MAKANAN
PENDAHULUAN
TAHAPAN SURVEI KONSUMSI MAKANAN :
Pengumpulan data
↓
Pengolahan Data
↓
Interpretasi
PENGOLAHAN DATA HASIL SURVEI KONSUMSI
MAKANAN
• BDD
contoh : pada wortel, bagian yang dapat dimakan
tidak termasuk kulitnya. Pada DKBM biasanya
terdapat daftar bagian yang dapat dimakan pada
setiap 100 gram jenis bahan makanan.
• Konversi Berat Mentah Masak
- sering dijumpai makanan dalam bentuk olahan
(matang) →harus dikonversi dalam bentuk bahan
makanan mentah.
• Rumus :
BM = F x BO Untuk menaksirkan
berat bahan makanan mentah dari berat masak
BO =
BM untuk menaksirkan
F
berat bahan makanan masak dari berat mentah.
• Keterangan : F = Faktor konversi berat mentah masak
dari makanan
BM = berat bhn makanan dalam bentuk mentah
B0 = berat bhn mkn dalam bentuk masak
Keterangan :
BK = berat minyak yang diserap bahan makanan (gram)
M = faktor konversi penyerapan minyak
pada BM (%) (dpt dilihat pd tabel DKPM).
BM= berat bhn makanan dlm bentuk mentah BDD
(gram).
Ukuran Rumah Tangga (URT)
Analisis
Komputerisasi Manual
-Program Nutrisoft
•DKBM
-FP2, FP3,dll •DKGJ
1. DKBM
Memuat susunan kandungan zat gizi berbagai jenis bahan
makanan.Punya bbrp kelemahan :
• Banyak jenis bahan makanan atau makanan yang tidak
dijumpai dalam DKBM.
• Unsur2 perbedaan pengolahan bahan makanan, sbg penyebab
perbedaan kandungan zat gizi tidak tergambar dgn jelas pada
DKBM.
• Adanya kemungkinan kesalahan teknis dalam penganalisaan
bahan makanan di laboratorium
2. Daftar Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (DKGJ)
DKGJ adalah daftar yang memuat angka2 kandungan zat gizi
bbg jenis makanan jajanan.
• Kand. Zat Gizi Bahan Makanan (KBM):
Jml Zat Gizi = Berat Bhn mkn (g) x jml zat gizi di DKBM xBdd
100 g
• Kandungan Zat Gizi Makanan Jajanan (KGJ):
• Jml Zat Gizi = Berat mkn jajanan x Kandungan Zat Gizi di DKGJ
Berat mkn jajanan di DKGJ
Contoh : Seorang responden mengkonsumsi 100 tumis tempe,
faktor mentah masak dari tumis tempe tersebut adalah 1,1
(pada tabel Daftar Konversi Mentah Masak).
Berat tempe mentah BM = F x BO = 1,1 x 100 = 110 g
Selanjutnya dapat dihitung kandungan energi dan protein dari
tempe tersebut dengan menggunakan DKBM. Kandungan zat gizi
dari 110 g tempe adalah :
KGij = Bj x Gij x bddj
100 100
AKG/RDA
• Adalah suatu kecukupan rata – rata zat gizi setiap hari
bagi hampir semua orang menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas, untuk
mencegah terjadinya defisiensi maupun kelebihan gizi.
• Bila kelompok penduduk yg dihadapi mempunyai
rata – rata BB yg berbeda dengan patokan yang
digunakan,maka perlu dilakukan penyesuaian.
• AKG yg dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan.
• AKG berbeda dengan angka kebutuhan gizi (dietary
requirements).
• Angka kebutuhan gizi adalah banyaknya zat – zat gizi
minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi adekuat.
Kegunaan :
• untuk menilai kecukupan gizi yang telah dicapai melalui
konsumsi makanan bagi penduduk/golongan masyarakat
tertentu
• Untuk menghitung pemberian makanan tambahan dan
perencanaan makanan institusi (untuk orang banyak)
• untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional
maupun nasional.
• untuk merencanakan penyediaan pangan tingkat regional
maupun nasional.
• untuk patokan label gizi makanan kemasan bila perbandingan
dengan AKG diperlukan
• Sebagai bahan pendidikan gizi terutama yang terkait dengan
kebutuhan berbagai kelompok umur dan kegiatan.
