Anda di halaman 1dari 19

STRATEGI PEMBELAJARAN:

MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS

Dosen Pengampu: Dr Ni Made Sri Mertasari, M.Pd

Oleh:

Nama : I Gusti Putu Ayu Diah Hartaningsih

NIM : 2113011001

Kelas : 3A Pendidikan Matematika

PRODI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
KAJIAN TEORI

Pengertian Model Pembelajaran Pair Checks.


Menurut Suprihatiningrum (2013, hlm. 145) yang menyatakan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur pembelajaran dengan
sistematis untuk mengelola pengalaman belajar siswa agar tujuan belajar tertentu yang
diinginkan bisa tercapai. Salah satu contoh jenis model pembelajaran yakni, Cooperative
Learning. Cooperative Learning atau Pembelajaran Kooperatif merupakan model
pembelajaran berkelompok dimana siswa belajar secara bersama-sama, saling membantu
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan sehingga setiap orang dalam kelompok dapat
mencapai tujuan pembelajaran, yaitu memahami materi yang diberikan.
Dalam jenis model pembelajaran Cooperative Learning terbagi menjadi beberapa
jenis lagi salah satunya yaitu Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks. Menurut Miftahul
Huda (2013), model pembelajaran kooperatif tipe Pair Checks ini merupakan metode
pembelajaran berkelompok antara dua orang atau berpasangan yang dipopulerkan oleh
Spencer Kagan pada tahun 1990. Model pembelajaran ini menuntut kemandirian,
kemampuan siswa dalam menyelesaikan persoalan, melatih kerjasama, bertanggung jawab,
dan melatih kemampuan memberi penilaian.
Sedangkan menurut Yulia Rizki Ramadhani model pembelajaran pair check adalah
suatu cara dalam penyampaian materi ajar dengan membentuk kelompok dalam sebangku,
dimana diantara mereka mengajukan pertanyaan dan saling menjawab pertanyaan, kemudian
saling mengecek kebenaran jawaban dari pertanyaan yang diberikan.
Selain itu, menurut Eggen & Don Kauchak (2012: 135) pair checks adalah sebuah
strategi kerja kelompok yang melibatkan siswa berpasangan di dalam kegiatan di balik meja
yang berfokus pada masalah-masalah dengan jawaban konvergen (seragam).
Berdasarkan ketiga pengertian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran Pair Checks adalah model pembelajaran berkelompok berpasangan yang
melatih kemandirian, kemampuan siswa, kerja sama, bertanggung jawab, dan berlatih
memberikan penilaian serta bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan
dengan jawaban yang konvergen (seragam).

Unsur-unsur Model Pembelajaran Pair Checks


A. Sintaks
Sintak dalam model pembelajaran dapat diartikan sebagai acuan generik atau keseluruhan
alur pembelajaran berupa serangkaian fase-fase untuk mencapai gagasan dan tujuan yang
ingin dicapai dalam suatu model pembelajaran. Setiap model pembelajaran memiliki
sintaksnya masing-masing atau dapat dikatakan memiliki fase-fase berbeda dengan model
pembelajaran lainnya. Namun, terkadang terdapat kesamaan pada satu atau dua fasenya.
Berikut sintaks Model Pembelajaran Pair Checks menurut Miftahul Huda (2013: 211-212).
1) Guru menjelaskan konsep.
2) Siswa dibagi kedalam beberapa tim.
Setiap tim terdiri dari 4 orang. Dalam satu tim ada 2 pasangan. Setiap pasangan dalam satu
tim dibebani masing- masing satu peran yang berbeda pelatih dan partner.
3) Guru memberikan soal kepada partner.
4) Partner menjawab soal, dan si pelatih bertugas mengecek jawabannya.
Partner yang menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih.
5) Pelatih dan partner saling bertukar peran. Pelatih menjadi partner dan partner menjadi
pelatih. 6) Guru membagikan soal kepada partner.
7) Partner menjawab soal, dan pelatih bertugas mengecek jawabannya partner yang
menjawab satu soal dengan benar berhak mendapat satu kupon dari pelatih.
8) Setiap pasangan kembali ke tim awal dan mencocokan jawaban satu sama lain.
9) Guru membimbing dan memberikan arahan atas jawaban dari berbagai soal.
10) Setiap tim mengecek jawabannya.
11) Tim yang paling banyak mendapat kupon diberi hadiah atau reward dari guru.

