Anda di halaman 1dari 37

Journal Reading

Pelvic Ring Fractures: What the Orthopedic Surgeon Wants to Know


(Khurana et al. RSNA, Volume 34. Number 5 pg.1317-1333. 2014
•radiographics.rsna.org)

FRAKTUR CINCIN PELVIS :


APA YANG AHLI BEDAH ORTHOPEDIC
INGIN KETAHUI ?

Presentan : Athmy Natalia


Pembimbing : dr. Bambang Supriyadi, Sp.Rad (K), MM
Tanggal Presentasi : 4 Agustus 2017
Pendahuluan

Pendekatan Etiologi : Trauma


multidisiplin  kecelakaan
morbiditas & ↑↑resiko kematian 
kendaraan bermotor cedera langsung
mortalitas berkurang (60%) , jatuh dari
 pendekatan pembuluh darah
ketinggian (30%), crush
sistematis injury (!0%)

Pengenalan pola dan


Pengenalan struktur vektor tekanan
osseoligamentous berdasarkan sistem 
pelvis
Young & Burgess
Osseoligamen Pelvis

Kartilago triradiate
physeal imatur
http://human-anatomy101.com
Struktur Stabil dari Cincin Pelvis

Cincin pelvis

Ketidakstabilan klinis
paling parah pasien
dengan cedera pada
struktur cincin
posterior

ligamen Sacroiliac = SI (1)


sacrospinous (2)
sakrotuberous (3)
Stabilisasi sekunder diberikan oleh ligamen
iliolumbar (*)
Stabilisasi Struktur Cincin Pelvis
Posterior
= Jembatan Gantung 
mempertahankan ligamen
posterior pada margin posterior
sendi SI dan "menahan" Spina
iliaka superior posterior untuk
mempertahankan konfigurasi
panggul terbuka

Oranye * = ligamen iliolumbar yang terhubung ke proses transversal L5


putih * = ligamen SI anterior
kuning * = ligamen SI posterior
kuat ketegangan (panah kuning)
EVALUASI PENCITRAAN

Radiografi AP
awal pemeriksaan iliopectineal
trauma series ilioischial
rim anterior
rim posterior
Radiografi AP  Shenton
menilai simetri pelvis Tear drop
dan cincin anterior, obturator
iliac wing, dan Arcus sakral
fraktur prosessus
transversus
Radiografi Inlet

Diperoleh dengan sinar


yang berorientasi 30 ° -60 °
secara kaudal

• Mendeteksi displacement anterior


atau superior struktur tulang pelvis
• Deformitas rotasi,
• fraktur arkus sakral
• crush injuries sakral
http://www.orthobullets.com/trauma/1030/pe
lvic-ring-fractures
Radiografi outlet (tampilan
Ferguson

Diperoleh dengan sinar


25 ° -45 ° chepalad dan
• Mendeteksi fraktur sakral tegak lurus terhadap
• pelebaran SI Joint sakrum,
• elevasi hemipelvis

http://www.orthobullets.com/trauma/1030/pe
lvic-ring-fractures
Journal pembanding
Scheinfeld et al, 2015

Judet View

RPO Judet view LPO Judet view

Judet dan Letournel memperkenalkan konsep analisis


radiografi garis yang dibentuk dari permukaan kortikal
pararel dengan sinar x-ray pada anterior ke-posterior
dan 45° radiografi pelvic oblique
Bagan menunjukkan radiologis evaluasi dan penilaian awal pasien dengan
fraktur panggul yang dicurigai
Korelasi Tanda-tanda Radiografi
Ketidakstabilan Pelvis

(A) cedera avulsion (panah) (B) cedera avulsion dari


dari perlekatan ligamentum perlekatan distal dari ligamen
Ischiolumbar pada L5
sacrospinous (panah).
Klasifikasi Fraktur Pelvis

