Anda di halaman 1dari 2

Nama : Amalia Az-Zahra

Kelas :X-4

HIKAYAT RADEN KIAN SANTANG

Kian Santang adalah tokoh tasawuf dari tanah pasundan yang ceritanya melegenda khususnya di
hati masarakat pasundan dan kaum tasawuf ditanah air pada umumnya. Tokoh kian-santang ini
pertama kali berhembus dan dikisahkan oleh raden CAKRABUANA atau pangeran walangsungsang
ketika menyebarkan islam di tanah cirebon dan pasundan, Pangeran cakrabuana adalah anak dari
prabu sili wangi atau jaya dewata raja pajajaran, yang dilahirkan dari pemmaisuri ketiga yang
bernama nyi subang larang, subang-larang sendiri murid dari mubaliq kondang yaitu syeh maulana-
hasanudin atau terkenal dengan syeh kuro krawang.

Mulanya yaitu, ketika raden walangsungsang memilih untuk pergi meninggalkan galuh pakuan atau
pajajaran, yang di sibebabkan oleh keberbedaan haluan dengan keyakinan ayahnya yang memeluk
agama “shangyang”, pada waktu itu. Diriwayatkan beliau berkelana mensyiarkan islam bersama
adiknya yaitu rara santang (ibu dari syarif hidayatullah atau “sunan gunung jati”) dengan membuka
perkampungan di pesisir utara yang menjadi cikal-bakal kerajaan caruban atau kasunanan cirebon
yang sekarang adalah “kota madya cirebon”.

Legenda kian-santang sendiri diambil dari sebuah kisah nyata, dari tanah pasundan tempo dulu
yang ceritanya pada waktu itu tersimpan rapi berbentuk buku di perpustakaan kerajaan pajajaran.
Karena pajajaran adalah hasil penyatuan dua kerajaan antara galuh dan kerajaan sunda pura yang
dimana kerajaan galuh dan sundapura adalah dua kerajaan pecahan dari taruma negara, yang di
masa prabu PURNA-WARMAN yaitu raja ketiga dari kerajaan taruma negara yang dipecah menjadi
dua yaitu tarumanegara yang berganti sundapura dan ibukota lama menjadi galuh pakuan. Dan jaya
dewata menyatukan kembali dua pecahan kerajaan taruma negara menjadi pajajaran.

mana dikisahkan pada waktu itu yaitu abad ke 4m atau tahun 450 pernah terdapat putra mahkota
yang sakti mandraguna bernama GAGAK LUMAYUNG yang dalam ceritanya “di tataran suda dan
sekitarnya,tak ada yang mampu mengalahkan ilmu kesaktiannya. Hingga suatu saat datang pasukan
dari dinasti TANG yang hendak menaklukkan kerajaan tarumanegara. Namun berkat gagak
lumayung, pasukan TANG dapat di halau dan tunggang-langgang meninggalkan taruma negara.
Semenjak itu raden gagak lumayung diberi sebutan “KIAN SAN TANG” atau “penakluk pasukan tang
“Di ceritakan sang kiansantang ini karena saking saktinya hingga dia rindu kepingin melihat darahnya
sendiri. Hingga sampailah di suatu ketika sa’at dia mendapat wangsit di tapabratanya bahwah di
tanah arab terdapat orang sakti mandraguna. Konon: dengan ajian napak sancangnya raden kian
santang mampu mengarungi lautan dengan berkuda saja. “Di mana dalam ceritanya ketika sampai di
pesisir beliau bertemu seorang kakek, dan padanya dia minta untuk ditunjukan di mana orang sakti
yang kian santang maksud tersebut”. Dan dengan senang hati si-kakektersebut menyanggupinya dan
sementara dia mengajak beliau “kiansantang” untuk mampir dulu ke rumahnya.

