Foto: Buku Yogya dalam Nafasku
Cut Nyak Dhien seorang pahlawan nasional asal Aceh. Seorang ibu
berhati lembut, namun berjiwa baca. Sosok perempuan yang
tangguh, sangat ditakuti oleh penjajah Belanda. Cut Nyak Dhien juga
seorang guru, di pengasingannya Sumedang ketika diasingkan oleh
Belanda sempat menjadi guru agama Islam kala itu. Pemikirannya
yang sangat berpenguruh dan membakar semangat juang rakyat
dalam melawan penjajah, sangat mengkhawatirkan pihak Belanda.
Cut Nyak Dhien srikandi dari tanah rencong, Aceh. Seorang ibu
bangsa, kebanggaan rakyat Aceh dan Indonesia. Namanya terus
terukir dengan tinta emas dalam rimba literatur sejarah, laksana
perjuangannya yang bergerilya di rimba belantara nusantara. Itu ia
lakukan demi harkat dan martabat bangsanya.
Nama Cut Nyak Dhien dapat dibaca dalam buku-buku sejarah dunia.
Tak terkecuali dalam buku yang berjudul Yogya dalam Nafasku juga
menggoreskan kisah heroik Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan
nasional.
Seperti yang ditulis oleh oleh Dodo Widarda dalam sebuah puisi
bertema kepahlawan berjudul Balada Teuku Umar-Tjut Nyak Dhien
yang tersusun indah dalam bait berikut:

Dari nyala api butir-butir tanah lampisang


Aku mendengar suara sayup dari qalbu jiwa yang hidup
Obrolan sepasang belahan jiwa terngiang-terngiang
Antara Umar dan Dhien saat membelai Cut Gamblang

Mendidih suara dari bilik-bilik batin Tjut Nyak Dhien


Teringat akan lintasan-lintasan peristiwa silam;
Darah syuhada yang membasuh tanah rencong
dari belahan jiwa pertama Ibrahim Lamnga.
Harum semerbak ruh seorang syahid menghadap Allah
bersimbah darah Lamnga kembali pada Tuhannya
telah memendam sekam dalam jiwa Tjut Nyak
untuk tak pernah henti melawan kafe-kafe penjajah itu.
...

Itulah nukulin petikan puisi yang panjang tersebut. Ditulis untuk


ditampilkan pada Festival Tjut Nyak Dhien di Sumedang, 30-31
Oktober 2014. Puisi tersebut ditulis di Kampus UIN Sunan Gunung
Djati Bandung. Lalu puisi tersebut terkumpul dalam buku antologi
puisi Yogya dalam Nafasku yang diterbitkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Bahasa Daerah Istimewa
Yogyakarta, tahun 2016. Buku tersebut memuat puisi sastrawan
Indonesia, Malaysia, dan negeri serumpun Melayu.

Sosok Cut Nyak Dhien juga diukir oleh Hamdani Mulya penulis asal
tanah Pasai, Aceh Utara. Puisi yang menggugah hati berjudul Ibuku
yang Anggun Cut Nyak Dhien berikut:

Rinduku pada ibu


Laksana gerahku mata air
Mengumbar selaksa cinta
Yang aku tanam lewat
Curahan kasihmu di igauwanku
Betapa aku telah jadi
bara kagum padamu ibu
Dalam detak jantung adalah
doa untukmu
Biarkan cinta yang anggun
berpayung sutra
dan cinta pun berlabuh di tanah airku

Dengan Rahmat Allah


Tanah airku merdeka
Aku anakmu yang selalu bersenandung
Merdeka di setiap jengkal tanahmu
Ibuku yang anggun "Cut Nyak Dhien"
Aku merindukanmu di hamparan
Ali Hasyimi, telah berbuah budi
Cinta yang engkau taburi
Di negeri ini cinta telah berbuah budi
Api terpadam air
Di sini aku rindu ibuku "Cut Nyak Dhien"

Aceh Utara, 26 Juni 2016

Demikianlah ulasan singkat buku Yogya dalam Nafasku. Buku yang


menjadi saksi sejarah bahwa Cut Nyak Dhien telah menjadi idola para
penulis. Sosok Cut Nyak Dhien telah menjadi contoh teladan bahwa
berjuang tidak ada kata berhenti di tengah jalan. Ia rela
mengorbankan darah dan nyawanya sekalipun, demi harkat dan
martabat bangsanya. Atas jasa-jasa yang sangat bernilai harganya
pemerintah menganugerahkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan
nasional.

#malaysia (/trending/malaysia) #melayu (/trending/melayu) #book (/trending/book)

#poetry (/trending/poetry)

5 years ago in #indonesia (/trending/indonesia) by Reply 2

hamdanimulya (46) (/@hamdanimulya) (/indonesia/@hamdanimulya/kisah-

$ 0.00 5 votes cut-nyak-dien-dalam-buku-

sastrawan-indonesia-

malaysia)
(https://justswap.io/#/home) Sort: Trending
(https://poloniex.com/)
firman (56) (/@firman) 5 years ago (/indonesia/@firman/re-hamdanimulya- [-]
(https://justswap.io/#/home)
201794t104712109z#@firman/re-hamdanimulya-201794t104712109z) (edited)
Cut Nyak Dhien.. seorang wanita pejuang yang tidak mau melihat tanah kelahirannya di
(https://poloniex.com/)
jajah oleh kolonial Belanda. Dia berjuang untuk mengusir penjajah dari bumi Aceh.
Terima kasih. Postingan yang sangat bagus.. salam sukses.

$ 0.00 Reply

hamdanimulya (46) (/@hamdanimulya) 5 years ago [-]


(/indonesia/@firman/re-hamdanimulya-
201794t104712109z#@hamdanimulya/re-firman-re-hamdanimulya-
201794t104712109z-20170906t055421734z)
Terimakasih atas dukungannya sahabat. Orang -orang yang berjasa untuk
kemajuan bangsa dan negara selalu sejarah hidupnya diukir dengan tinta
emas oleh penulis.

$ 0.00 Reply

Anda mungkin juga menyukai