Letournel & Tile Young &


Judet (berdasarkan Burgess
Untuk (berdasarkan stabilitas Memodifikasi
memfasilitasi lokasi cedera) pelvis) Pennal et al
bahasa  Kombinasi
diagnosis & • Posterior ring • Tipe A  Stabil
penatalaksan • Anterior ring • Tipe B  Secara cedera
aan • Acetabulum rotasi unstable, mekanik dg
vertikal stabil
• Tipe C  rotasi &
Arah gaya
vertikal Unstable cedera
Journal pembanding

Wong J-L, Bucknill A. Fractures of the pelvic ring. Injury (2013)


http://dx.doi.org/10.1016/ j.injury.2013.11.021
klasifikasi kompresi Kompresi lateral (50-70%)
anteropos Kompresi AP (20-30%)
terior (AP)
Vertical Shear (14%)

kompre Young
geser
si dan
vertikal
lateral Burgess

gabunga
n
Journal Pembanding

Alton et al. Classifications in Brief, Young and Burgess Classification of


Pelvic Ring Injuries. Clin Orthop Relat Res.2014
Lateral compression type 1
Pasien berusia 16 tahun merupakan
penumpang kursi belakang pd kecelakaan
kendaraan bermotor

(A) AP radiografi panggul menunjukkan fraktur


rami pubis bilateral superior dan rami pubis
inferior kanan (panah hitam) dan disrupsi subtle
Garis arkuata sakralis kanan (panah putih).

(B) CT 3D fraktur zona II  disrupsi pada


neuroforamen (panah), tanpa pelebaran sendi
SI.
wanita berusia 77 tahun yang mengalami nyeri pinggul
kiri setelah jatuh di sisi kirinya saat keluar dari
mobilnya

(C) Gambar CT aksial fraktur (D) Gambar CT aksial  fraktur


ramus pubis inferior horizontal buckle sakrum anterior kiri
yang tumpang tindih (panah) (panah) sekunder akibat
kompresi. Tidak ada pelebaran SI
joint yang terlihat.
Lateral compression type 2 injury pada wanita berusia
18 tahun pengemudi
pada kecelakaan
kendaraan bermotor

(A) Radiografi panggul  sisi kiri


tumpang tindih fraktur rami pubis
superior dan inferior (panah putih) dan
pelebaran sendi SI kiri (panah hitam)

(B) Gambar CT aksial  fraktur sakrum


anterior di perlekatan ligamen anterior SI
(panah hitam) dan pelebaran dari sendi SI .
fraktur sabit/crescent (panah putih) yang
melibatkan tulang iliaka kiri juga terlihat.
Ligamen SI posterior menjaga fragmen
yang menempel pada sakrum.
Lateral compression type 2 injury

C) Gambar CT coronal yang


diperoleh pada tingkat sendi SI
posterior menunjukkan fraktur
crescent/ sabit (panah hitam).
Tidak ada perpindahan tulang
iliaka kraniocaudal (panah
putih) yang terlihat,

temuan yang mengekslusi cedera


geser vertikal.

Pada pasien dilakukan open


reduction dan fiksasi internal
sendi SI kiri.
Lateral compression type 3 injury
pejalan kaki pria berusia 28 tahun yang tertabrak truk yang bergerak
dengan kecepatan tinggi.

(A) radiografi AP panggul 


medialisasi hemipelvis kiri ,
fraktur bilateral superior dan
inferior pubic rami (panah
putih), dan fraktur kompresi
melalui sakrum kiri (panah
hitam), temuan yang sesuai
dengan cedera kompresi lateral.
Pelebaran parah sendi SI
kontralateral (kepala panah)
dengan putaran eksternal iliac
wing kanan juga terlihat,
temuan menunjukkan adanya
cedera “windswept Pelvis “.
Lateral compression type 3 injury

Gambar aksial (b) dan coronal (c) CT menunjukkan fraktur


impaksi sakrum kiri (kepala panah) yang sekunder akibat
gaya tekan dan rotasi eksternal di sebelah kanan (panah
hitam di b), dengan disosiasi sendi SI kanan(Panah putih) dan
perpindahan anterior relatif dari tulang iliaka kanan, temuan
menunjukkan dari cedera tipe kompresi AP 3.
Lateral compression type 3 injury

(D) Gambar CT aksial 


dengan pengaturan window
jaringan lunak menunjukkan
hematoma ekstraperitoneal
sisi kanan yang besar (tanda
panah hitam) dan kurangnya
opasitas di arteri iliaka
internal dan eksternal kanan
(panah putih).

