Anda di halaman 1dari 14

Tinjauan Estetika F ilm

Mata Kuliah Kapita Selekta

Supriyanta, M.Sn
(2021)
Estetika

▶ Kajian tentang Keindahan


▶ Usaha mempercantik (memperindah) diri

▶ AISTHESIS (Yunani) =pencerapan Indrawi (Plato – Kant)  Bagian Epistomologi (asal usul dan
prinsip dasar pengetahuan manusia)
Wac ana keindahan sdh dr Yunani  era modern  Segitiga konseptual Konsep yang
mempersatukan ide

▶ Apa yang baik(bonum) – Moralitas, fungsi


sosial
▶ Apa yang benar (verum) – akal, rasio
▶ Apa yang indah(pulchrum) - indrawi
Baik =Benar =Indah
Pencerapan Indrawi

BIDANG, DIMENSI, WARNA,


GERAK, TEKSTUR…..

PITCH, RITME…..

RUANG, WAKTU, …..


Apa yang membuat sesuatu itu
indah?
▶ Wahana  (bagaiman seniman berhasil mengolah wahananya Kekhasan wahana/
Medium Specificity (19 akhir)

▶ Clive Bell (1881 -1964) SR  keindahan lukisan dilihat dari aspek formal (optimalisasi ritme,
warna dan komposisi) … … Eduard Hanslic k (1825-1904) musik  karya music indah bukan
krn konten (ttg cinta, kesedihan dll)  komposisi musikal

▶ Bentuk dan isi bersebrangan  pergerakan estetika l’art pour l’art (seni untuk seni)

▶ Segala macam yang indah selalu asing dari kegunaan  estetisisme  seni harus dimurnikan
dr segala unsur eksternal (manfaat, efek bagi masyrakat harus dikesampingkan dr seni) 
bentuk seni yang khas (kekhasan wahana)
Abad 20

▶ Seni untuk seni & Pandangan formalis Tidak memadai

▶ Muncul gerakan modernis dan Avant-Garde  mendobrak batas2 seni dan bukan seni

Urinoir Marchel Duscham intalasi apa adanya, tidak ada kesan keindahan / dibuat menjadi indah (objek estetis

▶ Estetika abad 20 bukanlah keindahan pada umumnya  kekagetan

▶ Konvensionalisme (Arthur Danto (1924 – 2013)  Keindahan/status karya seni tidak ditentukan
sifat-sifat inheren dari obyek yg dipamerkan …. eye of the beholder (mata pemirsa)

▶ Bukan subyektivisme tapi inter subyektivisme ( karya seni karena kesepakatan dari banyak
orang yang melihat)

▶ Keindahan bukan realitas individual (personal orang/orang) konsensus bersama tanpa


sengaja sampai bersepakat karya itu indah
Estetika kontemporer

▶ Tidak hanya tentang Seni atau bukan Seni, indah / tidak indah

▶ Hubungan seniman dan sekelilingnya (seniman dan bukan seniman)

▶ Tidak dapat dibedakan =semua orang adalah seniman

▶ Seniman tdk lagi menc iptakan karya sec ara konvensional tetapi bagaimana menc iptakan
hubungan sosial yg baru (estetika relasional – peralihan 20 ke 21)
Estetika Film

▶ Mempelajari bentuk film = studi estetika film  bahwa estetika merupakan refleksi atas
fenomena makna yang dianggap sebagai sebuah fenomena artistik (Aumont, Bergala, Marie,
& Vernet, 1992)

▶ Studi tentang makna yang kemudian dianggap sebagai sebuah pesan artistik yang muncul
pada sebuah karya seni.