1) Sistem Sosial
Sistem sosial dalam pembelajaran mencakup peranan guru dan siswa, menyajikan secara
deskripsi hubungan yang hirarki antara guru dan siswa; serta berkaitan dengan beragam hal
maupun norma-norma yang mendorong atau memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Berikut ini akan dijelaskan mengenai sistem sosial dalam Model Pembelajaran Pair Checks.

No Fase-fase dalam Model Peran Guru Peran Siswa


Pembelajaran Pair
Checks

1. Menjelaskan konsep Guru menjelaskan tujuan dan Siswa memperhatikan


materi pembelajaran yang penjelasan yang diberikan
akan dipelajari. oleh guru dengan seksama.

2. Pembagian kelompok Guru mengarahkan siswa Siswa mengikuti arahan


untuk membentuk beberapa guru untuk membagi diri
kelompok dan menentukan menjadi beberapa kelompok
pelatih atau patner bersama dan menunjuk siapa yang
siswa dalam masing-masing akan menjadi partner atau
kelompok. pelatih.

3. Membagikan teks Guru memberikan materi. Siswa membaca atau


(materi) mencoba memahami materi
yang diberikan guru.

4. Melaksanakan model Guru memberikan ● Siswa yang bertindak


pembelajaran kooperatif kesempatan kepada siswa sebagai pelatih
tipe Pair Check (inti yang berperan sebagai pelatih membuat kunci
pembelajaran dalam untuk mengajukan jawaban.
Model Pair Check) pertanyaan kepada ● Siswa berperan sebagai
partnernya. partner menjawab
pertanyaan dari
pelatihnya.

5. Pelatih dan partner Guru mengarahkan siswa Setelah partner awal selesai
saling bertukar peran untuk bertukar peran. menjawab, lalu mereka
(pelatih menjadi partner bertukar peran, yang
dan partner menjadi awalnya menjadi pelatih
pelatih) sekarang menjadi partner
dan yang awalnya menjadi
partner sekarang menjadi
pelatih.

6. Setiap pasangan kembali Guru mengajak siswa Siswa mengumpulkan


ke tim awal dan memeriksa jawaban mereka jawaban mereka
mencocokkan jawaban bersama-sama. mencocokkan jawaban satu
satu sama lain. sama lain.

7. Membimbing dan Guru memberikan bimbingan Siswa memperhatikan


memberikan arahan atas dan arahan atas pertanyaan arahan dan bimbingan guru.
jawaban dari soal tadi dan jawaban dari siswa.

8. Setiap tim mengecek Guru mengevaluasi. Siswa mengecek jawaban


jawabannya mereka.

9. Tim yang paling banyak Guru memberikan nilai. Siswa melaporkan hasil
mendapat kupon diberi yang didapat kepada guru.
hadiah atau reward dari
guru.

2). Prinsip Reaksi

Prinsip reaksi dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai cara guru memandang serta
cara guru merespon hal-hal yang dilakukan oleh peserta didik. Beberapa konsep yang harus
diperhatikan oleh guru dalam Model Pembelajaran Pair Checks, yakni sebagai berikut.

a) Menjelaskan tujuan serta materi pembelajaran


b) Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kompak dalam suatu
kelompok
c) Melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir mereka
d) Melatih siswa untuk bertanggung jawab melalui tugas yang diberikan
e) Melatih disiplin siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan sesuai alokasi waktu
yang diberikan
f) Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap proses pembelajaran
g) Merencanakan dan memberikan bimbingan awal
h) Memberikan arahan dan bimbingan
i) Melakukan evaluasi
j) Memberikan penguatan dan penilaian atas jawaban siswa

3) Sistem Pendukung
Sistem pendukung merupakan hal-hal yang diperlukan dalam rangka memaksimalkan
model pembelajaran yang digunakan serta mendukung memaksimalkan kemampuan,
keterampilan, dan fasilitas/kapasitas yang dimiliki siswa. Sistem pendukung dalam model
pembelajaran dapat berupa media pembelajaran dan perangkat pembelajaran. Dengan adanya
media serta perangkat pembelajaran yang menarik, guru bisa membuat siswa memperhatikan
materi yang disampaikan dengan bersemangat dan antusias serta dengan adanya media serta
perangkat pembelajaran ini siswa diharapkan dapat memahami konsep-konsep materi
pembelajaran dengan mudah. Media yang bisa digunakan untuk mendukung Model
Pembelajaran Pair Checks yaitu: video, alat peraga, powerpoint, atau lain sebagainya.
Sedangkan perangkat yang bisa digunakan untuk mendukung Model Pembelajaran Pair
Checks yakni: LKS, hadiah, atau reward (bisa berupa kupon atau tanda bintang atau barang
lainnya yang mampu menarik perhatian, semangat dan dapat mendidik siswa).

4) Dampak Instruksional dan Pengiring

Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai siswa secara langsung dengan
cara mengarahkan para pelajar pada tujuan yang diharapkan, sedangkan dampak pengiring
adalah hasil belajar lainnya yang dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar sebagai akibat
terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh para pelajar tanpa arahan langsung
dari guru. Dampak instruksional biasanya hasil yang akan dicapai berkenaan
dengan cognitive domain, sedangkan dampak pengiring biasanya hasil yang akan dicapai
berkenaan dengan affective domain.

a. Dampak instruksional :
⮚ Meningkatkan kemampuan kognitif siswa
⮚ Melatih bekerjasama menyelesaikan masalah dalam kelompok
⮚ Melatih siswa untuk aktif bertanya
⮚ Meningkatkan kemampuan berpikir siswa
b. Dampak pengiring :
⮚ Meningkatkan kedisiplinan siswa
⮚ Melatih siswa bertanggung jawab
⮚ Meningkatkan kemampuan berkomunikasi siswa

Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Pair Checks

a. Kelebihan Model Pembelajaran Pair Checks sebagai berikut:


o Melatih peserta didik untuk bersabar, yaitu dengan memberikan waktu bagi
pasangannya untuk berpikir dan tidak langsung memberikan jawaban soal yang bukan
tugasnya.
o Melatih peserta didik memberi dan menerima motivasi dari pasangannya secara tepat
dan efektif.
o Melatih peserta didik bersikap terbuka terhadap kritik dan saran dari pasangannya atau
dari pasangan lainnya dalam kelompoknya yaitu saat mereka saling mengecek hasil
pekerjaan pasangan lain di kelompoknya.
o Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk membimbing orang lain
(pasangannya).
o Melatih peserta didik untuk bertanya atau meminta bantuan kepada orang lain dengan
cara yang baik (bukan langsung meminta jawaban namun dengan cara memecahkan
soal).
o Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menawarkan bantuan atau
bimbingan pada orang lain dengan cara yang baik.
o Memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar menjaga ketertiban
o Menciptakan kondisi saling bekerjasama dan tanggung jawab antar peserta didik dalam
tim.
o Melatih dalam berkomunikasi.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Pair Checks:
o Membutuhkan waktu yang benar-benar memadai.
o Kesiapan dan kejujuran siswa dalam memahami soal baik yang bertugas
sebagai pelatih maupun partner.
o Kesiapan dan keterampilan siswa untuk melatih setiap pasangannya karena
pada kenyataannya setiap pasangan bukanlah peserta didik dengan
kemampuan yang sama atau lebih baik. Sehingga diperlukan keterampilan
peserta didik untuk menjadi siswa yang bertugas sebagai pelatih untuk
melatih pasangannya, jika tidak maka model ini tidak bisa
terimplementasikan dengan baik.
IMPLEMENTASI

Adapun implementasi dari Model Pembelajaran Pair Check ini dalam mata pelajaran
matematika di sekolah, yakni dalam bentuk RPP (Rencana Perangkat Pembelajaran) dan LKS
(Lembar Kerja Siswa).

