Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS MATERI AJAR BERBASIS MASALAH (PBL)

Nama Mahasiswa : DEPI, S.Pd.I


Kelompok Mapel : PAI
Judul Modul : Al- Quran dan Metode Memahaminya
Judul Masalah (1) : Memahami Al-Qur’an dengan Takwil
Terkait dengan KB :1
No Komponen Deskripsi

 Mahasiswa tidak ada yang mengajukan pertanyaan kepada


dosen atau teman, hal ini menyebabkan mahasiswa sulit
memahami materi diantaranya materi perbedaan tafsir
Identifikasi Masalah
dan takwil di poin 2. Ketentuan takwil
1 (berbasis masalah yang
 Mahasiswa tidak ada diskusi untuk menyelesaikan masalah
ditemukan di lapangan)
yang dihadapi
 Mahasiswa cenderung bingung ketika mengerjakan tugas

 Materi tidak terstruktur dengan baik ;


Pembahasan perbedaan tafsir dan takwil diulas di bagian
Penyebab Masalah
ketentuan takwil
(dianalisis apa yang menjadi
2  Penggunaan bahasa kontemporer tanpa penjelasan dan
akar masalah yang menjadi
contoh
pilihan masalah)

Dalam dunia Psikologi ada 4 gaya berfikir. Diantaranya Gaya


berpikir sekuensial abstrak (SA)
Solusi : Gaya berpikir ini merupakan gaya berpikir yang bersifat dunia teori
a. Dikaitkan dengan metafisis dan dunia abstrak. Gaya berpikir SA ini cenderung lebih
teori/dalil yang relevan suka berpikir secara konsep dan menganalisis informasi. Si pemikir
3 b. Sesuaikan dengan SA ini sangat menghargai orang – orang serta peristiwa – peristiwa
langkah/prosedur yang yang teratur dan rapi.
sesuai dengan masalah  Menyusun materi takwil ; Pengertian, Syarat pentakwil,
yang akan dipecahkan kriteria Obyek takwil, contoh - contoh takwil, perbedaan
takwil dan tafsir beserta contoh- contohnya
 Diawali dengan membuat peta konsep
Judul Masalah (2) : Memahami dan menyampaikan Al Qur’an yang sembarangan
Terkait dengan KB :1

No Komponen Deskripsi
Munculnya terorisme dari kesalahpemahaman terhadap teks-
teks keagamaan.
Sebagian masyarakat menganggap terjemahan kemenag sebagai
kebenaran tunggal
Identifikasi Masalah
Memahami al Quran dengan terjemah tanpa melihat tafsir
1 (berbasis masalah yang
Munculnya penceramah – penceramah karbitan yang
ditemukan di lapangan)
menyampaikan pesan al-Quran secara sembarangan sehingga
membuat gaduh dan terpecah belah
Bermunculannya masyarakat “hijrah”

Penyebab Masalah Al-Quran sebagai way of life tidak difahami sebagaimana ulama
(dianalisis apa yang menjadi terdahulu memahaminya. Memahami al-Quran tidak
2
akar masalah yang menjadi menggunakan perangkat ilmu (tafsir). Dan disampaikan oleh
pilihan masalah) orang-orang tidak memiliki otoritas keilmuan.

‫سر القران برأيه فاليتب ّوأ مقعده من النار‬


ّ ‫من ف‬,
siapa yang menafsirkan al-Qur’an dengan akalnya (yang tercela),
maka siap-siap masuk neraka.

‫السَّاعَة‬ ‫فَا ْنتَ ِظ ِر‬ ‫َأ ْهلِ ِه‬ ‫ َغي ِْر‬ ‫ِإلَى‬ ‫اَأْل ْم ُر‬ ‫ ُو ِّس َد‬ ‫ِإ َذا‬

Solusi : Apabila perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya


a. Dikaitkan dengan maka tunggulah kiamat. (HR Al-Bukhari dari Abi Hurairah).
teori/dalil yang relevan
3 b. Sesuaikan dengan Mengidentifikasi penceramah & tokoh agama
langkah/prosedur yang Mengajak penceramah & tokoh agama menambah wawasan
sesuai dengan masalah keagamaan terutama cara memahami teks keagamaan dengan
yang akan dipecahkan benar
Memperbanyak referensi. Ketika tidak mampu menafsirkan
sebaiknya mencari referensi tafsir, memperkaya khazanah
keilmuan
Membuka keterbukaan perbedaan pendapat dan tetap saling
menghormati
Narasumber kegiatan – kegiatan diisi oleh para ahli / pakar /
orang yang memiliki otoritas keimuan.

Kabun, 05 Oktober 2022


Mahasiswa

t.t.d

DEPI, S.Pd.I

Anda mungkin juga menyukai