Anda di halaman 1dari 5

A.

ADAB BEPAKAIN DALAM ISLAM


1. Adab berpakaiann menurut al quran

ISLAM memperkenankan kepada setiap muslim, bahkan menyuruh supaya geraknya


baik, elok dipandang dan hidupnya teratur dengan rapi untuk menikmati perhiasan dan
pakaian yang telah dicipta Allah.

Adapun tujuan pakaian dalam pandangan Islam ada dua macam; yaitu, guna menutup
aurat dan berhias. Ini adalah merupakan pemberian Allah kepada umat manusia seluruhnya,
di mana Allah telah menyediakan pakaian dan perhiasan, kiranya mereka mau mengaturnya
sendiri.

Maka berfirmanlah Allah s.w.t.:

"Hai anak-cucu Adam! Sungguh Kami telah menurunkan untuk kamu pakaian yang dapat
menutupi aurat-auratmu dan untuk perhiasan." (al-A'raf: 26)

Barangsiapa yang mengabaikan salah satu dari dua perkara di atas, yaitu berpakaian
untuk menutup aurat atau berhias, maka sebenarnya orang tersebut telah menyimpang dari
ajaran Islam dan mengikuti jejak syaitan. Inilah rahasia dua seruan yang dicanangkan Allah
kepada umat manusia, sesudah Allah mengumandangkan seruanNya yang terdahulu itu,
dimana dalam dua seruanNya itu Allah melarang keras kepada mereka telanjang dan tidak
mau berhias, yang justru keduanya itu hanya mengikuti jejak syaitan belaka.

Untuk itulah maka Allah berfirman:

"Hai anak-cucu Adam! Jangan sampai kamu dapat diperdayakan oleh syaitan, sebagaimana
mereka telah dapat mengeluarkan kedua orang tuamu (Adam dan Hawa) dari sorga, mereka
dapat menanggalkan pakaian kedua orang tuamu itu supaya kelihatan kedua auratnya." (al-
A'raf: 27)

"Hai anak-cucu Adam! Pakailah perhiasanmu di tiap-tiap masjid dan makanlah dan
minumlah tetapi jangan berlebih-lebihan (boros)." (al-A'raf: 31)

Islam mewajibkan kepada setiap muslim supaya menutup aurat, dimana setiap
manusia yang berbudaya sesuai dengan fitrahnya akan malu kalau auratnya itu terbuka.
Sehingga dengan, demikian akan berbedalah manusia dari binatang yang telanjang.

Seruan Islam untuk menutup aurat ini berlaku bagi setiap manusia, kendati dia
seorang diri terpencil dari masyarakat, sehingga kesopanannya itu merupakan kesopanan
yang dijiwai oleh agama dan moral yang tinggi.

2. Adab berpakaian menurut al hadits

Ada banyak hadis yang berkaitan dengan adab dalam berpakaian, salah satu hadis
tersebut adalah sebagai berikut:
Bahaz bin Hakim dari ayahnya dari datuknya menceriterakan, kata datuknya itu:
"Ya, Rasulullah! Aurat kami untuk apa harus kami pakai, dan apa yang harus kami
tinggalkan? Jawab Nabi. 'Jagalah auratmu itu kecuali terhadap isterimu atau hamba
sahayamu.' Aku bertanya lagi: 'Ya, Rasulullah! Bagaimana kalau suatu kaum itu bergaul satu
sama lain?' Jawab Nabi, 'Kalau kamu dapat supaya tidak seorang pun yang melihatnya, maka
janganlah dia melihat.' Aku bertanya lagi: 'Bagaimana kalau kami sendirian?' Jawab Nabi,
'Allah tabaraka wa Ta'ala, lebih berhak (seseorang) malu kepadaNya." (Riwayat Ahmad, Abu
Daud, Tarmizi, Ibnu Majah, Hakim dan Baihaqi).

Pakaian tidak hanya hanya sekadar menutup aurat, tapi juga jangan sampai
menampilkan bentuk tubuh. Rasulullah SAW menjelaskan kerugian menggunakan pakaian
yang menampilkan bentuk tubuh dalam haditsnya,