▪ Rencana Perangkat Pembelajaran (RPP)

Rencana Perangkat Pembelajaran

(RPP)

Sekolah : SMP Negeri Singaraja

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : VII/I

Pokok Bahasan : Himpunan

Alokasi Waktu : 2 ×50 menit

A. Tujuan Pembelajaran
● Memahami materi himpunan dan penggunaannya dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar
● Memecahkan masalah yang berkaitan dengan himpunan

C. Indikator
● Memahami materi himpunan mulai dari pengertian, cara menyatakan anggota himpunan,
jenis-jenis himpunan, dan operasi pada himpunan
● Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan himpunan

D. Tujuan Pembelajaran
● Siswa mampu memahami materi himpunan mulai dari pengertian, cara menyatakan
anggota himpunan, jenis-jenis himpunan, dan operasi pada himpunan
● Siswa mampu Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan himpunan

E. Materi Ajar
Himpunan

⮚ Himpunan adalah kumpulan objek yang memiliki karakteristik sama dan sudah
terdefinisi dengan jelas. Nama himpunan dinyatakan dengan huruf kapital dan
ditandai dengan tanda kurung kurawal { }. Anggota atau elemen dituliskan
dengan lambang berikut (∈), sedangkan anggota yang bukan dari sebuah
himpunan dilambangkan dengan ∉.
Contoh himpunan : {nama-nama bunga}
Contoh bukan himpunan : {kumpulan orang-orang bertubuh tinggi}

⮚ Cara penyajian himpunan:

1.  Enumerasi ( Mendaftarkan anggotanya )


Enumerasi yaitu suatu himpunan yang dapat dinyatakan dengan menyebutkan
semua anggota nya yang dituliskan dalam tanda kurung kurawal ( { } ) dan
diantara setiap anggotanya dipisahkan dengan tanda koma .
Contoh : A = { 3 , 5 ,7 }
B = { a , i , u ,e o }
C = { 1 ,2 , 3 , 4 , 5 . . .}

2. Simbol baku
Simbol baku yaitu menggunakan simbol tertentu yang sudah disepakati .
Contoh : A = Himpunan semua bilangan ganjil yang lebih dari 1 dan kurang 8
A ={ 3 , 5 , 7 }
B = Himpunan semua huruf vokal
B = { a , i , u , e , o}

3. Notasi pembentuk himpunan


Notasi pembentuk himpunan yaitu suatu himpunan dapat dinyatakan dengan
menuliskan syarat keanggotaan himpunan tersebut , notasi ini biasanya
berbentuk umum .
Contoh : A = {y| 1 < y < 8 , adalah bilangan ganjil }
Dibaca : ( A adalah himpunan yang anggotanya semua y , dengan syarat y
lebih
dari 1 dan kurang dari 8 dan y adalah bilangan ganjil
jadi A = { 2 , 3 , 5 }

4. Diagram venn
Diagram venn yaitu dengan menyajikan himpunan secara grafis dengan tiap-
tiap himpunan digambarkan sebagai lingkaran dan memiliki himpunan
semesta yang digambarkan dengan segi empat .
Contoh :
⮚ Kardinalitas merupakan banyaknya anggota himpunan yang berbeda. Untuk menulis
banyaknya anggota yang berbeda dalam sebuah himpunan, gunakan notasi huruf n. 
Contoh: tentukan banyaknya anggota himpunan A= {huruf pada kata ‘pintar’}.
Berarti cara menyatakannya yakni n(A)=6.

⮚ Jenis-jenis himpunan.
a) Himpunan semesta: himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang
dibicarakan. Himpunan ini ditulis dengan huruf S.
Contoh:  C= {3, 5, 7, 9, 11}, maka himpunan semesta yang mungkin adalah
S = {bilangan ganjil} atau S= {bilangan bulat}.
b) Himpunan kosong: himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong
dilambangkan dengan tanda Ø atau { }.
Contoh:  A merupakan himpunan nama bulan masehi berawalan huruf ‘E’.
Karena tidak ada bulan masehi yang diawali huruf ‘E’, maka A tidak
mempunyai anggota sehingga disebut himpunan kosong. Himpunan A ditulis
menjadi A= { } atau A= Ø.
c) Himpunan bagian: himpunan yang merupakan bagian dari himpunan lain. Jika
setiap anggota A bagian dari anggota B, maka dituliskan menjadi A ⊂ B atau
B ⊃ A. 
Contoh:  P = {2, 4, 6} Q = {2, 4, 6, 8, 10} Maka P ⊂ Q atau Q ⊃ P

⮚ Operasi pada Himpunan.