kisah setelah sampai di rumahnya tongkat dari sang kakek tersebut tertinggal di pesisir dan minta
kian santang untuk mengambilkanya,konon dikisahkan si-kian santang tak mampu mencabutnya
sampai tanganya berdarah-darah, disitulah kian santang baru sadar kalau kakek itu adalah orang
yang di carinya. Dan akhirnya dengan membaca kalimah syahadat yang di ajarkan sang kakek tadi
“yang akhirnya menjadi guru spiritualnya”tongkat tersebut dapat dicabut.
Cerita tersebut membumi sekali sampai saat sekarang. Dan yang aneh, kebanyakan orang
menduga kalau kian santang itu adalah raden walang sungsang. Padahal banyak sekali cerita yang
sepadan dengan kisah raden walang sungsang tersebut. Yang sesungguhnya dialah yang
mengisahkan justru dialah yang di kira pelaku (raden walang sungsang atau pangeran cakrabuana)
sebagai tokoh yang diceritakan itu. Tujuannya adalah hanya sebagai media dakwah dan penyebaran
islam di bumi cirbon dan sekitarnya. Sehingga sampai sekarang banyak kalangan yang menyangka
raden walangsungsang adalah kian santang bahkan ada yang menafikan kian santang adalah adik
cakrabuana dan kakak dari rara santang.

Raden walangsungsang mengambil cerita ini dari perpustakaan kerajaan pajajaran dengan
pertimbangan karena kisah itu mirip dengan kisahnya, Yang di mana kian santang setelah pulang dari
arab dia ingin meng-islamkan ayahnya prabu purnawarman namun di tolaknya dan kian santang
memilih meninggalkan istana dan tahtanya di berikan adiknya yaitu darmayawarman. Begitu pula
raden walang sungsang yang pernah merantau ke arab dan meningkahkan adiknya rara santang yang
di ambil istri oleh putra kerajaan mesir waktu itu dan pernikahan berlangsum di mesir yang dari
perkawinan inilah nanti akan lahirlah raden syarif hidayatullah atau sunan gunung jati.

Keinginan Walangsungsang untuk meng-islamkan prabu siliwangi ditolak mentah-mentah dan


ayahnya tidak ingin bertarung dengan anaknya maka dia memilih mensucikan diri atau bertapa,
konon beliau menjelma macan putih. Pengambilan kisah penokohan dalam sebuah ceritra seperti ini
sebenarnya pernah pula terjadi pada era sebelum raden walang sungsang yang tepatnya dilakukan
oleh rajajaya-baya (raja islam pertama di tanah jawa) dari kerajaan panjalu atau kediri, di mana
suaktu masih di pegang raja airlangga kerajaan tersebut bernama kerajaan KAHURIPAN dan karena
kedua anaknya semua meminta tahta maka kahuripan di bagi dua yaitu panjalu dan jenggala.
Sepanjang perkembangan dua kerajaan tersebut selalu bermusuhan dan pada masa kerajaan panjalu
dirajai oleh jaya baya, panjalu mampu menaklukkan jenggala dan di satukan lagi antara jenggala dan
panjalu.

Pada waktu panjalu menaklukkan jenggala rajanya jaya-baya meminta empu sedha dan empu
panuluh untuk mengutip naskah dari india yang judulnya maha barata, namun di ferifikasi dengan
gayajawa. Sebagai perlambang atas kemenangan perang saudara panjalu atasjenggala. Yang
akhirnya kitab tersebut di beri judul barata-yuda. Dan dalam kisah klasik jawa ini banyak kalangan
masarakat yang mengira bahwa jaya baya adalah kelanjutan dari trah barata yaitu cicit dari parikesit
putra abimanyu.

Juga kisah lainnya yang serupa pernah pula hadir kemasarakat yang tujuannya waktu itu sebagai
media dakwah untuk melindungi rongrongan ajaran syariat terhadap kaum sufi.maka ketika
bergerak menyebarkan islam WALISONGO menurt banyak kalangan membuat cerita al-halaq fersi
indonesia yaitu syeh siti jenar. Yang menurut Doktor Simon dari UGM Yogja berdasarkan temuannya
karya karya besar berupa naskah suluk dari sunan kalijaga dan lain sebagainya. Dapat di pastikan
tokoh siti jenar adalah imajener hanya untuk media dakwah dan melindungi islam agar tetap pada
ajaran ahlusunah wa jamaah.

Anda mungkin juga menyukai