‫ل‬ ْ ‫ن َأ‬
ِ ‫ه‬ ْ ‫ان ِم‬ ِ ‫ص ْن َف‬
ِ « :‫م‬ َ َّ‫سل‬َ ‫ه َو‬ ِ ‫هللا َعلَ ْي‬
ُ ‫صلَّى‬ َ ِ‫ل هللا‬ ُ ‫سو‬ ُ ‫ل َر‬َ ‫ َقا‬:‫ل‬ َ ‫ َقا‬،َ‫ه َر ْي َرة‬ُ ‫ن َأبِي‬ ْ ‫َع‬
‫ات‬
ٌ َ‫سي‬ ِ ‫سا ٌء َكا‬ َ ِ‫ َون‬،‫اس‬ َ ‫ب ا ْلبَق َِر يَض ِْر ُبونَ بِ َها ال َّن‬ ‫َأ‬
ِ ‫سيَاطٌ َك ْذنَا‬ ِ ‫م‬ ْ ‫م َم َع ُه‬ ٌ ‫ َق ْو‬،‫ما‬
َ ‫ه‬ ُ ‫م َر‬‫َأ‬ ْ َ‫ار ل‬
ِ ‫ال َّن‬
َ ‫ن ا ْل‬
‫ َواَل‬،َ‫ج َّنة‬ =َ ‫خ ْل‬ ِ َ‫ماِئل‬
ُ ‫ اَل يَ ْد‬،‫ة‬ َ ‫ت ا ْل‬
ِ ‫خ‬ ْ ‫ة ا ْل ُب‬
ِ ‫م‬
َ ِ‫سن‬ ْ ‫ن َكَأ‬ َّ ‫وس ُه‬
ُ ‫ ُر ُء‬،‫ت‬ ٌ ‫ت َماِئاَل‬ ٌ ‫مياَل‬ ِ ‫ات ُم‬ ٌ َ‫اري‬
ِ ‫َع‬
‫سي َر ِة َكذَا َو َكذَا‬ ِ ‫ن َم‬ ْ ‫ج ُ=د ِم‬َ ‫ح َها لَ ُيو‬َ ‫ َوِإنَّ ِري‬،‫ح َها‬ َ ‫يَجِ ْدنَ ِري‬
Artinya: Diriwayatkan oleh Abu Hurairah: "Dua (jenis manusia) dari ahli neraka yang aku
belum melihatnya sekarang yaitu; kaum yang membawa cemeti-cemeti seperti ekor sapi,
mereka memukul manusia dengannya, dan wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang,
berjalan berlenggak lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang condong. Mereka tidak
akan masuk surga bahkan tidak akan mendapat wanginya, dan sungguh wangi surga itu telah
tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian." (HR Muslim).

B. CARA YANG BERPAKAIAN YANG BAIK MENURUT ISLAM


A. Adab berpakaian bagi wanita muslim:
1. Disunnahkan memakai pakaian baru, bagus, dan bersih
2. Pakaiannya menutup aurat, artinya pakaian yang longgar dan tidak menampakkan
bentuk tubuh.
3. Pakaian wanita tidak menyerupai laki-laki, demikian juga sebaliknya
4. Bukan pakaian syuhrah (baju ketenaran).
5. Pakaiannya tidak bergambar nyawa atau bersalib, sebagaimana dalam hadits yang
diriwayatkan dari istri Rasulullah, Aisyah RA, ia berkata: ‫ش ْيًئا فِي ِه‬
َ ‫ه‬
ِ ِ‫ك فِى بَ ْيت‬
ُ ‫ُن يَ ْت ُر‬ ْ َ‫ل‬
ْ ‫م يَك‬
َ ‫ِيب ِإال َّ نَق‬
‫َض=============================================================== ُه‬ ُ ‫ص===============================================================ال‬
َ َ‫ت‬
Artinya: "Tidaklah Rasulullah SAW meninggalkan rumah yang ada pakaian terdapat
salib, melainkan beliau akan menghapusnya," (HR Bukhari).
6. Disunnahkan memulai dengan bagian kanan dalam berpakaian dan semisalnya
Baca juga: Seperti Apa Adab Berpakaian yang Baik dalam Islam?
7. Disunnahkan bagi yang memakai pakaian baru hendaknya berdoa
8. Disunnahkakan memakai pakaian putih, sebab dalam suatu hadits disebutkan bahwa
pakaian putih adalah sebaik-baiknya pakaian
9. Disunnahkan memakai minyak wangi, namun wanita tidak diperbolehkan memakai
wewangian jika sekelilingnya banyak laki-laki yang bukan mahramnya. Dari Abu Musa
Al Asy'ari RA, Rasulullah bersabda: ‫ت علَى قو ٍم ليج ُِدوا‬
ْ ‫ فم َّر‬، ‫ت‬
ْ ‫ج‬
َ ‫خ َر‬
َ ‫م‬
َّ ‫استعطرت ُث‬
ْ ‫أيُّما امرأ ٍة‬
‫ة‬ ٍ ُّ ‫و ُكل‬، ‫ة‬
ٌ ‫عين زاني‬ ٌ ‫ي زاني‬
َ ‫فه‬
ِ ‫ريَحها‬
Artinya: "Wanita mana saja yang memakai wewangian lalu ia keluar dan melewati para
lelaki sehingga tercium sebagian dari wanginya tersebut, maka ia adalah seorang
pezina. Dan setiap mata yang melihatnya juga pezina," (HR Abu Dawud).
10. Adab berpakaian bagi wanita muslim terakhir adalah diharamkan untuk mentato,
mencukur bulu wajah, mengubah bentuk tubuh, dan menyambung rambut. Hal ini
didasarkan pada hadits dari Abu Hurairah dan Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda:
‫ة‬
َ ‫م‬
َ ‫ش‬
ِ ‫س َت ْو‬ ُ ‫ة َوا ْل‬
ْ ‫م‬ َ ‫م‬
َ ‫ش‬ َ َ ‫صل‬
ِ ‫ َوا ْل َوا‬، ‫ة‬ ِ ‫س َت ْو‬
ْ ‫م‬ َ َ ‫صل‬
ُ ‫ة َوا ْل‬ َ ‫لَ َع‬
ِ ‫ن اللَّ ُه ا ْل َوا‬