▪ Irisan: irisan dari dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
ada di himpunan A dan himpunan B. Irisan ditandai oleh simbol ∩.
Contoh: A= {a, b, c, d, e} B= {b, c, e, g, k} Maka A ∩ B= {b,
c}
▪ Gabungan: gabungan dari dua himpunan akan menghasilkan himpunan baru
yang anggotanya terdiri dari kedua himpunan tersebut. Gabungan
dilambangkan oleh simbol ∪.
Contoh: F= {bilangan asli kurang dari 6}  G= {bilangan prima antara 2 dan
11} Sehingga menjadi: F= {1, 2, 3, 4, 5} G= {3, 5, 7, 11} F ∪ G= {1, 2, 3, 4,
5, 7, 11}
▪ Selisih: A selisih B adalah himpunan dari anggota A yang tidak memuat
anggota B. Selisih antara dua himpunan diberi tanda (–).
Contoh: A= {a, b, c, d, e} B= {b, c, e, g, k} Maka A – B = {a, d}
▪ Komplemen: Bila suatu himpunan A, semestanya S, maka komplemen dari A
(ditulis Ac) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota S yang
bukan A. Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan menjadi
Ac = {x | x ∈ S atau x ∉ A}
Contoh: S= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7} Q= {2, 3, 4} Himpunan S yang anggotanya
selain anggota himpunan Q adalah {1, 5, 6, 7}.

F. Model dan Metode Pembelajaran


● Model Pembelajaran : Model Pembelajaran Pair Checks
● Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, penugasan

G. Langkah-langkah Kegiatan

No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

1. Kegiatan awal 10 menit


● Membuka dengan salam kepada peserta didik.
● Mengajak siswa berdoa dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
● Melakukan absen terhadap kehadiran peserta didik.
● Melakukan review pelajaran ataupun kegiatan
peserta didik pada pelajaran sebelumnya.
● Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan
pelajaran.

2. Kegiatan inti 75 menit

● Menjelaskan konsep
o Guru menjelaskan tujuan dan materi
mengenai pengertian, cara menyatakan
anggota himpunan, jenis-jenis himpunan,
dan operasi pada himpunan dan sedikit
melakukan tanya jawab dengan siswa.
o Siswa memperhatikan penjelasan yang
diberikan oleh guru dengan seksama dan
mencoba menjawab pertanyaan guru.

● Pembagian kelompok
o Guru mengarahkan siswa untuk membentuk
beberapa kelompok dan menentukan pelatih
atau patner bersama siswa dalam masing-
masing kelompok.
o Siswa mengikuti arahan guru untuk membagi
diri menjadi beberapa kelompok dan
menunjuk siapa yang akan menjadi partner
atau pelatih.

● Membagikan LKS
o Guru membagikan LKS tentang materi
himpunan
o Siswa membaca dan memahami LKS tentang
materi himpunan yang diberikan guru.

● Mengerjakan LKS
o Guru mengawasi atau berkeliling melihat
bagaimana siswa mengerjakan.
o Siswa yang bertindak sebagai pelatih membuat
kunci jawaban. Sedangkan, siswa berperan
sebagai partner menjawab pertanyaan dari
pelatihnya.

● Pertukaran peran
o Guru mengarahkan siswa untuk bertukar peran.
o Setelah partner awal selesai menjawab, lalu
mereka bertukar peran, yang awalnya menjadi
pelatih sekarang menjadi partner dan yang
awalnya menjadi partner sekarang menjadi
pelatih.

