Anda di halaman 1dari 5

UAS HKI

Nama : Dhava Muhammad Fachreza


Nim : 201481010
Kelas :A

1. Ciptaan seperti apakah yang tidak dapat didaftarkan Hak Cipta-nya?


Jawab: Hak Cipta Logo atau sebuah tanda pembeda yang dimana kemudian akan
digunakan sebagai sebuah merek adalah sebuah hal yang diman akemudian tidak dapat
dilakukan pendaftaran. Hal tersebut kemudian masuk ke dalam sebuah ketentuan yang
dimana telah diatur dalam sebuah Undang Undang yang dimana kemudian lebih dikenal
dengan Undang Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang dimana terdapat
dalam Pasal 65 yang dimana berisil tentang dalam melakukan pencatatan dari ciptaan
kemudian tidak akan dapat dimasukan ke dalam sebuah hak cipta seperti dalam hal ini
adlaah sebuah seni lukis yang dimana termasuk dalam hal ini adalh sebuah logo dan juga
sebuah tanda pembeda antara yang satu dengan yang lainnya yang dimana kemudian
akan dilakukan dan digunakan dalam sebuah merek dalam sebuah perdagangan yang
dimana kemudian terjadi di bidang barang dan juga jasa atau kemudian akan digunakna
sebagai sebauh lambang terhadap sebuah organisasi, badan usaha, dan juga sebuah badan
huikum. Kemudian, apabila ingin logo yang telah dibuat tersebut dilindungi, maka logo
maupun tanda pembeda tersebut kemudian akan dapat didaftarkan sebagai sebuah merek.

2. Apakah pengertian lisensi dalam HKI?


Jawab: izin untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu objek yang dilindungi HKI
untuk jangka waktu tertentu.

3. Saya mengubah warna dan jenis huruf pada merek yang saya gunakan dan sudah
didaftarkan di Ditjen HKI. Apakah saya perlu mendaftarkan kembali?
Jawab: Undang-undang mengatur bahwa sebuah merek harus digunakan untuk jenis
barang dan/atau jasa yang sesuai dengan jenis barang dan/atau jasa yang didaftarkan dan
sesuai merek yang didaftar. Dalam Undang-undang dijelaskan pula bahwa
ketidaksesuaian dalam penggunaan meliputi ketidaksesuaian dalam bentuk penulisan kata
atau huruf dan juga penggunaan warna yang berbeda. Mengacu pada ketentuan ini, sangat
disarankan kepada pemilik merek untuk mendaftarkan mereknya di Ditjen HKI sesuai
dengan tampilan yang sebenarnya (actual use). Maka, jika terjadi perubahan tampilan
pada merek terdaftar, sebaiknya desain merek yang baru juga didaftarkan ke Ditjen HKi
melalui pengajuan permohonan baru. Sehingga merek baru tersebut memperoleh
perlindungan yang maksimal termasuk terhadap risiko penghapusan merek.

4. Apakah sebuah merek dapat hilang perlindungannya?


Jawab: Sebuah merek bisa saja dihapuskan pendaftarannya dan tidak lagi dilindungi jika
merek yang didaftarkan digunakan untuk jenis barang dan/atau jasa yang tidak sesuai
dengan yang didaftarkan. Penghapusan ini bisa berdasarkan prakarsa Ditjen HKI atau
berdasarkan keputusan pengadilan yang mengabulkan gugatan penghapusan dari pihak
lain. Selain itu, sebuah merek juga bisa dihapuskan pendaftarannya atau digugat
penghapusan oleh pihak lain jika terbukti dalam waktu tiga tahun berturut-turut merek
yang terdaftar tidak dipakai dalam perdagangan barang/jasa. Penghapusan merek ini tentu
saja didasari pada fakta-fakta yang diperoleh melalui survei atau penyelidikan di
lapangan.

5. Apakah ada standar besarnya royalti yang harus dibayarkan kepada pencipta atau
pemegang hak cipta?
Jawab: tidak ada standar yang pasti, namun biasanya besarnya royalty yang wajib
dibayarkan kepada pemegang hak cipta oleh penerima lisensi adalah berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak

6. Bagaimana prinsip profesi menurut Frans Magnis Suseno?


Jawab:
Menurut Frans Magnis Suseno (1991 : 70), profesi itu harus dibedakan dalam
dua jenis, yaitu profesi pada umumnya dan profesi luhur.

- Profesi pada umumnya, paling tidak ada dua prinsip yang wajib ditegakkan, yaitu:
1. Prinsip agar menjalankan profesinya secara bertanggung jawab; dan
2. Hormat terhadap hak-hak orang lain.
Pengertian bertanggung jawab ini menyangkut, baik terhadap pekerjaannya
maupun hasilnya, dalam arti yang bersangkutan harus menjalankan pekerjaannya dengan
sebaik mungkin dengan hasil yang berkualitas. Selain itu, juga dituntut agar dampak
pekerjaan yang dilakukan tidak sampai merusak lingkungan hidup, artinya menghormati
hak orang lain.

- Dalam profesi yang luhur (officium nobile), motivasi utamanya bukan untuk
memperoleh nafkah dari pekerjaan yang dilakukannya, di samping itu juga terdapat
dua prinsip yang penting, yaitu :
1. Mendahulukan kepentingan orang yang dibantu; dan
2. Mengabdi pada tuntutan luhur profesi.
Untuk melaksanakan profesi yang luhur secara baik, dituntut moralitas yang
tinggi dari pelakunya. Tiga ciri moralitas yang tinggi adalah:
1. Berani berbuat dengan bertekad untuk bertindak sesuai dengan tuntutan profesi;
2. Sadar akan kewajibannya;
3. Memiliki idealisme yang tinggi.

7. Sebutkan apa saja kriterian Rahasia Dagang!


Jawab: Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di
bidang teknologi dan/ atau bisnis dimana mempunyai nilai ekonomis karena berguna
dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. Lingkup
perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.

Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi itu:

- Bersifat rahasia hanya diketahui oleh pihak tertentu bukan secara umum oleh masyarakat,
- Memiliki nilai ekonomi apabila dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau usaha
yg bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan ekonomi,
- Dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut.
8. Apa perbedaan Rahasia Dagang dengan HKI yang lain?
Jawab: Kalau rahasia dagang mulai dari metode pengolahan, penjualan, sampai metode
produksi itu sudah menjadi rahasia pribadi atau bersifat privat, sedangkan kalau HAKI
mulai dari produksi dan metode penjualan itu sudah menjadi bersifat publik namun orang
lain tidak boleh meniru atau membajaknya tanpa ada izin terlebih dahulu ke pihak
tertentu. ambil contoh produksi motor kalau rahasia dagang proses pembutannya itu
bersifat privat artinya pribadi tanpa ada pihak luar yang menegetahuinya, sedangkan
HAKI mulai dari proses pembuatan sampai penjualan itu bersifat publik namun orang
lain dilarang menirunya, apabila itu terjadi akan dikenakan saknsi.

9. Berikan pendapat Anda tentang perbedaan antara Rahasia Dagang Indonesia


dengan Amerika Serikat!
Jawab: Sebagai perbandingan, dalam perundang-undangan di Amerika Serikat saat ini
pengertian rahasia dagang dalam pengertian luas terdapat dalam Uniform Trade Secret
Act (UTSA), suatu Undang-Undang yang telah diadopsi oleh 39 negara bagian di
Amerika Serikat. Rahasia dagang didefinisikan sebagai informasi termasuk suatu rumus,
pola-pola, kompilasi, program, metoda teknik atau proses yang menghasilkan nilai
ekonomis secara mandiri, nyata dan potensial. Informasi itu sendiri bukan merupakan
informasi yang diketahui umum dan tidak mudah diakses oleh orang lain untuk
digunakan sehingga yang bersangkutan mendapat keuntungan ekonomi. Terminologi
rahasia dagang sebagai perbandingan dapat dilihat dari Uniform Trade Secret Act
(Canada) yang menyatakan bahwa rahasia dagang merupakan setiap informasi yang dapat
digunakan dalam suatu perdagangan yang tidak merupakan informasi umum dan
memiliki nilai ekonomis. Dari ketentuan Uniform Trade Secret Act (Canada) tampak
bahwa undang-undang tersebut tidak hanya membatasi bentuk rahasia dagang pada suatu
rumus, pola rencana, kompilasi, program komputer, teknik, proses, produk, perangkat
atau mekanisme semata-mata. Dalam Undang-Undang Rahasia Dagang Indonesia juga
ditegaskan bahwa yang menjadi obyek perlindungan rahasia dagang adalah informasi
yang bersifat rahasia yang meliputi metode produksi, metode pengolahan, metode
penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau bisnis yang memiliki nilai
ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum. Rahasia dagang itu pun harus
mempunyai nilai ekonomis karena kerahasiaannya dan dipertahankan kerahasiaannya
melalui upaya-upaya
sebagaimana mestinya. Informasi itu dianggap bersifat rahasia apabila tidak diketahui
secara umum oleh masyarakat atau hanya diketahui secara terbatas oleh pihak-pihak
tertentu baik yang menemukan maupun yang menggunakan untuk kegiatan yang
menghasilkan keuntungan atau kepentingan yang bersifat komersial.

10. Sebutkan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan pembatalan Desain Industri!
Jawab: faktor-faktor penyebab pembatalan hak Desain Industri adalah hak Desain
Industri tidak memiliki unsur kebaharuan, tidak berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi
yang memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua
dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan dan hak Desain Industri bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama, atau kesusilaan, dan
kesimpulan kedua mengenai akibat hukum pembatalan pendaftaran hak Desain Industri
oleh Direktorat Jenderal HKI adalah menghapuskan segala akibat hukum yang berkaitan
dengan hak Desain Industri dan hak-hak lain yang berasal dari Desain Industri bagi
pendesain dan pemegang desain industri, namun penerima lisensi tetap berhak
melaksanakan lisensinya sampai dengan berakhirnya jangka waktu yang ditetapkan
dalam perjanjian lisensi.

Anda mungkin juga menyukai