Anda di halaman 1dari 6

Minggu 14 (keempat betas)

Pokok Bahasan: Perhitungan penyusunan ransum untuk ruminansia besar; Sapi


dan ternak kerja

Tujuan Pembelajaran:
Menjelaskan mengenai perhitungan ransum untuk ruminansia besar baik untuk
potong, perah maupun untuk kerja.

Materi Pembelajaran

Ransum seimbang adalah yang memenuhi nutrien untuk setiap proporsi dan
kandungan yang akan diberikan pada temak selama 24 jam. Kebutuhan nutrien
harus dikandung dalam kandungan DM (BK) yang mana temak mampu
mengkonsumsi dalam periode selama 24 jam atau ransum tidak dapat dianggap
sebagai seimabang. Meskipun demikian tahap pertama dalam memformulasikan
ransum adalah mengkalkulasikan kemungkinan Dmi (KBK konsumsi Bahan kering),
tahap kedua adalah kaluklasi kebutuhan nutrien akan temak dan tahap ketiga adalah
mdeterminasi kandungan ingredients yang tersedia dan harus diberikan untuk
memenuhi kebutuhan nutrien ternak.
Contoh disini adalah memformulasikan ransum sapi perah, ransum seimbang
untuk NEL, PK, calsium dan phosphor untuk sapi dewasa dengan berat badan 700
Kg, produksi susu 40 Kg dengan kandungan lemak 3,5%/hari. Sapi dalam keadaan
pertengahan laktasi dan PBB 0,385 Kg/hari yang mewkaili 0,055% bean tubuh (700
kg x 0.055% = 0,385 kg/hari). Dengan menggunakan table 6-1 (terlampir) dapat
dihitung kebutuhan DM1 untuk sapi dengan berat 700 kg yang memproduksi 40 kg
susu dengan lemak 3,5 % per hari dan PBB 0,385 kg/hari.
Pertama-tama produksi susu harus dikonversikan pada 4% FCM dengan
menggunakan formula sbb: 4% FCM = (0,4) (Kg produksi susu) + 15 (kg lemak) ; jadi
4% FCM = (0.4)(40) + (15)(40)(0.035) = 37 kg.
Pada table 6-1(terlampir) dapat diestimasikan DMI sebagai persentase akan
berat hidup untuk 700 kg sapi yang memproduski 37 kg FCM per hari, dengan cara
interpolasi antara bans untuk 35 dan 40 kg FCM, untuk 35 kg akan FCM/hari nilainya
akan menjadi 3,4%. Untuk 40 Kg FCM/hari nilai akan menjadi 3,6%. Hasil untuk 37kg

Universitas Gadjah Mada


FCm adalah 40% dari perbedaan antara 35 dan 40 kg/hari. Jadi aproksimatif DMI
menjadi 24,36 kg/hari yang dihitung sbb:
3,6% - 3.40% = 0.20%
0.20%x40=0.08%
3,40% + 0,08% = 3,48% dari berat hidup jadi= 3,48% x 700 kg = 24,36 kg akan DM
/hari.
Tahap selanjutnya adalah menghitung kebutuhan nutrien sapi pada table 6-
3. Daftar kebutuhan akan NEL, Pk, Ca dan P untuk hidup pokok sapi laktasi dewasa
dan produksi susu. Untuk contoh sapi, kebutuhan adalah dihitung dalam Table 4-1.
Kebutuhan ini dapat dipenuhi dengan beberapa kombinasi ingridient pakan untuk
menyederhanakan contoh ini, pakan diambil dari Hay alfalfa, silase jagung, biji
jagung, bungkinl kedelai dan mineral yang emngadnung 20% Ca dan 20% P (Dasar
BK).
Tabel 6: Perhitungan kebutuhan nutrien untuk sapi laktasi
NEL PK Ca P
(M.cal) (Kg) (Kg) (Kg)
H.Pokok, 700 Kg 10.89 0.449 0.028 0.02
Susu, 40 kg/hari (3,5%) 27.60 3.360 0.119 0.073

PBB (0,385 kg/hari) 1.97 0.113 - -

Total 40.46 3.932 0.147 0.093

Hijauan yang akan diberikan dalam ransum tergantung terutama pada


konsentrasi enerji hijauan dan pda kebutuhan konsentrasi didalam pakan dalam
DM. Eneiji pada umumnya merupakan factor pembatas utama untuk sapi yang
berproduksi tinggi, mereka tidak dapat mengkonsumsi cukup BK dalam bentuk
hijauan untuk memenuhi kebutuhan enerjinya.