● Setiap pasangan kembali ke tim awal dan


mencocokkan jawaban satu sama lain.
o Siswa mengumpulkan jawaban mereka
mencocokkan jawaban satu sama lain.
o Guru mengajak siswa memeriksa jawaban
mereka bersama-sama.

● Membimbing dan memberikan arahan atas


jawaban dari soal tadi
o Guru memberikan bimbingan dan arahan
atas pertanyaan dan jawaban dari siswa.
o Siswa memperhatikan arahan dan
bimbingan guru.

● Setiap tim mengecek jawabannya


o Guru mengevaluasi.
o Siswa mengecek jawaban mereka.

● Pemberian reward (Tim yang paling tinggi


nilai/skornya akan mendapat kupon diberi hadiah
atau reward dari guru).
o Siswa melaporkan nilai atau skor yang
didapat kepada guru.
o Guru memberikan nilai.

3. Kegiatan penutup 15 menit


● Bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
● Mengajak siswa berdoa dengan agama dan
kepercayaan masing-masing.
● Menutup pelajaran dengan salam.

H. Alat dan Sumber Belajar


● Buku Paket Matematika kelas VII SMP/MTs
● Buku LKS pendamping siswa kelas VII SMP/MTs
● Powerpoint

I. Penilaian

Indikator Pencapaian Teknik Bentuk Contoh


Penilaian Instrumen Instrumen

● Memahami materi
himpunan mulai dari
pengertian, cara
menyatakan anggota
himpunan, jenis-jenis
himpunan, dan operasi
pada himpunan.

● Menyelesaikan soal cerita


yang berkaitan dengan
himpunan.

FORMAT KRITERIA PENILAIAN

● Praktek
No. Aspek Deskriptor Skor

1. Keaktifan Skor 2 : Tidak Aktif

(Praktek ) Skor 3 : Kadang – kadang aktif


mengikuti pembelajaran

Skor 4 : Aktif mengikuti


pembelajaran

Skor 5 : Sangat aktif mengikuti


pembelajaran

Jumlah Skor Akhir = ( Jumlah Skor Aspek ) x 20

● Sikap dan Pengetahuan (Uraian)

No Aspek Indikator Skor

1. Ketepatan Skor 2: Tidak ada jawaban yang benar


jawaban atau kurang dari 6
( Soal Uraian ) Skor 3: Hanya 6-7 jawaban yang benar
Skor 4 : Hanya 8-9 jawaban yang benar
Skor 5 : Jika semua jawaban yang benar
dan tepat

Jumlah Skor Akhir = ( Jumlah Skor Aspek ) x 20

2. Sikap Skor 3 : Jika tidak bisa bekerja sama dan


∙ Bekerja sama tidak disiplin dengan kelompok selama
∙ Disiplin praktek
Skor 4 : Jika bisa bekerja sama tapi tidak
disiplin selama praktek
Skor 5 : Jika bisa bekerja sama,
berperilaku baik serta disiplin selama
praktek

Jumlah Skor Akhir = ( Jumlah Skor Aspek ) x 20

● LEMBAR PENILAIAN
No Nama Performan Jumlah Nilai
siswa skor

Pengetahuan Praktek Sikap

1.

2.

3.

4.

5.

CATATAN :

∙ Jumlah Skor = Skor ( Pengetahuan + Praktek + Sikap )

∙ Nilai = Hasil Jumlah Skor : 3

Mengetahui, Singaraja, …. 2022

Kepala SMP N Singaraja, Guru Mata Pelajaran,

…………………………… …………………………….

NIP. NIP.

▪ LKS (Lembar Kerja Siswa)

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TIPE I


Nama :

No. Absen :

Kelas :

Sub Materi : Materi Himpunan

Indikator

1. Memahami materi himpunan mulai dari pengertian, cara menyatakan anggota


himpunan, jenis-jenis himpunan, dan operasi pada himpunan
2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan himpunan

Petunjuk

1. Bacalah setiap soal dengan seksama.


2. Pelajari dan pahami terlebih dahulu buku paket kelas VII atau materi terkait
himpunan.
3. Tuliskan jawaban pada lembar LKS yang telah disediakan.

