Rumah Aceh digunakan sebagai bangunan tempat tinggal, yang terdiri atas tiga ruang, yaitu
seuramoe keue, seuramoe likot dan tungai. Letak ketiga ruang itu tidak sama rata, dimana ruang
tengah lebih tinggi dari pada ruang depan dan belakang.
Kepercayaan
Sebelum Budha, Kristen, Hindu,
dan Islam masuk ke Pulau Jawa,
kepercayaan asli yang dianut
masyarakat Jawa adalah animisme Potongan Rumah Joglo
dan dinamisme, atau perdukunan. Soko Guru adalah empat tiang utama yang terdapat pada bangunan tradisional Jawa, seperti pendopo, rumah adat, dan
Kejawen merupakan kepercayaan masjid. Ia berfungsi untuk menyangga gaya berat atap. Konstruksi saka guru terdapat pada bangunan dengan atap
dari sebuah etnis yang berada di tipe joglo atau tipe tajug. Masing-masing dari empat tiang berada di atas umpak, batu berbentuk trapesium tiga dimensi
Pulau Jawa. Filsafat Kejawen yang berfungsi sebagai peralihan antara tiang dan pondasi.
didasari pada ajaran agama yang
dianut oleh filsuf dari Jawa.
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/kejawen-pedoman-berkehidupan-bagi-masyarakat-jawa#:~:text=Sebelum%20Budha%2C%20Kristen%2C%20Hindu%2C,dan%20menjauhi%20larangan%20dari%20agamanya.
https://student-activity.binus.ac.id/himars/2022/03/25/rumah-joglo/ https://suluah.com/mengenal-saka-guru-dan-sistem-purus-dalam-arsitektur-jawa/
Konstruksi pada Rumah Joglo
Kerangka bangunan utama dari rumah tradisional Jawa terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan)
atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai tumpuan atap rumah
agar atap rumah bisa berbentuk pencu.
Sambungan konstruksi susunan tiang rangka joglo bagian atas berupa sistem cathokan dan sistem purus. Sistem
purus merupakan sistem konstruksi knockdown berupa tonjolan dan lubang yang saling terkaitkan / saling
mengunci satu sama lain.
Sedangkan cara mendirikan tiang pada lantai dapat dilakukan dengan :
• Sistem purus dengan umpak (ompak / bebatur).
• Sistem ceblokan tanpa umpak.
Sistem konstruksi purus ini memudahkan ketika bangunan akan dibongkar
untuk dipindahkan. Dalam tradisI Jawa memang dikenal istilah ‘bedhol omah’
yaitu membongkar rumah untuk kemudian dipindahkan ke lokasi lain (Dakung,
1982: 211).