▶ Estetika film  studi film sebagai sebuah seni dan sebagai sebuah pesan artistic (Aumont et al.,
1992)

▶ Film memproduksi banyak makna secara eksplisit dan implisit dari serangkaian adegan dari
awal sampai akhir  menyampaikan pesan kepada penonton film  makna-makna yang
muncul dianggap sebagai sebuah pesan artistik
Penilaian Estetika Film

▶ SPESIFIKASI MEDIUM

1. Material Fisik (Gambar Bergerak)


2. Kapabilitas (Menangkap Realitas)

▶ Elemen-Elemen Formal Film

▶ Bahasa Film
Film dan Fenomena Gerak

▶ Rangkaian imaji fotografi yang diproyeksikan dalam ruangan gelap

Persistence of Vision =kemampuan retina mata menahan imaji sepersekian detik dari sebuah
obyek, walaupun obyek itu sdh menghilang dari pandangan

Retina menangkap rangkaian gambar diam secara terus menerus dan berganti ganti walaupun
gambar sebelumnya belum sepenuhnya menghilang  Ilusi Gerak

▶ Kritikan ilmu fisiologi dan psikologi  tidak akurat  pemahaman film dari perspektif teknis
Film dan Realitas

▶ Menduplikasi realita  Illusion of depth = kesan kedalaman  lukisan 3 dimensi era


Renaissance

▶ Representasi realita … … kemiripan obyek representasi dgn aslinnya, persoalan gerak.

▶ Fotografi (abad 19)  obyek representasi mirip aslinya (realita) # persoalan gerak

▶ Film  reproduksi realitas dengan kemiripan realitas yang direpresentasikan dan kemampuan
merekam gerak
Teori dan Estetika film

▶ Berkembang stlh PD II  Institute of Filmology di Universitas Sorbonne  Multidispliner dan


semiology

▶ Teori film  pendekatan secara Konteks (linguistic, psikoanalisa, ekonomi politik, teori ideologi
hingga kajian gender)

▶ Estetika Film  pendekatan dengan memahami film itu sendiri  Chauvinistik Postulat  teori
film lahir dari film itu sendiri (Analisa film sebagai teks)  teori luar adlh lapis kedua dan tdk
esensial

▶ The Photoplay: A psychological study (Hugo Masterberg - 1916)  teori film klasik … polarisasi 2
paradigma yg mendasari lahirnya teri formalis dan realis
Teori Formalis

Teori formalis melihat film dari konstruksi dan komposisi film daripada isi realitasnya
Formalis berfokus pada artifisial film  Sergei Eisenstein, Rudolfh Arnheim, Formalis Rusia dan Neo-
Formalis Amerika
▶ Mise-en-scene
- Setting
- Tata Rias dan kostum
- Pencahayaan
- Pemain serta Pergerakannya

▶ Sinematografi

▶ Montase

▶ Suara
Teori realis

Melihat film berdasarkan kemampuan film untuk menawarkan sebuah pandangan yang tak
terjangkau atau realitas yang tidak termediasi. Realis berfokus pada semi transparansi media filmis,
yang seolah-olah membawa penonton menjadi saksi langsung.

Bella Balazs, Siegfried Krac auer dan Andre Bazin (Elsaesser & Hagener, 2010).

▶ Dalam perekaman kejadian-kejadian secara otomatisnya, film harus benar-benar mengimitasi


secara tepat pengalaman hidup sehari-hari

▶ Kemampuan film untuk mengimitasi kenyataanlah yang menjadikannya bentuk seni

▶ Properti spesifik dari film adalah representasi fotografiknya tentang kenyataan.


Andre Bazin

▶ Pengambilan kamera yang lama dan mendalam adalah elemen dari gaya film yang
menyadari properti spesifiknya untuk menimitasi kenyataan

▶ Mengijinkan beberapa gerakan untuk dikomposisikan dalam satu shot yang sama, deep
focus sinematografi disesuaikan dengan kebutuhan akan editing, dan mendukung
penggunaan pengambilan yang berdurasi lama  membangun unit spasial dan temporal dari
sebuah adegan dan dapat mengimitasi kenyataan.

Anda mungkin juga menyukai