NIM : 856334607
DI SD NEGERI 9 KOBA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas
dan kompeten yang dihasilkan dari berbagai macam kegiatan pendidikan dan
dan Dosen Bab IV pasal 8 yakni “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
yang disampaikan menurut Syarifudin Yunus: “Dari 3,9 juta guru yang ada saat
ini, masih terdapat 25% guru yang belum memenuhi syarat kualifikasi
akademik, dan 52% guru belum memiliki sertifikat profesi. Di sisi lain, seorang
sekolah-sekolah masih banyak terlihat masalah kinerja guru, seperti guru masih
yang belum dapat mengkondusifkan keadaan kelas menjadi tenang ketika ada
siswa yang melakukan keributan di kelas. Kemudian ada juga guru dalam
berlangsung. Tanda lain guru tidak kompeten adalah tidak bisa menggunakan
kinerja guru saat ini perlu peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM),
pendidikan akan berjalan kearah yang lebih baik. Namun demikian apa yang
dialami oleh guru pasca sertifikasi bertolak belakang dengan hakikat sertifikasi
itu sendiri. Survei yang dilakuan memperlihatkan bahwa beban kerja guru
besar guru mengalami kelelahan, depresi, gangguan tidur, lekas marah, sering
dari sertifikasi guru adalah dapat tercipta motivasi guru dalam berkarya dan
supaya guru dapat meningkatkan kualitas diri tetapi sertifikasi seakan menjadi
hasil sertifikasi itu. Ini yang menjadi persoalan dalam dunia pendidikan
pendidikan dialih fungsikan untuk meningkatkan taraf hidup seorang guru. Jadi
merupakan hal yang sangat urgen, karena tanpa adaya evaluasi yang intens
hidup seorang guru bukan dapat meningkatkan mutu pendidikan. Ini yang
harus dilakukan dan harus di cek kembali agar supaya sertifikasi guru dapat
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Pendidikan
sertifikasi terdiri atas 308.888 guru pegawai negeri sipil (PNS), sebanyak
596.888 guru tetap yayasan (GTY), dan guru tidak tetap (GTT) sebanyak
719.354 guru. Dan masih banyak guru yang belum berkualifikasi pendidikan
Sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV) dan ada juga yang memasuki usia
24% guru masih memberikan les privat bagi siswa, 20% tetap menjalankan
Sertifikasi guru juga belum membawa dampak bagi peningkatan disiplin guru
disertifikasi sering tidak masuk dengan alasan tidak memiliki jam mengajar
disekolah. Disisi lain, masih banyaknya keluhan dan masukan dari berbagai
pihak tentang kinerja guru yang masih banyak belum berubah padahal sudah
lulus sertifikasi, mendapat tunjangan dan hidupnya lebih sejahtera. Oleh karena
itu, guru diharapkan mempunyai kesadaran untuk mengelola sekolah agar lebih
tertib, lebih baik, serta teratur guna pembangunan karakter anak didik. Namun,
masih banyak guru belum bisa memenuhi kualifikasi tersebut. Seperti Guru
jarang membuat RPP dan silabus pembelajaran, guru mengajar tidak sesuai
dengan kurikulum yang berlaku serta tidak sesuai dengan bidang study, guru
belum menjadi teladan bagi peserta didik, dan juga sering menemukan guru
yang membolos mengajar tanpa alasan yang pasti. Harus diketahui juga, tidak
semua guru yang sudah sertifikasi kinerjanya menurun atau tidak berubah.
Banyak pula guru yang sudah sertifikasi menjadi guru yang benar-benar
Belum
Sertifikasi
Sertifikasi Total
6 0 0 2 8
memiliki pengaruh dalam kinerja guru. Sebab guru yang tersertifikasi dianggap
tersertifikasi. Fakta dilapangan bahwa guru yang belum tersertifikasi juga dapat
penting bagi para guru dalam upaya meningkatkan kinerja guru, maka dari itu
B. Identifikasi Masalah
mengajar.
C. Pembatasan Masalah
penelitian ini, perlu kirannya penulis membatasi penelitian ini pada masalah:
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
a. Secara teoritis
dapat dijadikan bahan kajian untuk penelitian lain mengenai sertifikasi guru.
b. Secara Praktis
Penelitian ini secara praktis dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
tersertifikasi.