Pasien ditemukan avulsi dari kedua pembuluh darah dan


mengalami laparotomi emergensi untuk kontrol hemoragik dan
hemipelvectomy kanan .
Komplikasi cedera kompresi lateral

pada wanita berusia 33 tahun

(A) CT Coronal  ekstravasasi


aktif bahan kontras dari cabang
arteri iliaka internal (panah
hitam), akibat cedera tulang
langsung. Perhatikan fraktur
ramus pubis yang tumpang
tindih (panah putih), temuan
yang sesuai dengan cedera
kompresi lateral.
Komplikasi cedera kompresi lateral

pria pada wanita


berusia berusia 40
22 tahun tahun

(B) Cystogram CT coronal  kebocoran (C) Gambar CT aksial yang


bahan kontras ke dalam rongga
diperoleh pada tingkat sakrum
peritoneal (panah hitam), temuan yang
konsisten dengan ruptur intraperitoneal dengan cedera tipe 1 lateral
kandung kemih, akibat peningkatan menunjukkan fragmen osseus
tekanan dari kompresi lateral. fraktur sakral yang menekan akar saraf
ramus pubis superior (panah putih) dan sakral (panah).
dinding acetabular medial (panah),
tanda-tanda cedera parah
Cedera kompresi AP tipe 1
pada pria berusia 53 tahun yang mengalami fraktur femur segmental dalam
kecelakaan skydiving dan dipindahkan dari rumah sakit luar setelah menjalani CT dari
abdomen dan panggul

(A) Radiografi AP panggul  diastasis


simfisis pubis 1,5 cm (kepala (B) Gambar CT aksial  daerah
panah) dan tidak ada cedera cincin pelvis perdarahan ekstraperitoneal kecil
posterior yang nyata, temuannya (panah) di sekitar kandung kemih. Cincin
konsisten dengan cedera tipe kompresi posterior intact ditemukan pada
AP 1. Kantung kemih yang mengandung
bahan kontras tampak menyempit secara operasi, open reduksi dan fixasi internal
vertikal (panah), sebuah temuan yang bila ada gangguan pada ring anterior
menunjukkan pendarahan panggul.
Cedera kompresi AP tipe 2
pada pekerja konstruksi laki-laki berusia 54 tahun mengalami crush injury pada
panggulnya setelah forklift 800-lb jatuh pada tubuh posisi prone

(A, b) AP (a) dan outlet (b) radiografi panggul menunjukkan


simfisis pubis diastasis (panah putih), pelebaran asimetris
yang signifikan pada sendi SI kiri (panah hitam), dan
pelebaran iliac wing kiri. Temuan ini menunjukkan adanya
hemipelvis terbuka, yang terlihat  cedera kompresi AP tipe 2
Cedera kompresi AP tipe 2

(C) Gambar CT aksial menunjukkan pelebaran sendi SI dan


fragmen avulsion kecil (panah) di perlekatan ligamen anterior
SI. (D) Gambar CT aksial yang diperoleh dengan pengaturan
window jaringan lunak menunjukkan ligamentum anterior SI
utuh di sebelah kanan (panah hitam) dan disrupsi di sebelah
kiri. Ligamen SI posterior utuh (panah putih). Open reduction
dan fiksasi internal cincin pelvis anterior dilakukan, sehingga
terjadi koreksi diastasis pubis dan reduksi spontan sendi SI.
cedera kompresi AP tipe 3

