Anda di halaman 1dari 2

SOSIALISASI DAN PENGENDALIAN

PENYAKIT DBD
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
UPT. PUSKESMAS H. SARAFUDDIN,SKM
KEC. UNTER IWES NIP. 19641231 198803 1 346

1. Pengertian Penyakit demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan


virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. Upaya
pengendalian penyakit DBD yang paling efektif dan efisien adalah dengan
melaksanakan PSN DBD (Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD) melalui 4 M-
Plus dan membasmi jentik nyamuk DBD dapat dilakukan kegiatan larvasidasi
selektif/abatisasi selektif, fooging atau pengasapan, sistem kewaspadaan dini.
2. Tujuan A. Menurunkan prevalensi penyakit DBD di Kec. Unter Iwes.
B. Meningkatkan angka bebas jentik.
C. Mencegah terjadinya penularan kasus DBD.
D. Menentukan jenis tindakan penanggulangan fokus yang akan dilakukan.
E. Memberi pengetahuan yang luas kepada masyarakat tentang penyakit DBD.
F. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan
baik individu maupun lingkungan.
3. Kebijakan

4. Referensi Algoritma diagnosis penyakit dan respon serta format penyelidikan


epidemiologi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2012.

5. Prosedur A. Sistem kewaspadaan dini


Laporan penderita penyakit DBD di wilayah kerja UPT. Puskesmas Kec.
Unter Iwes dikirim melalui Dinas Kesehatan Kab. Sumbawa untuk segera
dilakukan penyelidikan epidemiologi ke lokasi penderita atau tersangka
DBD.
B. Periksa jentik di rumah sekitar penderita dengan radius 20 rumah dan juga
mencari penderita / tersangka lain, termasuk penderita panas bila ada.
C. Dari hasil penyelidikan epidemiologi, dilakukan analisa apabila :
a. Ada tambahan 2 atau lebih kasus DBD penderita / tersangka dalam
periode 3 minggu yang lalu.
b. Adanya tambahan 1 kasus DBD yang meninggal dalam periode 3
minggu yang lalu.
c. Adanya tambahan kasus DBD 1 orang dan 3 panas, dalam minggu atau
house index (HI) lebih atau sama dengan 5%.
d. Ada tambahan 1 kasus DBD dan HI lebih dari 5 %.
D. Bila ditemukan kriteria a dan b atau c lakukan :
a. PSN melalui 4 M Plus yakni :
1) MENGURAS : Menguras dan menyikat dinding tempat
penampungan air.
2) MENUTUP : Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
seperti : drum, tempayan dan lain-lain.
3) MENGUBUR : Mengubur atau menimbun barang-barang bekas
serta mengumpulkan barang-barang bekas yang dapat menampung
air dan dibuang ke tempat pembuangan sementara (TPS).
4) PLUS CARA LAIN : Mengganti air vas bunga seminggu sekali,
mengeringkan air di alas pot bunga, memperbaiki saluran air dan
talang air yang tidak lancar/rusak serta memasang kawat kasa atau
menggunakan obat anti nyamuk serta menggunakan kelambu untuk
menghindari dari gigitan nyamuk.
5) MEMANTAU : Memantau dan memeriksa tempat-tempat
penampungan air sebagai tempat berkembangbiak nyamuk aedes
aegpty seperti bak mandi, drum, ban bekas, alas pot bunga,
dispenser, tempat minum burung dan lain-lain.
6) Penyuluhan.
7) Bekerjasama dengan petugas program yang terkait, kader,
masyarakat desa yang dilibatkan dalam upaya pemberantasan vector
melaui abatisasi atau larvasidasi selektif, serta berkoordinasi dengan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa saat melakukan fooging.
E. Bila hanya dipenuhi kriteria d maka dilakukan :
a. PSN.
b. Abatisasi selektif.
c. Penyuluhan.

6. Diagram Alir
Penderita positif DBD atau tersangka DBD.
Penyelidikan Epidemiologi

Pemeriksaan jentik
radius 20 rumah

Pencarian penderita /
tersangka lain

Ada tambahan 2 atau lebih kasus DBD penderita / tersangka dalam periode 3 minggu yg lalu.
Adanya tambahan 1 kasus DBD yang meninggal dalam periode 3 minggu yang lalu.
Adanya tambahan kasus DBD 1 orang dan 3 panas, dalam minggu atau house index (HI) lebih
atau sama dengan 5%.
Ada tambahan 1 kasus DBD an HI lebih dari 5 %.

Kriteria a / b / c Kriteria d

PSN PSN
Abatisasi selektif Abatisasi selektif
Penyuluhan Penyuluhan
Fooging fokus

7. Unit Terkait Promkes, kesling

Anda mungkin juga menyukai