Universitas Gadjah Mada


Kita dapat mendeterminasikan konsentrasi Nel dalam BK pakan dengan cara
membagi kebutuhan Nel yang dihitung diatas 40,46 Mcal dengan DM1 yang dihitung
dari tabel 6-1 (24,36kg). Hasilnya adalah 1,66 Mcal/Kg akan BK. Dengan
menggunakan tabel 7-1, nilai Nel 007, Hay alfalfa dan silase jagung (085) adalah 1,35
dan 1,60 Mcal berturut-turut. Pada contoh ini, pakan untuk DM hijauan ; Hay alfalfa
setengah dan setengah sebagai silase jagung. Jadi Nel hijauan BK akan menjadi
1,475 Mcal/kg.yang adalah (1.35 +1.600/2 = 1,475.
Biji jagung (071) dan bungkil kedelai (215) mempunyai 1,91 dan 1,94 Mcal
Nel/kg berturut-turut. Campuran mineral tidak mempunyai nilai enerji. Jadinya Nel
akan biji jagung-bungkil kedelai-mineral akan menjadi sekitar 1,88 Mcal/kg,
diasumsikan bahwa campuran mineral menyusun sekitar 2% dari campuran
konsentrat.
Apabial F = hijauan dan 1-F = Konsentrat, maka imbangan hijauan dan konsentrat
dihitung sbb:
1,575 F + 1,88 (1-F) = 1,66 (Nel) dengan mengalikan 1,88 dengan (1-F)
persamaannya menjadi 1,475 F + 1,88 - 1,88 F = 1,66, -0,405F = -0,22 jadi F = 0,54.
Dalam hal ini, Bk pakan dapat dimasukkan maksimum 54% hijauan akan memenuhi
rekomendasi konsentrasi Nel.
Jadi kandungan maksimum akan hijauan didalam ransum akan menjadi 54%
akan DM1 yang dikalkulasikan dari tabel 6-1 atau 13,15 kg/hari (24,36 kg akan
DMI/hari x 0,54 = 13,15 kg/hari). Setengah dari DM hijauan akan diberikan dalam
bentuk hay alfalfa dan setengahnya akan diberikan dalam bentuk silase jagung.
Jadinya kandungan akan Hay alfalfa dan silase jagung DM dalam ransum akan
menjadi 6,58 kg setiap hari (13,15kg./hari x 0,5 = 6,58kg/hari).
Nutrien yang didapatkan dari hijauan dapat dikalkulasikan dari tabel 7-1
sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 4-2. Perbedaan antara nutrien total yang
dibutuhkan oleh sapi dan imbangan nutrien yang dikandung oleh hijauan hams
ditambahkan dari campuran konsentrat. Kandungan nutrien yang dibutuhkan didalam
campuaran konsentrat diberikan pada tabel 4-3.
Nutrien defisit yang paling besar adalah untuk Nel dan CP. Dalam tabel 7-1,
No 071 biji jagung mengandung 1,91 Mcal Nel/kg dan 9% CP. No 215 (bungkil
kedelai) mengandung 1,94 Mcal Nel/Kg dan 49,9% CP.

Universitas Gadjah Mada


Apabial = kg BK biji jagung dan Y = Kg bungkil kedelai
Maka 1,91 X + 1,94 Y = 21:05 ....... (Nel) ............ 1
0.09X + 0.499Y = 2,215 ..... (Prot) ........... 2
1.19X+1.94Y=21.15
-(1,91 X + 10,59 Y) = 47,01

-8,65Y = -25,96
Y = 3,00 (Kilogram Bk bungkil kedelai yang harus
ditambahkan) Penggantian nilai Y, akan menjadi :
1,91 X + (1,94((3,00) = 21,05
1,91 X = 21,05 - (1,94)(3,00) = 15,2%
= 7,97 kilogram BK biji jagung yang harus diberikan.

Apabila nutrien didalam 7,97 kg Bk sebagaimana jagung dan 3 kg BK bungkil


kedelai ditambahkan didalam ransum hijauan, maka kebutuhan Nel dan PK dipenuhi
akan tetapi ada defisit 0,024 kg Ca dan 0,023 kg P seperti yang dilihat pada tabel 4-4.
Tabel 4-2. Perhitungan nutrien yang dipenuhi dari hijauan.

No Nama pakan DM Nel PK Ca P


Mcal (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
007 Hay alfalfa 6.58 8.88 1.184 0.093 0.014
085 Silase jagung 6.58 10.53 0.533 0.015 0.014
Total 13.16 19.41 1.717 0.108 0.08

Universitas Gadjah Mada


Tabel 4-3. Perhitungan campuran konsentrat
Nama pakan Nel PK Ca P
(Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
Kebutuhan 40.46 3.933 0.147 0.093
Dipenuhi Hijauan 19.41 1.717 0.108 0.08
Defisit yang dibutuhkan
dari Konsentrat 21.05 2,215 0,039 0,065

Tabel 4-4. Perhitungan nutrien yang dipenuhi dari campuran konsentrat


No Nama pakan DM Nel PK Ca P
Kg (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
071 Biji jagung 7.97 15.22 0.717 0.006 0.022
215 Bungkil kedelai 3,00 5.82 1.497 0.0009 0.020
Campuran Konsentrat 10.97 21.04 2,214 0.015 0.042

Defisit - - - 0.024 0,023

Perhitungan dalam contoh diatas adlah dalam dasar BK akan tetapi dalam
prakteknya pakan ditimbang, dicampur dan diberikan dalam bentuk as fed, maka
ransum akan menjadi (tabel 4-5).

Universitas Gadjah Mada


Rangkuman
1. Pendahuluan penyusunan ransum
2. Tahapan penyusunan ransum
3. Contoh penyusunan ransum sapi perah

Uji Pemahaman (Pertanyaan)


1. Tentukan kebutuhan sapi perah dengan berat badan 400 Kg, produksi susu
25 Kg dan kandungan lemak 3,5%, terjadi kenaikan berat badan sebesar
0,345 Kg per hari.
2. Susunlah ransum dari sapi tersebut diatas dengan pakan basala rumput raja
dan jerami kacang tanah dengan imbangan ditentukan sendiri.

Universitas Gadjah Mada

Anda mungkin juga menyukai