Anda di halaman 1dari 36

Arsitektur

Nusantara
Febby Dwi Sukma
614004
Teknik Arsitektur
Rumah Adat

Dalam Loka Samawa di NTB

Mbaru Niang di NTT


Rumah Adat Dalam Loka Samawa

Filosofi

Bentuk & Struktur

Material

Ornamen

Fungsi
Filosofi
Dalam berarti istana atau rumah-
Arti rumah di dalam istana.
Dalam Loka
Loka berarti dunia atau tempat.

Merupakan nama sebenarnya


Samawa daerah Sumbawa.
menjadi motto kabupaten
(Sabalong
Sumbawa memiliki arti
Samalewa) membangun secara seimbang dan
serasi antara bangunan fisik
material dengan pembangunan
mental spiritual (dunia dan
akhirat) .
Filosofi
Pada tahun 1885 oleh
Pemerintahan Sultan Muhammad
Jalaludin Syah III
Di kota Sumbawa Besar,
kabupaten Sumbawa, provinsi
Didirikan dan Nusa Tenggara Barat
dikembangkan
Untuk menggantikan bangunan-
bangunan istana yang telah
dibangun ditanah tersebut
sebelumnya karena telah lapuk
dimakan usia bahkan hangus
terbakar.
Filosofi
Sarat akan makna
keislaman dan pesan
filosofis

Adat barenti ko syara, syara barenti ko kitabullah

Semua aturan adat istiadat maupun nilai-nilai dalam


sendi kehidupan harus bersemangatkan pada syariat
islam
Bentuk dan Struktur Bangunan

Berbentuk rumah panggung

Luas 696,98 m2

Dalam Loka Dibangun mengarah


Samawa
keselatan yaitu ke bukit
Sampar dan alun-alun kota.
Disusun oleh 2 bangunan
kembar (Bala Rea atau graha
besar).
Bentuk dan Struktur Bangunan
Hanya memilki
satu pintu masuk
utama melalui
tangga depan dan
tangga samping
melalui tangga
kecil.
Tangga depan berupa papan kayu yang dimiringkan
hingga menyentuh tanah dan lantai kayu tersebut
ditempeli oleh kayu sebagai pijakan.
Bentuk dan Struktur Bangunan
Ditopang oleh 98 pilar kayu
jati dan 1 pilar pendek (pilar
guru) yang terbuat dari pohon
cabe
99 tiang penyokong yang
mewakili 99 sifat Allah dalam
Al-Quran (Asmaul Husna).
Terdapat 17 anak tangga
menuju lantai 2. jumlah
tersebut mewaliki rukun
sholat.
Material Bangunan
Secara
keseluruhan Atapnya menggunakan
menggunakan sirap yaitu atap
bahan baku kayu berbahan belahan kayu.
yaitu kayu jati.

Bahan baku yang digunakan dalam bangunan


didatangkan dari pelosok desa sekitar istana seperti
kayu jati dari hutan jati Timung.
Ornamen pada Bangunan
Terdapat ukiran khas
Sumbawa biasa disebut
Lutuengal yang
digunakan sebagai
ornamen pada kayu
bangunannya.
Ukiran khas Sumbawa
biasanya motif bunga
dan motif daun-daunan.
Fungsi Bangunan
Dahulu digunakan sebagai tempat tinggal raja.
Setiap ruang didalam bangunan memiliki fungsi masing-
masing :
1. Lunyuk Agung : tempat musyawarah, resepsi, atau
acara pertemuan lainnya.
2. Lunyuk Mas : ruangan khusus permaisuri, istri-istri
menteri, dan staf penting kerajaan ketika

3. dilangsungkan
Ruang dalam upacara
sebelah adat.
barat : tempat sholat dan
sebelah utaranya merupakan kamar tidur permaisuri
dan dayang-dayang. Ruangan hanya disekat oleh
Fungsi Bangunan
4. Ruang dalam sebelah timur : terdiri dari 4 kamar
diperuntukan putra/putri raja yang sudah berumah
tangga. Di ujung utara ruangan ini adalah kamar
pengasuh rumah tangga istana.
5. Ruang sidang : dibagian belakang Bala Rea. Pada
malam hari ruangan ini dijadikan tempat tidur para
dayang.
6. Kamar mandi : terletak diluar ruangan induk yang
memanjang dari kamar peraduan raja hingga kamar
permaisuri.
Fungsi Bangunan

7. Bala Bulo : berada di samping lunyuk mas. Lantai


pertama difungsikan sebagai tempat bermain
putra/putri raja. Dan lantai dua berfungsi sebagai
tempat permaisuri dan istri para bangsawan saat
menyaksikan pertunjukkan di lapangan istana.
Untuk saat ini bangunan Dalam Loka Samawa
difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan
benda atau artifak bersejarah miliki kabupaten
Sumbawa.
Rumah Adat Loka Samawa
Rumah Adat Mbaru Niang

Filosofi

Bentuk & Struktur

Material

Fungsi
Filosofi
Arti
Mbaru
Niang

Mbaru berarti rumah Niang berarti tinggi

Mbaru Niang merupakan rumah panggung


tradisional yang hanya ada tujuh di desa Wae Rebo.
Filosofi
Dimana
Mbaru
Terletak
Niang di desa Satar
Wae Rebo sebuah
Lenda, Kecamatan
kampung tradisional di
Satarmese Barat,
dusun terpencil.
diapit oleh gunung, Kabupaten Manggarai,
hutan lebat, dan Propinsi Nusa Tenggara
Hawanya cukup dingin
berada jauh dari Timur.
karena berada di ketinggian
kampung - kampung
1100 m diatas permukaan
tetangga.
air laut.
Filosofi