Artinya: "Allah melaknat perempuan yang menyambung rambut, perempuan yang


meminta disambungkan rambutnya, begitu pula perempuan yang membuat tato dan
yang meminta dibuatkan tato." (HR Bukhari dan Muslim).
B. Adab berpakaian bagi wanita muslim:
1. Menutup aurat
Dan batasan aurat lelaki adalah dari pusar hingga lutut. lelaki tidak boleh menggunakan
celana pendek yang memperlihatkan bagian pahanya. . Berdasarkan hadits:
‫الركبتين من العور ِة‬
ِ َ
‫وفوق‬ ‫الس َّر ِة‬
ُّ ‫أسفل‬
ِ
“Yang dibawah pusar dan di atas kedua lutut adalah aurat” (HR. Al Baihaqi, 3362, Ad
Daruquthni 1/231, dan yang lainnya).
2. Tidak memakai emas
Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiallahu’anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
‫ذكورها‬
ِ ُ ،‫ث ُأمتي‬
‫وح ِرّم على‬ ِ ‫والحرير إلنا‬
ُ ‫الذهب‬
ُ َّ ‫ُأح‬
‫ل‬
“Dihalalkan emas dan sutra bagi wanita dari kalangan umatku, dan diharamkan bagi
kaum laki-lakinya” (HR. An Nasa’i no. 5163, dishahihkan Al Albani dalam Shahih
An Nasa’i).
3. Tidak memakai sutra
Adab berpakaian selanjutnya adalah laki-laki muslim dilarang menggunakan pakaian
dari sutra. Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu’anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
‫وإن دخَ ل الجنَّةَ لبِسه أه ُل الجنَّ ِة ولم يلبَسْه هو‬
ْ ‫الحرير في ال ُّدنيا لم يلبَسْه في اآلخر ِة‬
َ ‫َمن لبِس‬
“Barangsiapa yang memakai pakaian dari sutra di dunia, dia tidak akan memakainya di
akhirat. Walaupun ia masuk surga dan penduduk surga yang lain memakainya, namun
ia tidak memakainya” (HR. Ibnu Hibban dalam Shahih-nya, no. 5437, dishahihkan
oleh Al Aini dalam Nukhabul Afkar 13/277).
4. Hendaknya tidak isbal
Isbal artinya menggunakan pakaian yang panjangnya melebihi mata kaki, baik itu
celana, sarung, jubah dan semisalnya. Nabi shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ما أسفل من الكعبين من اإلزار ففي النار‬
“Kain yang panjangnya di bawah mata kaki tempatnya adalah neraka” (HR. Bukhari
no.5787).
C. Contoh cara berpakaian yang haram
1. Memapakai pakaian yang tidak menutup aurat.
2. Memakai pakaian yang ketat.
3. Berpenampilan menyerupai lawan jenis.
4. memakai pakaian yang sukhroh, yakni pakaian yang mengundang perhatian dari orang
lain.
5. memakai pakaian yang mampu memikat lawan jenis dari bentuknya atau sesuatu yang
membuat lawan jenis terpancing syahwatnya. 
6. Memakai Pakaian yang Terbuat dari Emas dan Sutera Bagi Kaum Laki-laki
7. Memakai Pakaian yang bergambar nyawa atau bersalib.
Ketika menanggalkan pakaian, lafaz- kanlah: "Pujian kepada Allah yang mengurniakan
pakaian ini untuk menutupi auratku dan dapat mengindahkan diri dalam kehidupanku, dengan
nama Allah yang tiada Tuhan melainkan Dia. Sebagai seorang Islam, sewajarnya seseorang
itu memakai pakaian yang sesuai menurut tuntutan agamanya.Karena sesungguhnya pakaian
yang sopan dan menutup aurat adalah cermin seorang Muslim yang sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai