Anda di halaman 1dari 2

5 Alasan Kebaikan Menjadi Seorang Guru di SMP IT Al-Hikmah Bence

Karya: Ika Diandra Khadijah, S.Pd.

Banyak orang yang memiliki pekerjaan ataupun profesi impian. Banyak pula
yang nyaman dalam pekerjaan yang tidak sebidang dengan jurusan yang diambilnya.
Sejak kecil jika ditanya ingin menjadi apa, ada yang ingin bercita-cita menjadi dokter,
insinyur, pilot, ataupun guru. Begitu pula dengan saya, semenjak kecil saya bermimpi
menjadi seorang yang bisa mengajari orang lain. Banyak alasan yang bisa saya
kemukakan tentang sebuah profesi yang saya sukai, hingga saya menjadi dewasa ini.

Alasan pertama ialah mengajar merupakan salah satu passion saya. Di dalam
diri saya terdapat antusiasme serta semangat untuk selalu belajar dan berupaya
mengajarkan sesuatu yang saya bisa kepada orang lain hingga mereka mampu
melakukannya.

Alasan yang kedua merupakan fitrah saya sebagai seseorang perempuan. Saya
menyadari ketika saya menjadi seorang perempuan, maka akan berperan besar dalam
mengurus keluarga. Saya wajib mengurus suami serta anak. Saya pun ingin berperan
sebagai seorang ibu dan istri yang baik. Tetapi di sisi lain juga ingin menjadi
perempuan yang mandiri dengan mempunyai pekerjaan. Saya ingin bekerja, namun
juga memiliki banyak waktu untuk mendidik anak saya, karena mau bagaimanapun
madrasah pertama bagi seorang anak ialah ayah dan ibunya. Saya berpikir kalau
menjadi guru dapat mewujudkan keinginan saya tersebut. Ketika saya menjadi guru,
saya akan memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga daripada bekerja di kantor
ataupun industri swasta.

Tidak hanya membolehkan saya memiliki waktu bersama keluarga, bekerja


sebagai guru juga sangat berguna. Saya jadi paham ilmu psikologi anak, metode
mendidik anak yang baik, dan lain-lain. Nantinya, seluruh ilmu itu akan menolong saya
menjadi orang tua yang bertanggung jawab dalam mendidik anak. Selain itu di SMP IT
Al-Hikmah Bence, dimana sekarang saya menjabat menjadi seorang guru Bahasa
Indonesia, saya mendapatkan berbagai ilmu parenting dari rekan sejawat maupun dari
kegiatan webinar yang diadakan oleh Yayasan Al-Hikmah Bence sendiri.

Alasan ketiga, ketika saya menjadi seorang guru akan mendapat pahala yang
“dihasilkan” dari pekerjaan tersebut. Sebagai seorang muslimah, saya memercayai
sabda Nabi Muhammad SAW “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah
amalnya kecuali tiga perkara (yaitu): amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak
saleh.” (HR Muslim No. 1631). Salah satu amal yang disebutkan dalam hadis tersebut
selaras dengan tugas seorang guru, yaitu mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepada
siswa kita. Bila ilmu yang diajarkan kepada siswa setelah itu diteruskan oleh siswa itu
kepada orang lain, maka akan banyak pahala yang diperoleh oleh seorang guru tersebut.

Alasan keempat, ada pepatah yang bilang, jika kita ingin berbau wangi, maka
berteman dan sering pergilah ke toko parfum agar sedikit terciprat bau harum. Disini
saya memperoleh ilmu agama dan teman-teman yang membuat saya lebih mendekatkan
diri dengan Allah SWT. Dulu saya adalah seorang yang sering menunda waktu sholat,
namun ketika disini banyak sekali teman yang mengingatkan dan mengajak saya untuk
segera menunaikan sholat 5 waktu di masjid.

Alasan kelima, saya suka bertemu dengan orang baru dan memperoleh
pengalaman baru. Disini saya bertemu dengan berbagai lapisan generasi dan cerita dari
pengalaman orang yang berbeda-beda. Suka duka selama berorganisasi dalam sebuah
panitia yang dibentuk oleh unit maupun dari yayasan membuat saya lebih memahami
sifat heterogen manusia. Pengalaman baru menjadi ketua pelaksana dan merancang
sebuah kegiatan agar sukses memberi kesan tersendiri bagi saya yang notabene adalah
tipe follower.

Saat ini saya bersyukur karena impian saya menjadi seorang guru dapat
terwujud di SMP IT Al-Hikmah Bence. Saya berharap menjadi seorang guru yang
mampu menginspirasi dan menjadi jembatan bagi siswa saya untuk mewujudkan
impian mereka.

Anda mungkin juga menyukai