Mbaru niang memiliki filosofi yang mencerminkan


sifat dan kebijaksanaan suku Wae Rebo dalam
memperlakukan alam sekitarnya.
Bentuk dan Struktur Bangunan
Terdapat 7 mbaru niang
Mbaru terbagi menjadi 2 yaitu 1
Niang
Niang Gendang (rumah
utama) dan 6 Niang Gena
Berbentuk rumah
panggung (rumah biasa) ditambah
dengan compang berbentuk

Bentuk kerucut yang lingkaran yang berada tepat


sangat unik di depan niang gendang.
Mbaru niang disusun
setengah lingkaran.
Bentuk dan Struktur Bangunan
Bentuk dan Struktur Bangunan
Dalam satu Masing-masing tingkat
bangunan mbaru memiliki dimensi yang
niang dibagi berbeda-beda.
Dimensi mbaru niang untuk
menjadi 5 tingkat.
Tinggi dari tanah lantai pertama adalah 11
hingga pucuknya meter dan terus mengerucut
yaitu 15 meter. ke tingkat-tingkat
Pondasi menancap diatasnya .
kedalam tanah
hingga 2 meter.
Bentuk dan Struktur Bangunan
Bentuk dan Struktur Bangunan

Pembangunannya disebut knock down atau bangunan


yang dapat dibongkar pasang tanpa merusak bangunan
utama dan dapat dipergunakan kembali. Menggunakan
sistem pasak dan pen lalu diikat dengan rotan sebagai
penguat.
Material Bangunan

Pondasi menggunakan balok kayu.

Lantai menggunakan balok - balok dan hamparan


papan kayu yang dikelilingi gelondongan rotan besar
sebagai dudukan utama atap.
Material Bangunan
Tiang utama / bongkok
menggunakan kayu
worok satu pohon utuh
berdiri diatas lantai
pertama.
Material Bangunan
Penyangga dinding Dinding sekaligus

menggunakan bambu dan atap menggunakan

gelondongan rotan dalam satu sekumpulan ijuk

ikat besar. atau alang-alang.


Dan rotan juga
digunakan untuk
mengikat.
Konstruksi Mbaru Niang
Fungsi Bangunan
Mbaru niang berfungsi sebagai tempat
tinggal.

Niang Gendang khusus untuk para tetua.

Niang Gena untuk keturunan para tetua.

Compang untuk tempat diadakannya


acara adat atau acara sakral. Tidak semua
orang boleh menaiki compang.
Fungsi Bangunan
Ruang-Ruang di dalam Mbaru
Niang :
Tingkat pertama disebut
Tenda. Dibagi menjadi 2
bagian : Molang merupakan
area privat misalnya kamar
tidur dan Lutur merupakan
area publik / terbuka
misalnya ruang tamu.
Fungsi Bangunan
Tingkat kedua disebut Lobo. Berfungsi untuk
menyimpan bahan makanan dan barang-barang
sehari-hari.
Asap dan panas dari tungku yang berada di lantai
pertama berguna untuk mengawetkan kayu
bangunan dan persediaan makanan yang disimpan
di loteng.
Tingkat ketiga disebut Lentar. Berfungsi untuk
menyimpan benih-benih tanaman pangan. Seperti
jagung, padi, dan kacang-kacangan.
Fungsi Bangunan
Tingkat keempat disebut Lempa Rae. Berfungsi
untuk menyimpan cadangan bahan pangan yang
bisa digunakan manakala dalam keadaan darurat
karena gagal panen.

Tingkat kelima disebut Hekang Kode. Merupakan


tempat suci yang digunakan untuk menempatkan
sesaji buat leluhur Wae Rebo.
Rumah Adat Mbaru Niang
Referensi
1. https://ranggabayunugrahita27.files.wordpress.com/2015/06/bab-1-2-3.pdf
(diakses pada tanggal 5 desember 2015 pukul 22.12)
2. http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2014/11/rumah-adat-dalam-loka-asal-da
erah-sumbawa.html
(diakses pada tanggal 6 desember 2015 pukul 12.46)
3. https://sakasuwirna.wordpress.com/2015/06/10/arsitektur-nusantara/ (diakses
pada tanggal 6 desember 2015 pukul 23.17)
4. https://youtu.be/xokAwxEX_64 (diakses pada tanggal 6 desember 2015)

5. https://www.academia.edu/8451876/Arsitektur_Mbaru_Niang_NTT._Peninggalan_
Arsitektur_Tradisional_Cerdas
(diakses pada tanggal 1 nopember 2015 pukul 23.48)

6. https://sakasuwirna.wordpress.com/2015/06/10/arsitektur-nusantara/ (diakses
pada tanggal 6 desember 2015 pukul 23.17)
7. https://youtu.be/jBe7KKIXoDc (diakses pada tanggal 6 desember 2015)

8. https://youtu.be/JKwKHa99r7I (diakses pada tanggal 6 desember 2015)


Kesimpulan
Rumah Adat Indonesia sebagai arsitektur
nusantara Indonesia selalu memiliki filosofi
dan makna tersendiri, tergantung dimana
rumah adat tersebut berada. Baik lingkungan
maupun kehidupan masyarakatnya sangat
mempengaruhi wujud rumah adat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai