Anda di halaman 1dari 5

KELAS PERSIAPAN SEKOLAH MINGGU

Hari/tanggal : Minggu, 27 Mei 2018


Waktu : Pk. 9.45 WIB - 10.40 WIB
Nats Firman Tuhan : Kejadian 21:10-20
Judul Cerita : "Allah Mendengarkan Suara dan Tangisan Anak-anak"
Standar Kompetensi : Menjadi Murid Yang Memahami Allah Sebagai Sumber Pertolongan
Kompetensi dasar : Memahami dan Menghayati Allah Sebagai Pribadi yang Mendengarkan Seruan Anak-anak
Memahami Bahwa Allah Mendengarkan Tangisan Anak Yang Lemah

Tujuan : 1) Agar anak mengerti tidak ada anak yang lahir sia-sia atau kebetulan
2) Agar anak mengerti Malaikat Allah memberikan pertolongan saat anak berseru dan menangis kepadaNya.
3) Agar anak mengerti rencana Allah bagi setiap anak di masa depan.
4) Agar anak mengerti bahwa teman-temannya juga berharga di mata Tuhan sehingga anak bersikap baik dan
menghargai anak-anak yang lain di sekitarnya.

PROSEDUR PEMBELAJARAN
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Alat Peraga/Kreatifitas Aspek Karakter
1 Introduktion: 2 Menit - Guru Senyum dan ramah 1. Keakraban
- Halo adik-adik. - Memperhatikan anak-anak 2. Disiplin
- Bagaimana kabarnya hari ini? dan memastikan anak-anak 3. Ramah tamah
- Hari ini kita bertemu lagi dalam Sekolah memberi perhatian kepada 4. Amanah (anak-anak datang
Minggu Imanuel dan kita akan belajar aba-aba guru. ke Sekolah Minggu sebagai
bersama Tuhan Yesus ! - Guru berbicara jelas dan rasa syukur dan ketaatan
- Mau tahu tidak tema kita hari ini? dapat didengar/dimengerti oleh kepada Tuhan yang memiliki
Tema cerita kita adalah : "Allah anak-anak. dan juga menyelamatakan
Mendengarkan Suara dan Tangisan kehidupan anak-anak)
Anak-anak." sebelum kita mendengar
cerita ini di kita akan ibadah sama-sama
dulu dengan memuji nama Tuhan Yesus.
2. Lagu dan Doa Pembuka diakhiri Doa 5 - Guru mengajak anak-anak 1. Sukacita
Bapa Kami. (berdiri) dalam sikap doa / 2. Penyembahan
- "Selamat Pagi Bapa" penyembahan 3. Penghormatan
- Mengajak anak merasakan 4. Disiplin
bahwa mau anak-anak
Doa Pembuka : sungguh-sungguh
mengasihiNya
(diakhiri) "Doa Bapa Kami" - Mengajak anak ucapakan
DOA BAPA KAMI (lagu)
3 Lagu Pujian & Kesaksian 3-4 Menit - Mengajak anak membuat 1. Ketaatan
barisan dan mempraktekan 2. Disiplin
- gerakan lagu 3. Kekerabatan
- Cuip-cuip Pam Pam" 4. Sukacita
- Dengar Dia Panggil Nama Saya (Guru Sekolah Minggu yang
ada berdiri di depan dan
(Bisa alternatif lagu lain yang cocok) memperagakan lagu untuk
diikuti anak-anak)
4 Kesaksian :_____________ 3-5 Menit Anak kelas besar menaikkan 1. Percaya Diri
pujian kesaksian di depan. 2. Berani
3. Disiplin
Berbaris dengan tertib dan rapi 4. Sukacita
5 Lagu dan persembahan 5 Menit - Anak menyiapkan uang 1. Rasa syukur
persembahan dengan rapi 2. Kejujuran
- Doa Persembahan dan persiapan tanpa meremas uang kertas 3. Ketaatan
masuk kelas masing-masing 4. Kedisplinan
- Anak diberitahu bahwa 5. Rasa hormat
Tuhan Yesus menerima
"Burung Pipit Tidak Menabur" persembahan dari anak-anak

(bisa lagu lain) - Memberi persembahan


merupakan sikap yang terpuji
karena merupakan rasa syukur
dan terima kasih atas kebaikan
Tuhan yang telah kita terima.
6 Penyajian Cerita Alkitab 5-10 Menit Untuk Kelas Kecil : Kreatif, peduli, disiplin,
(di kelas masing-masing) Menceritakan dengan narasi mendengarkan komunikatif
Nats : Kejadian 21:10-20 (boleh tidak membaca Nats, (ada kontak atau tatap wajah
karena tidak semua anak dengan peserta atau
""Allah Mendengarkan Suara & Tangisan dapat membaca) pendengar) , ceria, dan
Anak-anak" kekratifan
Kelas Tengah dan Kelas Besar
Penjelasan Tema : (tidak membaca nats tetapi Alat PERAGA :
Semua Kelas dinarasikan dalam cerita)
- Gambar Ismail
DINARASIKAN : - Gambar Hagar
 Adik-adik siapa yang pernah Jika ada alat peraga berupa - Gambar Kirbat / Botol Air
dengar nama Ismail? Siapakah gambar dapat dipakai. - Gambar Malaikat Tuhan
Ismail?
 Ya, Ismail adalah saudaranya (Silahkan guru berkreativitas)
Ishak, Anak Abraham dengan
Hagar. Ishak adalah anak yang Ketika Air minum sudah habis, Hagar melihat sudah tidak ada harapan untuk Ismail
dijanjikan Tuhan bagi Abraham, untuk bisa bertahan hidup. Pikirnya, mungkin saja Ismail akan mati segera karena
sedangkan Ismail bukan anak kehausan di padang gurun yang panas. Hagar meletakkan Ismail di suatu tempat dan
yang dijanjikan Tuhan. tidak berani melihatnya, ia hanya melihatnya dari jauh dan menunggu Ismail mungkin
 Ismail dan Ishak adalah saja akan mati.
bersaudara tetapi berbeda ibu.
Ismail dilahirkan oleh Hagar dan Hagar pun berseru kepada Tuhan. Ismail juga menangis. Lalu Tuhan Allah pun
Ishak dilahirkan oleh Sara. Ayah mendengar suara dari Ismail yang menangis. Kemudian datanglah Malaikat Tuhan
mereka adalah Abraham. untuk menolong Ismail. Malaikat Tuhan itu menyuruh Hagar untuk mengangkat
 Suatu hari Ismail bermain bersama Ismail dan membimbingnya, sebab kata Malaikat Tuhan Ismail juga akan menjadi
adiknya Ishak, lalu Sara mamanya bangsa yang besar kelak. Ketika itu juga, Hagar melihat ada sebuah sumur air, lalu
Ishak marah kepada Ismail. mengisi tempat air minumnya dan memberi Ismail minum.
Kemudian Sara menyuruh
Abraham untuk mengusir Ismail Sejak dari itu Tuhan menyertai Ismail dan ia menjadi besar, ia menetap di padang gurun
bersama ibunya Hagar dari rumah dan menjadi seorang pemanah.
dengan alasan bukan Ismail yang
menjadi anak perjanjian yang akan Itulah kisah Ismail seorang anak yang tidak diinginkan, diremehkan bahkan diusir dari
menerima berkat dari Allah. rumah. Tetapi Tuhan mendengarkan suara dan tangisan Ismail, maka Allah datang
 Pada akhirnya, Ismail bersama menolong dan menyelamatkan Ismail sebab Tuhan Allah juga memiliki rencana besar
Hagar Ibunya pergi dari rumah untuk masa depan Ismail.
Abraham. Mereka hanya
membawa beberapa potong roti
7 Refleksi : 3 Menit Kritis dan memahami
Adik-adik, kisah Ismail adalah kisah yang memberitahukan kita bahwa tidak ada anak di dunia ini yang lahir karena kebetulan
atau dilahirkan dengan sia-sia. Ismail sepertinya awalnya dilahirkan seperti kebetulan. Hidupnya seperti akan sia-sia saat
tidak diinginkan dan diusir dari rumahnya. Tetapi ternyata adik-adik, Allah mendengarkan Ismail ketika ia menangis. Bahkan
Allah memiliki berkat besar bagi Ismail di masa depannya.

Bagi kita juga hari ini, tidak ada satupun yang ada di dunia ini, lahir di keluarga mana pun dengan sia-sia. Apa pun keadaan
kita adik-adik kita lahir di dunia ini karena Tuhan memiliki tujuan dan rencana bagi masa depan kita. Itu sebabnya, Tuhan
Yesus juga sangat menghargai dan menerima anak-anak. Yesus marah jika anak-anak ditolak dan diremehkan, masih ingat
ya cerita ketika Tuhan Yesus memarahi murid-murid yang menghalangi anak-anak datang pada Tuhan Yesus?

Nah, untuk itu adik-adik harus bersyukur kepada Tuhan karena kita telah hadir di dunia ini. Kita ini semuanya berharga.
Ketika kita ada dalam kelemahan, ditinggalkan, diremehkan, disepelekan kita harus berseru kepada Tuhan supaya Ia memberi
kita pertolongan. Jangan malu jika kita hari ini ada keterbatasan, tidak memiliki rumah bagus, mobil atau tidak ada banyak
uang seperti orang lain. Tuhan telah siapkan masa depan yang luar biasa bagi kita, asal kita setia berseru dan meminta
pertolongan Tuhan.

Adik-adik juga harus menghargai teman lainnya. Tidak boleh mengejek orang lain, karena kita sama-sama ada di dunia ini
karena kehendak Tuhan. Kalau ada orang tua/orang besar/orang dewasa yang mengejek, meremehkan; kita harus berdoa
kepada Tuhan agar mereka dapat berubah menjadi orang dewasa yang baik kepada setiap anak-anak.

8 Pertanyaan Pendalaman materi :


1. Siapa saudara dari Ismail?
2. Siapa nama ayah dan ibu dari Ismail?
3. Siapa yang datang menolong Ismail dan Ibunya di padang gurun?
4. Siapa yang suaranya didengar Tuhan sehingga Malaikat Tuhan datang menolong Ismail dan Ibunya?
5. Apakah adik-adik percaya bahwa adik-adik semua yang hadir di sini lahir di dunia ini karena Tuhan mau?
9 Evaluasi Evaluasi Apakah anak-anak menerima pengajaran dengan baik dan benar
10 Peneguhan Sebelum menghafal ayat,
 Ajak anak-anak untuk bersyukur mereka telah lahir di dunia ini, dan mereka
memiliki masa depan yang sudah disiapkan oleh Tuhan.
 Ajak mereka juga untuk setia bekerja keras dan setia berseru meminta
pertolongan Tuhan.
Ayat Hafalan Kejadian 21:18
(Guru Sekolah Minggu, menutup kelas dengan mengajak anak-anak berdoa
bersama)
11 Penutup/ dan Doa.

Anda mungkin juga menyukai