pada pria
berusia 31
tahun

Gambaran panggul AP (a) dan gambar CT aksial (b) diperoleh


yang menunjukkan gross diastasis symphysis pubis (panah di
a) dan pelebaran sendi SI yang signifikan (panah putih). Rotasi
eksternal yang dihasilkan dari hemipelvis kanan adalah
karakteristik kompresi AP. Slight displacement posterior dari
sisi iliaka kanan sendi SI menunjukkan disrupsi ligamen cincin
posterior (panah hitam di b), temuan yang konsisten dengan
cedera kompresi AP tipe 3. Pelebaran ringan sendi kiri SI juga
terlihat (panah di b).
Vertical shear
/Geser vertikal
pada wanita berusia 80
tahun yang mengalami
cedera pelvis setelah
jatuh mekanis

(A) AP radiografi panggul menunjukkan


pelebaran simfisis pubis (panah putih) dan sendi
SI kiri (panah hitam), dengan perpindahan
kranial relatif dari hemipelvis kiri, temuan
sesuai dengan cedera geser vertikal (B) Gambar
CT coronal menunjukkan perpindahan vertikal
(panah).

(C) Radiografi AP pasca operasi


menunjukkan stabilisasi anterior
simfisis pubis dan stabilisasi cincin
posterior sendi SI kiri.
Cedera geser vertikal
(A) AP radiografi
panggul menunjukkan
pelebaran Dari simfisis
pubis (panah putih), kiri
dan kanan (panah
hitam) fraktur sakral,
dan fraktur prosessus
tranversus L5 (panah)

B) Sistogram CT
coronal menunjukkan pada pria berusia 54 tahun yang kehilangan tenaga
pendarahan panggul mesin pada ketinggian 100 kaki di atas tanah saat
menerbangkan pesawat ultralight dan mendarat di
(panah) namun tidak hutan
ada bukti kebocoran
Cedera geser vertikal

(C) uretrogram retrograde intraoperatif menunjukkan disrupsi


uretra prostat dan ekstravasasi bahan kontras yang meluas ke
dalam ruang Retzius (panah). (D) Radiografi pasca operasi
menunjukkan fiksasi internal arkus anterior dan posterior dan
kateter uretra.
Cedera Mekanisme Gabungan
pada wanita berusia 53
tahun yang terlibat dalam
kecelakaan kendaraan
bermotor

Gabungan kompresi
lateral dan cedera geser
vertikal

(A) CT 3D  mediasi hemipelvis kiri dengan (B) Gambar CT aksial  fraktur sakral
fraktur horizontal yang tumpang tindih oblique (panah) memanjang dari sacral
dengan rami pubis (kepala panah), temuan notch ke corpus. Temuan ini
yang konsisten dengan cedera kompresi menunjukkan gabungan kompresi lateral
lateral Fraktur sakral oblik  secara kranial dan cedera geser vertikal. Anterior dan
displaced (panah) juga terlihat dan posterior fiksasi cincin dilakukan.
merupakan karakteristik dari cedera geser
vertikal.
Radiografi AP yang Diperoleh Setelah
Reduksi Terbuka
(C) fiksasi internal cedera
cincin posterior  fiksasi
internal screw pedicle
supraacetabular untuk
cincin panggul anterior.

Konstruksi fiksasi internal dilaporkan


lebih kaku daripada fixator eksternal 
memungkinkan pasien duduk,
berguling di tempat tidur, dan berbaring
miring tanpa komplikasi yang terkait
dengan perangkat fiksasi eksternal
Kesimpulan

• Pemahaman klasifikasi Sistem Young


Ahli dan Burgess  mengevaluasi cedera
pelvis lebih baik
• mengarahkan pencitraan  mencari
radiologi cedera muskuloskeletal & viseral terkait

• menentukan kekuatan penyebab &


Ahli bedah implikasi biomekanik yang
mendasari  menentukan

ortopedi manajemen & prognosis


Terima kasih
dan
Mohon asupan

Anda mungkin juga menyukai