Anda di halaman 1dari 8

BAHAN BACAAN

PENGUKURAN
Fase E

OLEH :
WAHYUNI, S.Pd

SMA ASSA’ADAH BUNGAH


Pernahkah kamu melihat orang
berjualan buah, misalnya duku?
Bagaimanakah menentukan
banyaknya duku secara akurat?
Mengapa perlunya suatu alat yang
dapat digunakan dengan cara akurat.
Dengan demikian apa yang dimaksud
dengan pengukuran?

Kasus di samping sering terjadi


dalam kehidupan sehari-hari,
pembeli dirugikan oleh pedagang
karena barang yang dibelinya tidak
sesuai dengan yang seharusnya.
Kecurangan yang dilakukan oleh
pedagang adalah dengan cara
menggubah atau merekayasa
neraca yang digunakannya.
Penunjukkan berat oleh neraca
pedagang kurang dari berat yang
seharusnya. Dengan kata lain
pembeli atau konsumen telah
dirugikan oleh pedagang. Kegiatan
yang dilakukan pedagang
merupakan kegiatan pengukuran.
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis
yang ditetapkan sebagai satuan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang
sesuai. Pengukuran yang teliti akan menghasilkan nilai yang akurat. Semakin tinggi tingkat
ketelitian sebuah alat ukur, maka nilai pengukuran akan semakin baik.

Alat ukur panjang

Alat ukur panjang yang lazim digunakan adalah mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup.

a) Mengukur dengan mistar


Mistar umumnya berskala cm, berarti skala terkecil 0,1 cm, sehingga mistar
tersebut memiliki ketelitian 0,1 cm.

2 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
Hasil pengukuran panjang adalah ( 1,5  0,1 ) cm

b) Mengukur dengan jangka sorong


Apabila kita ingin meningkatkan ketelitian pengukuran panjang, kamu dapat
mengukur panjang suatu benda dengan jangka sorong, dengan catatan panjang benda
tidak melebihi batas ukur jangka sorong.
Batas ukur jangka sorong adalah 10 cm dengan ketelitian 0,05. Jangka sorong
memiliki kelebihan dalam mengukur panjang yakni bisa berfungsi untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman benda berlubang. Coba perhatikan
jangka sorong seperti gambar 1.a . Jangka sorong memiliki 2 bagian utama, yaitu:
1. Rahang tetap, pada bagian ini terdapat skala utama
2. Rahang sorong, pada rahang ini terdapat skala 20 bagian yang dinamakan skala
nonius

Untuk mengukur Untuk mengukur


Skala utama kedalaman
diameter dalam

Rahang sorong Skala nonius

Rahang Gambar 1.a bagian- bagian jangka sorong

Mengapa ketelitian Jangka sorong 0,05 mm ?


Skala nonius memiliki panjang 1 mm yang terbagi dalam 20 bagian, sehingga
tiap bagian memiliki nilai 1mm : 20 = 0,05 mm. Angka inilah yang disebut sebagai
tetap
batas ketelitian jangka sorong.

Di sini garis
nonius 10
berimpit dengan
2 3 4 garis skala utama

0 0
0.05 mm

Gambar 1.b Penggunaan jangka sorong

3 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
Gambar 1.b menunjukkan jangka sorong yang digunakan untuk mengukur
diameter uang logam. Cara membaca hasil pengukuran adalah:
(1) baca skala utama yang terletak di sebelah kiri ( sebelum ) ujung skala nonius,
yakni 2,3 cm
(2) baca skala nonius yang berimpit dengan salah satu garis pada skala utama, garis
skala nonius 10 sehingga nilai nonius adalah 0,010 cm
(3) hasil pengukuran diameter adalah ( 2,3 + 0,010 ) cm = 2,310 cm.
Penulisan hasil pengukuran diameter uang logam di atas harus menyertakan batas
ketelitian jangka sorong, yakni ( 2,310  0,005 ) cm.

c) Mengukur dengan Mikrometer Sekrup


Dengan jangka sorong kita mendapatkan ketelitian 0,05 mm. Namun jika kita akan
mendapatkan ketelitian yang lebih tinggi jika kita menggunakan Mikrometer sekrup.
Ketelitian mikrometer mencapai 0,01 mm. Coba lihat gambar 1.c, mikrometer
memiliki dua macam skala yakni skala utama ( tetap ) dan skala nonius ( skala putar ).
Rahang geser Skala utama Roda bergigi

Skala nonius

Gambar 1.c Bagian- bagian mikrometer sekrup

Mengapa ketelitian mikrometer sekrup 0,01 mm ?


Skala nonius terdiri dari 50 skala. Jika diputar satu kali putaran penuh maka
skala utama bergeser ke kiri atau ke kanan sejauh 0,5mm. Jadi ketelitian mikrometer
adalah 0,5 mm : 50 skala = 0,01 mm.

Ketidakpastian dalam Pengukuran


Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian. Artinya, tidak ada jaminan bahwa
pengukuran ulang akan memberikan hasil yang tepat sama. Untuk mengetahui sifat-
sifat alat ukur, digunakan beberapa istilah teknis yang perlu anda ketahui. Beberapa
diantaranya adalah :
 Aspek ketelitian (presisi)
Ketelitian atau presisi didefenisikan sebagai kemampuan proses pengukuran untuk
mendapatkan hasil yang sama, khususnya pada pengukuran yang dilakukan secara
berulang-ulang dengan cara yang sama.
 Aspek kalibrasi alat
Kalibrasi atau peneraan adalah mencocokkan harga-harga yang tercantum pada
skala alat ukur dengan harga-harga standar (atau yang dianggap benar).
 Aspek ketepatan (akurasi)

4 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
Ketepatan atau akurasi didefenisikan sebagai kesesuaian antara hasil pengukuran
dan nilai yang sebenarnya.
 Aspek kepekaan (sensitivitas)
Kepekaan atau sensitivitas didefenisikan sebagai kemampuan alat ukur untuk
mendapatkan suatu perbedaan yang relatif kecil dari harga hasil pengukuran.

Ada tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu :


Ketidakpastian sistematik
Ketidakpastian ini bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang
menyertai saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka
setiap alat ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang
sama. Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain sebagai berikut :
Ketidakpastian alat
Kesalahan nol
Waktu respon yang tidak tepat
Kondisi yang tidak sesuai
Ketidakpastian random (acak)
Ketidakpastian random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin
dikendalikan secara pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut
umumnya merupakan perubahan yang sangat cepat dan acak hingga pengaturan
atau pengontrolannya di luar kemampuan kita.
Fluktasi pada besaran listrik, Getaran landasan
Radiasi latar belakang, Gerak acak molekul udara
Ketidapastian pengamatan
Merupakan ketidakpastian yang bersumber dari kekurang terampilan manusia
saat melakukan kegiatan pengukuran.
Besarnya ketidakpastian berpotensi menghasilkan produk yang tidak berkualitas,
sehingga harus selalu diusahakan untuk memperkecil nilainya, di antaranya
dengan kalibrasi, menghindar gangguang luar, dan hati – hati dalam melakukan
pengukuran.

ANGKA PENTING
Angka penting adalah angka-angka yang diperlukan dalam suatu bilangan decimal untuk
menyatakan ketelitian (akurasi) alat ukur yang digunakan untuk memperoleh bilangan
tersebut, mulai dari angka pertama bukan nol ke kanan dan berakhir pada angka paling kanan.
Sebagai contoh, panjang benda yang diukur dengan menggunakan mistar adalah 4,5 cm,
jumlah angka pentingnya adalah dua. Aturan-aturan angka penting sebagai berikut :
1) Semua angka bukan nol adalah angka penting, contohnya 5,45 mempunyai tiga angka
penting.
2) Nol yang terdapat diantara dua angka bukan nol adalah angka penting, contohnya 2,505

5 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
mempunyai empat angka penting.
3) Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, nol yang terdapat di sebelah kiri angka
bukan nol, baik di sebelah kanan maupun di sebelah kiri koma desimal bukan angka
penting, contohnya 0,345 mempunyai tiga angka penting; 0,0000006 hanya mempunyai
satu angka penting.
4) Nol yang terdapat di urutan akhir angka-angka yang dituliskan di kanan koma desimal
merupakan angka penting, contohnya 3,450 mempunyai empat angka penting; 0,004500
mempunyai empat angka penting.
5) Jika bilangan tidak mempunyai koma desimal, nol yang terdapat di sebelah kanan angka
bukan nol bukan angka penting, contohnya 5460 mempunyai tiga angka penting; dan
300.000 mempunyai satu angka penting.
6) Pada notasi ilmiah (a x ), a adalah angka penting, contohnya 2,6 x mempunyai dua angka
penting; 1,03 x mempunyai tiga angka penting.

6 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
Berikut ini merupakan beberapa video pembelajaran terkait dengan materi pengukuran
(jangka sorong, mikrometer sekrup dan neraca ohaus)
Jangka sorong Mikrometer sekrup Neraca Ohaus

Apabila tidak memiliki aplikasi QR Code silahkan kunjungi link di bawah ini:
Video pembelajaran jangka sorong : http://bit.ly/suryajangkasorong
Video pembelajaran neraca Ohaus : http://bit.ly/suryaneracaohaus
Video pembelajaran Mikrometersekrup : http://bit.ly/suryamikrometersekrup

Video Pembelajaran ini dibuat dikarenakan instensitas penggunaan gawai para peserta didik
yang semakin tinggi dan disediakan sebuah media pembelajaran yang bertujuan agar para
peserta didik dapat lebih mandiri saat belajar di rumah dan lebih bijak dalam penggunaan
smartphone atau gawai mereka. Gawai peserta didik dapat digunakan sebagai penunjang

7 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022
pembelajaran sehingga kesan negatif penggunaan gawai mulai tereduksi. Sehingga tercipta
pembelajaran yang bisa dilakukan dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.

8 Modul Ajar Sekolah Penggerak | SMA Assaadah Bungah-Tahun Pelajaran


2021/2022

Anda mungkin juga menyukai