Contoh perhitungan :
1. Diketahui BB seorang perempuan usia 18 tahun adalah 45 kg.
Berdasarkan hasil recall 24 jam diketahui tingkat konsumsi
energi sehari adalah 2000 Kalori, 50 gram protein. Pada daftar
AKG (2004) diketahui BB standar perempuan usia 16-18 th=
adalah 50 kg dan AKG untuk energi adalah 2200 Kal, dan untuk
protein adalah 50 gram.
Ibu 35 55 55 1800 50
Anak 6 16 17 1550 39
perempuan
Dari data tsb, dpt dihitung AKG dari :
• Ayah :
AKG E = (60/62)x 2350 Kal = 2274 Kal
AKG P = (60/62)x 60 gr = 58,06 gr
• Ibu :
AKG E = (55/55)x 1800 Kal = 1800 Kal
AKG P = (55/55)x 60 gr = 60 gr
• Anak pr :
AKG E = (16/17)x 1550 Kal = 1456 Kal
AKG P = (16/17)x 39 gr = 36,7 gr
Mengitung konsumsi keluarga :
E P
Konsumsi zat gizi aktual 5400 Kal 150 gr
keluarga
AKG yg dianjurkan untuk 5530 Kal 154,76 gr
keluarga
Tingkat konsumsi (%) 97,6 96,92
Indeks Kualitas Gizi
• Hasil pengukuran konsumsi makanan selain
untuk mengetahui tingkat konsumsi zat gizi
masyarakat, juga dapat digunakan untuk
menghitung skor mutu konsumsi makanan
masyarakat indeks kualitas gizi.
• Beberapa indeks kualitas gizi telah
dikembangkan untuk menilai kualitas makanan
yg dikonsumsi.
• Di Indonesia :Skor mutu konsumsi makanan
berdasarkan indikator Pola Pangan Harapan
(PPH).
Untuk menghitung skor Pola Pangan Harapan
(PPH), dilakukan dgn langkah sebagai berikut :
a. Hitung jumlah energi masing – masing kelompok
bahan makanan dgn menggunakan DKBM.
b. Hitung persentase energi masing – masing
kelompok bahan makanan tersebut terhadap
total energi per hari dgn rumus :
% terhadap total energi (Kal) =
Energi masing2 kelompok bhn mkn x 100 %
Jumlah total energi
c. Hitung skor PPH tiap kelompok bahan makanan,
dengan rumus sbb :
Skor PPH Kelompok BM = % thd total energi x
bobot
d. Jumlahkan skor PPH semua kelompok bahan
makanan, sehingga diperoleh total skor PPH.
Bobot untuk masing2 kelompok bhn makanan dpt
dilihat pada tabel 1 berikut.
TEKNIK PERHITUNGAN DAN ANALISIS POLA
PANGAN HARAPAN
TABEL PERHITUNGAN SKOR PPH
TABEL STANDAR SKOR POLA PANGAN HARAPAN
Estimasi Berat Standar AKE Kontribusi Skor PPH
No Kelompok Pangan Bobot
gram/hari kkal/hari %AKE Ideal
1 Padi-padian 275 1000 50,0 0,5 25,0
2 Umbi-umbian 90 120 6,0 0,5 2,5
3 Pangan Hewani 140 240 12,0 2,0 24,0
4 Minyak & Lemak 25 200 10,0 0,5 5,0
5 Buah/Biji Berminyak 10 60 3,0 0,5 1,0
6 Kacang-kacangan 35 100 5,0 2,0 10,0
7 Gula 30 100 5,0 0,5 2,5
8 Sayur dan Buah 230 120 6,0 5,0 30,0
9 Lain-lain 15 60 3,0 0,0 0,0
Total 2000 100,0 100,0
Keterangan: Mengacu pada standar perhitungan skor Pola Pangan Harapan Nasional (Petunjuk
Teknis SPM Bidang Ketahanan Pangan, BKP 2010)
Formulir Perhitungan Skor Pola Pangan Harapan
Makanan % Total
terhadap Energi
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Padi - padian 0,5
2 Umbi-umbian 0,5
3 Hewani 2,0
4 Minyak/Lemak 1,0
5 Kacang-kacangan 2,0
6 Buah/biji berminyak 0,5
7 Gula 0,5
8 Sayur-sayuran dan buah 2,0
Total - 100 %
KRITERIA PPH
• Skor PPH < 78 : segitiga perunggu
• Skor PPH 78-88 : segitiga perak
• Skor PPH > 88 : segitiga emas
Contoh