Anda di halaman 1dari 6

o Pendahuluan

Pelvis dibentuk oleh tulang coxae,sacrum,dan coccyygeus yang masing-masing

tulang dihubungkan oleh tulang ligamentum. Fraktur pelvis adalah gangguan struktur

tulang dari pelvis.Pada orang tua,penyebab paling umum adalah jatuh dari posisi

berdiri. Namun,fraktur yang berhubungan dengan morbiditas dan kematian terbesar

melibatkan masalah yang signifikan misalnya karena kecelakaan kendaraan

bermotor,mobil dan jatuh dari ketinggian.Tulang panggul terdiri dari ilium,ischium

dan pubis yang merupakan cincin anatomi dengan sacrum .Patah tulang panggul

sering melibatkan cedera pada organ-organ yang terdapat dalam tulang panggul.

Patah tulang panggul sering dikaitkan dengan perdarahan parah karena pasokan darah

yang luas ke wilayah tersebut. Trauma biasanya terjadi secara langsung pada panggul

karena tekanan yang besar atau karena jatuh dari ketinggian.

1
Resume Klinis

Seorang perempuan umur 43 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri di

selangkangan dialami sejak ± 2 bulan yang lalu saat terjatuh dari mobil.nyeri

dirasakan seperti tertusuk- tusuk dan hilang timbul. Dari hasil pemeriksaan fisis

didapatkan T : 100/60 mmHg, N : 76 x/menit, P : 18 x/menit dan S : 36 C. Kepala:

anemis (-), ikterus (-), Thoraks: bunyi pernafasan vesikuler, bunyi tambahan Rh -/-,

Wh -/-, Jantung: BJ I/II murni regular, Abdomen: inspeksi: datar ikut gerak nafas,

palpasi: nyeri tekan (-), massa tumor (-), perkusi: pekak, auskultasi: peristaltik (+)

kesan normal. Pada Reg.pelvis gerak aktif dan pasif terbatas karena kaku.

Dari hasil pemeriksaan radiologi foto pelvis pasisi AP didapatkan kesan fraktur

ramus superior et inferior os pubis dextra

2
Diskusi Radiologi’

o Foto pelvis posisi AP

Gambar 1.Foto pelvis Ny.Ep

Film polos merupakan metode penilaian awal utama pada pasien dengan

kecurigaan trauma skeletal . Setiap tulang dapat mengalami fraktur walaupun

beberapa diantaranya sangat rentan . Karena tulang pelvis berbentuk lingkaran

jarang kerusakan hanya pada satu tempat saja

3
Fraktur pelvis terdiri dari fraktur stabil dan fraktur tidak stabil.suatu fraktur

yang tidak menyebabkan terputusnya cincin dan dan hanya pada satu tempat saja

adalah fraktur yang stabil. Bila cincin pelvis terputus pada dua atau lebih tempat

dimana salah satu berada diatas sendi panggul (misalnya tulang ilium,sendi sacro-

iliaka,sakrum),maka merupakan fraktur tidak stabil.

Mekanisme trauma pada cincin panggul terdiri atas:

1. Kompresi anteroposterior

Hal ini biasanya terjadi akibat tabrakan frontal saat kecelakaan.Ramus

pubis mengalami fraktur atau tulang inominata retak terbelah dan mengalami

rotasi eksterna disetai robekan simphisis.Keadaan ini disebut sebagai open

book injury . Bagian posterior ligament sacro-iliaka mengalami robekan

partial atau dapat disertai fraktur baagian belakang ilium.

Gambaran radiologi fraktur kompresi anterior posterior

4
2. Kompresi lateral

Kompresi dari samping akan menyebabkan cincin mengalami keretakan.

Hal ini terjadi apabila ada trauma samping karena kecelakaan lalu lintas atau

jatuh dari ketinggian.Pada keadaan ini ramus pubis bagian depan pada kedua

sisinya mengalami fraktur.

3. Trauma vertical

Tulag inominata pada satu sisi mengalami pergerakan secara vertical


disertai fraktur ramus pubis .
4. Trauma kombinasi

Fraktur Pada foto di atas menunjukkan aligmen tulang pembentuk pelvis

berubah ,tampak fraktur pada ramus superior et inferior os pubis dextra,

shanton’s line asimetris,mineralisasi tulang baik, kedua SI dan Hip joint baik,

jaringan lunak disekitarnya baik. tampak metal density pada rongga pelvis (

IUD).

5
DAFTAR PUSTAKA

1. Rasad, Sjahriar. Radiologi Diagnostik. Edisi kedua. Jakarta: Balai


Penerbitan FK UI; 2011.p. 39,45,47
2. Patel PR.lecture Notes Radiologi.2th edn.Jakarta:Erlangga Medical
Series;2006.p.232
3. Peter Corr. Mengenali Pola Foto-Foto Diagnostik. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. The University of Rochester Medical Center
Roschester, Jakarta. 2004. Page 56,57.
4. Catatan kuliah bedah.Jilid 1.Bedah ortopedi.p 4
5. Crowin J Elizabeth. Handbook of pathophyssiology. Penerbit Buku
kedokteran EGC, Jakarta .2001.page 298

Anda mungkin juga menyukai