Soal

1. Pernyataan mana yang bukan merupakan himpunan? Sertakan alasannya!


a. Himpunan bilangan asli yang lebih dari 10
b. Kumpulan makanan tidak enak
c. Himpunan tempat-tempat ramai
d. Kumpulan bilangan prima yang kurang dari 21
Jawab .

2. Nyatakan himpunan berikut dengan simbol baku!


⮚ A={97,101,103,109,113,127,131,137,139,149}
⮚ B={8,16,24,32,40,48,56,64,72,80}
Jawab.

3. Perhatikan diagram Venn dibawah ini!


Tentukan:
a. A ∩ B
b. Bc
Jawab.

4. Dari 49 murid diperoleh keterangan sebagai berikut. Ada 29 murid gemar matematika, 26
murid gemar IPA, 3 murid tidak gemar kedua-duanya, ada beberapa murid yang gemar
kedua-duanya?
Jawab.

5. Dalam sebuah kelas tercatat 21 siswa gemar olahraga basket, 19 siswa gemar sepak bola,
8 siswa gemar basket dan sepak bola, serta 14 siswa tidak gemar olahraga. Banyak siswa
dalam kelas tersebut adalah...
Jawab.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TIPE II

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Materi : Materi Himpunan

Indikator

1. Memahami materi himpunan mulai dari pengertian, cara menyatakan anggota


himpunan, jenis-jenis himpunan, dan operasi pada himpunan
2. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan himpunan

Petunjuk

1. Bacalah setiap soal dengan seksama.


2. Pelajari dan pahami terlebih dahulu buku paket kelas VII atau materi terkait
himpunan.
3. Tuliskan jawaban pada lembar LKS yang telah disediakan.

Soal

1. Perhatikan kelompok-kelompok berikut.


a. Persatuan sepak bola seluruh indonesia
b. Ikatan dokter gigi Indonesia
c. Perkumpulan anak rajin
d. Himpunan bunga berwarna indah
Kelompok manakah yang merupakan himpunan dan manakah yang himpunan?
Berikan penjelasan.
Jawab.

2. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan notasi pembentuknya!


⮚ A={53,59,61,67,71,73}
⮚ B={1,4,9,16,25,36,49}
Jawab.
3. Perhatikan Diagram Venn di bawah ini!

Tentukan:

a. operasi himpunan apa yang berlaku


b. A-B

Jawab.

4. Dari 45 murid diperoleh keterangan sebagai berikut. Ada 21 murid gemar bunga
mawar, 15 murid gemar bunga melati, 12 murid gemar kedua-duanya, ada beberapa
murid yang tidak gemar kedua-duanya?
Jawab.

5. Dalam sebuah kelas terdapat 52 siswa, gemar olahraga IPS 17 orang, 24 siswa gemar
SBK, 8 siswa tidak gemar keduanya, serta 15 siswa gemar keduanya. Banyak siswa
yang menyukai IPS saja adalah..
Jawab.
REFENSI

Ermavianti , Dwi & Wahyu Sulistyorini, 2016, MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE PAIR CHECK UNTUK MEMBANGUN KETERAMPILAN BERTANYA
PRODUKTIF SISWA, Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Volume 23, 3.
(https://journal.uny.ac.id/index.php/jptk/article/view/9350/7598) dilihat pada 28 Oktober
2022.

Prakoso, Galuh Adi. 2015, KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECK


DAN NUMBERED-HEADS TOGETHER (NHT) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR
DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS 4 SDN GUGUS MAHESA JENAR
AMBARAWA, Jurnal Scholaria, Vol. 5, 105.
(https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/32/30) dilihat pada 29 Oktober 2022.

Surani, Dewi, 2018, Skripsi : PENGARUH PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF


TIPE PAIR CHECK TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN VERBAL PESERTA DIDIK KELAS
VII SMPN 1 SIDOMULYO, Lampung, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) RADEN INTAN
LAMPUNG (http://repository.radenintan.ac.id/4458/1/SKRIPSI%20DEWI%20SURANI.pdf) dilihat
pada 30 Oktober 2022.

Anda mungkin juga menyukai